Anda di halaman 1dari 17

Depresi dan Bunuh Diri

Kelompok 4 :
Ajeng Nurul Hidayah
Dinda Maulida Sugesta
Syafika Alifia
PENGERTIAN DEPRESI DAN
BUNUH DIRI

GEJALA DEPRESI
MATERI CARA MENANGANI DAN MENCEGAH
DEPRESI DAN BUNUH DIRI
HUBUNGAN ANTARA DEPRESI DAN
BUNUH DIRI
01
PENGERTIAN DEPRESI DAN
BUNUH DIRI
PENGERTIAN DEPRESI

Depresi merupakan kondisi emosional yang biasanya ditandai


dengan kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan
bersalah (menarik diri, tidak dapat tidur, kehilangan selera, minat
dalam aktivitas sehari-hari). Menurut Rice PL (1992), depresi
adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang
mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan dan
berperilaku) seseorang. Pada umumnya mood yang secara
dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan
harapan.
PENGERTIAN BUNUH
DIRI

Bunuh diri merupakan upaya yang dilakukan dengan sadar untuk


mengakhiri kehidupan secara sadar berupaya untuk mati. Pendapat
Farhangdoost bunuh diri adalah ekspresi praktis seseorang secara
sadar dan sengaja untuk mati.
02
GEJALA DEPRESI
GEJALA DEPRESI

GEJALA FISIK
 Gangguan pola tidur; Sulit tidur (insomnia) atau tidur berlebihan
(hipersomnia)
 Menurunnya tingkat aktivitas, misalnya kehilangan minat,
kesenangan atas hobi atau aktivitas yang sebelumnya disukai.
 Sulit makan atau makan berlebihan (bisa menjadi kurus atau
kegemukan)
 Gejala penyakit fisik yang tidak hilang seperti sakit kepala,
masalah pencernaan (diare, sulit BAB dll), sakit lambung dan
nyeri kronis.
 Terkadang merasa berat di tangan dan kaki.
 Energi lemah, kelelahan, menjadi lamban.
 Sulit berkonsentrasi, mengingat, memutuskan.
GEJALA DEPRESI

GEJALA PSIKIS
Rasa sedih, cemas, atau hampa yang terus – menerus.
Rasa putus asa dan pesimis
Rasa bersalah, tidak berharga, rasa terbebani dan tidak
berdaya/tidak berguna
Tidak tenang dan gampang tersinggung
Berpikir ingin mati atau bunuh diri
Sensitive
Kehilangan rasa percaya diri
GEJALA DEPRESI

GEJALA SOSIAL
 Menurunnya aktivitas dan minat sehari-hari (menarik diri,
menyendiri, malas)
 Tidak ada motivasi untuk melakukan apapun.
 Hilangnya hasrat untuk hidup dan keinginan untuk bunuh
diri.
03
CARA MENANGANI DAN
MENCEGAH DEPRESI DAN
BUNUH DIRI
PENANGANAN DEPRESI

Depresi dapat ditangani dengan perubahan pola hidup, terapi psikologi, dan dengan pengobatan (obat
antiretroviral/ARV). Dilarang keras mengobati diri sendiri dengan alkhohol, merokok yang berlebihan dan
narkoba, karena zat yang terkandung di dalamnya dapat meningkatkan gejala depresi dan menimbulkan masalah
lain. Berikut beberapa cara penanganan depresi :
e
r titl
1. ou
Perubahan pola hidup 2. Terapi psikologi
o Berolahraga o Terapi Interpersonal
o Mengatur pola makan o Konseling kelompok dan dukungan sosial
o Berdoa o Terapi humor
o Memiliki keberanian untuk berubah o Terapi Kognitif (CBT)
o Rekreasi

3. Pengobatan
Berkonsultasi kepada dokter kejiwaan/psikiater. Beberapa obat
antidepresan yaitu: lithium, MAOIs, Tricyclics. Beberapa psikiater
meresepkan perangsang jiwa (psychostimulant), obat yang dipakai
untuk mengobati gangguan deficit perhatian (attention deficit
disorder).
PENCEGAHAN DEPRESI

o Bersikap realistis terhadap apa yang kita harapkan dan apa yang bisa kita lakukan.
o Tidak menyalahkan diri sendiri atau orang lain saat kita melakukan suatu kesalahan atau mengalami
kegagalan.
o itle orang lain ataupun kehidupan orang lain.
Tidak membanding-bandingkan diritdengan
r
o ou
Pikirkan untuk menyimpan keputusan besarsampai sembuh dari depresi, seperti menikah, bercerai,
tentang pekerjaan atau sekolah. Bicarakanlah dengan teman, professional (psikolog, konselor atau
psikiater)atau orang yang kita sayangi atau kita anggap mampu membantu untuk melihat gambaran
besarnya.
o Dukungan keluarga, social dengan mengatakan jika kita mengalami masalah atau sedang mengalami
depresi.
o Rutin lakukan olahraga dan kegiatan outdoor.
o Tidak terlalu menyesali suatu kejadian, bersikap tenang dan tidak mudah marah.
o Bangunlah harga diri dan mencoba bersikap dan berpikir positif.
o Tidak menyendiri, menjauhi diri dari pergaulan, lebih bersosialisasi, melakukan aktivitas dengan
lingkungan sekitar.
o Lebih religious, mendekatkan diri kepada Tuhan YME.
PENCEGAHAN BUNUH
DIRI
Hingga saat ini, belum ada cara yang terbukti dapat mencegah tindakan bunuh diri secara total dan
memberikan perlindungan pada pasien dari kemungkinan bunuh diri. Ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan, yakni pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
e
r titl
ou
Cara pencegahan lainnya adalah hospitalization atau rawat inap di rumah sakit. Anak dan
remaja yang mengalami depresi dan menunjukkan keinginan bunuh diri membutuhkan
evaluasi secara luas di rumah sakit untuk menyediakan perlindungan maksimal sebagai
untuk melawan tindakan dari pasien untuk bunuh diri
PENCEGAHAN BUNUH
DIRI

• Pencegahan primer merupakan metode pencegahan yang ideal untuk melawan


keinginan bunuh diri dan dapat melindungi masyarakat dari hal tersebut. Pencegahan
tahap ini sangat penting dilakukan t itle mengurangi munculnya kasus-kasus baru,
untuk
o ur
misalnya dengan mengurangi faktor risiko melakukan bunuh diri.

• Pencegahan sekunder merujuk pada deteksi dini dan memberi penanganan yang tepat
pada individu yang memiliki keinginan bunuh diri. Tujuan dari pencegahan sekunder ini
adalah menurunkan kemungkinan percobaan bunuh diri pada pasien dengan risiko
tinggi

• Pencegahan tersier dilakukan untuk mengurangi konsekuensi dari percobaan bunuh diri.
04
HUBUNGAN ANTARA
DEPRESI DAN BUNUH DIRI
HUBUNGAN ANTARA
DEPRESI DAN BUNUH
DIRI

t itle
r
ouyang paling dominan adalah karena depresi. Biasanya,
Salah satu penyebab bunuh diri
mereka yang bunuh diri akan melalui tiga tahap depresi, yaitu minor depression, moderate
depression, major depression, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri
hidupnya. Depresi bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti trauma masa kecil, kekerasan,
kehilangan orang yang disayang, pekerjaan dan lain-lain.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai