Anda di halaman 1dari 28

BENIH

Biji tanaman yang dipergunakan untuk


tujuan penanaman
Pengertian Benih ditinjau dari Agronomi
1. Batasan Struktural
2. Batasan Fungsional
3. Batasan Agronomi
4. Batasan Teknologi
Pengertian Benih ditinjau dari Ilmu
Tumbuhan
Benih is Biji yang berasal dari ovule.
Benih bersifat agronomis sedangkan
biji bersifat biologis
Biji dari kelas Gymnospermae dan
kelas Angiospermae
Arti penting dan pengertian benih secara
umum
a. Biji merupakan jenis alat untuk
mempertahankan kelanjutan hidup jenis
(spesies).
b. Biji merupakan suatu unit organisasi yang
teratur rapi punya bhn makanan untuk
memperpjg kehidupannya.
c. Biji merupakan alat untuk menyebarkan
kehidupan baru ketempat lain dgn kekuatan
sendiri.
d. Biji merupakan sasaran untuk menemukan
keinginan manusia agar dapat mengerti perihal
kehidupan.
Pengadaan dan Klasifikasi Benih

Benih bermutu ditentukan oleh :


a. Faktor Genetik
b. Faktor Fisik
Program pengembangan benih diarahkan
pada 2 bidang :
1. Pengadaan dan pengaturan penyaluran
benih bermutu tinggi yang murni sifat
genetiknya dan tepat waktunya sampai
pada petani dalam jumlah yang cukup.
2. Pengontrolan dan meningkatkan mutu
serta kemurnian hasil (biji).
Pengadaan benih terutama ditujukan :
a. Memenuhi kebutuhan benih bermutu
tinggi sebagai bahan memperbanyak
tanaman secara generatif
b. Memenuhi kebutuhan bahan konsumsi

Syarat umum kedua tujuan di atas :


- daya kecambah : Minimal 80 %
- Benih murni : minimal 95 %
- Benih varietas lain : maksimal 5 %
- Kotoran : maksimal 2 %
- Benih Rumputan : maksimal 2 %
Pengadaan benih dimulai dengan :
a. Benih Penjenis atau benih pengarah
yang dihasilkan oleh pemulia tanaman
dalam jumlah yang sangat kecil.
b. Benih Dasar turunan pertama dari
benih pengarah.
c. Benih Pokok turunan pertama dari
benih dasar.
d. Benih Sebar turunan pertama dari
benih pokok.
IKLIM

Pengaruh Cahaya Matahari terhadap


Tanaman
a. Fotosintesa
b. Fotostimulus mslnya Fotoperiodisme
- Tanaman yang tumbuh pada cahaya
normal/tidak terlindungi
- Tanaman yang tumbuh dalam keadaan
gelap/ternaungi
Karena pengaruh lama penyinaran cahaya
matahari dalam sehari, tanaman dibagi 3
kelompok :
1. Tanaman hari pendek; berbunga jika
periode penyinarannya pendek (kurang
dari 10 jam sehari) contohnya :
Ubi jalar, aster, sorgum dll
2. Tanaman hari panjang; berbunga jika
periode penyinarannya panjang (antara 14 –
16 jam atau lebih dalam sehari) contohnya :
kentang, bit, lobak dll
3. Tanaman hari sedang/netral; berbunga tidak dipengaruhi
lama penyinaran cahaya matahari, contohnya : buncis,
tomat, kapas, tembakau, bunga mawar dll.
2. Pengaruh Suhu terhadap tanaman

Suhu mempengaruhi semua kegiatan


tanaman : absorbsi air, fotosintesa,
transpirasi, respirasi, perkecambahan,
tumbuh dan reproduksi
Suhu rendah merusak sistem perakaran
dan kuncup
Suhu tinggi merusak daun, suhu tanah tinggi
menyebabkan kerusakan batang tanaman.
Suhu berhubungan dengan perkecambahan
benih :
a. Tanaman benih berkecambah pada
suhu relatif rendah
b. Tanaman benih berkecambah pada
suhu relatif tinggi
c. Tanaman benih berkecambah pada
kisaran suhu rendah sampai tinggi
3. Pengaruh Kelembaban Udara terhadap
tanaman

a. Transpirasi; agar selalu menyerap air


dan unsur hara dari tanah
b. Kelembaban iklim mikro tanaman
memudahkan perkembangan penyakit
4. Pengaruh Angin terhadap tanaman

a. Berpengaruh pada fotosintesa


b. Berpengaruh pada transpirasi
c. Kerusakan daun dan robohnya
tanaman
5. Pengaruh Hujan terhadap tanaman

a. Menghambat pertumbuhan dan


perkembangan tanaman
b. Menggugurkan bunga dan
mengurangi buah
c. Mendukung pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
PENGAIRAN

Pengairan : segala usaha yang berhub dgn


pemanfaatan air.
Menurut UU RI no 11 thn 1974 (istilah pengairan)
Pengairan mencakup :
a. Irigasi,
b. Pengembangan rawa,
c. Pengendalian banjir dst
d. Pengaturan penyediaan air minum dst
Istilah lain Irigasi
Ruang Lingkup/bid. tugas Irigasi :
a. Pengadaan/pengembangan sumber-
sumber air alamiah dan penggunaannya.
b. Pengaliran air dari daerah sumber
kedaerah pertanian yg membutuhkan
C. Pemberian dan pembagian air irigasi
pada areal pertanian sampai ketingkat
usaha tani
d. Pembuangan kelebihan air irigasi atau air hujan
yang berlebihan dari areal pertanian secara teratur
dan terkontrol (drainase).
2 (dua) aspek bid, studi yg dpt menunjang kegiatan
irigasi :
1. Aspek Teknik Irigasi
2. Aspek Pertanian

Fungsi Irigasi :
a. Mencukupi kekurangan air didaerah pertanian.
b. Pengontrolan air (drainase) sehingga tanah yg
tadinya tdk produktif menjadi produktif.
c. Menyuburkan tanah yang tidak produktif.
KEBUTUHAN AIR BAGI PERTANIAN

1. Fungsi air irigasi


Fungsi air dlm kehidupan tanaman adalah; guna
menjamin kelangsungan proses fisiologis dan
biologis pertumbuhannya, yaitu :
1. Untuk pemakaian konsumtif (Evapotranspirasi).
2. Untuk proses asimilasi;
3. Sebagai pelarut;
4. Sebagai pengatur tegangan sel (turgor);
5. Sebagai pengangkut;
6. Merupakan bagian dari tanaman;
Selain hal diatas, air irigasi dapat berfungsi untuk :
1. Memberikan kelembaban yg penting bagi kehidupan
bakteri yg menguntungkan untuk pertumbuhan tanaman.
2. Mendinginkan tanah dan atmosfir sehingga menciptakan
lingkungan yg cocok untuk pertumbuhan tanaman.
3. Mencuci garam-garam didalam tanah, dapat dilakukan
dengan pemberian air irigasi secara terkontrol.
4. Melindungi tanah terhadap bahaya kekeringan pada
musim kemarau.
5. Memudahkan pengolahan tanah.
6. Menyuburkan tanah dengan zat hara yg diangkutnya.
Macam Daerah Irigasi

Berdasarkan keadaan fisik dan pemeliharaannya (saluran), terdapat 3 macam daerah


irigasi di Indonesia :
a. Daerah Irigasi Teknis
b. Daerah Irigasi Semi teknis
c. Daerah Irigasi Desa (sederhana)

a. Daerah Irigasi teknis


Dicirikan oleh :

a. Pengaturan air yang baik dan pengukuran air yang tepat (memiliki bendung
pengukur : Cipoleti, weir dsb).
Adanya pembagian saluran yang lengkap : Primer, Sekunder, tersier, Kuarter dan saluran
cacing (kemalir).
b. Bisanya dibagi atas beberapa areal yg disebut petak-petak pengairan (petak tersier =
petak hamparan).
Petak tersier bisa melayani beberapa haktar tergantung tipe kemiringan ;
- daerah datar = 200 – 300 Ha
- daerah miring (8 -15 %) = 100 – 200 Ha
- daerah bukit (> 15 %) = 50 – 100 Ha
C. Daerah tersier : dibagi atas beberapa
kelompok tani pemakai air (KPTA).
Anggota 25 orang ; mempermudah
distribusi air.
Saluran primer dan sekunder; diatur
sepenuhnya oleh pemerintah.
Irigasi Teknis : dapat ditanami 3 kali dalam
setahun.
Pola tanam : padi – padi – palawija
padi - palawija - palawija
B. Daerah Irigasi Semi Teknis
Dicirikan oleh :
a. Penyaluran air dapat diatur dgn baik
b. Fasilitas irigasi ada, tapi tdk sempurna
c. Alat pengukur/bendung pengukur masih
kurang.
Pengaturan air ; Dinas pengairan & petani
c. Daerah irigasi Sederhana
a. Penyaluran air kesawah tidak diatur
dengan baik.
b. Sumber air tidak jelas dan jaringan
irigasi tidak tersedia dengan baik.
c. Jumlah air yang masuk tidak dapat
diukur.
Pengaturan sepenuhnya oleh petani.
Eksploitasi : 10 – 500 Ha.
METODA IRIGASI

Berdasarkan tempat pemberiannya, secara umum irigasi


dibedakan atas :
1. Irigasi Permukaan
2. Irigasi Bawah permukaan

1. Irigasi Permukaan :
a. Penggenangan (flooding)
b. Alur (furrow)
c. Korugasi (corrugation)
d. Curah (sprinkler)
e. Tetes (Drip = trickle)
Urutan Kerja Irigasi :
1. Mencari sumber air
a. air hujan
b. air permukaan (sungai, danau, waduk, sumur dangkal,
kolam, telaga).
c. air bumi
2. Menghitung kebutuhan air
a. Kebutuhan air tanaman
b. kebutuhan air irigasi
3. Mengalirkan air
4. Menentukan metoda irigasi;
a. Penggenangan b. Alur c. Korugasi
d. tetes e. Curah
5. Membuang kelebihan air (masalah didaerah rendah).
Untuk memilih metoda irigasi perlu
dipertimbangkan :
1. Jenis tanah
2. Sumber air
3. Jenis tanaman
4. Topografi
Irigasi Penggenangan
Berdasarkan cara pengalirannya;
1. Continuous flooding
2. Intermitten flooding
Berdasarkan Kedalaman air;
1. Penggenangan dangkal ( 5 - 7,5 cm)
2. Penggenangan sedang (7,5 – 10 cm)
3. Penggenangan dalam (10 – 15 cm)
Berdasarkan keadaan lapangan (areal);
1. Basin Irrigation
2. Border Irrigation
1. Basin Irrigation (Irigasi Kolam)
Beberapa hal yang harus diperhatikan;
a. Hubungan tipe tanah dgn aliran air
dan luas petak.
b. Hubungan kemiringan dgn ukuran dan
bentuk petak.
c. Pematang
d. Pemberian air
2. Border Irrigation

- Wild Flooding
- Irigasi Alur
3. Irigasi Korugasi
4. Irigasi Curah
5. Irigasi Tetes ; 1. Drip
2. Subsurface (bawah tanah)
3. Bubller
4. Spray

Anda mungkin juga menyukai