Anda di halaman 1dari 34

ik

Pe I Ia
Kel
Pengertian Pengeiolaan
Kelas
Pengelolaan kelas adalah serangkaian tindakan
guru yang ditunjukan untuk mendorong
munculnya
tingkah laku yang diharapkan dan menghilangkan

tingkah laku yang tidak diharapkan, menciptakan


hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-
emosional yang positif, serta menciptakan dan

memelihara organisasi kelas produktif dan efektif


Per bed aan Pengel olaan Kelas
Dari Pembelajaran
al iatan
a a l ah an
n *u k' encapai
tujuan yang telah ditetapkan.
se
Kegiatan pengelolaan kelas merupakan berbagai
usaha yang dilakukan guru dalam menciptakan dan
me el harf*a
p” me E?) aja ä n
kondisi
Memberikan
yang pujian atau penghargaan sesegera
mungkin, menciptakan dan memelhara hubungan
yang sehat antara guru dan siswa serta siswa dan
siswa, serta ryienetapkan norma-norma kelompok
yang produktif merupakan beberapa contoh
iatan pengelolaan kelas.
PENTINGNYA PENGELOLAAN KELAS
DALAMPROSES
PEMBELA$ARAN
Pengelolaan kelas yang efektif merupakan
salah satu aspek penting dalam proses
pembelajaran,

sebab pembelajaran yang efektif dan ef1sien


dapat terjadi apabila situasi dan kondisi kelas
mendukung.
Re
l
A. PENATAAN LINGKUNGAN FISIK
KELAS
Lin kun an fi ik kelah rus ditata
yang
guru secara individual.
‹ Menurut Winzer:1995,penataan lingkungan kelas
yang tepat berpengaruh terhadap jumlah waktu
yang digunakan siswa untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan.
. Prinsi rinsi lin ungan fisi
keias menurut Louisell99
Kgs}/gpy§jg}§'py@/ggyp¿t»|{gj|›|gi/i{ ztak mengganggu
pandangan siswa dan guru saat proses belajar mengajar.
• Mudah dicapai (accessibility)
Meletakkan barang-barang yang mendukung pembelajaran
ditempat yang mudah dijangkau.

K6»iaig«âfcr‘$“(â«$ ada di dalam kelas hendaknya


ditata dan dipindahsesuai dengan tuntutan kegiatan
mudah
pembelajaran.
• Kenyamanan
mengenai temperatur ruangan, cahaya, suara, dan
kepadatan kelas.
• Keindahan
2. Penataan Tempat Duduk
Guru harus mampu mengatur tempat duduk siswa
untuk memperlancar kegiatan pembelajaran sesuai
dengan metode yang a kan digunakan.
› Contoh pengaturan tempat duduk kegiatan
klasiakal:

mbar Gambar 103


102
C ontoh pengaturan te m pat duduk keg iatan d is kus i
kelompok

Gambar
10.4
B. PENATAAN LINGKUNGAN
PSIKO— SOSIAL KELA S
Men rut W.linzer (1995):
Si OJ I kelas berpengaruh terhadap hasil
belajar,
Sosi konsep diri, rasa harga diri, dan sikap
siswa terhadap sekolah.

sesama siswa.
> Hubungan yang harmonis antar guru dan
serta antar siswa dapat menciptakan iklim
siswa .
sil *o-sosiaã l aã n sehat dan ef ktil f bagi
erTan st ng yàgptes s’pú* nbe!
*ajaran.
1. Karakteristik Guru

Disukai oleh sisw.anya


Memiliki persepsi yang realistik tentang
dirinya dan siswanya
• Akrab dengan siswa dalam batas hubungan
guru-siswa
Bersikap poistif terhadap pertanyaan/respon
siswa
• Sabar, teguh, dan tegas
2. Hubungan Sosial Antarsiswa

. ar kelom e
ar ke ia anguru hal-hal
berikut (Weber, ok
1977): .hasil
bel
•PeriIaku yang diharapkan

•Norma/aturan
•Kemampuan
berkomunikasi
Kebersamaan
Kegiatan Belajar
1. Disiplin
Disiplin merupakan ketaatan terhadap aturan
Contoh : Kebiasaan bangun pagi pukul 6 pagi
Membuang sampah pada tempatnya
2.
.M tayar pajak, dan lain-lain
Disiplin
•Definisi disiplin kelas menurut Tueney dan Cairns (1980), yaitu Disiplin di artikan
sebagai tingkat keteraturan yang terdapat pada satu kelompok

•DisipIin kelas dapat diaûikan sebagai teknik yang digunakan oleh guru untuk
membangun atau memelihara keteraturan di dalam kelas
•Ada pakar yang menyamakan kata disiplin dengan hukuman
Contoh “ disiplinan anak itu “! Aûinya hukumlah anak itu.

Menurut Kohn t199ğ)


Disiplin sebagai bagian pengelolahan kelas, yang terutama
berurusan
an penanganan perilaku yang menyimpang
DISIPLIN K E LA S
Disiplin kelas perlu diajarkan atau ditanamkan pada siswa karena alasan berikut:
1.Disiplin perlu diajarkan dan dipelajari serta dihayati oleh siswa, agar siswa
mampu
mendisiplikan diri sendiri. Menurut Winzer (1992), siswa mampu mengendalikan diri sendiri,
tanpa perlu dikontrol oleh guru.
2.Disiplin merupakan titik pusat berputar kehidupan sekolah (Turney dan Cairns, 1980 )
keberhasilan dan kegagalan sekolah tergantung dari tingkat ketercapaian dalam

menerapkan disiplin yang sempurna.


3.Tingkat ketaatan siswa yang tinggi terhadap aturan kelas, terlebih jika ketaatan
tersebut
tumbuh dari diri sendiri, bukan paksaan, sehingga akan menciptakan iklim belajar yang
konduksif.
4. Sebaliknya, tingkat ketaatan yang rendah terhadap aturan kelas akan membuat iklim
belajar yang tidak konduksif, tidak menyenangkan. Menurut Danlelson (1996),

belajar tidak mungkin terjadi jika perilaku siswa tidak terkendali atau di luar kontrol.
5. Jumlah siswa dalam satu kelas, lebih-lebih di negeri kita, cukup banyak kelas
yang
besar, jika tidak diikat oleh aturan yang ditaati bersama akan dapat menimbulkan
kekacauan.

6. Kebiasaan untuk menaati aturan dalam kelas akan memberi dampak yang lebih luas
bagi kehidupan siswa di dalam masyarakat. Siswa yang terbiasa menaati aturan di
dalam kelas, akan terdorong pula menaati aturan yang ada dalam masyarakat.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI DISIPLIN
KELAS
.Fa isi
.Fa Sosial Æ
.Fa I
S
kegiatan
Strate i Pe
ao q
Disip K
êe nna
zias
A. P a n d a n g a n Terhadap Pe n a n g a n a n dan Pe n a n ga n a n
Disiplin Kelas
1. Pandangan yang berfokus kepada kepentingan guru, ( teacher centered)

2. Kohn (1996) menegaskan bahwa guru seharusnya mulai dengan pertanyaan: “


Apa yang diperlukan oleh anak-anak dan bagaimana cara saya memenuhi
kebutuhan tersebut?” Cara pandang ini jelas berfokus pada kepentingan siswa,
bukan kepentingan guru.
3. Pandangan yang berfokus pada kebutuhan siswa, menurut Winzer (1995)
menyatakan bahwa pendekatan yang menhormati hak individu, mendorong
peningkatan konsep diri siswa, serta memupuk kerjasama.
4. Pandangan humanistik, yaitu pandangan yang menekankan pada kemanusiaan.
5. Pandangan kaum behaviorism, yang berpendapat bahwa perilaku dapat dipelajari
dan di kontrol.
Strategi Penanaman Disiplin Kelas:
1.ModeIkan tata tertib yang sudah ditetapkan oleh sekolah
2.Pertemuan berkala
3.Terapkan aturan secara fleksibel (luwes) sehingga siswa
tidak
merasa tertekan
4.Sesuaikan penerapan aturan dengan tingkat
perkembangan
anak
5.Libatkan siswa dalam membuat aturan kelas
Strategi Pe a a a isi ii
Keias
enangani Gang uan Ringan
enangani an uan Berat
enangani Perilaku Agresif
kegiatan
CA
AA YA
Pengertian Perencanaan Pembelajaran

\‘PembeIajaran pada dasarnya merupakan proses yang ditata dan diatur sedemikian

rupa menurut langkah-langkah tertentu agar dalam pelaksanaannya dapat mencapai


hasil yang diharapkan.
\‘Perencanaan pembelajaran merupakan kegiatan memperkirakan atau
memproyeksikan mengenai tindakan apa yang akan dilakukan pada saat melaksanakan

kegiatan pembelajaran
/“Perencanaan pembelajaranb dapat diartikan suatu rangkaian yang saling
berhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau komponen yang ada di
dalam pembelajaran
Komponen Perencanaan Pembelajaran

1.Arah dari suatu program pembelajaran yang berupa standar


kompetensi, kompetensi dasar, dan indikatornya
2.Isi atau materi yang harus diberikan untuk mencapai kompetensi
tersebut
3.Strategi pelaksanaan
4.PeniIaian yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan

Komponen-komponen itu tidaklah berdiri sendiri,


tetapi saling berinteraksi, saling pengaruh
mempengaruhi sehingga membentuk satu kesatuan
atau totalitas.
Prinsip Perencanaan Pembelajaran

1.Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan kondisi siswa.


2.Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan kurikulum yang berlaku.
3.Perencanaan pembelajaran harus memperhitungkan waktu yang tersedia.
4.Perencanaan pembelajaran harus merupakan urutan kegiatan
belajar mengajar
yang sistematis.
5.Perencanaan pembelajaran bila perlu lengkapi dengan lembaran kerja/tugas dan
atau lembar observasi.
6.Perencanaan pembelajaran harus bersifat fleksibel.
7.Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan pada pendekatan sistem
yang mengutamakan keterpaduan antara tujuan/kompetensi, materi, kegiatan belajar,
dan
evaluasi.
r ”e n y u s u n a n » i i a o u s
Silabus merupakan program yang dilaksanakan untuk jangka waktu yang
cukup panjang (satu tahun/semester) yang harus dijabarkan lagi kedalam
program-program pembelajaran yang lebih terperinci.
BI LAØU8 P E LAJARAM 4

Ke '”oe mæsh ' : I\^ .'” I


Te ma ” ' heg iatan

ł ru:# Ke{:gátan Pembelajaran


kahle’
1 t¥e redeng|a rka 1.1 Me rrtbu st ga cha•' ” Den ” k4é m9 a st gs " h1e rdenąa”fłœ n petun,u k ars h ys ng Telulîs 2x3 Bu ku 5
. n k4e ndenga dee-s h be rdssa r1œ sh îń- d15aca- km guru tentang Petu nju”c Arsh da a i rrø'n ińa 6a
rkan n pe npłasa n yang !za Helena h ke 6 urni Pè”rke rrafia”r pe a ń ha»a
ye nj•ła san didon g s' " kłe Abu t de aa h »e ldassn țenje Iøsan arñ- pt Irdo ńe'sia
th'.àtang- yetu ajuk ya ng d xIenga”r n hal. 2
Je na h - k4e rjawab pe.la nyaa n s=su a iae ngę n
"dek4enarjeIasJcø n sečs”æ 1issn rrænęe nB!
ders+i ța ng d iŁ ust
Z . 1 Me I deu<ńfsiko n D•nah * Mó ncle st rif eikon " t 4e nje to sko n że ma at semua i dena h Pena mo fi x 26 Buku” 3m
Ł4endesküsiks n tems at æsus i de ma tempat de nga sec-o•û il- an da n rrłen s ba has-a
secara !isan iś • P^! n denafi a-æ”u”gs m”ha r ka limat térLiÜs produk: it I
r rúr:tui - rj=!sska n de ns h seca ra !isan rzJonesią
” d é”ngs n ‹Blirrøt ienlang 4.ß ha.. 3
yang ru nŁit cs ra rnenu/w rp rrø”h Ïe”fna r
j0embaca 3. 1 k1e re muks n p ikfrs n 'eics " tãemh 9ca ”Mer j=!sskan dens h pe rjaïsnø n wæ nuju
kń'o rrìo h”o r•-ú”ża ”ono pako k w”(ñ”šiQ Q h”oËo e:n seši- Ion ł'o kc runæfi”. ænd ïi
p
ks nja ng (150- kste} denga n red ml ogo k pa nja ” Me rnLi aca ilas tel:s ti
ZOO a tentang ng ącaan Mo :nj”owe b ja.a”nó nyo o n
4. Øe ńulis I.1 lie b ngta p i p e n s p - teks - Mete ng kapi b”ocoA n
k1e n”g ungka p ka n . ań d=.nğ ś n rre.mp% . th percśxs pś ii - Ide re m«ka n p*kira'n pa
pikit an, pe rssaa n, d rfia*i is n penggunaan ț”e:isles ru ”ğsriØ koktek= hacsan
an nfo'nna sisecars ejaan 'la nJa titik d ua pa”n
.tertu Is dkn Łientu k dan tanc s øetÏ}
pe maka ps n
6. J . 1 -øo rnp o i dv ngo n Va Be mu e.ind
Le mò s r 4.1 M=óag@p iPe csJcs rieúf iłœto • ” k4é ienç " Ł'le îe ng re p iye rcakapan dbe rta
Yugas Porfc païi oa* be ks kapi iejês n
IO liø meapasrerdensh Oålog penæuspan - fde rje lasKan de nan
(RPP
Penyusunan Rencana/Satuan i

Pembelajaran

Rencana pembelajaran adalah satuan atau


unit program pembelajaran terkecil untuk
jangka waktu mingguan atau harian yang
berisi rencana penyampaian suatu pokok atau E.Laagkah-lang2ah Ke .alan hel@maa
Pe Telecom
satuan bahasan tertentu dalam • Ksgiai+ ’:ü

satu mata pelajaran. Isi dan alokasi


waktu
untuk setiap rencana
tergantung pembelajaran luas
kepada
pokoYsatuan dan sempitnya
bahasan yang dicakupnya.

Llum Plata Pslaiaran


1. Identitas mata pelajaran (nama mata pelajaan, kelas, semester, dan waktu/banyaknya
jam pertemuan yang dialokasikan).
2. Kompeönsi dasar dan indikator-indikator yang hendak dicapai.
3. Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka
mencapai kompetensi dasar dan indikator.
4. Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secam konkret yang hams dilakukan
siswa
dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk
menguasai

kompetensi dasar dan indikator).


5. Alat dan media yang digunakan untuk memperlanca pencapaian kompetensi dasar,
se8a

6. sumber bahandan
Penilaian yangtindak
digunakan dalam(prosedur
lanjut kegiatan pembelajaran sesuai dengan
dan instmmen yang kompetensi
akan dasar
digunakan
yang untuk menilai pencapaian belajar siswa serta tindak lanjut hasil penilaian).
harus dikuasai.
kegiatan

LAjARA YA
HAKIKAT PEMBELAJARAN EFEKTIF
Hakikat pembelajaran yang efektif merupakan
pembelajaran yang direncanakan dengan baik
oleh guru dalam hal materi, strategi
penyampaian, media, pengelolaan kelas, dan
evaluasi. Disamping itu, juga diperhatikan
faktor karakteristik pebelajar, motivasi,
kebutuhan

akademis, f1sik, dan psikologis pebelajar.


FAKTOR — FAKTOR YANG BERKAITAN
DENGAN KEGIATAN PEMBELAjARAN

1. Isi Pelajaran
2. Bahan
3. Strategi pembelajaran
4. Prilaku guru
5. Menstrukturkan pelajaran
6. Lingungan belajar
7. Pebelajaran
8. Durasi pembelajaran
embelajaran
KARAKTERISTIK
Keputusan perencanaanGURU
tentang kegiatan — kegiatan pembelajaran,
dipengaruhi oleh karakteûstik guru itu sendiri ( Neely & Hansford, 1985 ):
Pengalaman guru
'*’Filosofi belajar mengajar

Pengatahuan guru
tentang isi pelajaran
’Gaya guru dalam
KBM.
’Penataan belajar kelas baik pada pebelajaran waktu maupun
pelaksanaan ’Suasana aman dan kontrol
GURU YANG EFECIF

1.Melakukan review harian


2.Menyiapkan materi baru
3.Melakukan praktik
terbimbing

4.Meyediakan balikan dan koreksi


5.Melaksanakan praktik mandiri
6.Review mingguan dan bulanan

PENDEKATAN
YANG EFEKTIF
Pendekatan pembelajaran yang efektif adalah

pendekatan pembelajaran yang terpusat pada pebelajar.

3 jenis pendekatan pembelajaran:


1.Belajar mandiri ( lndependent learning )
2.Pembelajaran terpadu ( lntegrited Learning )
3.Belajar berbasis masalah ( Problem-
based

Learning )

http://sIidepdf.com/rea der/full/strategi-pembelajaran-moduI-10-12 34/34

Anda mungkin juga menyukai