AJAL
KELOMPOK 8/7B
Nama Kelompok :
1. Elvi Ni’saul (
2. M Ifan Irjiananto (1130017075)
DEFINISI LANSIA
Lansia menurut World Health Organisation (WHO), lansia
adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun ke
atas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang
telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya
(Nugroho, 2008). WHO juga memberi batasan yaitu usia
pertengahan (middle age) antara 45 - 59 tahun, usia lanjut
(elderly) antara 60 - 74 tahun, dan usia lanjut tua (old)
antara 75 – 90 tahun, serta usia sangat tua (very old) diatas
90 tahun.
KLASIFIKASI LANSIA
Menurut Depkes RI (2013) klasifikasi lansia terdiri dari :
1. Pra lansia yaitu seseorang yang berusia antra 45-59 tahun.
2. Lansia ialah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
3. Lansia resiko tinggi ialah seseorang yang berusia 60 tahun lebih dengan
masalah kesehatan.
4. Lansia potensial ialah lansia yang masih mampu melakukan perkerjaan dan
kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa.
5. Lasia tidak potensial ialah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah,
sehingga hidupnya tergantung pada bantuan orang lain.
KARAKTERISTIK LANSIA
Menurut pusat data dan informasi, kementrian kesehatan RI (2016),
karakteristik lansia dapat dilihat berdasarkan kelompok berikut ini :
1. Jenis kelamin
2. Status perkawinan
3. Pekerjaan
4. Kondisi kesehatan
PERUBAHAN PADA LANSIA
1. Perubahan Fisik 2. Perubahan Kognitif
a. Sistem Indra a. Memory (daya ingat)
b. Sistem Intergumen b. IQ (Intellegent Qoutient)
c. Sistem Muskuloskletal c. Kemampuan pemahaman
d. Sistem Kardiovaskuler d. Kinerja
e. Sistem Respirasi
f. Sistem Pencernaan dan Metabolisme
g. Sistem Perkemihan
h. Sistem Saraf
i. Sistem Reproduksi
3. Perubahan Mental 4. Perubahan Psikososial
Faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan a. Kesepian
mental :
b. Duka cita
a. Pertama-tama perubahan fisik, khususnya
organ perasa. c. Depresi
e. Lingkungan
f. Gangguan syaraf panca indera, timbul
kebutaan dan ketulian.
g. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik,
perubahan terhadap gambaran
diri,perubahan konsep diri.
DEFINISI MENJELANG AJAL
Menjelang ajal adalah bagian dari kehidupan, yang merupakan
proses menuju akhir. Kematian/mati adalah apa bila seseorang tidak
lagi teraba denyut nadinya, tidak bernafas selama beberapa menit,
dan tidak menunjukkan beberapa reflek, serta tidak ada kegiatan otak
(Nugroho,2008).
TANDA LANSIA MENJELANG AJAL
Menurut Wahjudi (2008) tanda lansia yang menjelang kematian yaitu:
Pengkajian ialah tahap pertama proses keperawatan. Sebelum perawat dapat merencanakan
asuhan keperawatan pada pasien yang tidak ada harapan sembuh, perawat harus menetapkan
dan mengidentifikasi masalah pasien terlebih dahulu. Oleh karena itu tahap ini meliputi
pengumpulan data, analisis data mengenai status kesehatan, dan berakhr dengan penegakkan
diagnosis keperawatan, yaitu pernyataan tentang masalah pasien yang dapat diintervensi. Tujuan
pengkajian adalah memberi gambaran yang terus-menerus mengenai kesehatan pasien yang
memungkinkan tim perawat untuk merencanakan asuhan keperawatan secara perseorangan.
Salah satu metode untuk membantu perawat dalam mengkaji data psikososial pada klien
terminal yaitu dengan menggunakan metode “PERSON”.
P: Personal Strenghat
Yaitu: kekuatan seseorang ditunjukkan melalui gaya hidup, kegiatannya atau pekerjaan.
E: Emotional Reaction
Yaitu respon klien terhadap situasi saat ini atau dimasa lalu.
S: Support System
Yaitu: bagian dari bahasa tubuh mengontrol seseorang mempunyai penyakit atau mempunyai gejala
yang serius
DIAGNOSA
Ansietas berhubungan dengan acaman terhadap kematian di tandai dengan merasa khwatir
dengan akibat dari kondisi yang dihadapi, tampak gelisah, tampak tegang, muka tampak pucat
Disstres spritual berhubungan dengan menjelang ajal di tandai dengan mempertanyakan
hidupnya terasa kurang bermakna, tidak mampu beribadah, mengatakan hidupnya terasa
kurang tenang.
INTERVENSI
Perencanaan keperawatan gerontik adalah suatu proses penyusunan berbagai intervensi
keperawatan yang berguna untuk untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah-
masalah lansia. (Siti Nur, 2016)
Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari klien,
dan atau/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk
membantuk klien mencapai hasil yang diharapkan (Deswani, 2009).
IMPELENTASI
Implementasi keperawatan adalah kegiatan mengkoordinasikan aktivitas pasien, keluarga, dan
anggota tim kesehatan lain untuk mengawasi dan mencatat respon pasien terhadap tindakan
keperawatan yang telah dilakukan (Nettina, 2002).
EVALUASI
Evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya dalam perencanaan,
membandingkan hasil tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya dan menilai efektivitas proses keperawatan mulai dari tahap
pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan. (Mubarak, dkk., 2011)
KASUS
Ny T berusia 60 tahun dibawa keluarganya ke rumah sakit pada sabtu 7
november 2019 karena kondisinya semakin menurun, keluarga mengatakan
Ny.T pernah didiagnosis kanker payudara metastasis dan sudah manjalani
pembedahan dan kemoterapi tetapi semakin hari keadaan Ny.T semakin
menurun. Menurut dokter harapan hidup Ny.T tidak lama lagi. Semenjak itu
Ny.T sering menangis karena belum dapat menerima keadaannya, tampak cemas
dan takut, Ny. T juga mengatakan sulit tidur dan sering terbangun saat tidur
karena takut akan usianya yang tidak lama lagi dan Ny.T sering mengatakan
hidupnya kurang bermakna. Keluarga mengatakan nafsu makan Ny.T berkurang
dan badanya merasa lemas dan pucat sehingga tidak dapat melaksanakan ibadah
sholat seperti biasanya. Hasil pemeriksaan BB 45 kg, TB 149 cm, TD 120/70
mmHg, RR 19x/menit, nadi 70x/menit, suhu 36’C
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA MENJELANG AJAL
Pengkajian
•Uraian kronologis kegiatan sehari-hari
No Jenis Kegiatan Lama Waktu untuk Setiap kegiatan