Anda di halaman 1dari 20

KELAINAN SISTEM TRANSPORTASI

DARAH

KELOMPOK 5 :
Yofinda Aurelia R.
Nada Nabila.
Nur Fajriah Tuddin.
Ali Umar AlFonso
Muhammad Zikra.
Kelainan Sistem Transportasi
Kelainan pada sistem peredaran darah atau
sistem transportasi manusia dapat terjadi
karena bawaan sejak lahir,kecelakaan,dan
penyakit-penyakit tertentu dalam waktu yang
lama. Penyakit akan terjadi pada organ tubuh
jika terjadi infeksi,sementara sistem
pertahanan sudah tidak sanggup
menanggulanginya. Kelainan dan penyakit
tersebut antara lain:
Anemia
Anemia merupakan kondisi kekurangan jumlah sel
darah merah. Penyakit ini dapat disebabkan oleh
beberapa hal.
Misalnya, tubuh kekurangan zat besi, akibatnya
proses pembentukan
darah menjadi terhambat.
Polisitemia
Polisitemia di tandai dengan meningkatnya
eritrosit melebihi normal,sehingga darah
menjadi kental.menaikan viskonsitas, dan
menurunkan kecepatan aliran darah.
Leukimia
Leukimia (kankerdarah) terjadi karena sel
darah putih aktif membelah,sehingga
produksi leukosit terlalu banyak dan
kemudian menahan sel darah merah.
Hemofilia
Hemophilia merupakan penyakit
darah sukar membeku.penderita
dapat kehilangan banyak darah
hanya karena luka kecil,penyakit
ini bersifat menurun
Penyebab hemofilia berbeda-beda, bergantung
pada tipe yang diderita.
 Hemofilia Tipe A.
Ini adalah tipe yang cukup umum.
Disebabkan oleh kurangnya faktor VIII protein
pada darah yang menyebabkan masalah pada
proses pembekuan darah.

 Hemofilia Tipe B.
Tipe ini disebabkan oleh kurangnya faktor IX
dalam darah, protein yang juga berperan dalam
pembekuan darah.
 Hemofilia Tipe C.
Tipe ini disebabkan kurangnya faktor XI
dalam darah, yang berperan dalam pembekuan
darah. Biasanya pengidap hemofilia tipe ini
mengalami gejala yang ringan.

Hemofilia juga dapat diturunkan dari orang


tua pada anaknya. Anak perempuan memiliki
kromosom X dan X, sementara anak lelaki X dan
Y.
Pengobatan hemofilia
Pengobatan hemofilia berbeda-beda, bergantung pada tipe
yang diidap.
Untuk hemofilia tipe A yang ringan dan sedang, diberikan
injeksi hormon. Hormon ini dapat merangsang aktifnya
komponen pembekuan darah.
Untuk tipe A dan B yang termasuk parah, dilakukan
transfusi
cairan yang mengandung komponen pembekuan darah.
Sementara, untuk tipe C, penanganannya berupa pemberian
Cairan plasma darah melalui infus.
Infus yang dilakukan secara berkala tiap dua atau tiga
kali seminggu dapat mencegah pendarahan.
Dokter bisa mengajarkan cara melakukan infus di rumah.
Jika sendi mulai terpengaruh oleh pendarahan dalam,
pasien bisa melakukan terapi fisik.
Terapi ini bertujuan melatih sendi agar tidak kaku dan
rusak.
Sedangkan, untuk mengatasi luka kecil di kulit, cukup
gunakan plester.
Pendarahan dalam yang tidak terlalu
besar juga bisa ditangani dengan menempelkan es yang
dililit handuk.
Tekanan darah tinggi
(Hipertensi)
Hipertensi terjadi jika sistol darah lebih tinggi
dari 120 mmHg dan tekanan diastolnya lebih
tinggi dari 80 mmHg. Pada hipertensi otot
jantung bekerja lebih keras yg akhir nya
membesar khususnya bilik kiri dan dapat
mengakibatkan gagal jantung,pendarahan otak
(stroke),pecahnya pembuluh kapiler jantung
dan pecah nya pembuluh darah retina.
Tekanan darah rendah
(Hipotensi)
Hipotensi terjadi jika tekanan sistolen darah
kurang dari 120 mmHg dan tekanan diastolen
kurang dari 80 mmHg. Penderita hipotensi
dapat mengalami .pingsan
varises
Varises merupakan pelebaran /pembesaran
vena akibat tidak lancar nya aliran darah
menuju jantung,akibat nya darah terkumpul di
vena.
atherosklerosis dan
arteriosklerosis
Atherosklerosis merupakan penimbunan lemak
pada arteri sedangkan arteriosklerosis adalah
penimbunan zat kapur/kalsium di dinding
arteri sehingga mengeras.
Stroke
Stroke merupakan penyakit yang diakibatkan
arteri yang menuju ke otak pecah atau tertutup
oleh embolus sehingga sebagian otak
kekurangaan suplai O2.
Serangan jantung
Gangguan yang terjadi saat sebagian otot
jantung mati karena kekurangan O2.
Aneurisma
Yaitu pembengkakan pembuluh darah.
Aterosklerosis dan hipertensi dapat
melemahkan dinding arteri hingga dapat
menimbulkan aneurisma.
Thalasemia
Thalasemia adalah penyakit kelainan darah
yang ditandai dengan kondisi sel darah merah
mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari
sel darah normal (120 hari). Akibatnya
penderita thalasemia akan mengalami gejala
anemia diantaranya pusing, muka pucat, badan
sering lemas, sukar tidur, nafsu makan hilang,
dan infeksi berulang
Eryrroblastosis foetalis
Eryrroblastosis foetalis (Penyakit Kuning pada Bayi)
Penyakit kuning pada bayi yang disebabkan oleh
kerusakan sel-sel darah oleh antibodi Rhesus ibu.
Erythroblastosis fetalis adalah peningkatan
penghancuran sel darah merah janin akibat antibodi (sel
pertahanan tubuh) ibu yang masuk ke janin lewat plasenta
dan menghancurkan antigen (tanda pengenal benda asing)
yang terdapat di sel darah merah janin. Penyakit ini
penyebab penting terjadinya anemia (kurang darah) dan
jaundice (bayi kuning) pada bayi baru lahir.
Trombus dan Embolus
Trombus dan embolus merupakan
penyakit terhentinya pembuluh utama
yang berfungsi menghantarkan O2 ke
otot jantung. Penyakit ini terjadi karena
adanya penggumpalan atau infeksi pada
katup jantung sehingga katup jantung
tidak dapat menutup lagi dan bocor.

Anda mungkin juga menyukai