Arintina Rahayuni
A. PENGERTIAN
Adonan panggang dengan bahan dasar tepung terigu, gula,
telur dan lemak dengan bahan tambahan garam, bahan
pengembang, shortening, susu, dan bahan penambah
aroma. Kombinasi bahan-bahan ini menghasilkan remah
yang halus, tekstur yang empuk, warna dan aroma menarik.
Jenis :
• Gula Kastor : cepat larut dalam adonan (menangkap udara lebih baik)
• Gula Sirup (Madu) : cake yang lebih berat, tetapi kelembaban dapat dipertahankan lebih
lama
• Gula Palm dan Gula Coklat (Brown Sugar) : tekstur kue akan berubah warna menjadi lebih
gelap.
Catatan :
1.Pengkreman gula dan lemak (gula sebanyak dua kali dari lemak)
2.Kelebihan gula dari yang tercantum dalam formula harus dilarutkan dalam susu atau air
3.Kocokan terbaik : jjumlah gula sama dengan jumlah telur hasil kocokannya akan baik sekali.
4.Gula yang terlalu banyak dalam adonan menyebabkan cake jatuh karena terlalu
empuk/struktur kue tidak kuat dibagian tengahnya.
Telur
Lemak harus berfungsi baik sebagai pengkreman, rasa dan bau yang netral,
memiliki daya emulsi baik dan warna yang putih, bersifat plastis pada suhu 21°C
Jenis :
7)Mentega
8)Margarine (daya creaming cukup baik)
9)Shortening (daya creaming terbaik)
10)Vegetable oil (khusus chiffon cake)
BAHAN PENGISI
a. Buah-buahan
b. Rempah-rempah
JENIS CAKE
Cake dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, berdasarkan
penggunaan jenis lemak yaitu:
1. Batter type cake/pound cake/convensional cake
2. Foam type cake (sponge cake)
3. Chiffon type cake
Cake yang menggunakan telur utuh atau kuning telur atau kombinasi dari
keduanya.
3. Angel food cake/cake putih telur
Aromanya tawar karena hanya memakai putih telur dan gula yang lebih
banyak, agar lebih kaya rasa cake bisa diberi frosting seperti selai atau
saus dan buah
2. Sponge cake adalah jenis cake yang sangat populer karena relatif mudah
membuatnya. Yang utama hanya diperlukan gula, telur dan terigu.
Setelah dikocok sampai mengembang sempurna lalu dipanggang.
Pengocokan yang sempurna adalah bila udara dapat masuk ke dalam
adonan telur dan gula sebelum dicampur dengan bahan.
Genoise cake merupakan sponge cake klasik Eropa. Wadah pengocok telur
direndam pada wadah lain yang berisi air hangat selama pengocokan telur
berlangsung hingga telur terasa hangat. Hasilnya adalah cake yang ringan
dan halus.
Keseimbangan Bahan Dalam Cake
Untuk jenis loyang tertentu, dapat dipoles dengan lemak dan ditaburi
tepung.
• • Untuk proses pemasukkan adonan ke dalam loyang sebaiknya
• dimasukkan sebanyak mungkin sekaligus, bila sedikit-sedikit akan
• terjadi gelembung udara di antara bagian adonan. Gelembung akan
• menimbulkan lubang di dalam cake.
• • Pengisian adonan ke dalam cetakkan 2/3 dari tinggi cetakan. 1/3
• disediakan untuk pengembangan cake.
• • Setelah dimasukkan ke dalam cetakan, sebaiknya permukaannya
• diratakan dengan baik.
PROSES BAKING
a. Telur dalam keadaan dingin dari lemari es, mengakibatkan telur sulit naik ketika
dikocok. Sebelum digunakan keluarkan terlebih dahulu telur dari refrigerator.
b. Ada noda minyak/ margarin/mentega di dalam mangkuk atau pengocok, atau
dari tangan anda, sehingga adonan telur sulit naik.
c. Terlalu banyak baking powder, cake akan beremah terlalu banyak.
d. Adonan belum cukup stabil, pengocokan sudah dihentikan, sehingga adonan
turun dengan segera, mengakibatkan kue bantat.
e. Mencampur terigu ke dalam adonan telur dengan adukan kuat, mengakibatkan
udara dalam telur terbuang dan terigu membentuk gluten, kue menjadi
liat/bantet.
f. Mencairkan mentega/margarin sampai mendidih sehingga daya emulsi
mentega hilang dan kandungan airnya habis. Cake menjadi berminyak tapi tidak
moist (lembab). Cairkan mentega/margarin ‘asal cair’ saja, angkat dari api
sebelum semua bagia mentega meleleh. Bagian yang belum cair akan mencair
sendiri karena suhu hangat.
g. Mentega cair belum tercampur rata dengan adonan telur, masih ada yang tertinggal di dasar
mangkuk. Mentega yang tidak tercampur ini akan membuat endapan keras di dasar kue.
h. Endapan cairan putih telur ikut dimasukkan dalam adonan mentega-telur (dalam pembuatan
butter cake). Tinggalkan cairan ini karena akan membuat kue bantat. Ambil bagian busanya
saja.
i. Penambahan bahan cair lain (misalnya: susu) dalam keadaan dingin. Semua bahan sebaiknya
berada pada suhu ruang.
j. Adonan sponge cake tidak dibuang kelebihan udaranya dengan cara membantingnya dengan
lembut beberapa kali ke atas meja. Akibatnya kue mengembang berlebihan di dalam oven, tapi
segera mengempis di luar oven.
k. Oven belum cukup panas ketika adonan masuk, akibatnya adonan terlanjur turun sebelum
sempat mengembang.
l. Api terlalu besar atau terlalu kecil. Api terlalu besar akan menghanguskan bagian luar cake
sementara tengahnya belum matang. Api terlalu kecil akan membuat adonan terlanjur turun
sebelum sempat mengembang.
m. Panas oven tidak rata, akibatnya kue miring atau matang/hangus sebagian.
n. Terlalu lama memanggang, mengakibatkan kue menjadi kering, tidak moist lagi. Jika kue belum
matang setelah waktu yang dianjurkan, tambah waktunya kurang lebih 5 menit. Selalu lakukan
test, dan segera angkat kue setelah lidi yang digunakan untuk menusuk kue keluar dalam
keadaan bersih.
o. Membuka oven saat pemanggangan berlangsung. Suhu oven akan turun dan jika struktur kue
belum kokoh, maka kue akan kempis (turun). Jika ingin membuka pintu oven, lakukan paling
cepat setelah ¾ waktu pemanggangan.
Kesalahan Dalam Pembuatan Cake Dan Penyebabnya