Anda di halaman 1dari 16

Biji

{ OLEH :
M. Miftakhul Huda
El Shafira Anggiet P
Arum Surya P
Bagi tumbuhan biji (spermatophyta), biji merupakan alat perkembangbiakan
utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan
dihasilkannya biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan dapat
pula terpencar ke lain tempat.

Semula biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau
tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar (funicus).
Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji
sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari
tembuninya. Bekas tali pusar umumnya nampak jelas pada biji.
Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi
salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung
biji yang sempurna, ada yang hanya menyelubungi sebagian biji saja.

Macam-macam selaput biji yaitu :


1. Berdaging atau berair, dan seringkali dapat dimakan, misalnya pada
biji durian, biji rambutan, dll.
2. Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji
pala.
Pada biji umumnya dapat kita bedakan bagian-bagian berikut :
a. Kulit biji (spermodermis)
b. Tali pusar (funiculus)
c. Inti biji atau isi biji (nucleus seminis)
Kulit Biji (Spermodermis)
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumen), oleh sebabitu biasanya
kulit biji dari tumbuhan tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan,
yaitu :
1. Lapisan kulit luar (testa), lapisan ini memiliki sifat bermacam-macam,
ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti batu
atau kayu. Bagian ini merupakan pelindung utama biji bagian dalam.
Lapisan luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang
berbeda-beda.
2. Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya tipis seperti selaput, seringkali
dinamakan kulit ari.
Sedangkan pada kulit biji tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae)
memiliki tiga lapis kulit biji, seperti halnya pada biji melinjo (Gnetum
gnemon L.) masing-masing dinamakan :

1. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih


muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan
akhirnya merah.
2. Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu,
meyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.
3. Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput, seringkali
melekat erat pada inti biji.
Jika diperiksa lebih teliti, kulit luar biji masih dapat ditemukan bagian-
bagian lain, misalnya :
1. Sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunyai alat tambahan
berupa sayap yang demikian biji tumbuhan mudah dipencarkan oleh
angin, contohnya adalah pada spatodea dan kelor.
2. Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa
rambut-rambut yang halus. Bulu-bulu ini mempunyai fungsi seperti
sayap, contoh biji berambut adalah kapas dan biduri.
3. Salut biji (Arillus), yang biasanya dari pertumbuhan tali pusar,
misalnya pada biji durian, dll.
4. Salut biji semu (arillodium), seperti salut biji, tetapi tidak berasal dari
tali pusar, melainkan dari bagian sekitar ilang bakal biji. Contohnya
pada macis biji pala.
5. Pusar biji (hilus), bagian kulit luar biji yang merupakan bekas
perlekatan dengan tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai
warna yang berlainan dengan bagian lain kulit biji. Pusar biji jelas kelihatan
pada biji tumbuhan berbuah polong, misalnya kacang tanah, kacang
merah, dll.

6. Liang biji (micropyle), liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk
sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang ini seringkali
tumbuh menjadi badan berwarna keputih-putihan, lunak, yang disebut
karunkula, seperti jelas terlihat misalnya pada biji jarak. Jika badan yang
berasal dari tepi liang ini sampai merupakan salut biji, maka disebut salut
biji semu.

7. Bekas berkas pembuluh pengangkutan (chalaza), yaitu tempat


pertemuan integumen dengan nuselus, masih kelihatan pada biji anggur.

8. Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya
kelihatan pada biji yang berasal dari bakal biji yang mengangguk, dan
pada biji biasanya tak begitu jelas lagi, masih kelihatan misalnya pada biji
jarak.
Tali Pusar (Funiculus)

Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni,


jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak biasanya biji terlepas dari
tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang
dikenal sebagai pusar biji.
Inti Biji (Nucleus Seminis)
Yang dinamakan inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam
kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji. Inti biji
terdiri atas :
1. Lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru.
2. Putih lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk
masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah), sebelum
dapat mencari makanan sendiri.
Lembaga (Embryo)
Lembaga adalah calon tumbuhan baru. Lembaga di dalam biji terdapat
tiga bagian utama yaitu :
1. Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya akan tumbuh
terus merupakan akar tunggang. Akar lembaga ujungnya menghadap
ke arah liang biji, dan pada perkecambahan biji, akar itu akan tumbuh
menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi.
2. Daun lembaga (cotyledo), yang merupakan daun pertama suatu
tumbuhan. Daun lembaga mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai
tempat penimbun makanan, alat melakukan asimilasi dan alat
penghisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga.
3. Batang lembaga (cauliculus), yang seringkali dapat dibedakan dalam
dua bagian yaitu :
a. Ruas batang diatas daun lembaga (internodium epicotylum)
b. Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum
Batang lembaga beserta calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang
dinamakn pucuk lembaga. Calon-calon daun itu ada yang sudah jelas, ada
pula yang belum, sehingga dinamakan plumula seringkali hanya berupa
titik tumbuh batang lembaga saja.

Jika akar lembaga pada rumput


mempunyai suatu selubung, maka
pada biji tumbuhan tersebut pucuk
lembaganya pun mempunyai suatu
selubung, maka pada biji tumbuhan
tersebut pucuk lembaganya pun
mempunyai suatu selubung yang
disebut sarung pucuk lembaga.
Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu ciri yang penting
dalam mengadakan penggolongan tumbuhan biji :
1. Tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae), merupakan tumbuhan
yang lembaganya hanya mempunyai satu daun lembaga dan biji
tampak utuh atau tunggal.
2. Tumbuhan biji belah (Dycotyledoneae), merupakan tumbuhan yang
bijinya mempunya lembaga dengan dua daun lembaga.
3. Tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae), merupakan tumbuhan
yang bijinya mempunyai lembaga dengan lebih dari dua lembaga,
dapat sampai 15.
Putih Lembaga (Albumen)
Putih lembaga adalah bagian biji yang terdiri atas suatu jaringan yang
menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Tidak semua biji
memiliki putih lembaga, seperti pada tumbuhan polong yang cadangan
makanannya dalam daun lembaga, oleh sebab itu daun lembaganya tebal.
Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat cadangan
makanan tadi, kita dapat membedakan putih lembaga :
1. Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbun
makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari inti kandung lembaga
sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti sperma
lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini.
Biasanya hanya ditemukan pada tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae).
2. Putih lembaga luar (perispermium), jika bagian ini berasal dari bagian
biji di luar kandung lembaga entah dari nuselus entah dari selaput
bakal biji.
Biji yang sebagian besar terdiri atas putih lembaga dalam, misalnya biji
jagung dan biji rumput umumnya, sedang biji yang untuk sebagian besar
hanya terdiri atas putih lembaga luar adalah biji lada. Ada pula biji yang
cdangan makanannya tersimpan baik dalam putih lembaga luar maupun
dalam, misalnya pada biji pala.

Anda mungkin juga menyukai