Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
dr. Yenda Cahya E. P
Pendamping :
dr. A. Hendra Setia Permana
COVID-19
IDENTITAS PASIEN
No. RM : 009018
Umur : 24tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Apoteker
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA Pasien datang rujukan dari Puskesmas Pataruman 1 dengan keluhan
penciuman terganggu sejak 3 hari yang lalu.
KELUHAN TAMBAHAN Batuk (-), pilek (-), sesak (-), sakit tenggorokan (-)
RIWAYAT PENYAKIT Pasien mengaku awalnya tidak dapat merasakan aroma masakan, pasien
SEKARANG menyangkal adanya batuk dan pilek. Diketahui pasien mempunyai keluhan
riwayat demam pada tanggal 16-17 Oktober 2020, demam dirasakan
mendadak dan saat ini tidak ada keluhan demam. Nyeri tenggorokan (-),
sesak (-), mual (+), muntah (-), BAB dan BAK normal.
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT Di dalam keluarga tidak ada yang mengalami keluhan yang sama dengan
KELUARGA pasien.
Pasien bekerja di apotek Kimia Farma. Dirumah tinggal dengan ibu yang
RIWAYAT SOSIAL bekerja sebagai IRT, ayah di RSUD Kota Banjar bagian laundry, adik sekolah di
SMP 1 Banjar dan kakak yang bekerja di RSUD Kota Banjar sebagai admin IGD.
Riwayat perjalanan dan kontak pasien positif disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 25 Oktober 2020
Pemeriksaan Umum
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Compos Mentis
• GCS : E4 V5 M6
• Tekanan darah : 110/70 mmHg
• Frekuensi nadi : 80 x / menit
• Suhu : 36.5°C
• Frekuensi nafas : 20 x / menit
• SpO2 : 99%
Kepala: Normochepali, ubun-ubun Leher : tidak ada pembesaran KGB
cekung (-), pertumbuhan rambut
merata.
Paru
• Inspeksi : Pergerakan dinding thorax simetris
Mata : CA -/-, SI -/-, mata cekung -/- kanan dan kiri, retraksi sela iga (-)
• Palpasi : Vocal fremitus Ka=Ki, krepitasi (-)
• Perkusi : Sonor Ka=Ki
• Auskultasi : Bunyi Nafas Dasar Vesikuler +/+,
Hidung : Deviasi septum (-), konka Ronki (-), Wheezing (-)
tidak hiperemis, anosmia (+)
Jantung
Mulut : Bibir sianosis (-) • Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V
Abdomen linea midclavicular sinistra
• Inspeksi : Perut tampak datar • Perkusi :
• Auskultasi : Bising Usus (+) Atas : ICS II midclavicula
• Perkusi : Timpani (+) Kanan Bawah : ICS V linea parasternalis dextra
• Palpasi : Supel, hepatomegali (-), nyeri Kiri Bawah : ICS V 3 jari lateral line
tekan epigastrium (-) turgor baik midclavicularis sinistra
• Auskultasi : S1 S2 reguler, murmur (-),
gallop (-)
Anggota gerak
Atas : Akral hangat, CRT < 2”, edema -
Bawah : Akral dingin, CRT < 2”, edema -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM (25/10/2020) RONTGEN THORAKS (25/10/2020)
Hematologi
Hemoglobin 13.3 g/dl
Hematokrit 39 %
Eritrosit 4.6 x106/µL
Leukosit 4400 /µL
Trombosit 238.000 /µL
MCV 85
MCH 29
MCHC 34
DIAGNOSIS KERJA
COVID-19 KASUS TERKONFIRMASI dengan gejala ringan
TERAPI
• Oseltamivir 2x75 mg
• Omeprazole 2x20 mg
• Vit C tab 3x2
COVID-19
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
25/10/2020 Pasien datang rujukan Puskesmas Pataruman 1 Kes. Umum : tampak sakit Covid 19 Oseltamivir 2x75 mg
Di ruang dengan keluhan anosmia sejak 3 hari yang lalu. sedang terkonfirmasi Omeprazole 2x20 mg
ISO 2 diketahui pasien mempunyai riwayat demam pada Kesadaran: komposmentis Vit C tab 3x2
tanggal 16-17 Oktober 2020, batuk (-), demam (-), TTV
sesak (-), sakit tenggorokan (-) TD : 114/76 mmHg
N : 79 x/menit
Riwayat penyakit HT (-), DM(-), penyakit paru (-), RR : 19 x/menit
penyakit jantung (-) S : 36,5
SpO2 : 99%
Pasien bekerja di apotek Kimia Farma. Dirumah Hidung: Deviasi septum (-),
tinggal dengan ibu yang bekerja sebagai IRT, ayah konka tidak hiperemis, anosmia
di RSUD Kota Banjar bagian laundry, adik sekolah (+)
di SMP 1 Banjar dan kakak yang bekerja di RSUD
Kota Banjar sebagai admin IGD.
Riwayat perjalanan dan kontak pasien positif
disangkal
COVID-19
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
26/10/2020 Anosmia KU : baik Covid 19 terkonfirmasi Oseltamivir 2x75 mg
Di ruang ISO Kesadaran: komposmentis Omeprazole 2x20 mg
2 TTV Vit C tab 3x2
TD : 96/75 mmHg
N : 100 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5
SpO2 : 99%
Anosmia KU : baik Covid 19 terkonfirmasi Oseltamivir 2x75 mg
26/10/2020 Kesadaran: komposmentis Omeprazole 2x20 mg
TD : 90/70 mmHg Vit C tab 3x2
N : 80 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,1
SpO2 : 99%
COVID-19
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
26/10/2020 Indera penciuman membaik KU : baik Covid 19 terkonfirmasi Oseltamivir 2x75 mg
Di ruang ISO 2 Kesadaran: komposmentis Omeprazole 2x20 mg
TTV Vit C tab 3x2
TD : 104/11 mmHg
N : 93 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,3
SpO2 : 99%
27/10/2020 Indera penciuman membaik KU : tampak sakit sedang Covid 19 terkonfirmasi
Kesadaran: komposmentis Oseltamivir 2x75 mg
TD : 115/70 mmHg Omeprazole 2x20 mg
N : 76 x/menit Vit C tab 3x2
RR : 20x/menit
S : 36,1
SpO2 : 99%
COVID-19
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
27/10/2020 Indera penciuman membaik KU : baik Covid 19 terkonfirmasi Oseltamivir 2x75 mg
Di ruang ISO Kesadaran: komposmentis Omeprazole 2x20 mg
2 TTV Vit C tab 3x2
TD : 97/61 mmHg
N : 91 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5
SpO2 : 99%
28/10/2020 Indera penciuman membaik KU : baik Covid 19 terkonfirmasi Oseltamivir 2x75 mg
Kesadaran: komposmentis Omeprazole 2x20 mg
TD : 91/65 mmHg Vit C tab 3x2
N : 65 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,9
SpO2 : 99%
COVID-19
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
28/10/2020 Indera penciuman membaik KU : baik Covid 19 terkonfirmasi Oseltamivir 2x75 mg
Di ruang ISO 2 Kesadaran: komposmentis Omeprazole 2x20 mg
TTV Vit C tab 3x2
TD : 121/71 mmHg
N : 81 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,2
SpO2 : 99%
29/10/2020 Indera penciuman membaik KU : tampak sakit sedang Covid 19 terkonfirmasi Oseltamivir 2x75 mg
Kesadaran: komposmentis Omeprazole 2x20 mg
TD : 110/80 mmHg Vit C tab 3x2
N : 94 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,1
SpO2 : 99%
TINJAUAN PUSTAKA
COVID-19
INTRODUCTION
DEFINISI
1 Coronavirus merupakan virus RNA strain
tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen.
Coronavirus tergolong ordo Nidovirales,
keluarga Coronaviridae
KARAKTERIS
TIK
2 Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal
positif, berkapsul dan tidak bersegmen.
Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga
Coronaviridae
Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Pehimpunan Dokter Paru (PDPI). Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
(PAPDI). Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020
PATHOGENESIS OF COVID-19
Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Pehimpunan Dokter Paru (PDPI). Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
(PAPDI). Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020
COVID-19 CLINICAL SYMPTOMS
SYMPTOMS
Dapat disertai
sesak napas
Demam apabila
(suhu >380C) ditemukan klinis
pneumonia
ringan atau berat
*Tanda yang muncul yaitu takipnea (frekuensi napas: > 30x/menit), distress pernapasan berat
atau saturasi oksigen pasien <90% udara luar.
Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Pehimpunan Dokter Paru (PDPI). Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
(PAPDI). Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020
KLASIFIKASI KLINIS COVID-19
PNEUMONIA
SEPSIS
RINGAN
PNEUMONIA SYOK
BERAT SEPTIK
Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Pehimpunan Dokter Paru (PDPI). Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
(PAPDI). Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020
DERAJAT KEPARAHAN COVID--19
Tanpa
Ringan Sedang Berat Kritis
gejala
Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Pehimpunan Dokter Paru (PDPI). Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
(PAPDI). Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020
DIAGNOSIS OF COVID1-9
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
ANAMNESIS
FISIK PENUNJANG
Tiga gejala utama: demam, batuk kering • Kompos mentis atau penurunan kesadaran • Pemeriksaan radiologi
• Pemeriksaan PCR Swab
(sebagian kecil berdahak) dan sulit bernapas • Frekuensi nadi meningkat, frekuensi napas meningkat, • Bronkoskopi
atau sesak tekanan darah normal atau menurun, suhu tubuh • Pungsi pleura sesuai kondisi
• Pemeriksaan kimia darah
Gejala tambahan lainnya yaitu nyeri kepala, meningkat. Saturasi oksigen dapat normal atau turun.
• DLL
nyeri otot, lemas, diare dan batuk darah. Pada • Retraksi otot pernapasan
beberapa kondisi dapat terjadi tanda dan gejala • Inspeksi dapat tidak simetris statis dan dinamis,
infeksi saluran napas akut berat (Severe Acute fremitus raba mengeras, redup pada daerah
konsolidasi, suara napas bronkovesikuler atau bronkial
Respiratory Infection-SARI).
dan ronki kasar.
Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Pehimpunan Dokter Paru (PDPI). Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
(PAPDI). Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020
KLASIFIKASI KASUS COVID-19
1 2 3 4
SUSPEK PROBAB CONFI KONTAK
Salah satu dari : LE RM • Kontak tatapERAT
muka/berdekatan
• ISPA DAN pada 14 hari terakhir dalam radius 1 meter + jangka
waktu > 15 menit
sebelum munculnya gejala ada Kasus suspek yang Dinyatakan positif terinfeksi • Sentuhan fisik langsung
Riwayat perjalanan/tinggal di meninggal dengan
negara/wilayah yang melaporkan dibuktikan dari pemeriksaan RT (bersalaman, berpegangan tangan,
transmisi local gambaran klinis meyakinkan dan PCR dll)
• Salah satu gejala/tanda ISPA DAN COVID-19 DAN tidak • Kasus konfirmasi dengan • Orang yang memberikan perawatan
pada 14 hari terakhir sebelum muncul dilakukan RT&PCR ATAU langsung, tanpa menggunakan APD
gejala (simptomatik) sesuai standar
gejala ada Riwayat kontak dengan RT&PCR 1x negative dan • Kasus konfirmasi tanpa • Situasi lainnya yang
kasus konfirmasi/probable
• ISPA berat/peneumonia berat yang
tidak dilakukan pemeriksaan gejala (asimptomatik) mengindikasikan adanya kontak
membutuhkan perawatan di RS DAN ke-1 berdasarkan penilaian risiko local
tidak ada penyebab lain berdasarkan yang ditetapkan oleh tim
gambaran klinis penyelidikan epidimiologi setempat
ISPA
Demåm >38 derrajat celcius/Riwayat demam disertai salah satu gejala penyakit pernapasan:
• Batuk
• Sesak napas
• Sakit tenggorokan
• Pilek
• Pneumonia ringan-berat
Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Pehimpunan Dokter Paru (PDPI). Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
(PAPDI). Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020
DIAGNOSIS BANDING COVID-19
80%
Pneumonia bakterial
60%
SARS/MERS 50%
Pneumonia jamur
30%
Edema paru
kardiogenik
Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Pehimpunan Dokter Paru (PDPI). Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
(PAPDI). Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020
PENCEGAHAN COVID-19
01 CHECK
02 WASH HAND
03
WEAR MASK
TEMPERATURE
SOCIAL
04
DISTANCING
Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Pehimpunan Dokter Paru (PDPI). Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
(PAPDI). Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020
ALGORITMA
PENANGANAN
PASIEN COVID-19
TERKONFIRMASI
POSITIF
Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Pehimpunan Dokter Paru (PDPI). Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
(PAPDI). Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020
TATALAKSANA PASIEN TERKONFIRMASI COVID-
19 SWAB TEST
• Gejala berat : jika terjadi perbaikan klinis -> PCR swab follow up dilakukan pada hari ke-7 untuk menilai kesembuhan
• Jika klinis membaik dan bebas demam 3 hari namun didapatkan hasil PCR follow up positif maka lihat adanya Cycle
Threshold (CT) value (>30 -> yang terdeteksi adalah partikel virus (pasien dalam keadaan tidak infeksius)
Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Pehimpunan Dokter Paru (PDPI). Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
(PAPDI). Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020
TATALAKSANA PASIEN TERKONFIRMASI COVID-19
TANPA GEJALA
VITAMIN C ANTIOKSIDA
KOMORBID ACEI-ARB
N
• Vitamin C non acidic 3-4 x 500 mg (14 Lanjutkan pengobatan
hari) sesuai dengan komorbid
• Tablet hisap vitamin C 2x500 mg (30
hari)
• Multivitamin dengan kandungan
vitamin C 1-2 tablet perhari (30 hari)
Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Pehimpunan Dokter Paru (PDPI). Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
(PAPDI). Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020
TATALAKSANA PASIEN TERKONFIRMASI COVID-19
GEJALA RINGAN
ISOLASI DAN
PEMANTAUAN
• Isolasi mandiri dirumah selama maksimal 10 hari sejak munculnya gejala + 3 hari
bebas gejala demam dan gangguan pernapasan
• Dipantau oleh petugas FKTP
• Kontrol di FKTP setelah masa isolasi selesai
• PCR follow up dilakukan pada hari ke 11/12
FARMAKOLOGI
• Vitamin C non acidic 3-4 x 500 mg (14 hari), Tablet hisap vitamin C 2x500 mg (30 hari), Multivitamin dengan kandungan vitamin C 1-2
tablet perhari (30 hari) dianjurkan konsumsi vitamin C,B,E,zinc
• Azitromisin 1x500 mg selama 5 hari
• Anti virus salah satu dari Oseltamivir (tamiflu) 2x75 mg 5-7 hari, kombinasi lopinavir +ritonavir (alluvia) 2x400/100 mg 10 hari,
Favipiravir (avigan) 2x600 mg selama 5 hari
• Klorokuin fosfat 2x500 mg 5-7 hari atau hidroksiklorokuin 1x400 mg 5-7 hari diberikan jika ranap dan tidak ada kontra indikasi
• Terapi simptomatik
ISOLASI DAN
NON-FARMAKOLOGI
PEMANTAUAN
• Istirahat total berikan kalori danhidrasi
• Rujuk ke RS dengan perawatan yang adekuat, cek keseimbangan
COVID-19 elektrolit, terapi oksigen
• Isolasi di RS perawatan COVID-19 • Pemeriksaan darah perifer lengkap
• PCR Swab sesuai jadwal dengan hitung jenis, pantau CRP, fungsi
ginjal, fungsi hati dan foto toraks
Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Pehimpunan Dokter Paru (PDPI). Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
(PAPDI). Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020
TATALAKSANA PASIEN TERKONFIRMASI COVID-19
GEJALA SEDANG
(FARMAKOLOGI)
VITAMIN C Oseltamivir (Tamiflu)
• 3X200-400 mg dalam 100 mg NaCl 0,9% habis 2x75 mg (5-7 hari)
dalam 1 jam IV
ATAU
Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Pehimpunan Dokter Paru (PDPI). Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
(PAPDI). Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020
Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Pehimpunan Dokter Paru (PDPI). Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
(PAPDI). Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020
Bila HFNC tidak tersedia saat
diindikasikan, maka pasien
langsung diintubasi dan
mendapatkan ventilasi
mekanik invasif
Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Pehimpunan Dokter Paru (PDPI). Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
(PAPDI). Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020
TATALAKSANA PASIEN TERKONFIMASI COVID-19
DENGAN GEJALA BERAT/KRITIS DENGAN TERAPI
OKSIGEN
3 NON-INVASIF VENTILATION
• Berikan 1jam lalu lakukan evaluasi
• Perbaikan dan mencapai kreteria ventilasi aman -> lanjutkan ventilasi dan nilai ulang 2 jam kemudian
Perhatian khusus
• jangan digunakan pada pasien syok
• ARDS ringan – sedang : kombinasi awake prone position + HDNC/NIV 2x2 jam/hari -> perbaikan
oksigenasi dan penurunan kebutuhan intubasi
• ARDS berat : langsung ventilasi invasif
Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2. Jakarta: Pehimpunan Dokter Paru (PDPI). Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
(PAPDI). Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020
TERIMA KASIH