Anda di halaman 1dari 16

Dynamics Issues in

Natural Monopoly Regulation:


Telecommunication

Oleh: Ashintya Damayati - 1106111981


Presentasi Ekonomi Regulasi
Jumat, 27 April 2012
Outline
1. Basis for Natural Monopoly Regulation
Lingkungan yang dinamis memerlukan regulator untuk selalu
menyesuaikan regulasi. Kapan regulasi diperlukan?

2. Transformation of a Natural
Monopoly
Bisa bertransformasi dari sisi demand
maupun sisi cost

3. Alternatif Regulasi
Regulasi apa yang harus diterapkan dalam
menghadapi lingkungan yang berubah-ubah

4. Studi Kasus Industri Telekomunikasi di


Amerika dan Indonesia
Industri telekomunikasi sebagai industri yang bertransformasi
dari natural monopoly menjadi competitive
Transformation of a Natural Monopoly
Formulasi dari regulasi akan jauh lebih mudah apabila lingkungan statis
Pembuat kebijakan tinggal menentukan tingkat harga yang optimal secara sosial dan
memastikan regulasi tersebut dijalankan
Namun, pada kenyataannya lingkungan tidak statis
Selalu terjadi perubahan demand dan selalu ada inovasi-inovasi baru yang
mempengaruhi teknologi produksi

Dampak Dari Lingkungan yang Dinamis:

Tingkat harga yang optimal secara Perubahan demand dan cost mungkin
sosial akan terus berubah-ubah menuju ke suatu titik dimana industri
sehingga regulasi harus tersebut bukan lagi natural monopoly –
disesuaikan Regulasi tidak lagi dibutuhkan
Basis for Natural Monopoly Regulation
Natural Monopoly
terjadi apabila total biaya untuk memproduksi Q terminimalisasi apabila hanya ada
satu perusahaan yang berproduksi - Jika kondisi ini terpenuhi maka fungsi biaya
dikatakan subadditive pada tingkat output Q

Apakah Perusahaan Memiliki Fungsi Biaya yang


subadditive pada semua tingkat Q?

Perusahaan Adalah Natural Monopoly Cek Kondisi Demand


Regulasi: Apply Linear Cost Pricing
Apakah biaya subadditive pada
tingkat demand tersebut?

Perusahaan adalah Natural Monopoly Perusahaan Bukan Natural Monopoly


Regulasi: Apply Linear Cost Pricing Tidak Perlu diregulasi
Basis for Natural Monopoly Regulation

Price
5. Tapi jika demand berada
D(P) 2. Dan demand berada pada D(P) pada kondisi melebihi MES
kondisi dimana AC masih ^ sehingga tidak lagi
(Q)
bersifat subadditive, maka bersifat subadditive, …
naturaL monopoly terjadi
3. Maka perlu
diterapkan
regulasi berupa
1. Jika AC tidak subadditive
average cost
pada setiap Q
pricing (P*) …
(AC turun kemudian naik) AC(Q)

6. Dengan P*
tingkat harga ^
P
yang optimum
secara sosial
^
yaitu (P)…
^ ^
Q* Q 3Q Quantity
4. … dengan output sebesar Q* 7. … maka lebih baik ada 3 perusahaan yang
berproduksi dan tidak perlu diregulasi

Kondisi lingkungan yang dinamis dapat membuat natural monopoly bertransformasi


menjadi bukan natural monopoli, yang dapat dilihat dari sisi demand dan sisi cost
Natural Monopoly Transformation – Demand Side
Dari sisi demand, sebuah industri dapat bertansformasi keluar dari kondisi
natural monopoly apabila demand meningkat cukup besar sehingga
permintaan melebihi minimum efficient scale
Perubahan Preferensi Konsumen, Peningkatan pendapatan masyarakat,
Pengurangan harga barang komplemen, Perkembangan dari barang komplemen
2. Demand Meningkat...
Price

D(P) D(P)

3. ...hingga melebihi MES

P*
^
P

^ ^
Q* Q 3Q Quantity
1. Awalnya perusahaan natural 4. Dengan tingkat harga yang optimum
monopoly dengan output secara sosial, lebih baik ada 3 perusahaan
yang masing-masing berproduksi sebanyak Q ^
sebesar Q*
Natural Monopoly Transformation – Cost Side
Adanya inovasi dalam bidang teknologi dan perubahan pada harga input akan
mempengaruhi pergeseran kurva average cost sehingga industri dapat keluar dari
kondisi natural monopoly

Recall Total Cost Function dan Average Cost Function:

C(Q) = FC + VC
AC(Q) = (FC/Q) + AVC(Q)
(FC/Q) memiliki pengaruh terhadap bentuk menurun kurva AC
AVC(Q) memiliki pengaruh terhadap bentuk menaik kurva AC

Perubahan pada FC (yang dipengaruhi inovasi) dan VC (yang dipengaruhi harga


input) tidak hanya berpengaruh pada naik turunnya AC secara keseluruhan tapi
juga berpengaruh pada tingkat Minimum Efficient Scale
Natural Monopoly Transformation – Cost Side
Adanya inovasi teknologi akan membuat:
Fixed cost semakin kecil sehingga average cost secara keseluruhan turun
Porsi fixed cost atas keseluruhan biaya juga turun sehingga MES makin kecil
Price

1. Pada awalnya, demand tidak


melebihi MES(Q-cap) sehingga AC(Q)
2. Linear cost tergolong Natural Monopoly
pricing (P*)
diterapkan…

P* AC(Q)
6. … sehingga demand yang
sama saat ini melebihi MES

4. Namun adanya inovasi


menurunkan FC dan
P menggeser AC kebawah ….

3. … sehinggaoutput sebesar Q-bar Q ^


Q 2Q Quantity
7. Dengan tingkat harga yang optimum secara
5. … dan MES turun dari Q-
sosial, lebih baik ada 2 perusahaan yang
cap ke Q-bar…
masing-masing berproduksi sebanyak Q-bar
Natural Monopoly Transformation – Cost Side
Adanya Peningkatan Harga Input akan membuat:
Variable Cost semakin besar sehingga average cost secara keseluruhan naik
Porsi fixed cost atas keseluruhan biaya juga turun (karena variable cost naik)
sehingga MES makin kecil
Price AC(Q)
5. … akan tetap
natural 7. … menjadi bukan
monopoly natural monopoly 2. Naiknya harga input
karena demand meningkatkan VC dan
lebih kecil dari menggeser AC ke AC-bar…
MES P*
6. Namun jika demand
AC(Q)
inelastis, perusahaan yang
tadinya natural monopoly…
4. Jika demand elastis,
perusahaan yang tadinya
natural monopoly

1. Pada awalnya. Kita


memiliki AC(Q)

Q Q 2Q Q
^ Quantity
3. … dan menurunkan MES 8. Sehingga dengan tingkat harga yang optimum, lebih baik
dari Q-cap ke Q-bar ada 2 perusahaan yang masing-masing berproduksi Q-bar
Alternatif Regulasi
Dengan dihadapkan pada lingkungan yang dinamis dimana natural monopoly
dapat bertransformasi menjadi bukan natural monopoly, maka ada tiga
alternatif regulasi yang dapat diambil oleh regulator:

Melanjutkan regulasi atas harga dan entry


Hal ini dilakukan apabila industri tersebut diyakini masih
merupakan natural monopoly, sehingga masih perlu
pengaturan harga dan perlu barrier to entry

Menerapkan Full Deregulation


Dengan membolehkan free entry dan menghilangkan
kontrol harga. Hal ini dilakukan apabila industri jelas
bukan merupakan natural monopoly lagi

Menerapkan Partial Deregulation


Diterapkan selama masa transisi – regulasi diterapkan
bertahap. Free entry diperbolehkan, namun regulasi
tetap diterapkan atas harga untuk menghindari
dominant firm melakukan predatory pricing
Asymmetric Regulation and Creamskimming
Pada partial deregulation, ada dua jenis alternatif yang bisa dilakukan yaitu:
1. Perusahaan lama dan perusahaan baru diperlakukan sama dan menerima
kontrol harga yang sama, namun hal ini kurang menginsentif potential
entrants untuk masuk ke industri
2. Perusahaan lama tetap diberi kontrol harga, sedangkan perusahaan baru
dibebaskan menentukan harga. Hal ini disebut asymmetric regulation

Salah satu contoh yang paling sering diterapkan dari Asymmetric Regulation
adalah penerapan kebijakan Cross-Subsidization atau Subsidi Silang pada multi-
product natural monopoly

Cross-Subsidization
Menetapkan harga lebih tinggi untuk barang yang biaya produksinya rendah dan
menetapkan harga yang lebih rendah untuk barang yang biaya produksinya lebih
tinggi. Keuntungan yang diperoleh dari barang pertama, digunakan untuk
mensubsidi produksi barang kedua

Namun hal ini dapat menimbulkan distorsi pada perekonomian


Asymmetric Regulation and Creamskimming
3. Namun untuk menginsentif potential 4. … Sementara harga barang Y
Price

Price
entrants, harga x dinaikkan menjadi Prx, diturunkan sehingga ada loss. Bagi
sehingga ada profit … monopolist, akhirnya tetap normal
profit (profit di X habis untuk
5. Potential entrants melihat membiayai loss di Y)
ada profit di pasar X, sehingga
Prx masuk ke pasar X … 6. … dan tidak
masuk ke pasar Y

AC(Qx) P*y
P*x Pry
AIC(Qx) AIC(Qy)

1. Sebenarnya harga di pasar Quantity X 2. … dan untuk barang Y jatuh di P*y Quantity Y
barang X jatuh di P*x…
7. Sayangnya, harga X yang terlalu tinggi dapat membuat perusahaan yang
sebenarnya kurang efisien untuk masuk, sehingga terjadi distorsi

practice of entering only the more profitable market is known as creamskimming


Praktek subsidi silang memberikan sinyal yang salah bagi potential entrants untuk
masuk ke dalam market
AC = average cost untuk memproduksi suatu barang pada perusahaan yang hanya memproduksi satu barang
AIC = average incremental cost. Yaitu rata-rata tambahan biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi
barang X, jika perusahaan sudah memproduksi Y (atau sebaliknya). Dengan kata lain, AIC menunjukkan AC untuk
memproduksi satu jenis barang pada multi-product firm.
Separation of Regulated Monopolies and Competitive
Ada kalanya sebuah multiproduct monopolist memproduksi berbagai produk
yang ternyata ada di pasar yang berbeda. Misal barang X pasarnya masih
monopoli sehingga harus diregulasi, tetapi barang Y ternyata pasarnya kompetitif

Hal ini memberikan sebuah pandangan bahwa perusahaan harus dipecah – satu
perusahaan memproduksi X (dan diregulasi), sedangkan satu perusahaan lagi
memproduksi Y (dan tidak diregulasi)

Benefit of Separation Cost of Separation


Jika tidak dipisahkan, perusahaan Mengeluarkan perusahaan yang
dapat menerapkan predatory pricing paling efisien dari dalam industri
di pasar yang kompetitif dengan
memanfaatkan keuntungan yang Jika kedua barang yang diproduksi
didapat dari pasar yang diregulasi saling terkait sebagai input dan
output, maka perusahaan
Regulated monopolist akan dapat
kehilangan biaya yang lebih rendah
menerapkan harga yang lebih tinggi
dari adanya integrasi vertikal
di pasar yang diregulasi
Pasar Telekomunikasi Antar Kota (SLJJ) di Amerika
1982 - Now
Full deregulated???
1971
1969 1974
Industri
MCI masuk ke
layanan SLJJ AT&T dipecah
pasar, partial
free entry menjadi dua
deregulation
diterapkan 1990
Mann-Elkins Act
kewengangan bagi ICC
Pada awalnya pasar layanan SLJJ untuk meregulasi
adalah pasar yang memiliki fixed pasar SLJJ
cost yang besar sehingga mulai AT&T menerima
pengakuan natural
dirasa perlu untuk mengatur
monopoli secara legal
natural monopoly
1990-1947
Regulasi kontrol harga dan barrier to
entry diterapkan atas status AT&T
1959 sebagai natural monopoli
1947
Line SLJJ AT&T
1949-1984 Teknologi nirkabel ditemukan sehingga
dibuka bagi 1953-1959 Pendapatan perkapita sambungan SLJJ tidak memerlukan jaringan
potential Perdebatan apakah
meningkat, demand fisik. Fixed cost turun
entrants yang AT&T masih
berlisensi natural monopoli? atas SLJJ meningkat
Pasar Telekomunikasi Tidak Bergerak di Indonesia
2008
2004 Lisensi SLJJ diberikan
Telkom mendapat izin SLI yang selama ini dimonopoli Indosat ke Bakrie Telecom
Indosat mulai menyediakan layanan SLJJ (regional) yang selama
ini dimonopoli telkom
2002
2007
Indosat mendapatkan izin layanan telepon
Indosat memiliki akses
lokal tapi belum dimanfaatkan secara 2003 SLJJ Nasional
optimal Pemerintah Bakrie Telecom diberi
2000 membentuk lisensi SLI
UU Telekomunikasi sebagai BRTI
dasar hukum cetak biru 2001
telekomunikasi Pemerintah mengumumkan terminasi dini
hak eksklusivitas Indosat atas SLI
1999
Diberlakukannya UU Anti Monopoli serta
cetak biru telekomunikasi indonesia
untuk mengakhiri monopoli
1980-1999
Sekarang layanan telekomunikasi
Pemerintah memberlakukan monopoli atas jaringan
Tidak Bergerak di Indonesia sudah
telekomunikasi Indonesia
dibuka bagi perusahaan lain yang
Telkom memonopoli jaringan nasional (Lokal dan SLJJ)
memiliki lisensi
Indosat memonopoli jaringan internasional (SLI)
Presentasi Ekonomi Regulasi
Jumat, 27 April 2012

Terima Kasih
Ashintya Damayati
1106111981

Anda mungkin juga menyukai