Si
1
Dahulu, semasa zaman
Yunani dan Romawi kuno
sampai abad ke 19,
psikologi itu masih menjadi
satu dengan filsafat. Jadi,
psikologi merupakan
bagian filsafat.
2
Plato menganggap bahwa jiwa itu
berasal dari dunia Idea. Di dunia
idea, jiwa telah mempunyai semua
pengetahuan mengenai benda2 di
dunia ini.
3
Setelah jiwa di dalam tubuh manusia
sebagai tenaga hidupnya,
kemampuannya menjadi terbatas,
yaitu dibatasi oleh jasmaninya.
Ia mengajarkan perangsang yg
kuat ada pada indra, bahwa ada
ambang kesadaran membedakan
perasaan senang dan tidak
senang, juga mengajarkan
afeksi yang kuat.
7
Padaprinsip nya, zaman pertengahan ini filsafat dan
budayanya mengikuti zaman kuno hanya ditambah
dengan ajaran agama kristen.
Filsuf
terbesar zaman ini adalah Thomas van Aquino.
Ajaran filsafatnya terkenal dengan skolastisisme.
8
Atas jasa2 Wilhelm Wundt psikologi empiris menjadi ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri. Wundt memakai metode
ilmu pengetahuan alam.
Ia berpendapat bahwa eksperimen banyak faedahnya bagi
psikologi. Ia juga berpandangan bahwa hidup kejiwaan itu
merupakan totalitas atau keseluruhan, suatu kebulatan.
Jiwa tersebut dapat di selami (dimengerti secara
mendalam), jika dalam teori orang mengakui bahwa hidup
kejiwaan yg bersifat totalitas itu duraikan menjadi elemen2
jiwa
Dalam lingkungan kesadaran terdapat gejala2 kejiwaan yg
disadari dengan tidak terang benar2. kesadaran masih
bersifat global.
Wundt mengemukakan bahwa proses kejiwaan yg lebih
tinggi, tidak hanya terjadi secara mekanis saja, seperti
asosiai, tetapi juga dipengaruhi oleh perhatian dengan di
sengaja yang menentukan jalan nya aliran asosiasi.
9
Istilah personality berasal dari
kata latin “persona” yang berarti
topeng atau kedok, yaitu tutup
muka yang sering dipakai oleh
pemain-pemain panggung, yang
maksudnya untuk
menggambarkan perilaku, watak,
atau pribadi seseorang. Bagi
bangsa Roma, “persona” berarti
bagaimana seseorang tampak
pada orang lain.
10
Allport juga mendefinisikan
personality sebagai susunan
sistem-sistem psikofisik yang
dinamis dalam diri individu,
yang menentukan penyesuaian
yang unik terhadap lingkungan.
12
Teori kepribadian
13
Fungsi Teori Kepribadian
Sama seperti teori ilmiah pada umumnya yang memiliki
fungsi deskriptif dan prediktif, begitu juga teori kepribdian.
Berikut penjelaskan fungsi deskriptif dan prediktif dari teori
kepribadian.
1. Fungsi Deskriptif
Fungsi deskriptif (menjelaskan atau menggambarkan)
merupakan fungsi teori kepribadian dalam menjelaskan atau
menggambarkan perilaku atau kepribadian manusia secara
rinci, lengkap, dan sistematis. Pertanyaan-pertanyaan apa,
mengapa, dan bagaimana seputar perilaku manusia dijawab
melalui fungsi deskriptif.
2. Fungsi Prediktif
Teori kepribadian selain harus bisa menjelaskan tentang apa,
mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia sekarang,
juga harus bisa memperkirakan apa, mengapa, dan bagaimana
tingkah laku manusia di kemudian hari. Dengan demikian
teori kepribadian harus memiliki fungsi prediktif
14
Dimensi-dimensi Teori Kepribadian
15
3.Pembahasan tentang pertumbuhan
dan perkembangan, yaitu aneka
perubahan pada struktur sejak masa
bayi sampai mencapai kemasakan,
perubahan-perubahan pada proses
yang menyertainya, serta berbagai
faktor yang menentukannya.
1. Faktor-faktor historis
Secara historis banyak faktor yang mempengaruhi berkembagnya
teori-teori kepribadian dan empat diantaranya merupakan faktor
yang pengaruhnya sangat kuat. Keempat faktor yang dimaksud
adalah :
a. peng-obatan klinis Eropa,
b. psikometrik,
c. behaviorisme, dan
d. psikologi Gestalt (Koeswara, 1991: 13).
17
2. Faktor-faktor Kontemporer
Faktor-faktor kontemporer yang mempengaruhi
perkembanga teorikepribadian mencakup faktor dari
dalam dan dari luar psikologi. Faktor-faktor yang
bersumber dari dalam bidang psikologi yaitu:
a. munculnya perluasan bidang psikologi, seperti psikologi
lintas budaya (cross-cultural psychology), dan
b. Studi tentang proses-proses kognitif dan motivasi.
18
WATAK
24
Temperamen seseorang membuat ia
ramah dan ekstrover, atau murung
dan introver.
25
Temperamen adalah kombinasi sifat-sifat
bawaan sejak lahir yang di bawah sadar
memengaruhi perilaku manusia. Sifat-sifat
tersebut dibentuk secara genetis dalam
basis bangsa, ras, jenis kelamin, dan faktor
keturunan lainnya yang diturunkan lewat
gen.
26
Penyebaran sifat-sifat temperamen
tidak dapat diperkirakan sama seperti
warna bola mata dan ukuran tubuh.
27
Ada 4 temperamen dalam diri manusia,
yaitu :
Temperamen Fisik
28
Temperamen Mental
29
Dalam prakteknya ke empat temperamen itu
ibarat 4 buah keran air dalam diri manusia,
yang mana ke empat keran itu yang akan
mengalirkan kekuatan (power, kemauan,
motivasi) kedalam setiap tindakan yang di
lakukan seorang manusia, terdapat jenis orang
yang selalu melakukan tindakan dengan gaya
fisik (serba action), atau mental (serba
rasional), atau emosi (serba emosi/ambisius),
atau intuisi (serba pakai naluri)
30
31
32
Tipologi Kepribadian yang tahan uji dan lama sekali
mempengaruhi para ahli dalam bidang tipologi
adalah tipologi yang dimulai oleh Hippocrates yang
kemudian disempurnakan oleh Galenus.
33
Terpengaruh oleh Kosmologi
Empedokles, yang menganggap
bahwa alam semesta beserta
isinya ini tersusun atas empat
unsur pokok, yaitu tanah, air,
udara, dan api, yang masing-
masing mendukung sifat
tertentu, yaitu tanah
mendukung sifat kering, air
mendukung sifat basah, udara
mendukung sifat dingin dan api
mendukung sifat panas.
34
Cairan-cairan yang ada di dalam
tubuh, yaitu:
35
Tipologi Mazhab Italia
36
Tipologi Mazhab Perancis
37
Tipologi Kretschmer
a. Tipe-tipe manusia menurut
keadaan jasmaninya
1. Tipe piknis:
Sifat-sifat khas tipe ini ialah:
Badan agak pendek,
Dada membulat, perut besar, bahu tidak
lebar
Leher pendek dan kuat
Lengan dan kaki lemah
Kepala agak “merosot” ke muka diantara
keuda bahu, sehingga bagian atas dari
tulang punggung kelihatan sedikit
melengkung
Banyak lemak, sehingga urat-urat dan
tulang-tulang tak kelihatan nyata
Tipe ini memperoleh bentuknya yang
nyata setelah orang berumur 40 tahun
38
2. Tipe Leptosom
Orang yang bertipe leptosom
ukuran-ukuran menegaknya
lebih dari keadaan biasa,
sehingga orangnya kelihatan
tinggi jangkung, sifat-sifat khas
tipe ini ialah:
39
3. Tipe Atletis
Pada orang yang bertipe atletis ukuran-ukuran
tubuh yang menegak dan mendatar dalam
perbandingan yang seimbang, sehingga tubuh
kelihatan selaras; tipe mini dapat dipandang
sebagai sintesis dari tipe piknis dan tipe
leptoson. Sifat-sifat khas tipe ini ialah:
40
4. Tipe Displatis
41
Tipe-Tipe Manusia Menurut
Temperamennya
42
2. Tipe cyklothym.
Orang yang
bertemperament
cyklothym, sifat-sifat
jiwanya bersesuain dengan
para penderita
manisdefresif, hanya sangat
tidak jelas. Golongan ini
juga mudah untuk ikut
merasakan suka dan duka
orang lain
43
Hubungan Antara Keadaan Jasmani Dan
Temperament
44
45
Tipologi Heymans
46
Tipologi Spranger
47
48