Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Indra Setiawan
Definisi
Osteomeatal Complex
•mulai fetus 3-4
bulan invaginasi mukosa
rongga hidung
• S.Sfenoid dari
pneumatisasi
posteriorsuperior
rongga hidung 10 th
Batas sinus maksila
Penumpukan Sekresi
POTONGAN CORONAL
Koepke, J.W., Dolen, W.K., Spofford, B., & Selner, J.C. (1998). Rhinolaryngoscopy (2nd ed.).
Allergy Respiratory Institute of Colorado.
POTONGAN SAGGITAL
Koepke, J.W., Dolen, W.K., Spofford, B., & Selner, J.C. (1998). Rhinolaryngoscopy (2nd ed.). Allergy
Respiratory Institute of Colorado.
Anatomi Drainase Sinus
Sinus Area Saluran drainase
Uncinate Process
Infundibulum
Middle Turbinate
Ethmoid sinus
Maxillary sinus
Nasal cavity
TERAPI MEDIKAMENTOSA
Memperbaiki drainase/ventilasi:
• Dekongestan
• Mukolitik
Membunuh kuman: (Antibiotik)
Simtomatik:
(Analgesik/antipiretik)
27
Antibiotik
Lini Pertama :
Amoksisilin+Klavulanat, Makrolid
Lini Ketiga :
30
SINUSITIS MAKSILA
DENTOGENIK
Keluhan utama penderita : hidung berbau
(fetor nasi).
Pada tahap awal rinore, buntu hidung tidak
ada, tetapi pada fase lanjut (kronik) dapat
terjadi. Demam dan sakit kepala umumnya
tidak ada.
Rinoskopi anterior pus di meatus medius.
Trans iluminasi kesuraman pada sinus yang
sakit.
X-foto posisi Water cairan (sedikit/banyak)
31
SINUSITIS MAKSILA
DENTOGENIK
Terapi : Pada yang akut (awal) terapi antibiotik,
terutama dengan antibiotik yang efektif terhadap
kuman anaerob. Mis : Klindamisin. Berikan
dalam 7 hari. Tidak diperlukan dekongestan.
Setelah itu gigi yang menjadi penyebab harus
dicabut.
Pada fase lanjut(sekret banyak) perlu dilakukan
irigasi sinus maksila untuk mempercepat
penyembuhan. Irigasi dapat diulang setiap
minggu.
32
Kronik rhinosinusitis
Gejala tidak khas
Penderita mengeluh nyeri
kepala, buntu hidung wajah
tertekan, pernah
mendapatkan antibiotika
dan pernah operasi
CT Scan gold
standart
Faktor Predisposisi Kronik
Rhinosinisitis
Faktor internal Eksternal/
– Sistemik lingkungan
Rhinitis Allergi
Immunodefisiensi – Mikroorganism
Genetik/kongenital virus
Menurunkan Keradangan
– Steroid
– Immunotherapy IL-5, IL-4
– Antileukotriene IL-8, IF-
– Macrolides GM-CSF
–?
KRS
Sinus ventilasi dan
drainase
– Oral hydration
– Saline spray
– Humidification
– Decongestant
– Mucolytik
Allergies pada KRS
Sering pada dewasa
Penyebab kedua pada
anak (setelah URI
virus)
Allergic rhinitis
meningkatkan proses
inflamasi mukosa dan
hypertrophy dan
sumbatan the
ostiomeatal complex
Penatalaksanaan allergi
Allergen avoidance
– skin prick test, blood test
Irigasi Saline
Antiinflammasi
Antihistamin
Leukotriene Receptor Antagonists
Decongestan
Irrigasi Salin
Meningkatkan aliran mucociliary
Vasoconstriksi singkat
Pembersihan
Mengurangi produksi mukosa
Mengurangi kekentalan sekret
Mucolitik
Dosis tinggi
– Emesis dan nyeri abdominal
Antihistamin
Kontraindikasi
– Diabetes
– Peptic ulcer disease
– Glaucoma
– Hypertensi berat
– Osteoporosis
Topical corticosteroids
First-line
– amoxicillin-clavulanate
– cephalosporin second-or third-generation
Second-line
Dewasa
The respiratory quinolones
– ciprofloxin, levofloxacin, gatifloxacin, and
moxifloxacin
Antibiotik
tambahan
– Clarithromycin and azithromycin dapat
meningkatkan perbaikan mukosa
– 10-20% Pneumococcal resisten terhadap
macrolide
– Clindamycin sebagai alternatif pada S.
Pneumoniae yang resisten
Antibiotic
Broad-spectrum lebih dari 3 minggu
– Perbaikan terlihat di hari ke 3 sampai 5.
– Gejala hilang mulai hari ke 7 sampai 10
Rekurensi tercepat setelah 3-6 minggu
setelah terapi
Macrolide