Anda di halaman 1dari 13

SPEKTROFOTOMETRI

KELOMPOK 1
CHRYSTIN SALLE BAYU
DZULFILHAM
MATHIAS WILLIAM
MUHAMMAD IKRAMULLAH
NUR AMALIA AZZAHRA
NUR BILQIS
RACHEL ADELIA
WAHYU NOVRIYANTO RAMBA’
PENENTUAN KADAR VITAMIN C

Dasar Prinsip
Hukum Lambert
“Bila suatu sumber sinar monokromatik melewati medium transparan, maka intensitas
sinar yang diteruskan berkurang dengan bertambahnya ketebalan medium yang
mengabsorpsi.”
Hukum Beer
“Intensitas sinar yang diteruskan berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya
konsentrasi spesi yang menyerap sinar tersebut“
ALAT DAN BAHAN
Alat:
Bahan:
• stamper
• Spatula • Tablet vitamin C (Vitacimin)
• Gelas kimia 100 mL, 500 mL • Aquades
• Labu takar 250 mL, 100 mL
• Gelas ukur 100 mL
• Asam askorbat
• Pipet tetes
• Pipet volum Mortit 10 mL
• Pipet ukut 5 mL, 10 mL
• Corong gelas
• Batang pengaduk
• Botol semprot
• Kuvet Shimadzu
• Spektrofotometer  UV-Vis Shimadzu
• Neraca analitik
PROSEDUR KERJA
• Pembuatan Kurva Standar

Timbang Impitkan Diimpitkan


750 mg dalam hingga
sampel labu ukur didapat
vitamin c 250 ml larutan
yang telah (larutan standard
dihaluskan induk)
Mengukur absorbansi
Pipet 1;2 masing-masing
Larutkan 10;20 ml larutan standard
larutan dengan
dengan spektofotometer uv
Aquadest induk
dalam labu pada panjang
gelombang 271 nm
ukur hingga didapatkan
kurva standard
• Penentuan kadar vitamin C

Larutkan dalam
aquadest
Impitkan dalam labu ukur
Timbang 2 g sampel
yang telah dihaluskan

Ukur absorbansi
sampel yang sudah
diencerkan dengan
spektrofotometer vis Encerkan larutan 200
pada panjang kali
gelombang
maksimum.
DATA DAN PERHITUNGAN
•Pengujian Statistik dengan SPSS (aras keberartian 5%)

Model Summary Coefficients a

Standardi
Mod Adjusted R Std. Error of the
zed
el R R Square Square Estimate
Unstandardized Coefficien 95.0% Confidence
Coefficients ts Interval for B
1 .992a .983 .978 .03583

Lower Upper
Koefisien korelasi R = 0,992 > dari 0,95 Dengan demikian grafik
Model B Std. Error Beta t Sig. Bound Bound
linear tesebut sangat bagus karena mendekati 1,00

ANOVAa
-

Sum of Mean (Const 1.1

Model Squares df Square F Sig. ant) -.031 .028 24 .343 -.120 .057

Regressio 178.7
n .230 1 .230 42 .001b
Konst
Residual _vitC_ 13.
.004 3 .001
1 ppm .038 .003 .992 369 .001 .029 .047
1 Total .233 4 Persamaan regresi yang diperoleh adalah y = 0,038x-0,031

Nilai F hitung = 178,742 dan nilai F tabel sebesar 6,60

Dengan melihat nilai F hitung > daripada F table berarti H  ditolak sehingga
0

grafik linear tersebut dapat diterima Selain itu nilai signifikannya kurang dari


0,05 yakni sebesar 0,001 sehingga  grafik dapat diterima
PENGUJIAN PENCILAN (OUTLIER)
PERHITUNGAN KADAR VITAMIN C DALAM
SAMPEL
• Absorbansi sampel : 0,596
             y = 0,0379x – 0,0312
             0,506 = 0,0379x – 0,0312
0,5372 = 0,0379x
x = kadar vit. C = 14,17 ppm
Konsentrasi vitamin C dalam sampel sebenarnya :
                                      = pengenceran x konsentrasi
= 200 x 14,17 ppm = 2834 ppm
• Konsentrasi sampel = 8000 ppm
• Kadar vitamin C dalam sampel :
                          =(konsentrasi vitamin C dalam sampel/konsentrasi sampel) x 100%
= (2834/8000) x 100% = 35,43 %
KESIMPULAN

Kadar asam askorbat tablet “vitacimin” sebesar 35,43% yang di ukur pada
panjang gelombang maksimum asam askorbat 271nm.

Anda mungkin juga menyukai