F20–29
Skizofrenia, Skizotipal, dan
Gangguan Waham
Disusun oleh :
Prima Ufiyantama Afta Sakria
1913020022
Pembimbing :
dr. Iffah Qoimatun, Sp. KJ., M. Kes
F20–29
Skizofrenia, Skizotipal, dan
Gangguan Waham
F20 - Skizofrenia
• F20.0 Skizofrenia Paranoid
• F20.1 Skizofrenia Hebefrenik
• F20.2 Skizofrenia Katatonik
• F20.3 Skizofrenia Tak Terinci (Undifferentiated)
• F20.4 Depresi pasca skizofrenia
• F20.5 Skizofrenia residual
• F20.6 Skizofrenia simpleks
• F20.8 Skizofrenia lainnya
• F20.9 Skizofrenia YTT
Karakter kelima dapat digunakan
untuk mengklasifikasikan
perjalanan penyakit
.x0 Berkelanjutan
.x1 Episodik dengan kemunduran progresif
.x2 Episodik dengan kemunduran stabil
.x3 Episodik berulang
.x4 Remisi tak sempurna
.x5 Remisi sempurna
.x8 Lainnya
.x9 Periode pengamatan kurang dari satu tahun
F21 - Gangguan Skizotipal
Karakter kelima dapat digunakan untuk menetukan ada atau tidaknya penyerta stres
akut
.x0 Tanpa penyerta stress akut
.x1 Dengan penyerta stress akut
F24 - Gangguan Waham Induksi
01 Fase Prodromal
Tanda dan gejala berupa cemas, depresi, keluhan somatik, perubahan
perilaku dan timbulnya minat baru yang tidak lazim. Dapat berlangsung
beberapa bulan atau beberapa tahun
Fase Aktif
Diagnosis pada pasien gangguan skizofrenia dapat ditegakkan pada
fase aktif, biasanya terdapat waham, halusinasi, hendaya penilaian
02
realita, serta gangguan alam pikiran, perasaan dan perilaku
Fase Residual
03 Hilangnya beberapa gejala klinis skizofrenia, hanya tersisa beberapa gejala
sisa, misalnya berupa penarikan diri, hendaya fungsi peran, perilaku aneh,
hendaya perawatan diri, afek tumpul afek datar
Kriteria Diagnosis Skizofrenia
menurut PPDGJ III
1. Ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan
biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu
kurang tajam atau kurang jelas):
(a) - Thought echo
- Thought insertion or withdrawal
- Thought broadcasting
(b) - Delusion of control
- Delusion of influence
- Delusion of passivity
- Delusional perception
(c) Halusinasi auditorik
(d) Waham aneh yang menetap
Kriteria Diagnosis Skizofrenia
menurut PPDGJ III
2. Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara
jelas:
a) Halusinasi menetap dari panca indera apa saja
b) Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
(interpolation), berakibat pada inkoherensi.
c) Perilaku katatonik, seperti gaduh gelisah (excitement), posturing,
fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor;
d)Gejala-gejala "negatif“
4. Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi. Bermanifestasi
sebagai hilang minat, hidup tak bertujuan, dan penarikan diri secara
sosial.
Tipe Skizofrenia Menurut PPDGJ III
a. Skizofrenia Paranoid
b. Skizofrenia Hebefrenik
c. Skizofrenia Katatonik
d. Skizofrenia Tak Terinci
e. Depresif pasca Skizofrenia
f. Skizofrenia residual
g. Skizofrenia simplek
g. Skizofrenia lainnya
h. Skizofrenia yang tidak tergolongkan (YTT)
F20.0 Skizofrenia Paranoid
Kriteria Diagnosis
A. FASE AKUT
• Obat Antipsikotika
Farmakoterapi • Dimulai dari dosis anjuran dinaikkan perlahan secara bertahap dalam
waktu 1 – 3 minggu sampai dosis optimal yang dapat mengendalikan
gejala.
Terapi Lain • ECT (terapi kejang listrik) dapat dilakukan pada Skizofrenia katatonik dan
Skizofrenia refrakter.
PENATALAKSANAAN SKIZOFRENIA
B. FASE STABILISASI
• Obat Antipsikotika
• Setelah diperoleh dosis optimal, dosis tersebut dipertahankan
Farmakoterapi selama lebih kurang 8 – 10 minggu sebelum masuk ke tahap
rumatan. Pada fase ini dapat juga diberikan obat anti psikotika
jangka panjang (long acting injectable), setiap 2-4 minggu
C. FASE RUMATAN
• Obat Antipsikotika
• Dosis mulai diturunkan secara bertahap
Farmakoterapi sampai diperoleh dosis minimal yang masih
mampu mencegah kekambuhan.
• 10mg/injeksi, IV/IM,
Diazepam • Dosis maksimum
30mg/hari
F21. Gangguan Skizotipal
Gangguan Skizotipal
Bisa menjadi sangat cemas dalam
Keeksentrikan dalam situasi sosial, bahkan saat sedang Terlibat dalam “pikiran
berinteraksi dengan orang yang magis”, seperti keyakinan
berpikir dan
dikenalnya bahwa mereka memiliki
berperilaku tanpa ciri
indera keenam.
psikotik yang jelas.
Cenderung menarik diri secara
sosial dan menjaga jarak
A. Waham merupakan satu satunya ciri khas klinis atau gejala paling
mencolok, baik tunggal atau gabungan, sedikitnya 3 bulan dan harus
bersifat khas pribadi personal bukan budaya setempat
B. Gejala depresif atau episode depresif mungin terjadi, dengan syarat
waham tersebut menetap pada saat saat tidak terdapat gangguan afektif
C. Tidak boleh ada bukti tentang penyakit otak
D. Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau hanya kadang kadang
E. Tidak ada riwayat gejala skizofrenia (waham dikendalikan, siar pikiran,
penumpulan afek, dsb)
Tipe Kejar : waham bahwa seseorang (atau seseorang yang dekat dengannya) diperlakukan
secara dengki.
Tipe somatik : waham bahwa pasien memiliki suatu cacat fisik atau kondisi medis umum.
Tipe campuran : karakteristik waham salah satu atau lebih tipe diatas tanpa adanya penonjolan
tema.
Tipe yang tidak ditentukan seperti pada : Sindroma Capgras : waham bahwa orang yang akrab
dengan pasien telah digantikan oleh penipu yang identik.
Penatalaksanaan
PSIKOTERAPI MEDIKAMENTOSA
Terapi yang efektif untuk gangguan waham Jika pasien mengalami agitasi sebaiknya mendapatkan
menetap adalah psikoterapi individual yang antipsikotik lewat injeksi intramuskular
berorientasi insight, suportif, kognitif, dan
behavioral serta Cognitive behavioral Farmakoterapi sebaiknya dimulai dari dosis kecil
(misalnya haloperidol 2 mg/24 jam atau risperidone 2
therapy (CBT)
mg/24 jam) kemudian dititrasi pelan. Bila dalam waktu
6 minggu pasien tidak menunjukkan respons, maka
Terapis hendaknya tidak menyetujui atau sebaiknya diganti dengan antipsikotik kelas lainnya.
menantang waham pasien
F23
Gangguan Psikotik Akut dan Sementara
Gangguan Psikotik Akut dan Sementara
Kriteria Diagnosis
Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan
prioritas yang diberikan untuk ciri-ciri utama terpilih dari
gangguan ini. Urutannya adalah:
• Onset akut (dalam 2 minggu atau kurang =jangka waktu
gejala psikotik menjadi nyata dan mengganggu sedikitnya
beberapa aspek kehidupan sehari-hari) sebagai ciri khas
yang menentukan seluruh kelompok
• Adanya sindrom khas polimorfik atau skizofrenik khas
• Adanya stress akut yang berkaitan (bisa ada atau tidak)
• Tanpa dietahui berapa lama gangguan akan berlangsung
Tidak ada gangguan manik, atau episode depresif walaupun
gejala emosional dan afektif dapat menonjol
Tidak ada penyebab organik.
F23.0 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut tanpa
Gejala Skizofrenia
Kriteria Diagnosis
Kriteria Diagnosis
Definisi