Anda di halaman 1dari 18

IDENTIFIKASI BAKTERI KONVENSIONAL

• NAMA KELOMPOK :
– Candrika Aswita Arsina
– Dwi Maya Lestari
– Fitria Masyitah
– Harisah Khairani Rangkuti
– Husnul Fijriah
PENDAHULUAN...
Bakteri adalah kelompok terbanyak dari organisme hidup. Mereka
sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniseluler(bersel
tunggal), dengan struktur sel relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel,
cytoskleton, dan organel lain seperti mitokondria, dan kloroplas.
ukuran bakteri biasanya 0,5-5µm, meski ada jenis dapat menjangkau
0,3mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki
dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan
komposisi sangat berbeda(peptidoglikan). Banyak yang bergerak
menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukyturnya flagela
kelompok lain.
• BEBERAPA CARA IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI BAKTERI...
o KONVENSIONAL TAXONOMY
Didasarkan Pada Morfologi, Pertumbuhan, Sifat Fisiologi Biokimia.
Fisiologi : Uji Ph, Nacl, OF, Suhu, Biovar, Bacteriocin
Biokimia: Uji Gram, Katalase, Oksidase
o NUMERICAL TAXONOMY
Didasarkan Pd Kesamaan Dr Sejumlah Besar Karakter Fenotipik Secara Keseluruhan.
Metode Ini Prosesnya Lebih Lengkap Dari Pada Pd Klasifiaksi Konvensional, Lebih Dari 50
Karakter Fenotipik Diuji Dan Data Diprogram Di Komputer
o MOLEKULER TAXONOMY
Didasarkan Pada Parameter DNA, Seperti Komposisi Dasar Guanine Cytosine (G+C)
Homolog, Restriksi Framen-length Polymorphism (RFLP) Dan Tranfer Gen.
o CHEMOTAXONOMY
Didasarkan Pada Pembentukan Komponen Sel, Profil Metabolik, Pigmen.
Misal : Komposisi Kimia Dr Peptidoglykan, Komponen Gula Dan Asam Amino.
• Teknik pewarnaan pada bakteri dapat dibedakan menjadi tiga
macam :
– Pengecetan sederhana
o Pemberian warna pada bakteri atau jasad-jasad renik lain dengan menggunakan
larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis, atau olesan, yang sudah
difiksasi.
– Pengecetan diferensial
o Pewarnaan gram
o Teknik dengan pewarnaan gram dibagi menjadi dua golongan yaitu gram positif ( bila warna
zat pewarna pertama karbol gelatin violet tetap bertahan, dengan demikian warna bakteri
tesebut tampak ungu tua, dan untuk gram negatif ( bila warna zat pewarna pertama tidak
bertahan atau luntur kemudian tercat oleh zat pewarna tandingnya, misal : air fuchsin,
safranin dll.
o Pewarnaan tahan asam
– Pengecetan struktural atau khusus
o Pewarnaan flagel, pewarnaan spora, pewarnaan kapsul, pewarnaan
khusus untuk melihat komponen lain dan bakteri (pewarnaan Neisser
(granula volutin), pewarnaan yodium (granula glikogem) dan pewarnaan
negatif.
Metode Konvensional...
• Isolasi Bakteri
o Bersihkan meja dengan alkohol 70%
o Secara aseptis, tusuk organ target menggunakan jarum ose, kemudian
goreskan ke media BHIA atau media TSA atau media selektif EIM.
o Secara septis, ambil hasil Gerusan ikan kecil atau telur dengan jarum ose,
kemudian goreskan ke media BHIA atau media TSA atau media selektif EIM,
o Secara aseptis, teteskan darah di atas media BHIA atau media TSA atau media
selektif EIM kemudian digorekan menggunakan ose.
o Seger cawan petri yang berisi biakan bakteri dengan parafilm;
o Inkubasikan biakan bakteri pd suhu 25°C – 30°C selama 36 jam – 48 jam.
• Media Semisolid
o Ambil isolasi dengan jarum ose lurus dan inokulasikan
dngan menusukkan pada media semisolid atai MIO media
o Inkubasikan pada suhu 25°C dan 37°C selaa 24-48 jam
o Reaksi positif ditandai dengan oleh adanya pertumbuhan
bakteri yang menyebar
o Uji motilitas dapat juga dilakukan dengan metode tetes
bergantung.
• Uji tetes bergantung
o Inokulasikan dan campurkan satu koloni bakteri dengan
akuades dan teteskan pada kaca penutup (cover glass).
o Kaca penutup (cover glass) diberi vaseline pada keempat
sudutnya kemudian teteskan sedian bakteri dan tutupkan
diatas preparat cekung tengah tersebut,
o Amati motilitas (pergerakan) bakteri dengan mikroskop
pada pembesaran 400 kali.
• Uji sitochrom oksidase
o Basahi kertas saring (filter paper) dengan pereaksi
oksidase,
o Ambil 1 loop isolat bakteri dengan jarum ose, goreskan
pada kertas saring yang sudah diberi pereaksi oksidase
atau gunakan stik oksidase,
o Reaksi negatif jika tidak ada perubahan warna pada kertas
saring dan positif jika terjadi perubahan wara biru
keunguan pada goresan dalam waktu singkat.
• Uji oksidatif-fermentatif
o Siapkan 2 tabung berisi media,
o Ambil solat bakteri dengan jarum ose lurus steril,
o Inokulasikan isolat bakteri ke dalam tabung yang berisi media dengan
cara ditusukkan,
o Satu tabung diisi dengan parafin cair steril hingga ketinggian 1cm diatas
permukaan media, sedangkan tabung lainnya tanpa parafincair,
o Inkubasikan pada suhu 25°C-30°C selama 12-24 jam.
o Reaksi oksidatif positif jika terjadi perubahan warna dari hijau ke kuning,
o Reaksi fermentatif positif jika terjadi perubahan warna dari hijau ke
kuning pada tabung yang tidak tertutup parafin cair maupun yang
tertutup.
• Uji produksi indol
o Ambil isolasi dengan jarum ose dan inokulasikan kedalam
media tryptone broth,
o Inkubasikan pada suhu 25°C-30°C selama 12-28 jam,
o Tambahkan 0,2 ml – 0,3 ml pereaksi kovak’s,
o Reaksi positif jika terbentuk cincin merah pada lapisan
bagian atas media dan negatif bila terbentuk cincin warna
kuning.
• Uji produksi H2S
o Ambil isolat dengan jarum ose dan inokulasikan kedalam
media TSIA atau media SIM,
o Inkubasikan pada suhu 25°C-30°C selama 12-24 jam,
o Reaksi positif jika terbentuk warna hitam pada agar dan
negatif bila tidak terbentuk warna hitam.
Uji produksi asam...
• Uji produksi asam dari L-arabinose
o Ambil isolat dengan ajrum ose dan inokulasi kedalam media
phenol red broth yang sudah ditambahkan dengan L-arabino,
o Inkubasikan pada suhu 25°C-30°C selama 12-24 jam,
o Reaksi positif jika terbentuk warna kuning pada agar dan negatif
bila tidak terjai perubahan warna.
• Uji produksi asam dari D-monitol
o Ambil isolat dengan jarum ose dan inokulasikan kedalam
media phenol red broth base yang sudah ditambahkan
dengan D-mannitol,
o Inkubasikan pada suhu 25°C-30°C selama 12-24 jam,
o Reaksi positif jika terbentuk warna kuning pada agar dan
negatif bila tidak terjadi perubahan warna.
• Uji produksi asam dari sukrose
– Ambil isolat dengan jarum ose dan inokulasikan kedalam
media phenol red broth base yang sudah ditambahkan
dengan L-arabinose,
– Inkubasikan pada suhu 25°C-30°C selama 12-24 jam,
– Reaksi positif jika terbentuk warna kuning pada agar dan
negatif bila tidak terjadi perubahan warna.
• Uji produksi asam dari trehalose
– Ambil isolat dengan jarum ose dan inokulasikan kedalam
media phenol red broth base yang sudah ditambahkan
dengan trehalose,
– Inkubasikan pada suhu 25°C-30°C selama 12-28 jam,
– Reaksi positif jika terbentuk warna kuning pada agar dan
negatif bila tidak terjadi perubahan warna.
• Uji penggunaan malonate
– Ambil isolat dengan jarum ose dan inokulasikan kedalam
media phenol red broth base yang sudah ditambahkan
dengan malonate broth,
– Inkubasikan pada suhu 25°C-30°C selama 12-48 jam,
– Reaksi positif jika terbentuk warna biru pada media dan
negatif bila tidak terjadi perubahan warna.

Anda mungkin juga menyukai