Anda di halaman 1dari 48

Rini Indryawati S.Psi., M.

Si

1
 Dahulu, semasa zaman
Yunani dan Romawi kuno
sampai abad ke 19,
psikologi itu masih menjadi
satu dengan filsafat. Jadi,
psikologi merupakan
bagian filsafat.

 Karena merupakan bagian


filsafat, psikologi lalu
disebut juga psikologi
filosofis, artinya konsep2
psikologi membahas
masalah hakikat jiwa

2
 Plato menganggap bahwa jiwa itu
berasal dari dunia Idea. Di dunia
idea, jiwa telah mempunyai semua
pengetahuan mengenai benda2 di
dunia ini.

 Jiwa turun dari dunia idea masuk


ke badan manusia, mulai dalam
kandungan, kemudian lahir
menjadi bayi dan seterusnya bayi
tumbuh dan berkembang menjadi
dewasa

 Idea adalah citra pokok dan


perdana dari realitas, nonmaterial,
abadi dan tidak berubah. Idea
sudah ada dan berdiri sendiri diluar
pemikiran kita. Dunia idea hanya
terbuka bagi rasio kita

3
 Setelah jiwa di dalam tubuh manusia
sebagai tenaga hidupnya,
kemampuannya menjadi terbatas,
yaitu dibatasi oleh jasmaninya.

 Misalnya untuk melihat benda,


diperlukan indra mata, ada bendanya,
dan ada cahaya yg mengenai benda
tadi. Walau ada mata tetapi di tempat
gelap kita tidak dapat melihat benda.

 Pendek kata, jiwa kita menjadi


terkurung oleh jasmaninya.

 Alam semesta ini oleh Plato dianggap


dunia rendah, dunia maya. Semua
yang ada di dunia ini adalah gambaran
dari dunia idea.

 Karena ajarannya serba idea


filsafatnya lalu disebut dengan filsafat
idealisme
4
 Mengenai jiwa manusia, Plato
mengajarkan 3 kemampuan jiwa,
yaitu :

 Kemampuan berpikir, tempatnya di


kepala
Dominasi kemampuan berpikir akan
melahirkan tipe orang pemikir
 Kemampuan merasa, tempatnya di
dada
Dominasi rasa melahirkan tipe orang
pemberani
 Kemampuan menghendaki, tempatnya
di perut
Dominasi dari kemampuan
menghendaki melahirkan tipe orang
pekerja keras

Jika ketiganya berkembang secara


selaras, tipe orangnya adalah
harmonis yang bijaksana.
5
 Murid Plato yg bernama Aristoteles
mengembangkan filsafat realisme. Ada 3
macam jiwa yg di kemukakan oleh
Aristoteles, yaitu:

 Anima vegetativa, jiwa pada


tumbuh2an
 Anima sensitiva, ialah jiwa pada
hewan
 Anima intellectiva, ialah jiwa pada
manusia

 Kelebihan jiwa manusia dari jiwa2 lain


adaalah bahwa jiwa manusia, selain
memiliki kemampuan2 jiwa di
bawahnya, mempunyai kemampuan
untuk berpikir, kemampuan intelektif.
6
 Aristoteles mengajarkan psikologi
pengalaman atau empiris dengan
metode introspeksi dan
ekstropeksi.

 Ia mengajarkan perangsang yg
kuat ada pada indra, bahwa ada
ambang kesadaran membedakan
perasaan senang dan tidak
senang, juga mengajarkan
afeksi yang kuat.

7
 Padaprinsip nya, zaman pertengahan ini filsafat dan
budayanya mengikuti zaman kuno hanya ditambah
dengan ajaran agama kristen.

 Filsuf
terbesar zaman ini adalah Thomas van Aquino.
Ajaran filsafatnya terkenal dengan skolastisisme.

 Thomas van Aquino berpendapat bahwa jiwa dan raga


manusia itu tidak dapat dipisah2kan, ia menyebutnya
sebagai dwimurti, artinya dua jalan, yaitu jalan jasmani
dan rohani.

 Mengenaikekuatan jiwa hanya ada dua yaitu kekuatan


pikiran dan kekuatan kemauan, kedua kekuatan itu
dapat melakukan fungsinya sendiri2, dan sekaligus ada
hubungannya dengan jasmani (tubuh).

8
 Atas jasa2 Wilhelm Wundt psikologi empiris menjadi ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri. Wundt memakai metode
ilmu pengetahuan alam.
 Ia berpendapat bahwa eksperimen banyak faedahnya bagi
psikologi. Ia juga berpandangan bahwa hidup kejiwaan itu
merupakan totalitas atau keseluruhan, suatu kebulatan.
 Jiwa tersebut dapat di selami (dimengerti secara
mendalam), jika dalam teori orang mengakui bahwa hidup
kejiwaan yg bersifat totalitas itu duraikan menjadi elemen2
jiwa
 Dalam lingkungan kesadaran terdapat gejala2 kejiwaan yg
disadari dengan tidak terang benar2. kesadaran masih
bersifat global.
 Wundt mengemukakan bahwa proses kejiwaan yg lebih
tinggi, tidak hanya terjadi secara mekanis saja, seperti
asosiai, tetapi juga dipengaruhi oleh perhatian dengan di
sengaja yang menentukan jalan nya aliran asosiasi.
9
 Istilah personality berasal dari
kata latin “persona” yang berarti
topeng atau kedok, yaitu tutup
muka yang sering dipakai oleh
pemain-pemain panggung, yang
maksudnya untuk
menggambarkan perilaku, watak,
atau pribadi seseorang. Bagi
bangsa Roma, “persona” berarti
bagaimana seseorang tampak
pada orang lain.

10
 Allport juga mendefinisikan
personality sebagai susunan
sistem-sistem psikofisik yang
dinamis dalam diri individu,
yang menentukan penyesuaian
yang unik terhadap lingkungan.

 Sistem psikofisik yang dimaksud


Allport meliputi kebiasaan,
sikap, nilai, keyakinan, keadaan
emosional, perasaan dan motif
yang bersifat psikologis tetapi
mempunyai dasar fisik dalam
kelenjar, saraf, dan keadaan fisik
anak secara umum.
11
 Menurut Eysenck kepribadian adalah
keseluruhan pola tingkahlaku aktual
maupun potensial dari organisme,
sebagaimana ditentukan oleh
keturunan dan lingkungan.

 Pola tingkahlaku itu berasal dan


dikembangkan melalui interaksi
fungsional dari empat sektor utama
yang mengorganisir tingkahlaku; sektor
kognitif (intelligence), sektor konatif
(character), sektor afektif
(temperament), sektor somatik
(constitution).

12
Teori kepribadian

 Teoriini merupakan salah satu unsur penting dari


setiap pengetahuan ilmiah atau ilmu, termasuk
psikologi kepribadian.

 Tanpa teori kepribadian usaha memahami


perilaku dan kepribadian manusia pasti sulit
untuk dilaksanakan. Apakah yang dimaksud
dengan teori kepribadian ?

 Menurut Hall dan Lindzey (Koeswara, 1991 : 5),


teori kepriadian adalah sekumpulan anggapan
atau konsep-konsep yang satu sama lain
berkaitan mengenai tingkah laku manusia.

13
 Fungsi Teori Kepribadian
 Sama seperti teori ilmiah pada umumnya yang memiliki
fungsi deskriptif dan prediktif, begitu juga teori kepribdian.
Berikut penjelaskan fungsi deskriptif dan prediktif dari teori
kepribadian.

1. Fungsi Deskriptif
 Fungsi deskriptif (menjelaskan atau menggambarkan)
merupakan fungsi teori kepribadian dalam menjelaskan atau
menggambarkan perilaku atau kepribadian manusia secara
rinci, lengkap, dan sistematis. Pertanyaan-pertanyaan apa,
mengapa, dan bagaimana seputar perilaku manusia dijawab
melalui fungsi deskriptif.

2. Fungsi Prediktif
 Teori kepribadian selain harus bisa menjelaskan tentang apa,
mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia sekarang,
juga harus bisa memperkirakan apa, mengapa, dan bagaimana
tingkah laku manusia di kemudian hari. Dengan demikian
teori kepribadian harus memiliki fungsi prediktif

14
 Dimensi-dimensi Teori Kepribadian

 Setiap teori kepribadian diharapkan mampu memberikan jawab


atas pertanyaan sekitar apa, mengapa, dan bagaimana tentang
perilaku manusia.

 Untuk itu setiap teori kepribadian yang lengkap, menurut


Pervin (Supratiknya, 1995 : 5-6), biasanya memiliki dimensi-
dimensi sebagai berikut :

1. Pembahasan tentang struktur, yaitu aspek-aspek kepribadian


yang bersifat relatif stabil dan menetap, serta yang merupakan
unsur-unsur pembentuk sosok kepribadian.

2. Pembahasan tentang proses, yaitu konsep-konsep tentang


motivasi untuk menjelaskan dinamika tingkah laku atau
kepribadian.

15
3.Pembahasan tentang pertumbuhan
dan perkembangan, yaitu aneka
perubahan pada struktur sejak masa
bayi sampai mencapai kemasakan,
perubahan-perubahan pada proses
yang menyertainya, serta berbagai
faktor yang menentukannya.

4.Pembahasan tentang psikopatologi,


yaitu hakikat gangguan kepribadian
atau tingkah laku beserta asal-usul
atau proses perkembangannya.

5.Pembahasan tentang perubahan


tingkah laku, yaitu konsepsi tentang
bagaimana tingkah laku bisa
dimodifikasi atau diubah.
16
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Teori Kepribadian
 Berkembangya teori-teori kepribadian tidak terlepas dari sejumlah
faktor yang melatar belakangi dan mempengaruhinya, yang secara
garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu faktor-faktor historis dan
faktor-faktor kontemporer. Koeswara (1991: 13) mengibaratkan
kedua faktor tersebut sebagai faktor pembawaan dan faktor
lingkungan yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
seseorang.

1. Faktor-faktor historis
 Secara historis banyak faktor yang mempengaruhi berkembagnya
teori-teori kepribadian dan empat diantaranya merupakan faktor
yang pengaruhnya sangat kuat. Keempat faktor yang dimaksud
adalah :
 a. peng-obatan klinis Eropa,
 b. psikometrik,
 c. behaviorisme, dan
 d. psikologi Gestalt (Koeswara, 1991: 13).

17
2. Faktor-faktor Kontemporer
 Faktor-faktor kontemporer yang mempengaruhi
perkembanga teorikepribadian mencakup faktor dari
dalam dan dari luar psikologi. Faktor-faktor yang
bersumber dari dalam bidang psikologi yaitu:
 a. munculnya perluasan bidang psikologi, seperti psikologi
lintas budaya (cross-cultural psychology), dan
 b. Studi tentang proses-proses kognitif dan motivasi.

 Faktor-faktor kontemporer dari luar bidang psikologi


yang mempengaruhi perkembangan teori kepribadian
antara lain berkembangnya aliran filsafat
eksistensialisme, perubahan sosial budaya yang pesat,
dan berkembangnya teknologi komputer.

 Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang


menekankan kebebasan, penentuan diri, dan
keberubahan manusia, mempengaruhi para teoris
kepribadian eksistensial dan humanistik.

18
 WATAK

 Watak atau juga disebut


Karakter, secara umum watak
adalah kepribadian yang
dipengaruhi oleh motivasi yang
menggerakan kemauan sehingga
orang tersebut bertindak.

 Jadi, dimaksudkan bahwa


kepribadian seseorang
menunjukan tindakan akibat
kemauan yang teguh dan kukuh
maka ia dinamakan seorang yang
berwatak atau sebaliknya.
19
Sanguinis
 Orang nya suka bicara,
menghidupkan pesta,
mempunyai rasa humor yang
hebat, secara fisik mampu
memukau pendengar,
emosional, demonstratif
antusias dan ekspresif.

 Dalam pekerjaan tipe sanguin


ini orangnya kreatif dan
inovatif, mempunyai energi
dan antusias yang tinggi dan
membuat orang lain
terpesona dan terpengaruh
untuk bekerja.
20
2. Melankolis
 Orang bertipe melankolis ini cenderung
serius tekun dan analitis bahkan
cenderung jenius dan berbakat.

 Untuk urusan pekerjaan orang bertipe


melankolis ini adalah orang yang
perfeksionis dan mempunyai standar yang
tinggi, sadar perincian,gigih dan cermat
serta teratur dan rapi.

 Urusan pergaulan orang bertipe


melankolis biasanya menghindari
perhatian, mau mendengarkan orang lain
dan bisa membantu memecahkan masalah
orang lain dan biasanya orang bertipe
melankolis sangat mengharapkan
pasangan yang ideal.
21
3. Koleris
 Berbakat menjadi seorang pemimpin,
sangat dinamis dan aktif dan juga
berkemauan tegas dan kuat. orang
bertipe ini tidak mudah patah
semangat dan tidak emosional dalam
bertindak serta dalam diri seorang
koleris memancarkan sebuah
keyakinan.
 untuk urusan pekerjaan tipe ini selalu
mencari pemecahan masalah yang
praktis, bergerak cepat dan bertindak
juga menekankan pada hasil akhir.
tipe koleris ini juga dapat berkembang
karena adanya persaingan.
 Dalam pergaulannya tipe koleris tidak
terlalu membutuhkan teman karena
sifatnya yang mau memimpin dan
mengorganisasi.
22
4. Plegmatis
 Kepribadian dari plegmatis adalah rendah
hati, mudah bergaul dan santai , diam dan
tenang serta sabar dan baik hati. orang
bertipe ini biasanya hidup nya konsisten,
tenang tetapi cerdas.

 Untuk urusan pekerjaan orang bertipe ini


mudah dalam mencapai kata sepakat,
punya kemampuan administratif dan juga
bekerja baik dibawah tekanan.

 Karena kepribadiannya yang rendah hati


maka tak heran rasanya jika dalam
pergaulan orang bertipe plegamatis ini
banyak disenangi.

 Orang bertipe ini adalah seorang yang


tidak suka menyinggung perasaan orang
lain, merupakan pendengar yang baik dan
juga mempunyai selera humor yang baik.
23
 TEMPERAMEN

 Temperamen adalah kombinasi sifat-


sifat yang kita warisi dari orang tua kita.
Tidak ada seorang pun yang tahu di
mana letak temperamen, tetapi
tampaknya ia ada di suatu tempat
dalam pikiran atau pusat emosi (sering
dirujuk sebagai hati).

 Dari sana, bersama-sama dengan ciri-


ciri manusia lainnya, dihasilkan
penampakan dasar. Sebagian besar dari
kita lebih menyadari ekspresinya
daripada fungsinya.

24
 Temperamen seseorang membuat ia
ramah dan ekstrover, atau murung
dan introver.

 Temperamen mendorong sebagian


orang menyukai seni dan musik,
sementara yang lain menyukai
olahraga atau industri.

 Anak-anak yang lahir dari orang tua


yang sama mungkin memunyai
temperamen yang berbeda sama sekali

25
 Temperamen adalah kombinasi sifat-sifat
bawaan sejak lahir yang di bawah sadar
memengaruhi perilaku manusia. Sifat-sifat
tersebut dibentuk secara genetis dalam
basis bangsa, ras, jenis kelamin, dan faktor
keturunan lainnya yang diturunkan lewat
gen.

 Beberapa psikolog menyatakan bahwa kita


mungkin mendapatkan gen dari kakek
nenek kita sebanyak gen dari orang tua
kita. Itulah mengapa beberapa anak-anak
lebih mirip dengan kakek nenek mereka
daripada dengan orang tua mereka.

26
 Penyebaran sifat-sifat temperamen
tidak dapat diperkirakan sama seperti
warna bola mata dan ukuran tubuh.

 Karakter merupakan temperamen


yang telah diubah karena masa
kanak-kanak, pendidikan, sikap
dasar, kepercayaan, prinsip-prinsip,
dan motivasi. Kadang-kadang
karakter disebut "jiwa", yang terdiri
dari pikiran, emosi, dan kehendak

27
Ada 4 temperamen dalam diri manusia,
yaitu :
 Temperamen Fisik

28
 Temperamen Mental

 Temperamen Intuisi (hati )


 Temperamen Emosi

29
Dalam prakteknya ke empat temperamen itu
ibarat 4 buah keran air dalam diri manusia,
yang mana ke empat keran itu yang akan
mengalirkan kekuatan (power, kemauan,
motivasi) kedalam setiap tindakan yang di
lakukan seorang manusia, terdapat jenis orang
yang selalu melakukan tindakan dengan gaya
fisik (serba action), atau mental (serba
rasional), atau emosi (serba emosi/ambisius),
atau intuisi (serba pakai naluri)

30
31
32
 Tipologi Kepribadian yang tahan uji dan lama sekali
mempengaruhi para ahli dalam bidang tipologi
adalah tipologi yang dimulai oleh Hippocrates yang
kemudian disempurnakan oleh Galenus.

 Tipologi kepribadian merupakan cara awal


menentukan kepribadian dengan
mengklasifikasikannya menurut tipologi-tipologi
kepribadian awal.

33
 Terpengaruh oleh Kosmologi
Empedokles, yang menganggap
bahwa alam semesta beserta
isinya ini tersusun atas empat
unsur pokok, yaitu tanah, air,
udara, dan api, yang masing-
masing mendukung sifat
tertentu, yaitu tanah
mendukung sifat kering, air
mendukung sifat basah, udara
mendukung sifat dingin dan api
mendukung sifat panas.

34
 Cairan-cairan yang ada di dalam
tubuh, yaitu:

 Sifat kering didukung oleh Chole


mewakili unsur tanah (Chloric).

 Sifat basah didukung oleh


Melanchole mewakili unsur air
(Melancholis).

 Sifat dingin didukung oleh


Phlegma mewakili unsur udara
(Phlegmatis).
 
 Sifat panas didukung oleh Sanguis
mewakili unsur api (Sanguinis).

35
 Tipologi Mazhab Italia

 Berdasarkan atas data-data yang di peroleh oleh DeGiovani, serta


hukum deformasi yang dirumuskan oleh DeGiovani,Viola dalam
penyelidikan-penyelidikannya menemukan, bahwa ada tiga macam
tipe manusia berdasarkan atas keadaan tubuhnya, yaitu:

 Microsplanchnis: ukuran-ukuran menegak relatif dominant,


sehingga orangnya kelihatan tinggi jangkung. 
 Macrosplanchnis: ukuran-ukuran mendatarnya relatif dominant,
sehingga orangnya kelihatan pendek gemuk. 
 Normosplanchnis: ukuran-ukuran menegak dan mendatar
seimbang, sehingga orang kelihatan seimbang. Bermacam-macam
bentuk tubuh yang demikian itu beralas pada keturunan.

36
 Tipologi Mazhab Perancis

 Mazhab Perancis yang dipimpin oleh Sigaud berpendapat,


bahwa keadaan serta bentuk tubuh manusia serta kelainan-
kelainannya itu pada pokoknya ditentukan oleh sekitar atau
lingkungan. Yaitu:

 Ada lingkungan yang berwujud udara yang menjadi sumber


reaksi respiratoris. 
 Ada sekitar yang berwujud makan-makanan yang menjadi
sumber reaksi-reaksi digestif. 
 Ada lingkungan yang berwujud keadaan-keadaan alam yang
menjadi sumber reaksi-reaksi muskuler. 
 Ada lingkungan yang berwujud keadaan sosisl yang
menimbulkan reaksi-reaksi cerebral.

37
 Tipologi Kretschmer
 a. Tipe-tipe manusia menurut
keadaan jasmaninya

 1. Tipe piknis:
 Sifat-sifat khas tipe ini ialah:
 Badan agak pendek, 
 Dada membulat, perut besar, bahu tidak
lebar 
 Leher pendek dan kuat 
 Lengan dan kaki lemah 
 Kepala agak “merosot” ke muka diantara
keuda bahu, sehingga bagian atas dari
tulang punggung kelihatan sedikit
melengkung 
 Banyak lemak, sehingga urat-urat dan
tulang-tulang tak kelihatan nyata 
 Tipe ini memperoleh bentuknya yang
nyata setelah orang berumur 40 tahun

38
2. Tipe Leptosom
 Orang yang bertipe leptosom
ukuran-ukuran menegaknya
lebih dari keadaan biasa,
sehingga orangnya kelihatan
tinggi jangkung, sifat-sifat khas
tipe ini ialah:

 badan langsing/kurus, jangkung 


 perut kecil, bahu sempit 
 lengan dan kaki lurus 
 tengkorak agak kecil, tulang-
tulang di bagian muka kelihatan
jelas 
 muka bulat telur 
 berat relatif kurang

39
3. Tipe Atletis
 Pada orang yang bertipe atletis ukuran-ukuran
tubuh yang menegak dan mendatar dalam
perbandingan yang seimbang, sehingga tubuh
kelihatan selaras; tipe mini dapat dipandang
sebagai sintesis dari tipe piknis dan tipe
leptoson. Sifat-sifat khas tipe ini ialah:

 tulang-tulang serta otot dan kulit kuat 


 badan kokoh dan tegap 
 tinggi cukupan 
 bahu lebar dan kuat 
 perut kuat 
 panggul dan kaki kuat, dalam perbandingan
dengan bahu dan kelihatan agak kecil 
 tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan
leher tegak 
 muka bulat telur, lebih pendek dari tipe
lepsotom

40
4. Tipe Displatis

 Tipe ini merupakan


penyimpangan dari ketiga tipe
yang telah dikemukakan itu,
tidak dapat dimasukan ke
dalam salah satu diantara
ketiga tipe itu, karena tidak
memiliki ciri-ciri yang khas
menurut tipe-tipe tersebut.

41
 Tipe-Tipe Manusia Menurut
Temperamennya

1.Tipe schizothyme. Orang


yang bertemperament
schizothym, sifat-sifat jiwanya
bersesuaian dengan para
penderita schizoprenia, hanya
sangat tidak jelas, ada
kecenderungan ke arah
autisme: menutup diri sendiri,
hidup dengan dirinya sendiri

42
 2. Tipe cyklothym.
Orang yang
bertemperament
cyklothym, sifat-sifat
jiwanya bersesuain dengan
para penderita
manisdefresif, hanya sangat
tidak jelas. Golongan ini
juga mudah untuk ikut
merasakan suka dan duka
orang lain

43
 Hubungan Antara Keadaan Jasmani Dan
Temperament 

 orang yang konstitusi piknis kebanyakan


bertemperament cyklothym, atau orang-orang yang
bertemperament cyklothym kebanyakan
berkonstitusi piknis. 

 orang-orang yang berkonstitusi leptosom, atletis, dan


displastis kebanyakan bertemperament schizothyum,
atau orang-orang yang bertemperament schizothym
kebanyakan berkonstitusi leptosom, atau atletis atau
displastis.

44
45
Tipologi Heymans

 Emosionalitas (emosionaliteit), yaitu mudah tidaknya perasaan


orang terpengaruh oleh sesuatu kesan. 

 Proses pengiring, yaitu banyak sedikitnya pengaruh kesan-


kesan terhadap kesadaran. 

 Aktivitas (activiet), yaitu sedikitnya orang menyatakan diri,


menjelmakan perasaannya dan fikiran-fikirannya dalam
tindakan yang spontan. 

 Golongan yang aktif, yaitu golongan yang karena alasan yang


lemah saja telah berbuat. 

 Golongan yang tidak aktif yaitu golongan yang walaupun ada


alasan-alasan yang kuat belum juga mau bertindak.

46
 Tipologi Spranger

 1. Dua macam roh (Geist)


 Pertama-tama spranger membedakan adanya dua macam rokh
(Geist), yaitu:
 Rokh subjektif atau rokh individual, yaitu rokh yang terdapat
pada manusia masing-masing (individu)
 Rokh objektif atau rokh supra individual, yaitu rokh seluruh
umat manusia, yang dalam keadaan konkritnya merupakan
kebudayaan yang telah terjelma selama berabad-abad.

 2. Hubungan antara rokh subjektif dan rokh objektif


 Roh subjektif dan objektif itu berhubungan secara timbal balik.
Rokh subjektif atau roh individual, yang mengandung nilai-
nilai yang terdapat pada masing-masing individu, dibentuk
dan dipupuk dengan rokh objektif, artinya rokh subjektif
tersebut berbentuk dan berkembang dengan memakai rokh
objektif sebagai norma.

47
48

Anda mungkin juga menyukai