Anda di halaman 1dari 31

DEVIASI / DEVIATION

Adalah: selisih atau simpangan dari


masing-masing skor atau interval dari nilai
rata-rata hitungnya
Lambang: huruf kecil
Deviasi > positif
> negatif
> jika dijumlahkan = 0
Untuk memperjelas: perhatikan data sbb:

Sekor Banyaknya Deviasi Keterangan


(X) (f) (x=X-MX)
8 1 8 – 6 = +2 Deviasi positif
7 1 7 – 6 = +1 Deviasi positif
6 1 6–6 =0
5 1 5 – 6 = -1 Deviasi negatif
4 1 4 – 6 = -2 Deviasi negatif
ΣX = 30 N=5 Σx = 0

Rata-rata = MX = 6
Deviasi rata-rata (Average Deviation = AD)
Jumlah harga mutlak deviasi dari tiap-tiap sekor
dibagi dg banyaknya sekor itu sendiri

Nilai f Deviasi Nilai f Deviasi


(X) (x=X - MX) (Y) (y=Y - MY)
73 1 73-70 = +3 73 1 73-70 = +3
78 1 78-70 = +8 69 1 69-70 = -1
60 1 60-70 = -10 72 1 72-70 = +2
70 1 70-70 = 0 70 1 70-70 = 0
62 1 62-70 = -8 71 1 71-70 = +1
80 1 80-70 = +10 67 1 63-70 = -3
67 1 67-70 = -3 68 1 68-70 = -2
ΣX =490 7=N Σx = 42 ΣY=490 N=7 Σy=12

MX = 70 MY = 70

Rata-rata deviasi = AD = 6,0 Rata-rata deviasi = AD = 1,7


Rata-rata deviasi data tunggal yg sebagian atau semua
sekor berfrekuensi lebih dari 1

Usia ( X ) f fX x=X-MX fx
31 4 124 +3,8 +15,2
30 4 120 +2,8 +11,2
29 5 145 +1,8 +9,0
28 7 196 +0,8 +5,6
27 12 324 -0,2 -2,4
26 8 208 -1,2 -9,6
25 5 125 -2,2 -11,0
24 3 72 -3,2 -9,6
23 2 46 -4,2 -8,4
Total 50=N 1360=ΣfX - 82,0=Σfx

Rata-rata X = MX = 27,2 AD = 1,64


• Menentukan midpoint tiap interval
• Mengalikan midpoint tiap interval dg f = (fX)
• Kemudian dijumlahkan = (ΣfX)
• Mencari Mean = (MX)
• Mencari deviasi tiap interval (x = X – MX)
• Mengalikan frekuensi dg deviasi tiap interval (fx)
• Kemudian menjumlahkannya (Σfx)
• Mencari rata-rata deviasinya
Rata-rata deviasi data kelompok

Dapat digunakan rumus:

Interval f X fX x=X-MX fx
70 – 74 3 72 216 +25,1875 +75,5625
65 – 69 5 67 335 +20,1875 +100,9375
60 – 64 6 62 372 +15,1875 +91,1250
55 – 59 7 57 399 +10,1875 +71,3125
50 – 54 7 52 364 +5,1875 +36,3125
45 – 49 17 47 799 +0,1875 +3,1875
40 – 44 15 42 630 -4,1825 -72,1875
35 – 39 7 37 259 -9,8125 -68,6875
30 – 34 6 32 192 -14,8125 -88,8750
25 – 29 5 27 135 -19,8125 -99,0625
20 - 24 2 22 44 -24,8125 -49,6250
Total 80 = N - 3745 - 756,8750
STANDAR DEVIASI (SD) >> data tunggal dg semua f = 1

Rumus:

Contoh: data tunggal yang semua berfrekuensi = 1 (f=1)

X f x = X - MX x2 MX = 70
73 1 +3 +9
78 1 +8 +64
60 1 -10 +100
70 1 0 0 Σx2=346
62 1 -8 +64
80 1 +10 +100
67 1 -3 +9
ΣX=490 N=7 Σx=0 Σx2=346 SDX = ?
STANDAR DEVIASI (SD) >> data tunggal dg f = 1

Nilai f Deviasi y2
(Y) (y=Y - MY)
73 1 73-70 = +3 +9
69 1 69-70 = -1 +1 MY = 70
72 1 72-70 = +2 +4
70 1 70-70 = 0 0
71 1 71-70 = +1 +1
Σy2=28
67 1 63-70 = -3 +9
68 1 68-70 = -2 +4
490=ΣY 7=N 0=Σy Σy2=28
SDy = ?
STANDAR DEVIASI (SD) >> data tunggal
dg semua/sebagian frekuensi lebih dari 1
RUMUS YANG DIGUNAKAN

Keterangan:
SDX : standar deviasi variabel X
STANDAR DEVIASI (SD) >>
data tunggal dg semua/sebagian frekuensi lebih dari 1
Usia ( X ) f fX x=X-MX x2 fx2
31 4 124 +3,8 14,44 57,76
30 4 120 +2,8 7,84 31,36
29 5 145 +1,8 3,24 16,20
28 7 196 +0,8 0,64 4,48
27 12 324 -0,2 0,04 0,48
26 8 208 -1,2 1,44 11,52
25 5 125 -2,2 4,84 24,20
24 3 72 -3,2 10,24 30,72
23 2 46 -4,2 17,64 35,28
Total 50=N 1360=ΣfX - 22,00 212,00

MX = 27,2 N = 50 Σfx2 = 212,00 SDx = 2,05


SATANDAR DEVIASI DATA KELOMPOK

CONTOH :
Interval f X fX x x2 fx2
70 – 74 3 72 216 +25,1875 634,410 1903,230
65 – 69 5 67 335 +20,1875 407,535 2037,675
60 – 64 6 62 372 +15,1875 230,660 1383,960
55 – 59 7 57 399 +10,1875 103,785 726,495
50 – 54 7 52 364 +5,1875 26,910 188,370
45 – 49 17 47 799 +0,1875 0,035 0,595
40 – 44 15 42 630 -4,1825 23,160 347,400
35 – 39 7 37 259 -9,8125 96,285 673,995
30 – 34 6 32 192 -14,8125 219,410 1316,460
25 – 29 5 27 135 -19,8125 392,535 1962,675
20 - 24 2 22 44 -24,8125 615,660 1231,320
Total 80 = N - 3745 - 11772.175

N = 80, ΣfX=3745, MX=46,8125 Σfx2=11772.175, SD = 12,13


MENCARI STANDAR DEVIASI
BERDASARKAN SEKOR ASLINYA
Rumus yang digunakan:

Contoh penggunaan cara ini, tabel yang sama


digunakan lagi
.

sekor f X X2 fX fX2
70 – 74 3 72 5184 216 15552
65 – 69 5 67 4489 335 22445
60 – 64 6 62 3844 372 23064
55 – 59 7 57 3249 399 22743
50 – 54 7 52 2704 364 18928
45 – 49 17 47 2209 799 37553
40 – 44 15 42 1764 630 26460
35 – 39 7 37 1369 259 9583
30 – 34 6 32 1024 192 6144
25 – 29 5 27 729 135 3645
20 - 24 2 22 484 44 968
Σ 80 3745 187085
Dari tabel tsb diperoleh besaran: N, fX, fX2 sbb:
N = 80, ΣfX = 3745, ΣfX2 = 187085

Selanjutnya dimasukkan kedalam rumus

Akan diperoleh SDX = 12,14


Perbedaan hasil SDX Disebabkan karena adanya
pembulatan angka
TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL
PENGERTIAN:
Salah satu teknik analisis kuantitatif yg dpt digunakan untuk
menguji hipotesis mengenai ada-tidaknya perbedaan antar
variabel yg sedang diteliti
PENGGOLONGAN:
1) bevariat (hanya dua variabel)
Apaka terdapat perbedaan sikap keagamaan dengan yg
signifikan antara remaja yg tinggal dikota dg didesa
2) multivariat (lebih dari dua variabel)
Apakah secara signifikan terdapat perbedaan sikap sosial
dan
sikap keagamaan remaja yg orang tuanya berbeda status
sosial
dan status pendidikannya
Tes “t” (“t” Test)
Sacara ideal peneliti seharusnya meneliti seluruh objek
atau meneliti populasi, alasan populasi terlalu besar
maka diambil sampel (miniatur populasi)
Mean sampel belum tentu sama denan mean populasi
Variasi mean sampel disebabkan oleh disebabkan oleh
adanya
kesalahan sampling (sampling error atau SE)
Besar-kecilnya dpt diketahui dg melihat standard error of
the
mean atau SEM
SD = Standar deviasi
N = Jml. Subjek yg diteliti
Misal jika akan meneliti, kel. I ada 3000 mhs diambil
sampel 300 (N1=300) dan kelompok II ada 5000 mhs
diambil sampel 500 (N2=500)

Jika setelah dicari ditemukan: SD1= 8,645 dan SD2=


11,286 maka Standard Error Mean kel. I dan kel. II sbb:

Selanjutnya dpt diketahui Standard Error Perbedaan Mean


dua sampel yg sedang diteliti

Jika setelah dicari ditemukan: SD1= 8,645 dan SD2=


11,286 maka Standard Error Mean kel. I dan kel. II
sbb:edaa
Untuk menolak atau menerima hipotesis harus dicari “t” yg
merupakan angka/kooefisien yg melambangkan derajat
perbedaan mean kedua kelompok
.

Misal: mean kel. 1 (M1 = 64,48) mean kel. 2 (M2 = 60,72), sdg

Maka

Selanjutnya mencari harga kritik t pada tabel, terlebih dulu


mencari derajat bebasnya (db)
db = (N1 + N2 - 2)
PENGGUNAAN TES “t” UNTUK DUA SAMPEL KECIL
YG SALING BERHUBUNGAN
Rumus

MD = rata-rata hitung dari beda selisih antara sekor variabel I dng sekor
variabel II
ΣD = Jumlah beda/selisih antara sekor variabel I (X) dg sekor variabel II (Y)
N = jml subjek yg diteliti
SEMD = standard error dari mean of defference

SDD = Deviasi standard dari perbedaan ant sekor variabel I (X) dan
variabel II (Y)
Langkah-langkah
1 Mencari D (difference = beda antar sekor variabel 1 dan
sekor variabel 2)
2 Jumlahkah D akan diperoleh ΣD
3 Mencari MD (mean difference)
4 Kuadratkan D dan selanjutnya dijumlahkan, didapat
ΣD2
5 Mencari SDD (standar deviasi dari difference)

6 Mencari SEMD (standard error dari mean of difference)


7 Mencari to menggunakan rumus

8 Memberikan interpretasi dengan prosedur:


a) Merumuskan terlebih dulu hipotesis Ha dan Ho
b) Mencari db, db = N – 1
c) Mencari harga kritik t pada tabel atau tt
d) Menguji signifikansi to dengan membandingkan to dg tt
jika to > tt, maka: Ho ditolak dan Ha diterima
e) Menarik kesimpulan
data

Nama Sikap keagamaan D=(X-Y) D2


siswa Met. Lama (X) Met. Baru (Y)    
A 78 75 3 9
B 60 68 -8 64
C 55 59 -4 16
D 70 71 -1 1
E 57 63 -6 36
F 49 54 -5 25
G 68 66 2 4
H 70 74 -4 16
I 81 89 -8 64
J 30 33 -3 9
K 55 51 4 16
L 40 50 -10 100
M 63 68 -5 25
N 85 83 2 4
O 70 77 -7 49
P 62 69 -7 49
Q 58 73 -15 225
R 65 65 0 0
s 75 76 -1 1
T 69 86 -17 289
N=20     ΣD = -90 ΣD2 = 1002
Sedangkan
maka

db = N - 1 = 20 -1 =19
Cari tt pd taraf sig. 5% pada db = 19, mk didapat tt = 2,09
Selanjutnya diketahui to > tt atau 3,591 > 2,09
Simpulan: metode mengajar baru menunjukkan efektifitas
yg nyata ………
“t” tes untuk dua sampel kecil yg satu sama lain tidak ada
hubungan

Terdapat dua rumus yg dapat digunakan

kedua rumus tsb dikenal dg “rumus Fisher”


LANGKAH ANALISIS MENGGUNAKAN RUMUS
PERTAMA
1) Mencari mean variabel I dan II

2) Mencari standard deviasi variabel I dan variabel II


3) Mencari standard error mean variabel I dan variabel II

4) Mencari perbedaan standard error perbedaan antara


mean variabel I dan variabel II

5) Mencari to

6) Mencari db, db = (N1 + N2) - 2


7) Mencari harga tt pada taraf signifikansi yg ditentukan /
diinginkan
8) Membandingkan antara to dg tt
Jika to > tt maka Ho ditolak dan Ha diterima
9) Memberikan kesimpulan
Contoh penggunaan t tes untuk dua sampel kecil yang
tidak ada hubungan
data sbb:
Sikap Sikap
keagamaan keagamaan
Remaja desa Remaja kota
(X1) (X2)
8 7
9 8
6 5
6 4
9 7
6 5
8 6
5 5
7 8
6 5
Contoh penggunaan rumus pertama

X Y x y x2 y2 Dari table tsb


Didapat:
8 7 1 1 1 1 ΣX=70
ΣY=60
9 8 2 2 4 4 Σx2=18
6 5 -1 -1 1 1 Σy2=18
N = 10
6 4 -1 -2 1 4
9 7 2 1 4 1
6 5 -1 -1 1 1
8 6 1 0 1 0
5 5 -2 -1 4 1
7 8 0 2 0 4
6 5 -1 -1 1 1
ΣX=70 ΣY=60 Σx=0 Σy=0 Σx2=18 Σy2=18
Selanjutnya berturut-turut dicari:

Db = (N1 + N2) – 2 = (10 + 10) – 2 = 18.


Setelah dicari pada tabel, tt pada sig. 5% diperoleh 2,10
Karena to < tt ( 1,582 < 2,10.
Kesimpulan: tidak ada beda …………………………………………..
Contoh penggunaan rumus kedua

Dari data yg sama

X Y x y x2 y2
8 7 1 1 1 1
9 8 2 2 4 4
6 5 -1 -1 1 1
6 4 -1 -2 1 4
9 7 2 1 4 1
6 5 -1 -1 1 1
8 6 1 0 1 0
5 5 -2 -1 4 1
7 8 0 2 0 4
6 5 -1 -1 1 1
ΣX=70 ΣY=60 Σx=0 Σy=0 Σx2=18 Σy2=18
Dari table tsb didapat: ΣX= 70, ΣY= 60, Σx2= 18, Σy2= 18, N = 10

Selanjutnya mencari:

db = (N1 + N2) – 2 = (10 + 10) – 2 = 18


Hasil sama dengan pada rumus pertama
Simpulan sama dengan pada rumus pertama

Anda mungkin juga menyukai