Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Pengertian Integral
Integral adalah kebalikan dari turunan (diferensial). Oleh karena itu integral disebut juga anti
diferensial. Ada 2 macam integral, yaitu
1. integral tentu yaitu integral yang nilainya tertentu, Pada integral tentu ada batas
bawah dan batas atas yang nanti berguna untuk menentukan nilai integral tersebut.
2
Contohnya 3x dx
x 0
2. integral tak tentu, yaitu integral yang nilainya tak tentu. Contohnya 3x dx 3 c
1. Integral Tak Tentu
Karena integral merupakan kebalikan (invers) dari turunan, maka untuk menemukan
rumus integral kita beranjak dari turunan. Turunan suatu fungsi y = f(x) adalah y ‘ = f ‘ (x)
dy
atau
dx
, sedangkan notasi integral dari suatu fungsi y = f(x) adalah y dx f ( x) dx yang
(3x x 1) dx
2
Contoh 1 : Hitunglah
1
Penyelesaian:
1
1. Integral Fungsi Trigonometri
Kita telah mempelajari turunan fungsi trigonometri yang secara ringkas dapat
digambarkan sebagai berikut :
sin x cos x sin x cos x sin x
tan x sec 2 x
cot x cos ec 2 x
artinya turunan.
Karena integral adalah invers dari turunan maka :
1. Integral Dengan Substitusi
2 x(4 x 1) dx
2 10
a.
2 sin x cos x dx
5
b.
Penyelesaian :
a. Misal :u 4x 2 1
Maka:
du
8x
dx
du
dx
8x
Sehingga :
du 1 10 1 1
2 x(4 x 1) dx 2 x.u . u du u 11 c ( 4 x 2 1) 11 c
2 10 10
8x 4 4.11 44
b. Misal u = sin x
du
cos x
dx
du
dx
cos x
Sehingga :
du 2 6 1 6
2 sin x cos x dx 2u . cos x cos x 2u du 6 u c 3 sin x c
5 5 5
1. Integral Parsial
Bagaimana jika dua bagian pada suatu integral tidak ada kaitan turunan antara bagian
yang satu dengan bagian lainnya ? Untuk itu perlu ada cara lain untuk menyelesaikannya
yaitu dengan integral parsial.
Seperti telah kita ketahui pada turunan jika y = uv maka y ‘ =u ’ v + uv ’. Jika kita
integralkan kedua rua, maka akan didapat :
u dv uv v du
Integral Lipat Dua
Sesuai dengan definisi integral tertentu, jika kita ingin mengetahui luas suatu daerah di bawah
kurva, misalnya kurva y = x , maka yang kita lakukan adalah mengintegrasikan fungsi
dengan A menyatakan luas yang dimaksud. Bentuk integral pada persamaan (26) dapat kita
mengintegrasikannya kita melakukan lebih dari satu kali integrasi. Mirip dengan turunan
parsial, ketika kita mengintegrasikan terhadap variabel y , maka variabel x dianggap sebagai
sebuah konstanta. Untuk mendapatkan kembali persamaan (26) dari persamaan (27) langkah
yang dilakukan adlah dengan terlebih dahulu mengintegralkan terhadap y , baru kemudian
Perluasan dari integral lipat dua ke integral lipat tiga yang melibatkan, secara umum, fungsi
dimana dalam melakukannya, perlu diperhatikan bahwa fungsi pada batas integrasi harus
menyatakan elemen volume. Serupa dengan mengenai integral luas, maka integral lipat tiga
berikut:
Aplikasi Integral Dalam Menentukan Momen Dan Pusat Massa
Sebuah kawat yang diletakkan pada garis bilangan real sehingga menutupi selang
[a,b]. Apabila diketahui rapat massa kawat tersebut di titik X adalah x . Maka, massa
potongan kawat yang lebarnya X kurang lebih akan sama dengan m x x
Kemudian dijumlahkan dan di ambil limitnya, maka diperoleh massa kawat adalah :
b
m x dx
a
M x x dx
x a
b
m
x dx
a
Aplikasi Integral Dalam Menentukan Kerja (Usaha)
Jika sebuah benda bergerak pada sumbu x dari x = a dipengaruhi gaya tidak tetap
sebesar y = f(x) dengan f (kontinu pada [a,b], maka dihitung besarnya kerja untuk
W = F (b – a)
Kerja Untuk Memompa Zat Cair Dari Tangki
Penggunaan lain dari konsep kerja adalah untuk memompa suatu zat cair dari dalam
tangki. Untuk mengangkat suatu benda, maka harus dilawan gaya beratnya(gaya gravitasi)
sehingga kerja yang dilakukan untuk mengangkat benda adalah hasil kali berat benda dengan
jarak terangkatnya.
Pada gambar diperlihatkan sebuah tangki yang tingginya h meter. Buatlah sistem
koordinat dengan alas tangki sebagai sumbu x. Tangki ini berisi zat cair homogen yang berat
jenisnya wkg/m3 sampai kedalamannya y = b meter dari alasnya. Akan ditentukan besarnya
kerja untuk memompa zat cair keluar tangki dari y = a sampai y = b. Untuk setiap y a, b ,
misalkan luas bidang irisan sejajar alas tangki adalah A(y), A kontinu pada [a,b]. Buatlah
partisipasi
P a y 0 , x1 ,..... x n b, yang membagi [a,b] atas n bagian dan pilihlah D j y j 1, y j .
Pada kedalaman y = Dj , misalkan luas bidang irisan sejajar. A(Dj) dan tingginya Ayj .
akibatnya volume zat cairnya A(Dj) ∆yj. Kerja untuk memompa zat cair pada selang y j 1, y j
sejauh h-d adalah
WJ h d j wA d j y j
W j w h d j A d j y j
Akibatnya kerja untuk memompa zat cair pada selang [a,b] sejauh (h-d) adalah
w h d j A d j y j
n n
W
j 1
j
j 1
Karena fungsi A kontinu pada [a,b] maka jumlah Riemann ini mempunyai limit sehingga
besarnya kerja untuk memompa zat cair keluar tangki dari y = a sampai y = b adalah :
W w h d j A d j y y
n
j 1
W w h y A y dy
b
a
Aplikasi Integral Dalam Tekanan Zat Cair
Pengertian fisis tekanan zat cair adalah besarnya gaya persatuan luas dari zat cair
terhadap sebuah plat yang dicelupkan kedalamnya. Pada kedalaman h meter dibawah
permukaan zat cair yang beratnya w kg/m3 tekanan zat cairnya adalah
p whkg / m 2
Jika luas plat yang dicelupkan horisontal kedalam plat air adalah A m2 , maka besarnya gaya
F pA whAkg
D x, y ; a y b, g y x f y
Aplikasi Integral Dalam Gerak Dengan Kecepatan Konstan
Bila kecepatan partikel konstan ~v, maka percepatannya nol. Untuk kasus
ini posisi partikel pada waktu t dapat diketahui melalui integrasi persamaan
berikut ini :
d r vdt
yang bila diintegralkan dari saat awal t0 dengan posisi r 0 ke saat akhir t
dengan posisi : r t
r t t
dt
d r v
r 0 0
r t r 0 v t 0
Atau r t r 0 vt
Grafik hubungan posisi dan waktu membentuk garis lurus dengan nilai gradien grafik
Tinjau sebuah benda dengan posisi pusat massa ~rpm yang bergerak dengan kecepatan
v pm . Misalkan benda ini selain bertranslasi, juga berotasi. Kecepatan suatu bagian dari benda
Ek
1
2
v 2
dm
1
2
v pm v . v pm v dm
suku terakhir lenyap (karena merupakan kecepatan pusat massa dilihat dari kerangka pusat
massa). Sehingga
1 2
Ek MV pm E kpm
2
Dengan E kpm adalah energi kinetik benda karena gerak relatifnya terhadap pusat massa. Bila
bendanya benda tegar, maka suku terakhir ini adalah energi kinetik rotasi terhadap pusat massa
1 1
MV pm I pm 2
2
Ek
2 2
Perubahan Variabel dalam integral; Jacobians
x r cos
y r sin
Mengamati bahwa sisi elemen daerah tidak dr dan dθ, tapi dr
dan r dθ, dan wilayahnya kemudian
dA dr r d rdr d
x r cos
y r sin
zz
dV r dr d dz
ds 2 dr 2 r 2 d 2 dz 2
Menarik grid kurva r = konstan., = const. Dalam silinder
koordinat permukaan ini adalah silinder r = konstan., Setengah-
bidang θ = const. (Melalui sumbu z), dan bidang z = konstan.
[Sejajar dengan (x, y) bidang].
Dari geometri kita melihat bahwa tiga tepi elemen yang dr, r
dθ, dan dz, memberikan elemen volume
dV r dr d dz (Koordinat Silinder)
Koordinat Bola
x r sin cos
y r sin sin
z r cos
dV r 2sin dr d d
ds 2 dr 2 r 2 d 2 r 2 sin 2 d 2
Unsur-unsur Volume dibentuk oleh Gambar di atas
memiliki tepi dr, r dθ, dan r sin dθ dφ; dengan demikian kita
mendapatkan
dV r 2 sin dr d d (Koordinat Bola)
dA J ds dt
Dengan koordinat polar r, θ, dan untuk elemen koordinat daerah
kutub kita mempunyai
x x
( x, y ) r cos r sin
r
(r , ) y y sin r cos
r
Penggunaan Jacobians meluas menjadi lebih variabel. Juga, tidak
perlu untuk memulai dengan koordinat persegi panjang; tetapi
menggunakan teorema yang lebih umum.
Misalkan kita memiliki tiga kali lipat bagian integral
f (u, v, w) du dv dw
dalam beberapa set variabel u, v, w. Dengan r, s, t menjadi satu
set variabel, terkait dengan u, v, w oleh persamaan yang
diberikan
u u (r , s, t ) v v(r , s, t ) w w(r , s, t )
Jika determinan
u u u
r s t
(u , v, w) v v v
J
( r , s, t ) r s t
w w w
r s t
x x x
r sin cos r cos cos r sin sin
( x, y, z ) y y y
sin sin r cos sin r sin cos r 2 sin
( r , , ) r
z z z cos - r sin 0
r
CONTOH