Kegawatdaruratan Hipoglikemi
Kegawatdaruratan Hipoglikemi
HIPOGLIKEMI
Kelompok 2
1. Anggi oktama 1. Fefrina helda
2. Cici paramida 2. Felya elsa pratiwi k
3. Cindi tri wulandari 3. Isma dwi yunita
4. Dava milenia fresha 4. Jodi prizaer
5. Dian lestari 5. Julia eka putri
6. Elvina 6. Nadia mulia putri
7. Elsi audina sari 7. Moniza putri
Hipoglikemia
1. Glukosa oral
Sesudah diagnosis hipoglikemi ditegakkan dengan pemeriksaan glukosa
darah kapiler, 10- 20 gram glukosa oral harus segera diberikan.
Idealnya dalam bentuk tablet, jelly atau 150- 200 ml, minuman yang
mengandung glukosa seperti jus buah segar dan nondiet cola.
2. Glukosa intramuskular
Glukagon 1 mg intramuskuler dapat diberikan dan hasilnya akan tampak
dalam 10 menit
3. Glukosa intravena
Glukosa intravena harus dberikan dengan berhati- hati. Pemberian
glukosa dengan konsentrasi 40 % IV sebanyak 10- 25 cc setiap 10- 20
menit sampai pasien sadar disertai infuse dekstrosa 10 % 6 kolf/jam.
Penanganan Kegawatdaruratan
Guedel airway
Instubasi trakea
2. Breathing
bila jalan nafas tidak memadai, lakukan:
Beri oksigen
3. Circulation
cek capilla refill
4. Disability
menilai kesadaran pasien, kaji pula tingkat mobilisasi pasien. Posisikan pasien semi fowler,
ekstensikan kepala, untuk memaksimalkan ventilasi. Seera berikan oksigen sesuai dengan
kebututuhan, atau instruksi dokter.
Pengkajian sekunder hipoglikemi
1. Keluhan utama
sering tidak jelas tetapi biasanya simptomatis, dan lebih sering hipoglikemi merupakan diagnosa sekunder yang
menyertai keluhan lain sebelumnya seperti asafksia, kejang, sepsis
2. Riwayat
DM pada ortu/keluarga
Sepsis
Kanker
3. Data fokus
data subyektif:
sering masuk dengan keluhan yang tidak jelas
rasa lapar
nyeri kepala
sering menguap
irritabel
Data obyektif:
a.Aktivitas : lemah, letih