Anda di halaman 1dari 12

Rekayasa Sungai

Erosi Sungai
Nama Kelompok 6 :
Muhamad Dhafa Minabari 18021101101
Klata Trias Masero 18021101049
Rayhan Aslah 18021101107
Abia Appu Sirenden 18021101033
Andika 18021101001
Erosi
 Erosi adalah proses alamiah pelapukan permukaan bumi dan pengangkutannya oleh air atau
angin.
 Erosi sungai adalah peristiwa pindahnya suatu massa batuan atau tanah yang disebabkan oleh
air sungai yang mengalir secara terus menerus.
 Erosi sungai terjadi akibat dari terkikisnya permukaan tanggul sungai dan gerusan sediment
di sepanjang dasar saluran. Erosi semacam ini dipengaruhi oleh variabel hidrologi/hidrolik
yang mempengaruhi sistem sungai. Jenis erosi sungai yaitu erosi dasar dan erosi tepi.
 Erosi dasar adalah erosi sungai yang terjadi di dasar sungai, dimana hal ini nantinya akan
menyebabkan dasar sungai akan menjadi semakin dalam.
 Erosi tepi adalah erosi yang terjadi di tepi sungai yang nantinya akan menyebabkan
pelebaran pada sisi kanan dan sisi kiri bagian sungai.
 Gerusan (scouring) adalah proses makin dalamnya dasar sungai dan gerakan bahan dasar
sungai ke arah memanjang sungai.
 Serangan (attack) adalah proses perusakan terhadap tebing sungai.
Penyebab Terjadinya Erosi

 Iklim/curah hujan
Besarnya curah hujan adalah volume air yang ajtuh pada satu areal tertentu, sifat – sifat
hujan yaitu : intensitas hujan (banyaknya hujan persatuan waktu, jumlah hujan (banyaknya
air hujan selama terjadi hujan, selama satu bulan atau satu tahun, distribusi hujan
(penyebaran waktu terjadinya hujan)
 Relief/topografi
Kemiringan dan panjang lereng merupakan 2 factor yang paling berpengaruh terhadap aliran
permukaan dan erosi
 Vegetasi/tumbuh-tumbuhan
Pengaruh vegetasi terhadap erosi yaitu menghalangi air hujan agar tidak jatuh langsung di
permukaan tanah, menghambat aliran permukaan dan memperbanyak air infiltrasi,
penyerapan air ke dalam tanah diperkuat oleh transpirasi melalui vegetasi
 Tanah
Sifat tanah yang mempengaruhi erosi yaitu sifat tanah yang mempengaruhi laju
infiltrasi, permeabilitas, dan kapasitas menahan dan sifat yang mempengaruhi
ketahanan struktur tanah terhadap pengikisan oleh butir hujan yang jatuh
 Manusia
Pembuatan teras-teras pada tanah yang berlereng curam merupakan hal baik
bagi manusia dapat mencegah erosi namun penggundulan tanah dapat
mempengaruhi banjir
Proses Erosi dan Pengendapan
Erosi, pengangkutan dan pengendapan merupakan rangkaian kejadian yang
beruntun, mulai dari pelapukan geologi sampai ke pembentukan delta
KERUSAKAN KONSTRUKSI DI SUNGAI KARENA
EROSI
 Proses erosi dan deposisi di sungai pada umumnya terjadi karena adanya perubahan pola
aliran, terutama pada sungai alluvial.
 Perubahan pola aliran dapat terjadi karena adanya rintangan/halangan pada aliran sungai
tersebut yaitu berupa bangunan sungai, misal: pangkal jembatan, pilar jembatan, krib sungai,
revetment, dsb.
 Bangunan semacam ini dipandang dapat merubah geometri alur serta pola aliran, yang
selanjutnya diikuti dengan timbulnya erosi lokal di dekat bangunan.
 Beberapa standar telah diberikan untuk perencanaan bangunan sungai, namun standar yang
mengkaitkan khusus tentang persoalan erosi disekitar bangunan sungai dipandang belum
lengkap, terutama dalam membandingkan besarnya prakiraan erosi yang akan terjadi dengan
metoda pembanding baik.
 Masalah yang ditemui juga lebih kompleks dengan adanya keadaan bahwa interaksi antara
aliran dengan sedimen butir, kekasaran, sifat kohesi, dsb), akan selalu bervariasi sekalipun
tinjauan hanya dilakukan pada penggal sungai yang relatif kecil.
 Perubahan morfologi sungai akibat dinamika
transpor sedimen baik secara alamiah maupun
dengan aktivitas manusia, membawa pengaruh yang
cukup signifikan terhadap lingkungan di sekitarnya.
 Beberapa permasalahan yang disebabkan oleh erosi
dan sedimentasi di alur sungai seperti diuraikan
berikut ini :
 Sungai Progo yang mengalir melintasi daerah Jawa
Tengah dan DIY dengan panjang sungai utama 138
km, serta luas DAS 2380 km2. Secara morfologis
sungai Progo sangat dipengaruhi oleh pasokan
sedimen hasil letusan gunung Merapi.
Ketidakseimbangan antara pasokan sedimen dari
hulu dengan pengambilan sedimen di daerah hilir
telah mengakibatkan agradasi maupun degradasi
dasar sungai yangsangat intensif. Hal ini
menyebabkan tidak berfungsinya beberapa
bangunan intake, serta kerusakan pada struktur
bangunan sungai.
Penanggulangan Erosi Sungai

 Pembuatan Sheet Pile dan Pengalihan Bentuk Alur Sungai


Membangun sheet pile guna menahan tanah dan mencegah gerusan pada dasar tebing
sungai. Perubahan bentuk alur sungai dengan menjauhkan arah aliran dari tebing sungai
juga dilakukan. Perubahan aliran diharapkan dapat menghindari aliran yang melalui sisi
sheetpile sehingga tidak akan terjadi erosi pada dasar sheetpile
 Pembuatan Dinding Penahan Tanah
Usaha yang dilakukan guna mengamankan tebing sungai adalah dengan membangun
dinding penahan tanah. Dinding penahan tanah berfungsi menahan tanah yang berada
dibelakangnya dan mengamankan bangunan yang berada diatasnya.
 Pembuatan Check Dam
Bangunan check dam diperlukan guna menahan angkutan sedimen dan mengendalikan erosi
yang terjadi pada dasar tebing dan dasar sungai. Perencanaan Check Dam secara teknis
meliputi perencanaan pelimpah main dam, perencanaan main dam, perencanaan kolam
olak, perencanaan sub dam, perencanaan tembok tepi, dan analisis stabilitas bangunan.
Pengendalian erosi dengan check dam pada area perencanaan dapat pula berfungsi sebagai
tempat pengambilan material galian C.
 Pembuatan Tanggul
Dalam usaha mengurangi gerusan yang terjadi pada dasar tebing sungai, dan mencegah
limpasan yang terjadi sepanjang sungai karena adanya perubahan bentuk alur sungai, maka
diperlukan tanggul yang terbuat dari bronjong dan timbunan tanah.
Permasalahan penambangan material non
logam
1. Kerusakan jalan akibat kendaraan dengan
muatan melebihi yang diizinkan
2. Dampak lingkungan seperti debu, suara
pada waktu siang maupun malam
3. Degradasi dasar sungai pada bagian hilir
4. Bangunan sungai yang sudah ada menjadi
tidak stabil akibat pengerukan di dekatnya
5. Perubahan aliran akibat pengambilan yang
tidak diatur
6. Penambang tanpa izin semakin
berkembang
7. Tidak tertibnya PAD (pendapatan asli
daerah)
Referensi
 https://
www.kompas.com/skola/read/2019/12/22/120000269/pengertian-erosi-dan-akibatnya?page=all
 https://ilmugeografi.com/geologi/erosi-sungai
 http://ruangpertanian.blogspot.com/2014/06/makalah-erosi.html?m=1
 http://repo.unsrat.ac.id/17/1/Manajemen_Sungai_Torrential_(Prosiding_UNS_2006).pdf
 https://habib00ugm-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/habib00ugm.wordpress.com/2010/06/22/erosi-lokal-dipangkal-dan-pilar-
jembatan/amp/?usqp=mq331AQFKAGwASA%3D&amp_js_v=0.1#aoh=16031889098884&referrer=https%3A
%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fhabib00ugm.wordpress.com%2F2010%2F06%2F22%2Ferosi-lokal-dipangkal-dan-pilar-jembatan%2F
 https://media.neliti.com/media/publications/111427-ID-kajian-pengendalian-erosi-pada-sungai-pe.pdf
 https://
www.google.co.id/amp/s/kabarntb.com/2017/11/tindak-tegas-pelaku-penambangan-material-di-sunga
i-rhee/amp/
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai