Anda di halaman 1dari 36

A.

Tanah dan Kemampuannya


1. Pengertian Tanah
Pengertian ttg tanah sangat beragam, trgtung
dari segi mana orang melihatnya.
Ahli pertanian menyebutkan tanah merupakan
medium alam tempat tumbuhnya tumbuhan
dan tanaman yg tersusun dari bahan-bahan
padat, cair, dan gas.
Bahan penyusun tanah dpt dibedakan atas
partikel mineral, bo, jasad hidup, air dan gas.
• Untuk kehidupan tanaman, tanah mempunyai
fungsi sebagai :
1.Tempat berdiri tegak & bertumpunya tanaman
2. Sebagai medium tumbuh yg menyediakan hara
dan pertukaran hara antara tanaman dgn tanah
3.Penyediaan dan gudangnya air bagi tanaman.

Secara umum profil tanah mineral yg normal


tersusun atas lapisan
O = bahan organik belum lapuk
A = bahan organik telah lapuk
B = lapisan bahan organik + mineral
C = lapisan akumulasi kation-kation
R = batuan induk
• Tanah terbentuk dari pecahan2 batuan induk yg
berlangsung terus-menerus akibat faktor2 ling-
kungan.
# Faktor lingkungan itu adalah : iklim, organisme,
topografi, dan waktu.
# Pecahan batuan induk itu berlangsung akibat
pelapukan dan penghancuran melalui proses
fisika, kimia dan biologi.
# Proses pelapukan fisika antara lain adalah :
desintegrasi akibat temperatur, air, angin dan
makhluk hidup atau desintegarsi akibat cuaca
yg membekukan.
• Proses pelapukan kimia meliputi perubahan
kimia dari bahan induk melalui berbagai macam
proses seperti oksidasi, hidratasi & karbonisasi

• Proses biologi berlangsung akibat eksudat-


eksudat mikroba tanah dan akar tumbuhan yg
mempunyai kemampuan merombak bahan
organik menjadi bahan anorganik, atau
mentransformasi bahan-bahan organik.
2.Klasifikasi tanah
Kemampuan tanah bagi unit agronomi ditunjuk-
kan oleh klasifikasi tanah. Informasi mengenai
kemampuan tanah didapat dari survei tanah.
Makin detail survei tnh itu makin banyak infor-
masi didapat. Informasi tnh dibuat dlm bentuk
peta tanah dan peta dayaguna tanah.
Hal-hal yg perlu diperhatikan dlm diskripsi tanah unit
agronomi adalah :
a.Kedalaman top soil
Top soil dpt menggambarkan lama tidaknya ber-
langsung suatu unit agronomi. Top soil yangdangkal
dpt diduga telah lanjutnya erosi. Tanah latosol
mempunyai lapisan top soil yangdangkal. Sedangkan
tanah alluvial mempunyai lapisan top soil yg sangat
dalam.

b.Warna top soil


Warna gelap menunjukkan erosi yg belum lanjut.
Makin dlm top soil tanah diolah, makin cenderung
berwarna merah dan kuning.
c.Perkembangan butiran (Granular)
Apabila butiran terjadi proses, akan menghasil-
kan kondisi tnh dgn drainase dlm tnh yg baik.

d. Kandungan bahan organik


Kurangnya bahan organik akan mengurangi
kation-kation yg dpt dipertukarkan, oki kesubu-
rannya rendah.
Tanah yg baru dibuka harus hati-hati supaya
bahan organiknya tidak hilang, karena diperlu-
kan untuk mempertahankan kesuburannya.
e. Kandungan oksida-oksida
Oksida-oksida besi & aluminium menyebabkan
terhalangnya penyerapan fosfat oleh tanaman.
Fosfat menjadi tidak larut dalam keadaan ini,
sehingga tdk terserap oleh tanaman.
Beberapa tipe latosol memiliki pH rendah, shg
memerlukan pengapuran & pemupukan fosfat.
• Berdasarkan tipe-tipe tanah dapat diketahui
kemampuan tanah (Land capability) sehingga
dibagi dalam kelas-kelas. Sistem ini penting
artinya bagi pengelola, karena setiap jengkal
tanah harus diketahui kemampuannya, dan
diinventarisir faktor-faktor pembatasnya.
Sistem yang muda dan tepat dapat mengetahui
dayaguna tanah secara tepat pula. Sistem ini
membagi tanah menjadi kelas-kelas emampuan
dan subkelas berdasarkan risiko adanya:
• Erosi (e)
• Drainase jelek dan kebanjiran (w)
• Pembatasan berkembangnya akar (a)
• Pembatas iklim (c)
Suatu contoh di lapangan suatu tanah yang
mempunyai kelas kemampuan III (e). Ini berarti
kelas kemampuan III dengan pembatasnya
erosi.
Ciri-ciri kelas kemampuan tanah
• Kelas I (Warna hijau)
Sesuai untuk segala jenis
penggunaan pertanian tanpa memerlukan
tindakan pengawetan tanah yang khusus.
Tanah datar, dalam bertekstur halus atau
sedang, mudah diolah dan respons terhadap
pemupukan. Tidak mempunyai faktor
penghambat atau ancaman kerusakan dan oleh
karenanya dapat dijadikan lahan tanaman
semusim dengan aman.
• Kelas II (Warna kuning)
Tanah sesuai dengan segala jenis
penggunaan pertanian dengan sedikit faktor
penghambat. Tanahnya agak belerang landai,
kedalamannya dalam dan bertekstur halus
sampai agak halus. Diperlukan sedikit usaha
konservasi tanah.
• Kelas III (Warna merah)

Sesuai untuk segala jenis penggunaan tanah


pertanian dengan hambatan yang lebih besar dari
kelas II, sehingga memerlukan tindakan
pengawetan khusus. Tanahnya agak miring atau
drainase buruk, kedalamannya sedang, atau
permeabilitasnya agak cepat. Tindakan
pengawetan tanah khusus seperti penanaman
dalam strip, pembuatan teras, pergiliran tanaman
penutup tanah dengan waktu untuk tanaman
tersebut lebih lama.
• Kelas IV (Warna biru)
Sesuai dengan segala jenis penggunaan
pertanian dengan hambatan dan ancaman
kerusakan yang lebih besar dari kelas III,
sehingga memerlukan tindakan khusus dan
pengawetan tanah yang lebih berat dan lebih
terbatas. Penggunaannya terbatas untuk
tanaman semusim. Tanah ini terletak pada
lereng yang miring 15%-30% atau berdrainase
buruk atau kedalaman dangkal. Jika
penggunaan untuk tanaman semusim
diperlukan pembuatan teras dan pergiliran
tanaman lebih kurang 3-5 tahun.
• Kelas V (Warna hijau tua)

Tanah kelas V ini tidak sesuai untuk digarap


bagi tanaman semusim, tetapi lebih sesuai
untuk tanaman makanan ternak secara
permanen atau dihutankan. Tanah ini terletak
pada tempat yang datar atau agak cekung
tergenang air atau terlalu banyak batu di atas
permukaannya ataupun terdapat liat masam
(cat clay) di dekat atau pada daerah perakaran.
• Kelas VI (warna oranye)

Tanah kelas VI tidak sesuai untuk digarap bagi


usaha tani tanaman semusim, disebabkan
karena terletak pada lereng yang agak curam
(30%-45%) sehingga mudah tererosi, atau
kedalamannya agak dangkal atau telah
mengalami erosi berat. Tanah ini lebih sesuai
untuk padang rumput atau dihutankan. Jika
digarap untuk tanaman semusim diperlukan
pengawetan tanah yang agak berat.
• Kelas VII (Warna coklat)

Tanah kelas VII sama sekali tidak sesuai untuk


digarap menjadi usaha tani tanaman semusim.
Dianjurkan untuk menanam vegetasi permanen
atau tanaman keras. Tanah kelas VII ini terletak
pada lereng yang curam (45%-65%) dan
tanahnya dangkal atau telah mengalami erosi
berat. Jika dijadikan hutan atau padang rumpun
pengambilan kayu atau rumput harus hati0hati
karena sangat peka erosi.
• Kelas VIII (Warna putih)

Tanah kelas VIII tidak sesuai untuk usaha


produksi pertanian, dan harus dibiarkan pada
keadaan alami atau di bawah vegetasi alam.
Tanah ini lebih cocok untuk cagar alam atau
hutan lindung. Tanah ini terletak pada
kecuraman lebih 90%. Permukaan tanah
ditutupi oleh batuan lepas atau batuan
ungkapan atau tanah yang bertekstur kasar.
3. Kesuburan tanah
Kesuburan tanah mempunyai 2 pengertian yaitu,
kesuburan tanah & produktivitas tanah.
Kesuburan tanah adalah : daya kemampuan
alami dari tanah utk memberikan hasil atau dgn
kata lain daya kemampuan tanah menyediakan
hara dalam jumlah cukup dan berimbang untuk
pertumbuhan dan produksi tanaman.
Produktivitas tanah adalah : daya kemampuan
tanah utk memberikan hasil maksimum dengan
menggunakan tehnik pengolahan atau
managemen tanah sebaik-baiknya.
Tiga konsep produktivitas tanah, yaitu :
a.Masukan (sistem pengelolaan tertentu)
b.Keluaran (hasil suatu tanaman ) dan
c.Tipe tanah
Tanah A hasil Tanaman A
hasil

Tanah B Tanaman B

masukan
masukan

(A). Jika masukan ditingkatkan, peningkatan hasil di tanah A lebih lebih cepat dpd
tanah B, sehingga dikatakan tanah A lebih produktif dpd tanah B
(B). Tanah lebih produktif utk tanaman A dibandingkan tanaman B, sehingga
tanaman A mempunyai potensial keuntungan lebih besar dpd tanaman B
Dengan demikian produktivitas tanah dpt diting-
katkan melalui pengelolaan lahan, tanah dan ta-
naman secara terpadu, sehingga faktor-faktor yg
Mempengaruhi produktivitas tanah sangat diper-
Lukan utk meningkatkan produktivitas tanah.

Usaha untuk memperbaiki produktivitas tanah


dg memperhatikan semua faktor yg berpengaruh
dikenal sbg membangun tanah secara terpadu.

Ada bermacam-macam cara utk membangun


kesuburan tanah yg secara tdk langsung maupun
tdk langsung mempengaruhi sifat fisik, kimia dan
biologi tanah.
Pertumbuhan dan hasil

Zone
kecukupan
racun

Def

cukup tinggi
rendah

Jumlah nutrisi yang diberikan

KURVA HASIL TANAMAN SECARA UMUM


Pertanian Organik dan Pertanian Konvensional
Pertanian Organik adalah :
Suatu sitem produksi pertanaman yg berdasarkan
daur ulang hara secara hayati.

Daur ulang hara→mll sarana limbah tanaman dan


ternak,serta limbah lainnya yg mampu memperbaiki
status kesuburan tanah dan struktur.

Jadi daur ulang hara →teknologi tradisional yg


cukup lama, terutama didaratan cina.

Pakar pertanian Barat menyebutnya “Hukum


Pengembalian” (Low of return), yg berarti suatu sistem
yg berusaha utk mengembalikan semua jenis organik
ke dalam tanah, dgn tujuan untuk memberi makanan
pada tanaman.
Strategi pertanian organik →memindahkan hara
secepatnya dari sisa tanaman, kompos dan pupuk
kandang menjadi biomassa tanah yg
selanjutnya →mineralisasi →hara dalam larutan
tanah (unsur hara didaur ulang dulu mll satu
atau lebih bentuk senyawa organik sebelum
diserap oleh tanaman).
Pertanian Konvensional → memberikan unsur
hara cepat dan langsung dalam bentuk larutan
shg segera diserap dg takaran dan waktu pem-
berian yg sesuai dg kebutuhan tanaman.
• Tabel gambaran umum kelebihan dan kekurangan yg
dimiliki ppk organik dan kimia
Kimia/sintetis
Organik
1. Sumber makanan utk tan dan tnh 1. Bahan sintesis dan bukan alami
2. Selain N,P dan K, juga mengan- 2. Kekurangan unsur hara tertentu
dung 16 macam unsur hara yang tampak nyata, krn ppk kimia pada
diperlukan tanaman umumnya hanya mengandung
unsur tertentu.
3. Tekstur tanah menjadi lebih baik 3. Tekstur tanah terpengaruh
hasil tanaman dapat dipertahankn 4. Keseimbangan organisme yang
4. Adanya mikroorganisme (kegiatan menyebabkan tanah lebih subur
cacing) menyebabkan tnh subur. dan produktif menjadi rusak, krn
5. Penyediaan hara secara bertahap pengaruh negatif bahan kimia.
6. Dapat dibuat dgn memanfaatkan tanah menjadi keras (bantat).
kotoran ternak. 5. Unsur hara segera larut, maka
mk uh tsb, segera mengalami
pelindian ke bawah
6. Merupakan hasil pabrik.
UNSUR HARA
• Utk tumbuh dgn baik tan memerlukan zat hara
esensial makro & mikro,suatu zat hara disebut
esensial bagi tumbuhan apabila memenuhi
syarat2 sbb:
1.Apabila unsur tsb tdk tdpt dlm tubuh tan maka
tan tdk dpt menyelesaikan satu siklus hidupnya.
2.Fungsi unsur tsb tdk dpt digantikan oleh unsur
yg lain.
3.Unsur tsb peranannya langsung dlm metabo-
lisma tumbuhan.
Ex :N sbg penyus Protein, Mg=Klorofil
Unsur-unsur yg termasuk esensial:C,H,O
P,K,N,S,Ca,Fe,Mg,Mn,B,Cu,Zn,Cl dan Mo.

• Elemen Makro dan Mikro


• Elemen esensial → 2 kelompok :
1.Makro (N,P,K,S,Ca,Mg) termasuk C,
H, & O, mrpkn unsur yg dibutuhkan
tan dlm jumlah yg besar.
2.Mikro (Fe,B,Mn,Zn,Cu,Mo dan Cl) suatu unsur
yg dibutuhkan dlm jumlah yang sedikit.
• Sementara itu sbagian besar peneliti
mengkatagorikn UH dlm 3 kls, yaitu :
1.UH primer (N,P & K), krn diperlukan dlm jlh
besar, dan sec beraturan diberikan ke dlm tnh
mll pemupukan.
2.UH sekunder (Ca,Mg & S) relatif banyak tdpt
dlm tnh dan tan, dlm pemupukan sbg elemen
penggiring.
3.Trace elements (minor elemen), eleemen ini
baik di dlm tnh maupun tanaman jumlahnya
sedikit (Fe,B,Mn,Zn,Cu,Mo).
SUMBER UNSUR HARA
DAN PENYERAPANNYA
• Sumber Unsur Hara
Sumber UH yg trptg adlh larutan tnh walaupun
tdk semua UH berada dlm larutan tanah
sebagian diadsorpsi oleh partikel2 liat yg
permukaannya bermuatan negatif, karenanya
dpt mengadsorpsi kation2 seperti Ca++,
Mg+,K+, dsbnya.
• Selain UH dlm bentuk kation,tan juga membu-
tuhkan dan menyerap UH dlm bentuk anion,
seperti NO3 dan PO4, krn bermuatan negatif,
anion tdk diadsorpsi oleh partikel liat dan keba
nyakan tercuci, atau bereaksi dg unsur lain di
dlm tnh shg menjadi tdk larut.Misalnya, ion2
fosfat dlm tnh netral dan alkalin bereaksi dg
ion2 Besi & ion2 Al yg tidak larut.
• SERAPAN HARA OLEH AKAR TANAMAN
Sebelum hara/ion diserap oleh akar tan, maka ion tsb
bergerak dulu dari larutan tanah ke permukaan akar
(kontak, difusi dan aliran massa).

1. Difusi
Dimana pergerakan hara/ion dari konsentrasi yg tinggi
ke konsentrasi yg rendah, krn adanya perbedaan
potensial kimia (pergerakan ion) atau adanya perbedaan
konsentrasi.
Pergerakan ini penting utk UH seperti Fospor dan unsur
Unsur lain yg terikat kuat pd kompleks padat tanah.
2. Aliran Massa
Pergerakan ion/hara bersama air yg bergerak dlm
proses aliran transpirasi. Dengan kata lain pada
Saat air diserap oleh akar tan juga terserap laru-
Tan tanah yg membawa UH didalamnya.

3. Contact Exchange (pertukaran kontak)


Kontak langsung antara akar dgn permukaan ko-
loid tanah, mk terjadilah pertukaran kontak.
Pertukaran kontak ini tdk mempunyai kontribusi
yg besar dlm jumlah hara yg diserap tanaman.

Anda mungkin juga menyukai