Anda di halaman 1dari 24

G I

L O
E O
ID
AI
A G
B
SE
LA
SI
2
K
A O I
P IZ

N C E
L
O
M
F
A
R

PA
K L N
A
E
H M IA
L K D I
A A T
O M P
Y H E
A S
R I A IZ A
P R Z G
-U O Y A A
-Y L L N
U U N
-R B
D A
V
-A IR
-D
PENGERTIAN IDEOLOGI
Secara umum, Pengertian Ideologi adalah suatu kumpulan gagasan,
ide-ide dasar,keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis dengan
arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam kehidupan nasional suatu
bangsa dan negara.

Istilah ideologi berasal dari kata 'idea' (inggris) yang berarti gagasan,


konsep, pengertian dasar, cita-cita; dan kata 'logi' yang dalam bahasa
Yunani logos artinya ilmu atau pengetahuan. Secara Harfiah, Pengertian
Ideologi adalah pengetahuan tentang gagasan gagasan, pengetahuan tentang
ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian – pengertian dasar.

Dalam pengertian sehari-hari "idea" yang berarti 'cita-cita'. Cita-cita


yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai
sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar,
pandangan atau paham. Ideologi mencakup pengertian tentang ide ide,
pengertian dasar, gagasan dan cita-cita. Ideologi dapat dianggap sebagai
visi yang luas, sebagai cara memandang segala sesuatu. Ideologi adalah
sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang
diterapkan pada masalah publik sehingga pembuat konsep ini menjadi
intisari politik. 
PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA
Negara Indonesia menganut sistem ideologi Pancasila. Yang mana
ideologi ini dibuat berdasarkan cita cita bersama. Dan disetiap negara pasti
memiliki ideologinya masing masing, namun ada juga beberapa negara
yang memakai ideologi yang sama. Maka dari itu berikut adalah beberapa
ideologi dari beberapa negara di seluruh dunia.
Sistem Ideologi Liberalis 
Ideologi Liberalis adalah suatu ajaran yang diyakini kebenarannya
untuk mengatur tingkah laku yang menoniolkan kebebasan individu. Ciri-
ciri ideologi liberalis, antara lain sebagai berikut:
• Bidang ideologi: menerapkan paham sekuler
• Bidang politik: dikenal adanya partai oposisi
• Bidang ekonomi: sistem ekonomi kapitalis, perekonomian diserahkan
kepada perseorangan.
• Bidang sosial budaya : anggota masyarakat cenderung individualis
Sistem Ideologi Komunis
Ideologi komunis adalah suatu ajaran yang didasarkan atas paham
sama rata sama rasa dan telah diyakini kebenarannya. Ciri-ciri ideologi
komunis, adalah sebagai berikut:
• Bidang politik: politik bersifat tertutup hanya ada satu partai yang berkuasa
yaitu partai komunis, rakyat hanya sebagai objek negara.
• Bidang ekonomi: sistem ekonomi yang diterapkan adalah sistem ekonomi
etatisme.
• Bidang sosial budaya: tidak percaya adanya Tuhan, masyarakat hanya
mengenal satu kelas sosial. 
Sistem Ideologi Pancasila
Ideologi Pancasila adalah suatu ajaran yang tersusun sistematis dan
diyakini kebenarannya karena didasarkan atas nllal-nilai Pancasila, antara
lain sebagai berikut:
• Bidang politik : politlk berdasarkan demokrasi Pancasila.
• Bidang ekonomi: sistem ekonomi yang bertujuan mewujudkan
kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
• Bidang sosial budaya: pola kehidupan sosial adalah kekeluargaan dan
kegotongroyongan
PANCASILA DAN AGAMA
Pancasila merupakan dasar negara/ideologi negara indonesia yang
merupakan sumber hukum dari negara indonesia. Sedangkan agama
merupakan ajaran sistem yang mengatur tata keimanan kepada Tuhan Yang
Maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia
dengan manusia serta lingkungan. Agama terdapat dalam Pancasila pada
sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan yang maha Esa’” yang berarti
semua rakyat indonesia bebas untuk menganut agama yang ia percayai dan
menjalankan apa yang diperintahkanNya dan menjahui apapun yang
dilarangNya.
1. KONSEP PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
NEGARA
Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia adalah sebagai sarana
pemersatu masyarakat, sehingga dapat dijadikan prosedur penyelesaian konflik,
dapat kita telusuri dari gagasan para pendiri negara Indonesia tentang pentingnya
mencari nilai-nilai bersama yang dapat mempersatukan berbagai golongan
masyarakat di Indonesia.

Pada awal mulanya, konsep pancasila dapat dipahami sebagai common platform
atau platform bersama bagi berbagai ideologi politik yang berkembang saat itu di
Indonesia. Pancasila merupakan tawaran yang dapat menjembatani perbedaan
ideologis di kalangan anggota BPUPKI. Pancasila dimaksudkan oleh Ir. Soekarno
pada waktu itu yaitu sebagai asas bersama agar dengan asas itu seluruh kelompok
yang terdapat di negara Indonesia dapat bersatu dan menerima asas tersebut
Menurut Adnan Buyung Nasution, telah terjadi perubahan fungsi
pancasila sebagai ideologi negara. Pancasila yang sebenarnya dimaksudkan
sebagai platform demokratis bagi semua golongan Indonesia.
Perkembangan doktrinal pancasila telah mengubahnya dari fungsi awal
pancasila sebagai platform bersama bagi ideologi politik dan aliran
pemikiran sesuai dengan rumusan pertama yang disampaikan oleh
Soekarno menjadi ideologi yang komprehensif integral. Ideologi Pancasila
menjadi ideologi yang khas, berbeda dengan ideologi lain.
 
Pernyataan Soekarno ini menjadi jauh berkembang dan berbeda
dengan pernyataan yang disampaikan oleh Prof. Notonagoro. Beliau
melalui interprestasi filosofis memberi status ilmiah dan resmi tentang
ideologi bagi masyarakat Indonesia. Yang pada mulanya pancasila sebagai
ideologi terbuka sebuah konsensus politik, pancasila menjadi ideologi yang
benar-benar komprehensif. Interprestasi ini berkembang luas, masif bahkan
monolitik pada masa pemerintahan orde baru.
2. UGRESI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
NEGARA
Pada bagian ini, mahasiswa perlu menyadari bahwa peran ideologi
negara itu bukan hanya terletak pada aspek legal formal, melainkan juga
harus hadir dalam kehidupan konkret masyarakat itu sendiri. Beberapa
peran konkret Pancasila sebagai ideologi meliputi hal-hal sebagai berikut:

• Ideologi negara sebagai penuntun warga negara, artinya setiap perilaku


warga negara harus didasarkan pada preskripsi moral. Contohnya, kasus
narkoba yang merebak di kalangan generasi muda menunjukkan bahwa
preskripsi moral ideologis belum disadari kehadirannya. Oleh karena itu,
diperlukan norma-norma penuntun yang lebih jelas, baik dalam bentuk
persuasif, imbauan maupun penjabaran nilai-nilai Pancasila ke dalam
produk hukum yang memberikan rambu yang jelas dan hukuman yang
setimpal bagi pelanggarnya.
• Ideologi negara sebagai penolakan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai
dengan sila-sila Pancasila. Contohnya, kasus terorisme yang terjadi dalam
bentuk pemaksaan kehendak melalui kekerasan. Hal ini bertentangan nilai
toleransi berkeyakinan, hak-hak asasi manusia, dan semangat persatuan.
Gambar berikut ini memperlihatkan bagaimana terorisme telah merusak
nilai toleransi.
3. SUMBER HISTORIS PANCASILA
Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI
pertama dr. Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah,
khususnya akan dibahas pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah
tentang suatu calon rumusan dasar negara Indonesia yang akan dibentuk.
Kemudian tampilah pada sidang tersebut tiga orang pembicara yaitu
Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno.

Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam siding tersebut Ir. Soekarno


berpidato secara lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar negara
Indonesia. Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya
lima dasar, hal ini menurut Soekarno atas saran dari salah seorang
temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak disebutkan namanya.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya, kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945
disahkannya Undang-Undang Dasar 1945 termasuk Pembukaan UUD 1945
di mana didalamnya termuat isi rumusan lima prinsip atau lima prinsip
sebagai satu dasar negara yang diberi nama Pancasila.

Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan


merupakan istilah umum. Walaupun dalam alinea IV Pembukaan UUD
1945 tidak termuat istilah “Pancasila”, namun yang dimaksudkan Dasar
Negara Republik Indonesia adalah disebut dengan istilah “Pancasila”. Hal
ini didasarkan atas interpretasi historis terutama dalam rangka pembentukan
calon rumusan dasar negara, yang secara spontan diterima oleh peserta
sidang secara bulat.
berikut adalah asas asas yang dirumuskan oleh Muh.Yamin, Soepomo,
dan Ir. Soekarno pada sidang BPUPKI :
• Menurut Moh. Yamin
1. Peri kebangsaan
2. Peri keadilan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
• Menurut Ir. Soekarno :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasional atau Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
• Menurut Soepomo
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan sosial
4. SUMBER SOSIOLOGIS PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
Pancasila sebagai ideologi negara berakar dalam kehidupan
masyarakat. Unsur-unsur sosiologis yang membentuk Pancasila sebagai
ideologi negara meliputi hal-hal sebagai berikut: 
1. Ketuhanan Yang Maha Esa dapat ditemukan dalam kehidupan beragama
masyarakat Indonesia dalam berbagai bentuk kepercayaan dan keyakinan
terhadap adanya kekuatan gaib. 
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab  dapat  ditemukan dalam hal
saling menghargai dan menghormati hak-hak orang lain, tidak bersikap
sewenang-wenang. 
3. Sila Persatuan Indonesia yang dapat ditemukan dalam bentuk solidaritas,
rasa setia kawan, rasa cinta tanah air yang berwujud pada mencintai produk
dalam negeri. 
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan dapat ditemukan dalam bentuk menghargai
pendapat orang lain, semangat musyawarah dalam mengambil keputusan. 
5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia tercermin  dalam sikap
suka menolong, menjalankan gaya hidup sederhana, tidak menyolok atau
berlebihan
5. SUMBER POLITIS PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NEGARA
Unsur-unsur politis yang membentuk Pancasila sebagai ideologi
negara meliputi hal-hal sebagai berikut. 
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa diwujudkan dalam bentuk semangat
toleransi antar umat beragama. 
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab diwujudkan penghargaan
terhadap pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. 
3. Sila Persatuan Indonesia diwujudkan dalam mendahulukan kepentingan
bangsa dan negara daripada kepentingan kelompok atau golongan,
termasuk partai. 
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan diwujudkan dalam mendahulukan
pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah daripada voting. 
5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia diwujudkan dalam
bentuk tidak menyalahgunakan kekuasaan (abuse of power) untuk
memperkaya diri atau kelompok karena penyalahgunaan kekuasaan itulah
yang menjadi faktor pemicu terjadinya korupsi.
ARGUMEN TENTANG DINAMIKA
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
Jika kita bandingkan isi pancasila dengan keadaan Indonesia yang
sekarang, adakah isi dari pancasila yang benar-benar dijalankan oleh rakyat
Indonesia maupun pemimpinnya? Contohnya, ketuhanan yang maha Esa.
Memang, rakyat Indonesia adalah umat beragama, tapi apakah mereka
menjalankan seluruh ajaran yang diajarkan oleh agamanya? Lihat di berita,
banyak kasus kriminalitas dan tidak peri kemanusiaan yang terjadi yang
pasti di setiap agama hal tersebut adalah hal yang dilarang. Sudahkah
rakyat Indonesia menjunjung seutuhnya tuhan mereka? Ini juga
berhubungan pada sila kedua yang berbunyi ‘kemanusiaan yang adil dan
beradab’.
Kriminalitas dan ke-tidak peri kemanusiaan bukanlah hal yang beradab.
Contoh lain, beberapa waktu lalu marak dibicarakannya anggota DPR
menonton film senonoh pada saat rapat. Apakah itu beradab?jangankan
rakyat, yang merupakan wakil rakyat pun banyak yang tidak beradab.
Korupsi dimana-mana.
Sila ketiga, persatuan Indonesia. Apakah Indonesia benar-benar sudah
bersatu? Saat zaman penjajahan, semua rakyat Indonesia bersatu untuk
mengusir penjajah dari tanah air sehingga Indonesia bis merdeka sampai
saat ini. Tapi coba perhatian keadaan masa kini. Beberapa waktu lalu, Aceh
akan memberontak ingin lepas dari Indonesia dan membuat negara sendiri
sampai mereka membuat GAM (Gerakan Aceh Merdeka), Irian juga ingin
memisahkan diri dari Indonesia. Kemana persatuan Indonesia yang dahulu?
Sila ke empat berbunyi‘Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan’sudahkah kita dipimpin
oleh pemimpin yang bijak?banyak bawahannya korupsi atau melakukan
kesalahan besar yang lain tapi tidak ada kebijakan atau tindakan tegas
seperti memberhentikan atau semacamnya. Indonesia punya banyak
masalah, tapi sepenglihatan kami para pemimpin hanya bisa berbicara
tanpa bukti. Malah ada yang menurut kami melakukan hal yang tidak
penting melihat banyaknya masalah seperti ini.
Sila terakhir, ‘keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’. Ini
memprihatinkan, mengingat perbandingan hukuman nenek pencuri
semangka dan wakil rakyat yang mencuri uang rakyat (korupsi), lebih berat
hukuman seorang nenek yang hanya mencuri semangka karena lapar.
Dimana letak keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tersebut?
Setelah di renungkan, kini muncul pertanyaan, dimanakah jiwa
pancasila pada rakyat Indonesia?apakah memang isi dari pancasila terlalu
berat untuk warga Indonesia? Haruskah pancasila diganti atau bahkan
dihapus? Menurut kami tidak. Pancasila merupakan dasar negara yang
sudah dibuat pada tahun 1945. Pada tahun tersebut rakyat Indonesia bisa
memenuhi isi dari pancasila tersebut. Kenapa sekarang tidak? Kita butuh
pemimpin yang tegas dan adil yang bisa membuat rakyat Indonesia
mengikuti apa yang sudah menjadi dasar negara kita sendiri. memang,
banyak orang yang mengatakan ‘semua dimulai dari diri sendiri’ tapi
menurut saya pribadi untuk mengenai hal ini, harus dipimpin oleh
pemimpin yang tegas dan benar-benar bisa menjalankan isi dari pancasila
agar semua rakyat bisa patuh. Mungkin berat jika langsung dilakukan
sekaligus mengingat keadaan Indonesia yang sekarang seperti ini. Jika
dilakukan bertahap, mungkin Indonesia bisa memenuhi apa isi dari
pancasila tersebut.
ARGUMEN TENTANG TANTANGAN TERHADAP
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
Pancasila kita sedang menghadapi krisis multidimensional. Pancasila
kita sedang berhadapan dengan pola perilaku elite yang tidak lagi peka
terhadap rakyatnya. Pancasila kita juga sedang menghadapi tantangan
bagaimana membuat orang-orang beragama lebih toleran terhadap lainnya.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa harus dimaknai bersama-sama dengan sila-
sila lainnya. Sebagai bangsa yang bertuhan, meyakini kebenaran Tuhan
tidak boleh dilakukan dengan cara menegasikan kemanusiaan.
Kemanusiaan harus tetap dijunjung sehingga tercipta suasana adil dan
beradab. Untuk bisa menciptakan kemanusiaan yang adil dan beradab,
kebijakan sosial-politik-ekonomi harus berlandaskan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Jika kita gagal menerapkan Pancasila dalam
makna sesungguhnya, sebenarnya Pancasila tak sakti lagi.
Salah satu tantangan dari dalam (internal) yaitu berupa berbagai gerakan separatis
yang hendak memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Apa yang terjadi di Aceh, Maluku, dan Papua merupakan sebagian contoh di
dalamnya..
salah satu tantangan yang dari luar (eksternal) yaitu mulai masuknya budaya -
budaya asing dan menyebar menjadi kebiasaan masyarakat. namun yang menjadi
tantangan adalah budaya - budaya asing yang tidak sesuai dengan norma norma
pancasila, norma norma agama. Seperti perkumpulan Anak Jalanan (punk),
pacaran, sampai dengan sex bebas. Hal ini banyak memengaruhi para pemuda
pemudi penerus bangsa
Penanganan yang tidak tepat dan tegas dalam menghadapi gerakan-gerakan
tersebut akan menjadi ancaman serius bagi tetap eksisnya keutuhan Bangsa
Indonesia dan pancasila.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai