Kelompok 4 :
Ajeng Nurul Hidayah
Dinda Maulida Sugesta
Syafika Alifia
PENGERTIAN DEPRESI DAN
BUNUH DIRI
GEJALA DEPRESI
MATERI CARA MENANGANI DAN MENCEGAH
DEPRESI DAN BUNUH DIRI
HUBUNGAN ANTARA DEPRESI DAN
BUNUH DIRI
01
PENGERTIAN DEPRESI DAN
BUNUH DIRI
PENGERTIAN DEPRESI
GEJALA FISIK
Gangguan pola tidur; Sulit tidur (insomnia) atau tidur berlebihan
(hipersomnia)
Menurunnya tingkat aktivitas, misalnya kehilangan minat,
kesenangan atas hobi atau aktivitas yang sebelumnya disukai.
Sulit makan atau makan berlebihan (bisa menjadi kurus atau
kegemukan)
Gejala penyakit fisik yang tidak hilang seperti sakit kepala,
masalah pencernaan (diare, sulit BAB dll), sakit lambung dan
nyeri kronis.
Terkadang merasa berat di tangan dan kaki.
Energi lemah, kelelahan, menjadi lamban.
Sulit berkonsentrasi, mengingat, memutuskan.
GEJALA DEPRESI
GEJALA PSIKIS
Rasa sedih, cemas, atau hampa yang terus – menerus.
Rasa putus asa dan pesimis
Rasa bersalah, tidak berharga, rasa terbebani dan tidak
berdaya/tidak berguna
Tidak tenang dan gampang tersinggung
Berpikir ingin mati atau bunuh diri
Sensitive
Kehilangan rasa percaya diri
GEJALA DEPRESI
GEJALA SOSIAL
Menurunnya aktivitas dan minat sehari-hari (menarik diri,
menyendiri, malas)
Tidak ada motivasi untuk melakukan apapun.
Hilangnya hasrat untuk hidup dan keinginan untuk bunuh
diri.
03
CARA MENANGANI DAN
MENCEGAH DEPRESI DAN
BUNUH DIRI
PENANGANAN DEPRESI
Depresi dapat ditangani dengan perubahan pola hidup, terapi psikologi, dan dengan pengobatan (obat
antiretroviral/ARV). Dilarang keras mengobati diri sendiri dengan alkhohol, merokok yang berlebihan dan
narkoba, karena zat yang terkandung di dalamnya dapat meningkatkan gejala depresi dan menimbulkan masalah
lain. Berikut beberapa cara penanganan depresi :
e
r titl
1. ou
Perubahan pola hidup 2. Terapi psikologi
o Berolahraga o Terapi Interpersonal
o Mengatur pola makan o Konseling kelompok dan dukungan sosial
o Berdoa o Terapi humor
o Memiliki keberanian untuk berubah o Terapi Kognitif (CBT)
o Rekreasi
3. Pengobatan
Berkonsultasi kepada dokter kejiwaan/psikiater. Beberapa obat
antidepresan yaitu: lithium, MAOIs, Tricyclics. Beberapa psikiater
meresepkan perangsang jiwa (psychostimulant), obat yang dipakai
untuk mengobati gangguan deficit perhatian (attention deficit
disorder).
PENCEGAHAN DEPRESI
o Bersikap realistis terhadap apa yang kita harapkan dan apa yang bisa kita lakukan.
o Tidak menyalahkan diri sendiri atau orang lain saat kita melakukan suatu kesalahan atau mengalami
kegagalan.
o itle orang lain ataupun kehidupan orang lain.
Tidak membanding-bandingkan diritdengan
r
o ou
Pikirkan untuk menyimpan keputusan besarsampai sembuh dari depresi, seperti menikah, bercerai,
tentang pekerjaan atau sekolah. Bicarakanlah dengan teman, professional (psikolog, konselor atau
psikiater)atau orang yang kita sayangi atau kita anggap mampu membantu untuk melihat gambaran
besarnya.
o Dukungan keluarga, social dengan mengatakan jika kita mengalami masalah atau sedang mengalami
depresi.
o Rutin lakukan olahraga dan kegiatan outdoor.
o Tidak terlalu menyesali suatu kejadian, bersikap tenang dan tidak mudah marah.
o Bangunlah harga diri dan mencoba bersikap dan berpikir positif.
o Tidak menyendiri, menjauhi diri dari pergaulan, lebih bersosialisasi, melakukan aktivitas dengan
lingkungan sekitar.
o Lebih religious, mendekatkan diri kepada Tuhan YME.
PENCEGAHAN BUNUH
DIRI
Hingga saat ini, belum ada cara yang terbukti dapat mencegah tindakan bunuh diri secara total dan
memberikan perlindungan pada pasien dari kemungkinan bunuh diri. Ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan, yakni pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
e
r titl
ou
Cara pencegahan lainnya adalah hospitalization atau rawat inap di rumah sakit. Anak dan
remaja yang mengalami depresi dan menunjukkan keinginan bunuh diri membutuhkan
evaluasi secara luas di rumah sakit untuk menyediakan perlindungan maksimal sebagai
untuk melawan tindakan dari pasien untuk bunuh diri
PENCEGAHAN BUNUH
DIRI
• Pencegahan sekunder merujuk pada deteksi dini dan memberi penanganan yang tepat
pada individu yang memiliki keinginan bunuh diri. Tujuan dari pencegahan sekunder ini
adalah menurunkan kemungkinan percobaan bunuh diri pada pasien dengan risiko
tinggi
• Pencegahan tersier dilakukan untuk mengurangi konsekuensi dari percobaan bunuh diri.
04
HUBUNGAN ANTARA
DEPRESI DAN BUNUH DIRI
HUBUNGAN ANTARA
DEPRESI DAN BUNUH
DIRI
t itle
r
ouyang paling dominan adalah karena depresi. Biasanya,
Salah satu penyebab bunuh diri
mereka yang bunuh diri akan melalui tiga tahap depresi, yaitu minor depression, moderate
depression, major depression, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri
hidupnya. Depresi bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti trauma masa kecil, kekerasan,
kehilangan orang yang disayang, pekerjaan dan lain-lain.
THANK YOU