Siti Munawaroh
a) Schistosoma haematobium
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Trematoda
Subkelas : Digenea
Ordo : Prosostoma
Famili : Schistostomatoidea
Genus : Schistosoma
Species : S. haematobium
Nama penyakit : Skistosomiasis kandung kemih
Patologi klinis :
Kelamin terutama ditemukan pada dinding kandung kemih.
Gejala yang ditemukan adalah hematuria dan disuria bila terjadi sistitis.
Sindroma disentri ditemukan bila terjadi kelainan di rekrum.
Gb. Cacing Schistosoma haematobium b. Telur Schistosoma haematobium
b)Schistosoma japonicum
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Trematoda
Subkelas : Digenea
Ordo : Strigeidida
Famili : Schistostoma
Genus : Schistosoma
Species : S. japonicum
Nama penyakit : Skistosomiasis japonika, penyakit katayama atau penyakit
demam keong
Hospes :
• Hospes reservoir : rusa, babi hutan, sapi, anjing dan tikus sawah
• Hospes perantara : keong air (Oncomelania hupensis linduensis)
Distribusi geografik :
• Cacing ini ditemukan di RRC, Jepang, Filipina, Taiwan, Muangthai,
Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.
• Di Indonesia hanya ditemukan di Sulawesi Tengah yaitu di daerah danau
Lindu, dan Lembah Napu.
Morfologi :
Cacing dewasa jantan berukuran kira-kira 1,5 cm dan betina kira-kira 1,9
cm, hidupnya di vena mesenterika superior. Telur ditemukan di dinding usus
halus dan juga di alat-alat dalam seperti hati, paru, dan otak.
Diagnosa :
• Menemukan telur di dalam tinja
• COPT (Circumoval Precipitin Test), IHT (Indirect Haemagglutation Test), CFT
(Complement Fixation Test), FAT (Fluorescent Antibody Test) dan ELISA
(Enzyme-linked Immunosorbent Assay).
Patologi klinis :
• Kelainan tergantung dari beratnya infeksi. Kelainan yang
ditemukan pada stadium I adalah gatal-gatal (urtikaria).
Gejala intoksikasi disertai demam hepatomegali dan
eosinofilia tinggi.
• Pada stadium II ditemukan pula sindrom disentri. Pada stadium
III atau stadium menahun ditemukan sirosis hati dan splenomegali;
biasanya penderita menjadi lemah. Mungkin terdapat gejala
saraf, gejala paru dan lain-lain.
Gb. Siklus hidup Schistosoma japonicum
Gb. Cacing Schistosoma japonicum Gb. Telur Schistosoma japonicum
c) Schistosoma mansoni
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Trematoda
Subkelas : Digenea
Ordo : Strigeidida
Famili : Schistostoma
Genus : Schistosoma
Species : S. mansoni
Nama penyakit : Skistosomiasis
Hospes : • Hospes definitif adalah manusia
• Hospes perantara adalah siput/keong
Morfologi :
• Cacing dewasa jantan berukuran 1 cm
• Cacing dewasa betina berukuran 1,4 cm Pada cacing dewasa terdapat
tonjolan lebih kasar bila dibandingkan dengan Schistosoma japonicum
dan Schistosoma haematobium
Patologi klinis : Kelainan dan gejala yang ditimbulkannya kira-kira
sama seperti pada S. japonicum, akan tetapi lebih ringan.
Diagnosa :
• Menemukan telur di dalam tinja
• COPT (Circumoval Precipitin Test), IHT (Indirect
Haemagglutation Test), CFT (Complement Fixation Test), FAT
(Fluorescent Antibody Test) dan ELISA (Enzyme-linked
Immunosorbent Assay).
Gb. Cacing Schistosoma mansoni Gb. Telur Schistosoma mansoni
TERIMAKASIH