Anda di halaman 1dari 24

MATA TENANG

VISUS TURUN
MENDADAK
▰ Nama: M. Renaldi Fahlevi S.ked
▰ NIM : 712019015
▰ Pembimbing: dr. Septiani Nadra Indawaty,
ABLASIO RETINA

Definisi • Suatu keadaan terpisahnya sel kerucut dan sel


batang retina dari koroid / sel epitel pigmen retina

• 12.5 kasus per 100,000 per tahun, atau sekitar 28,000


Epidemiologi kasus pertahun di Amerika Serikat umumnya terjadi
pada kelompok usia 40-70 tahun.
Gejala & Temuan Klinis

Gangguan penglihatan
Penurunan tajam
terlihat seperti tabir yang
penglihatan.
menutup

Fotopsia/ light flashes Funduskopi :


(kilatan cahaya) tanpa • Retina yang terangkat berwarna
adanya cahaya di sekitarnya, pucat
yang umumnya terjadi • Terlihat robekan retina berwarna
merah
sewaktu mata digerakkan • Bila bola mata bergerak  retina
dalam keremangan cahaya yang terlepas bergoyang.
atau dalam keadaan gelap.
Etiologi & Klasifikasi

faktor usia usia


pertengahan atau Herediter Diabetes mellitus
lebih tua)

Inflamasi Tumor Trauma

Ablasio retina
Ablasio retina Ablasio retina
serosa atau
regmatogenosa akibat traksi
eksudatif
Tata Laksana

Pneumatic Cleral buckling Vitrektomi


Retinopexy • Mempertahankan • Dengan membuat
• Udara/gas yang retina di posisinya insisi kecil pada bola
disuntikkan ke dalam dengan melekukan mata kemudian
vitreous untuk sklera menggunakan memasukkan
mempertahankan retina eksplan yang instrumen hingga ke
pada posisinya dijahitkan pada daerah cavum  melalui pars
robekan retina plana.
• Setelah itu
pemotongan vitreus.
Teknik dan instrumen
yang digunakan
tergantung tipe dan
penyebab ablasio. 
UVEITIS POSTERIOR

Definisi
• Uveitis posterior adalah radang
uvea bagian posterior
(retinitis,koroiditis, vaskulitis
retina, dan papilitis, yang bisa
terjadi sendiri-sendiri atau
bersamaan.

Epidemiologi
• Insidensi kejadian uveitis
posterior adalah 3.9 per 100 000
orang pertahun
• Laki-laki = Perempuan
Gejala Klinis

Penglihatan kabur Floater Jarang merah

Kekeruhan badan Edema papil,


Fotofobia kaca dan infiltrate perdarahan retina,
dalam retina koroid vascular sheathing
Klasifikasi

Koroiditisperadangan lapisan koroid


bola mata yang dapat dalam bentuk :
Koroiditis
Koroiditis
Koroiditis areolar Koroiditis
eksudatif
anterior, (bermula difusa Koroiditis
(tampak
radang di macula (menyebar juksta
bercak-
koroid lutea dan di fundus papil
bercak
perifer menyebar okuli)
eksudat)
ke perifer)
Terapi

Terapi Non Spesifik


• Kortikosteroid topikal dan sistemik
• Injeksi kostikosteroid pada subtenon posterior
• Agen immunosuppresive (jarang)

Terapi Spesifik (Sesuai kausa)


• toxoplasmosis, toxocariasis, tuberculosis, syphilis, etc.

Ocular toxoplasmosis :
• pyrimethamine, 25-50 mg per oral per hari, dan
trisulfapyrimidine, 0,5-1 g per oral empat kali sehari.
Neuritis Optik

Definisi
• Peradangan demyelinisasi dari
nervus optik
Epidemilogi
• 4-5 kasus onset baru neuritis optik
per 100,000 penduduk
• Wanita : Pria 2 : 1
• Umumnya terjadi pada kelompok
umur dewasa muda : 20-45 tahun
Klasifikasi anatomis :
• Neuritis intraokular atau papilitis
• Neuritis retrobulbar
Gejala Klinis

Gejala Subjektif
• Penglihatan turun mendadak dalam beberapa jam sampai hari yang mengenai satu atau
kedua mata.
• Penglihatan warna terganggu.
• Rasa sakit bila mata bergerak dan ditekan
• Adanya defek lapang pandang.
• Pasien mengeluh penglihatan menurun setelah olahraga atau suhu tubuh naik (tanda
Uhthoff).
• Beberapa pasien mengeluh objek yang bergerak lurus terlihat mempunyai lintasan
melengkung (Pulfrich phenomenon), kemungkinan dikarenakan konduksi yang
asimetris antara nervus optikus.
Gejala Objektif
• Palpebra, konjungtiva, maupun kornea dalam keadaan wajar.
• Refleks pupil menurun pada mata yang terkena dan defek pupil aferen relatif atau
Marcus Gunn pupil umumnya ditemukan.
Klasifikasi
Neuritis Optik

Definisi
• Peradangan demyelinisasi dari
nervus optik
Epidemilogi
• 4-5 kasus onset baru neuritis optik
per 100,000 penduduk
• Wanita : Pria 2 : 1
• Umumnya terjadi pada kelompok
umur dewasa muda : 20-45 tahun
Klasifikasi anatomis :
• Neuritis intraokular atau papilitis
• Neuritis retrobulbar
Pemeriksaan Penunjang

Tes ishihara untuk


melihat adanya
Pemeriksaan foto sinar X Pemeriksaan CT orbita penglihatan warna yang
kanal optika, sela tursika dan kepala terganggu, umumnya
warna merah yang
terganggu.
Terapi

Kortikosteroid
atau ACTH

Antibiotik untuk
menahan
infeksi sebagai
penyebab

Vasodilatasi
dan vitamin
Kekeruhan dan Perdarahan Badan Kaca

Kekeruhan
• Kekeruhan badan kaca akibat
penuaan disertai degenerasi berupa
terjadinya koagulasi protein badan
kaca

Perdarahan
• Perdarahan pada badan kaca dapat
terjadi spontan pada diabetes
mellitus, rupture retina, ablasi badan
kaca. Kelainan darah dan trauma
tumpul atau kontusi jaringan dan
suatu trauma tembus
Diagnosis Terapi
Turunnya penglihatan Pengobatan berupa istirahat dengan
mendadak, lapang kepala lebih tinggi paling sedikit selama
pandangan ditutup oleh 3 hari.
sesuatu sehingga
mengganggu penglihatan
tanpa rasa sakit.
Hentikan obat seperti aspirin, anti
radang nonsteroid, kecuali bila sangat
dibutuhkan.
Pemeriksaan fundus tidak
terlihat adanya reflex
fundus yang berwarna Darah dikeluarkan dari badan kaca bila
merah dan sering terdapat bersama ablasi retina atau
memberikan bayangan perdarahan yang lebih lama dari 6
bulan, dan bila terjadi glaukoma
hitam yang menutup retina. hemolitik.
Oklusi Arteri Retina Sentral

Etiologi
• Emboli akibat penyaklit emboli jantung, nodus-nodus
reuma, carotid plaque atau emboli endokarditis.
• Adanya
Definisi

• Radang arteri
sumbatan • Spasme pembuluh darah, disebabkan oleh antara lain
pada pada overdosis obat, keracunan alkohol, tembakau, kina
atau timah hitam.
pembuluh • Akibat terlambatnya pengaliran darah retina yang terjadi
darah pada peninggian tekanan intraokular, stenosis aorta atau
retina arteri karotis.
• Giant cell artritis
sentral
• Kelainan hiperkoagulasi
• Trauma
• Berkurangnya suplay oksigen pada daerah oklusi →
Kebutaan yang permanen
Oklusi Arteri Retina Sentral

Anamnesis
• Awalnya penglihatan kabur yang hilang timbul (amaurosis fugaks)
• Tanpa nyeri
• Mengenai satu mata
• Hilangnya penglihatan yang tiba-tiba (memberat)
Pemeriksaan Fisik
• Penurunan visus yang berupa serangan-serangan yang berulang
• Pupil anisokoria
• Pemeriksaan funduskopi
• Seluruh retina berwarna pucat akibat edema dan gangguan nutrisi pada retina
• Terdapat gambaran berupa sosis pada arteri retina akibat pengisian arteri retina
yang tidak merata
• Sesudah beberapa jam retina akan tampak pucat akan terlihat gambaran merah
ceri (cherry red spot) pada makula lutea.
Oklusi Arteri Retina Sentral

Tata Laksana

• Kerusakan retina irreversibel


ternyata terjadi setelah 90 menit
sumbatan total arteri retina
sentralis, sehingga hanya tersedia
sedikit waktu untuk memulai
terapi
• Menurunkan tekanan bola mata
dapat dengan Asetazolamid (500
mg IV) bisa ditambahkan
timolol 0,5%
• Vasodilator pemberian bersama
dengan antikoagulan. Akan
tetapi antikoagulan sistemik
biasanya tidak diberikan.
• Steroid bila di duga terdapatnya
peradangan
Oklusi Vena Retina Sentral

Definisi

• Sumbatan vena retina yang mengakibatkan gangguan perdarahan di


dalam bola mata

Oklusi vena retina cabang (BRVO)

• Terjadi ketika vena pada bagian distal sistem vena retina mengalami
oklusi, yang menyebabkan terjadinya perdarahan di sepanjang distribusi
pembuluh darah kecil pada retina

Oklusi vena retina sentral (CRVO)

• Terjadi akibat adanya trombus di dalam vena retina sentral pada bagian
lamina cribrosa pada saraf optik, yang menyebabkan keterlibatan
seluruh retina.
Gejala dan Temuan Klinis

Gangguan penglihatan
Penurunan tajam
terlihat seperti tabir yang
penglihatan.
menutup

Fotopsia/ light flashes Funduskopi :


(kilatan cahaya) tanpa • Retina yang terangkat berwarna
adanya cahaya di sekitarnya, pucat
yang umumnya terjadi • Terlihat robekan retina berwarna
merah
sewaktu mata digerakkan • Bila bola mata bergerak  retina
dalam keremangan cahaya yang terlepas bergoyang.
atau dalam keadaan gelap.
Etiologi

• Adanya kompresi dari luar terhadap vena retina sentral


• Akibat penyakit pada pembuluh vena seperti fibrosklerosis
atau endoflebitis
• Akibat hambatan aliran darah dalam pembuluh vena tersebut
seperti pada kelainan viskositas darah, dikrasia darah atau
spasme vena retina yang berhubungan.

Anda mungkin juga menyukai