Anda di halaman 1dari 37

GERAKAN

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

Laman: http://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/

081333205341/08123380461

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia
TIM PPK Kemendikbud
Gedung A Lantai 2 Kompleks Kemendikbud.
Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta. Telp. (62-21) 57950176
Laman: http://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id
email: pendidikankarakter@kemdikbud.go.id
MENGAPA PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK)

• AMANAH MASA
• KEBIJAKAN YANG KESINAMBUNGAN DEPAN
SUDAH ADA
• KEBUTUHAN MASA
KEBERLANJUTAN
DEPAN
• PROGRAM YANG
SUDAH DIKERJAKAN
• TANTANGAN MASA
TRANSFORMASI
(PERUBAHAN) DEPAN
MENGAPA PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

HARMONISASI SINKRONISASI

MENGAP
A PPK

REPOSISI REKONFIGURASI

4
Kuratif

MENGAPA
Preventif
PPK
Antisipatif

5
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK)

Gerakan pendidikan di sekolah 1. Pembangunan SDM

Definisi

Urgensi
untuk memperkuat karakter siswa merupakan pondasi
melalui harmonisasi olah hati pembangunan bangsa.
(etik), olah rasa (estetik), olah pikir 2. Menuju Generasi Emas 2045
(literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan dibekali Keterampilan
dengan dukungan pelibatan publik abad 21 : Kualitas Karakter,
Literasi Dasar, dan Kompetensi
dan kerja sama antara sekolah,
4C (Critical thinking, Creativity,
keluarga, dan masyarakat yang Communication, and
merupakan bagian dari Gerakan Collaboration).
Nasional Revolusi Mental (GNRM) 3. Membekali siswa menghadapi
kondisi degradasi moral, etika,
dan budi pekerti.
RASIONAL
a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Fungsi dan Tujuan Pendidikan
Nasional.pptx

b. Agenda Nawacita No. 8


Penguatan revolusi karakter bangsa melalui budi pekerti dan pembangunan karakter peserta didik sebagai bagian dari
revolusi mental.

c. Trisakti
Mewujudkan Generasi yang Berkepribadian dalam Kebudayaan.

d. RPJMN 2015-2019
“Penguatan pendidikan karakter pada anak-anak usia sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk memperkuat nilai-nilai
moral, akhlak, dan kepribadian peserta didik dengan memperkuat pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam mata
pelajaran”

e. Mempersiapkan Generasi Emas 2045


yang bertaqwa, nasionalis, tangguh, mandiri, dan memiliki keunggulan bersaing secara global.

f. Arahan Khusus Presiden kepada Mendikbud untuk memperkuat pendidikan karakter.


77
Tantangan

a. Optimalisasi pengembangan potensi siswa secara harmonis


melalui keseimbangan olah hati (etik), olah pikir (literasi), olah rasa (estetik), dan olah raga (kinestetik)

b. Besarnya populasi siswa, guru, dan sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia

c. Membangun sinergi dan tanggungjawab terhadap pendidikan karakter anak


antara sekolah, orang tua dan masyarakat

d. Tantangan globalisasi
Memperkuat kemampuan beradaptasi terhadap perubahan melalui penumbuhan nilai-nilai religiusitas dan
kearifan lokal bangsa

e. Terbatasnya pendampingan orang tua


Perlu peningkatan kualitas hubungan orang tua dengan anak di rumah dan lingkungannya

f. Keterbatasan sarana belajar dan infrastruktur


Prasana dan sarana sekolah, aksesibilitas dan sarana transportasi ke sekolah (jalur lembah, hutan, sungai,
dan laut), sehingga PPK perlu diimplementasikan bertahap.
88
PROFIL MANUSIA ABAD XXI

SOFT SKILLS

KOMPETENSI

KARAKTER

MANUSIA ABAD
XXI
KEBERADAAN NILAI
KARAKTER
Nilai
Karakter
• Nilai Karakter sebagai
Dimensi Terdalam Kompetensi
Kebudayaan
• Pendidikan yang
membudayakan dan Perangai
memberadabkan [Soft Skills]
meletakkan karakter
sebagai ruh dan poros
proses pendidikan

10
INTELEKTUALITAS

S KA
IL L RA
T SK KT
ER
F
SO
MAKNA KARAKTER

AKHLAK
TABIAT
BUDI [PEKERTI]
PERTALIAN INTELEKTUALITAS

INTELEKTUALITAS

MORALITAS SPIRITUALITAS
PERTALIAN KARAKTER

THINKING

FEELING KARAKTER

BEHAVIOR
DIMENSI UTUH KARAKTER
MENURUT KI HADJAR DEWANTARA

raga
rasa
pikir
karsa
RAGA

KARSA DIMENSI UTUH KARAKTER


MENURUT KI HADJAR
DEWANTARA
RASA

PIKIR
PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER

Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
(Etika) Kreatif
Olah Hati Mandiri
Demokratis
Rasa Ingin Tahu
Olah
Olah Pikir Semangat Kebangsaan
Raga Cinta Tanah Air UTAMA
(Kinestetika) (Literasi) Menghargai Prestasi
Olah Bersahabat/Komunikatif
Karsa Cinta Damai
Gemar Membaca
Peduli Lingkungan
(Estetika) Peduli Sosial
Tanggung Jawab
(dan lain-lain)

Filosofi Pendidikan Karakter Kristalisasi Nilai-Nilai


Ki Hajar Dewantara
Nilai-nilai Karakter 17
18
18
SUMBER NILAI UTAMA KARAKTER

DAN
SEBAGAINYA

UUD 45

PANCASILA

AGAMA DAN
KEYAKINAN

19
SALING HUBUNGAN NILAI UTAMA KARAKTER

RELIGIUS
INTEGRITAS

NASIONALIS

GOTONG
ROYONG

MANDIRI
NILAI UTAMA DAN NILAI OPERASIONAL KARAKTER

IMAN, TAKWA, WELAS ASIH, JUJUR, AMANAH


NILAI OPERASIONAL
NILAI UTAMA DAN NILAI OPERASIONAL KARAKTER

CINTA TANAH AIR, SEMANGAT KEBANGSAAN,


KEBANGGAAN NASIONAL

NILAI OPERASIONAL
PRINSIP PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI PPK

• Nilai moral universal • Kecakapan abad 21


• Holistik • Adil dan inklusif
• Terintegrasi • Selaras dengan
• Partisipatif perkembangan siswa
• Kearifan lokal • Terukur

23
KONSEP DASAR PPK
FOKUS PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KELAS KELUARAN
1. Struktur Program  Integrasi dalam mata pelajaran Pembentukan individu yang memiliki
 Jenjang dan Kelas  Optimalisasi muatan lokal karakter dan kompetensi abad 21
 Ekosistem Sekolah  Manajemen kelas
 Penguatan kapasitas guru HASIL
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS  Olah pikir: Individu yang memiliki
2. Struktur Kurikulum BUDAYA SEKOLAH keunggulan akademis sebagai hasil
 PPK melalui kegiatan Intra-kurikuler dan ko-  Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah pembelajaran dan pembelajar
 Keteladanan pendidik
kurikuler sepanjang hayat
 PPK melalui kegiatan Ekstra-kurikuler  Ekosistem sekolah  Olah hati: Individu yang memiliki
 PPK melalui kegiatan non-kurikuler  Norma, peraturan, dan tradisi sekolah kerohanian mendalam, beriman dan
bertakwa
3. Struktur Kegiatan PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MASYARAKAT  Olah rasa dan karsa: Individu yang
 Praksis Kegiatan Pembentukan Karakter di  Orang tua memiliki integritas moral, rasa
lingkungan sekolah berdasarkan 4 dimensi  Komite Sekolah berkesenian dan berkebudayaan
pengolahan karakter Ki Hadjar Dewantara  Dunia usaha  Olah raga: Individu yang sehat dan
(Olah pikir, Olah hati, Olah rasa/karsa, Olah  Akademisi, pegiat pendidikan, mampu berpartisipasi aktif sebagai
raga)  Pelaku Seni & Budaya, Bahasa & Sastra warga negara
 Pemerintah & Pemda

PELIBATAN PUBLIK
Orang tua Komite Sekolah Dunia Usaha Akademisi/Pegiat Pendidikan Pelaku Seni & Budaya Pemerintah & Pemda
Komunikasi Mediasi CSR Partisipasi Sumber belajar Kolaborasi sumber daya:
Komitmen Mobilisasi sumber daya Sumber Belajar Advokasi ABK/kelompok Marjinal Komunitas Bahasa Kemdagri,
Kemenag, Konsistensi Pengawasan Media Massa Literasi Taman Budaya Kemenkes, Kemenhan,
Finansial Program inovasi Sanggar Seni Kemendes, TNI/Polri
Berbagi Pengetahuan Museum Pemprov/Kota/Kab 24
FOKUS PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER


JENJA STR ●
INTRA STR ●
PRAK STR
NG KURIK SIS
DAN UK ULER UK KEGIA UK
TAN
KELA
TR

KOKU
RIKUL
TU UTUH
TU
S

EKOSI PR ●
ER
EKSTR
R ●
PRAK
SIS
R
STEM
DAN OG
AKURI KU KEGIA KEG
KULE TAN
EKOL R RIK DENG IAT
OGI RA ●
NON- AN
SEKO KURIK UL CONT AN
LAH M ULER
UM OH

25
BASIS PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI PPK

PPK BERBASIS KELAS

PPK BERBASIS BUDAYA


SEKOLAH

PPK BERBASIS MASYARAKAT


(KELUARGA DAN KOMUNITAS)
KEGIATAN IMPLEMENTASI PPK

KEGIATAN
IMPLEMENTASI PPK

DST

PPK MELALUI
PPK MELALUI
KEGIATAN SENI
BUDAYA GERAKAN LITERASI

PPK MELALUI PPK MELALUI


PEMBELAJARANMANAJEMEN KELAS
SIMULASI MODEL IMPLEMENTASI PPK
Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Nilai Karakter**
Penguatan Nilai Utama:
Waktu Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, Integritas
Kegiatan Pembiasaan:
Memulai hari dengan Upacara Bendera (Senin), Apel, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Lagu
Nasional, dan berdoa bersama, kegiatan literasi.

Kegiatan PPK
bersama orang tua:
Kegiatan Intra-Kurikuler: Interaksi dengan
Waktu Kegiatan Belajar – Mengajar orang tua dan
Belajar* lingkungan / sesama

Kegiatan Ko-Kurikuler dan Ekstrakurikuler:


Sesuai minat dan bakat siswa yang dilakukan di bawah bimbingan guru/pelatih/melibatkan orang tua &
masyarakat: Kegiatan Keagamaan, Pramuka, PMR, Paskibra, Kesenian, Bahasa & Sastra, KIR,
Jurnalistik, Olahraga, dsb.
Kegiatan Pembiasaan:
Sebelum menutup hari Siswa melakukan refleksi, menyanyikan lagu daerah dan berdoa bersama.

*Durasi waktu tidak mengikat dan disesuaikan dengan kondisi sekolah 28


** Nilai-nilai karakter disesuaikan dengan GNRM, kreativitas sekolah, dan kearifan lokal
FORMASI SAJIAN NILAI KARAKTER
GOTONG INTEGRITA INTEGRITA
MANDIRI RELIGIUS MANDIRI S
ROYONG S

NASIONAL GOTONG NASIONAL


IS
RELIGIUS ROYONG IS

SENIN SELASA 29
FORMASI SAJIAN NILAI KARAKTER

GOTONG
ROYONG
MANDIRI
KAMIS
INTEGRITA NASIONAL
RABU GOTONG NASIONAL
S IS
ROYONG IS
ILUSTRASI IMPLEMENTASI PPK

Menghargai religiusitas dan Pramuka dapat mengajarkan nilai-nilai Persatuan Indonesia dengan mencintai
keberagaman (Yayasan Sultan Iskandar mandiri, kerja keras dan gotong dan menghormati keberagaman
Muda, Medan) royong. budaya di Indonesia.

Upacara bendera
setiap hari Senin
di sekolah menjadi
salah satu
aktualisasi nilai-
nilai
nasionalisme.

Foto: internet, Flickr I Gede L. Kantiana & awr05, Antara 31


31
Konsep Pelatihan PPK
Isi Modul PPK
1. Kebijakan & Konsep Dasar
Implementasi nilai Pengembangan PPK
4 Dimensi
GNRM 2. Kepemimpinan dan
pengembangan kapasitas pelaku PPK
Manajemen Sekolah
3. PPK Berbasis Kelas
 Religius Pengelolaan kelas
 Olah raga  Kepala Sekolah
 Nasionalis  Guru
Metode pengajaran
 Olah pikir Pembelajaran tematik
Tujuan PPK 

Mandiri
Gotong royong
 Olah rasa 

Komite Sekolah
Orang tua
Pembelajaran dalam mata pelajaran
4. PPK Berbasis Budaya
 Olah hati
 Integritas Sekolah
pembisasaan-pembiasaan,
Ekstrakurikuler, norma dan
peraturan sekolah.
5. PPK Berbasis Masyarakat
 Pelatihan langsung (on site) Peranan orang tua,
Komite Sekolah dan
 Pendampingan langsung masyarakat
 Penyediaan sumber-sumber pelatihan di dunia Metode Pelatihan 6. Asesment, Monitor dan
maya, modul pelatihan, video pembelajaran, dll Evaluasi PPK
(dalam jaringan/daring) 7. Desain Rencana Tindak
Lanjut (RTL)
KONKLUSI
MANFAAT ASPEK PENGUATAN
1. Penguatan karakter siswa dalam mempersiapkan daya 1. Revitalisasi manajemen berbasis sekolah melalui Broad
saing siswa dengan kompetensi abad 21, yaitu: berpikir Based Education (BBE)
kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi
2. Pembelajaran dilakukan terintegrasi di sekolah dan di luar 2. Sinkronisasi intra kurikuler, ko kurikuler, ekstra kurikuler,
sekolah dengan pengawasan guru dan non kurikuler, serta sekolah terintegrasi dengan
kegiatan komunitas seni budaya, bahasa dan sastra,
olahraga, sains, serta keagamaan
3. Revitalisasi peran Kepala Sekolah sebagai manager dan 3. Deregulasi penguatan kapasitas dan kewajiban Kepala
Guru sebagai inspirator PPK Sekolah/Guru dan pelatihan secara berkelanjutan
4. Revitalisasi Komite Sekolah sebagai badan gotong royong 4. Penyiapan prasarana/sarana belajar (misal: pengadaan buku,
sekolah dan partisipasi masyarakat konsumsi, peralatan kesenian, alat peraga, dll) melalui
pembentukan jejaring kolaborasi pelibatan publik

5. Penguatan peran keluarga melalui kebijakan pembelajaran 5 5. Implementasi bertahap dengan mempertimbangkan kondisi
(lima) hari infrastruktur dan keberagaman kultural daerah/wilayah

6. Kolaborasi antar K/L, Pemda, lembaga masyarakat, 6. Pengorganisasian dan sistem rentang kendali pelibatan
penggiat pendidikan dan sumber-sumber belajar lainnya publik yang transparan dan akuntabel

33
33
PETA JALAN IMPLEMENTASI PPK

Implementasi
Mandiri dan Bertahap
Tahun 2017 Tahun 2018
SD dan SMP SD dan SMP
dari 34 Provinsi dari 34 Provinsi
Jumlah = 1.626 sekolah Jumlah = 3.252 sekolah
KEBERADAAN DAN PERAN
GURU, KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS SEKOLAH,
DAN MASYARAKAT (KELUARGA-KOMUNITAS)

• Keberadaan dan peran guru, kepala sekolah, pengawas


sekolah, dan keluarga-komunitas sangat strategis dan
vital.
• Guru menjadi pemegang kemudi (driver), kepala sekolah
dan pengawas sekolah sebagai navigator, dan keluarga-
komunitas sebagai maesenas (pemegang saham PPK).

35
PENGUATAN KAPASITAS-KAPABILITAS
GURU, KEPALA SEKOLAH, DAN PENGAWAS SEKOLAH

KOMPETENSI KARAKTER

PENGUATAN-
KAPABILITAS PEMANTAPAN

KAPASITAS
1
2
3 TERIMA KASIH
4
5
6
7

37

Anda mungkin juga menyukai