Pengantar Etika Profesi Penegak Hukum Di Indonesia
Pengantar Etika Profesi Penegak Hukum Di Indonesia
INDONESIA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
Samaratakanlah manusia dalam majelismu, dalam pandanganmu, dalam
putusanmu sehingga orang yang berpangakat tidak mengharapkan
penyelewenganmu dan orang yang lemah tidak putus asa mendambakan keadilan
Profesi hukum/ profesi yang mempunyai keterkaitan dengan bidang-bidang hukum yang terdapat dalam negara.
Di Indonesia profesi hukum tersebut:
• Hakim Mengemban tugas untuk memutus suatu perkara secara adil
• Jaksa Merupakan pegawai pemerintah dibidang hukum yang bertugas menyampaikan tuntutan atau
dakwaan di dalam proses pengadilan terhadap orang yang di duga melanggar hukum
• Polisi Alat negara yang bertugas memelihara dan menjaga ketertiban di masyarakat.
• Advokat Memberikan bantuan hukum
1. Nilai Moral Profesi Hukum
Profesi hukum Salah satu profesi yang menuntut pemenuhan nilai moral dan pengembangannya.
Nilai morak tersebut merupakan kekuatan yang mengarahkan dan mendasari perbuatan luhur.
Frans Magnis Suseno: Lima kriteria nilai moral yang kuat mendasari kepribadian professional
hukum.
1. Kejujuran
2. Autentik
3. Bertanggung jawab
4. Kemandirian Moral
5. Keberanian Moral
2. Etika Profesi Hukum
Untuk menghindari jangan sampai terjadi penyimpangann terhadap menjalankan profesi, khususnya
profesi hukum dibentuklah suatu norma yang wajib dipatuhi oleh orang yang tergabung dalam
profesi tersebut yang dikenal dengan “etika profesi”.
Etika profesi ini dibentuk dengan tujuan agar para professional tunduk dan patuh terhadap kode atik
profesi dan menjalankan tugas serta kewajibannya dengan penuh tanggung jawab.
Notohamidjojo, bahwa dalam menjalankan kewajibannya, maka professional hukum harus memiliki:
1. Sikap Manusiawi
2. Sikap Adil
3. Sikap Patut
4. Sikap Jujur
3. Persoalan Dalam Profesi Hukum
Ada beberapa terdapat kelemahan dalam mengembangkan profesi, diantaranya:
Menurut Sumaryo:
1. Kulitas pengetahuan professional hukum
2. Terjadinya penyalahgunaan professional hukum
3. Kecenderungan profesi hukum menjadi kegiatan bisnis
4. Penurunan kesadaran dan kepedulian social
5. Kontinuitas system yang sudah usang
4. Kode Etik Profesi Hukum
A. Defenisi:
Abdul Kadir Muhammad Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan
berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi. Kode etik profesi dapat berubah-ubah
seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga kelompok profesi tidak
akan ketinggalan zaman.
Bartens Etika profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh kelompok profesi yang
mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan
sekaligus menjamin mutu moral profesi di mata masyarakat
Kode etik profesi menjadi tolak ukur perbuatan kelompok anggota profesi dan merupakan upaya
pencegahan berbuat yang tidak etis bagi anggotanya
b. Fungsi Kode Etik
Semua kode etik dibuat dalam bentuk tertulis, dengan maksud agar dapat dipahami secara kongkrit
oleh para anggota profesi tersebut.
Fungsi kode etik profesi menurut Sumaryo:
1. Sebagai sarana control social
2. Sebagai pencegah campur tangan pihak lain
3. Sebagai pencegah kesalahpahaman dan konflik