Anda di halaman 1dari 15

GAMBARAN USG PADA DVT TIBIALIS

ANTERIOR

Elin Triya Linta


G1A219136

Pembimbing
dr. H. Ali Imran Lubis, Sp.Rad
PENDAHULUAN

• Trombosis vena dibentuk karena pembentukan bekuan darah di dalam


vena. Sebagian besar terjadi pada vena yang dalam di dalam tungkai
yang dikenal dengan deep vein thrombosis (DVT).
• DVT disebabkan oleh cedera pada endotelium, stasis peredaran darah
atau keadaan hiperkoagulasi.
• Diperkirakan bahwa di Amerika Serikat kejadian DVT setinggi ini
600.000 kasus per tahun.
• Ultrasonografi (USG) adalah modalitas yang paling berguna dan
banyak digunakan untuk mengevaluasi penyakit vena pada
ekstremitas bawah.
TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI VENA EKSTREMITAS BAWAH

• Vena dalam mengikuti jalur arteri


• Di tungkai bawah terdiri dari vena plantar kaki dan enam
vena yang berpasangan di betis: vena tibialis posterior,
vena tibialis anterior, dan vena peroneal (fibular). Vena-
vena ini bertemu untuk membentuk vena poplitea. Pada
tingkat kanal Hunter, vena poplitea menjadi vena
femoralis superfisial dan bergabung dengan vena
femoralis yang dalam untuk membentuk vena femoralis
komunis. Di atas ligamentum inguinalis, Ini disebut vena
iliaka eksterna yang bila bergabung dengan vena iliaka
interna, menjadi vena iliaka komunis. Vena iliaka bersatu
kanan dan kiri membentuk vena kava inferior.
EPIDEMIOLOGI
• Insiden DVT di Amerika Serikat adalah 159 per 100 ribu atau sekitar 398
ribu per tahun.

• Tingkat insidensi TVD yang sebagian besar diakibatkan oleh emboli


pulmonal sebesar 1% pada pasien muda hingga 10% pada pasien yang
lebih tua.

• Tanpa profilaksis, insidensi TVD yang diperoleh di rumah sakit adalah 10-
40% pada pasien medikal dan surgikal dan 40-60% pada operasi ortopedik
mayor.
ETIOLOGI

Kerusakan Pembuluh Hyperkoagulasi


Stasis vena
darah
FAKTOR RESIKO
1. Imobilitas ( kurang gerakan )
2. TVD yang terjadi sebelumnya dan kerusakan
Imobilitas akan menyebabkan melambatnya
vena
aliran darah pada vena dan meningkatkan terjadinya
bekuan darah. Contohnya :
Jika sisi dalam vena rusak, kemungkinan
• Pasca operasi lebih dari 30 menit (karena pada
menjadi TVD meningkat, seperti pada :
saat anestesinya aliran darah vena menurun)
• Sakit dan perawatan dapat menyebabkan • Vaskulitis (inflamasi pada dinding vena) dan
imobilisasi seperti stroke
keadaan seperti kemoterapi dapat merusak vena
• Kehamilan, termasuk 6-8 minggu post partum
dan meningkatkan risiko TVD.
• Obesitas
• Perjalanan jauh dengan kereta atau pesawat dapat • Fraktur tungkai
meningkatkan risiko terjadinya TVD
• Komplikasi dari tindakan invasif pada vena
FAKTOR RESIKO
3. Hiperkoagulasi 4. Kondisi Medis dan Genetik

Pada kondisi ini pembekuan darah lebih Pada beberapa kondisi kanker dan terapi kanker
menghasilkan substansi dalam darah yang dapat
cepat dari normal seperti pada :
menyebabkan bekuan
• Pengobatan (pil keluarga berencana,
estrogen)

• Kanker

• Merokok

• Polisitemia
TANDA DAN GEJALA
1. Nyeri tekan pada tungkai atau betis bila terjadi di tungkai dan di lengan atau
leher jika mengenai ekstrimitas atas.
2. Pembengkakan terlokalisir pada daerah yang terkena disertai pitting
oedema. Untuk TVD distal pembengkakan sampai di bawah lutut dan TVD
proksimal sampai daerah pantat.
3. Perabaan kulit hangat dan kemerahan di sekitar daerah TVD terutama di
bagian belakang dan lutut, terdapat pelebaran vena superfisial dan pada
obstruksi berat kulit tampak sianosis.
4. Kadang TVD tidak memberikan gejala yang nyata, gejala timbul setelah
terjadi komplikasi misalnya terjadi emboli ke paru.
Scarvelis Dan Wells Mengenalkan Keadaan Klinis Yang Dapat
Memprediksi Adanya TVD
Gambaran klinik Skor
Kanker aktif (dalam pengobatan atau 6 bulan terakhir atau paliatif) 1

Paralisis, paresis, atau baru immobilisasi tertutup pada ekstremitas inferior 1

Riwayat tirah baring selama 3 hari atau operasi besar dalam 12 minggu terakhir dengan anestesi umum 1

Nyeri tekan lokal di sepanjang distribusi sistem vena bagian dalam 1


Bengkak seluruh kaki 1

Betis membengkak lebih dari 3 cm saat dibandingkan dengan kaki yang asimtomatik (diukur bagian 1
bawah tuberosity tibial)

Piting edema (lebih terlihat pada kaki simtomatik) 1


Vena kolateral superfisial (non-varikosa) 1

Diagnosis alternatif yang lebih memungkinkan dibandingkan dengan -2


Deep Venous Thrombosis

Kemungkinan klinik DVT dengan skor : Skor ≥ 3 Tinggi Skor 1-2 Sedang Skor < 1 Rendah
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Compression
Venografi
Ultrasonography

D-dimer MRI
TEKNIK PENGAMBILAN

meregangkan kaki pasien, vena


tibialis anterior dapat divisualisasikan
dari pendekatan anterolateral. Tepat di
atas membran interoseus ekogenik
antara tibia dan fibula, arteri dan vena
tibialis anterior dapat ditemukan.
GAMBARAN VENA TIBIALIS
ANTERIOR NORMAL

Gambar 3 : Di atas membran interoseus (mata panah) antara tibia (T) dan fibula (F), vena tibialis
anterior (panah) dan arteri (panah terbuka) terlihat. Jendela sonik ditunjukkan melalui computed
tomography venography.
TEMUAN ULTRASONOGRAFI DARI
PERFORASI VENA

Vena perforasi paratibial yang melebar di betis ditunjukkan di sini, yang


menembus fasia otot (garis putus-putus)
PENCEGAHAN

Pencegahan TVD dapat dilakukan dengan cara :

1. Pemberian injeksi heparin dosis rendah pada pasien dengan risiko TVD yang
direncanakan operasi dan akan terjadi imobilisasi setelah operasi. Pada pasien
dengan risiko rendah disarankan untuk memakai compression stockings.

2. Kurangi merokok dan berat badan yang dapat meningkatkan terjadnya TVD.

3. Selama perjalanan jauh ( > 6 jam ) dianjurkan banyak minum air, menghindari
alkohol, melakukan olahraga sederhana untuk tungkai, serta menggunakan kaos
kaki compression stockings

Anda mungkin juga menyukai