Reza Ainunnisa RMIK 1 A KONSEP KELUARGA ISLAM
Reza Ainunnisa RMIK 1 A KONSEP KELUARGA ISLAM
KONSEP KELUARGA
ISLAM
Di susun oleh :
REZA AINUNNISA
RMIK 1 A
Pengertian Keluarga
Imam Ghazali dalam Ihya-nya mengembangkan tujuan dari pembentukan keluarga menjadi lima yaitu :
1. Mendapatkan dan Melangsungkan Keturunan ( Q.S Al- Furqan : 74 )
2. Memenuhi hajat manusia menyalurkan syahwatnya dan menumpahkan kasih sayangnya (Q.S Ali
Imran : 14 )
3. Memenuhi panggilan agama, memelihara diri dari kejahatan dan kerusakan (Q.S Ar Rum : 21 )
4. Menumbuhkan kesungguhan untuk bertanggung jawab menjalanan kewajiban dan menerima hak
juga memperoleh harta kekayaan yang kekal. (Q.S An Nisa : 34 )
5. Membangun Rumah Tangga untuk membentuk masyarakat yang tentram atas dasar cinta dan kasih
saying. (Q.S Al A’raf : 189 )
Fungsi Keluarga dalam Islam :
Konsep keluarga menurut islam secara intinya tidak berbeda dengan bentuk
konsep keluarga sakinah yang ada pada syariah islam yaitu membina rumah
tangga yang sakinah mawadah wa rahmah. Akan tetapi hanya pada poin –
poin tertentu yang memeberi penekanan yang lebih dalam pelaksanaanya,
seperti hal- hal yang menyangkut tantang hak dan kewajiban atau peran
suami – istri di dalam rumah tangga sebab inilah metode penerapan konsep
keluarga dalam islam.
Kewajiban Suami
1. Suami memiliki tanggung jawab besar, kewajibannya adalah memberikan mahar pada istri
(Q.S An Nisa :4 dan 24 ) serta memberikan nafkah ( Kebutuhan – kebutuhan ) sehingga
memiliki satu tingkatan dari istrinya (Q.S Al- Bawarah : 233 ; Q.S At- Tala : 7 )
2. Kewajiban suami lainnya adalah menggauli istrinya dengan cara yang ma’ruf (Q.S An – Nisa :
19 ). Menurut Azar Basyir menggauli isri dengan cara ma’ruf itu mencakup tiga hal:
• Pertma : sikap menghormati, menghargai dan perlakuan – perlakuan yang baik serta
meningkatkan taraf hidupnya dalam bidang – bidang agama, akhlak, dan ilmu pengetahuan yang
di perlukan.
• Kedua : Menjaga dan melindungi nama baik istri
• Ketiga : Memenuhi kebutuhan kodrat biologisnya
Kewajiban Istri
1. Kewajiban istri terhadap suaminya tidak ada yang berbentuk materi secara langsung, tetapi
dalam bentuk nonmateri seperti taan dan patuh kepada suaminya (Q.S an nisa : 34 ) dalam
batasan syariah islam.
2. Selain itu, istri juga harus mengupayakan untuk melaksanakan fungsi reproduksi secara baik
dan sehat. Adapun penentuan kapan dan jumlah keturunannya dilakukan dengan musyawarah
keduanya. (Q.S Asy Syuura : 38 ).
Kewajiban Bersama Suami & Istri
1. Menurut Syarifudin, bentuknya ada tiga : Pertama, bolehnya bergaul dan bersenang-
senang di antara keduanya. Inilah hakekat sebenarnya dari sebuah perkawainan (Q.S An
Nisa : 19 dan Q.S al-Baqarah:187) Kedua: timbulnya hubungan suami dengan keluarga
istrinya dan sebaliknya hubungan istri dengan keluarga suaminya. Ketiga : hubungan saling
mewarisi di anatara suami istri setiap pihal berhak mewaris pihak lain bila terjadi
kematian.
2. Ditambah jika telah berketurunan: Pertama, memelihara dan mendidik anak keturunan
yang lahir dari perkawainan tersebut. Kedua, Memelihara kehidupan rumah tangga yang
sakinah mawaddah dan wa rahmah.
Kewajiban Orang Tua
Sejak dalam kandungan, menurut para ulama anak sudah dapat memiloki hak walaupun belum
menerima kewajiban. Hak yang dimiliki anak dalam kandungan anatar lain hak waris, hak wasiat
dan hak memiliki harta benda. Orang tua meiliki kewajiban untuk merawat, memelihara dan
mendidik anak, dari mulai persiapan menikah, memeriksakan kesehatan janin, melahirkan secara
aman, merawat, memelihara dan mengawasi perkembangannya serta mendidiknya supaya menjadi
anak yang sehat, saleh, dan berilmu pengetahuan luas. Sebagai konsekuensinya dan hadanah,
orang tua (terutama ayah) mempunya kewajiban untuk memberi nafkah kepada anaknya.
Kewajiban Anak
Kewajiban berbuat baik kepda orang tuanya (Q.S Al- Isra:23), (Q.S Al-Ahqaf:15)
Sebagai perwujudannya, anak memiliki kewajiban untuk memberi nafkah kepada orang tua,
apabila memang orang tuanya membutuhkan. Karena haarta ilik anak pada dasarnya adala
milik orang tuanya juga. Berbuat baik kepada orang tua pada dasarnya dalam segala hal
tidak ada batasnya yang membatasi adalah adanya hal anak itu sendiri.
Pembentukan Keluarga Sakinah
Dalam agama islam, sebuah keluarga sakinah patut menjadi idaman semua orang karena itulah
yang merupakan surge dunia baginya dan keluarga sakinah merupakan pangkal ketentraman hati.
Untuk menjadikan kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah yaitu kaeluarga
yang tentram, penuh kasih saying dan bahagia lahir dan batin. Tujuan perkawainan tidak haynya
terbatas pada hal hal yang bersifat biologis yang menghalalkan hubungan antara kedua belah
pihak. Tetapi itu lebih luas meliputi segala aspek kehidupan rumah tangga baik lahir maupun
batiniah. Keluarga Sakinah adalah keluarga yang dibina berdasarkan perkawinan yang sah, mampu
memenuhi hajat hidup, spiritual, dan material yang layak, mampu menciptakan suasana cinta kasih
saying ( mawaddah warahmah ) selaras, serasi dan seimbang serta mampu menanamkan nilai nilai
keimanan, ketakwaan, amal soleh dan akhlaqul karimah dalam lingkungan keluarga seusai ajaran
islam.
Terima Kasih
Wasalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh