Anda di halaman 1dari 10

KRITIK DAN SARAN

PENGERTIAN

KRITIK DAN ESAI


SARAN

Karangan berisi
Suatu objek studi sastra
tinjauan tentang suatu
yangb melakukan
pokok masalah yang
analisi
berkaitan dengan
penafsiran,penilaian
pendapat berdasarkan
terhadap teks sastra
sudut pandang penulis
sebagai karya seni
CIRI-CIRI

KRITIK ESAI
SASTRA

1.Tanggapan terhadap 1.PROSA


objek 2.SINGKAT
2.Pertimbangan 3.SUBJEKTIF
3.Objektif 4.KHAS
4.Solusi 5.TIDAK UTUH
5.Penilaian Pribadi
JENIS

Kritik sastra ESAI

Pelaksana
an Orientasi
Bentuk -deskriptif
1.Judisial 1.Minetik
1.Teoritis -bujuk
2.Induktif 2.Pragmatik
2.terpan -cukilan
3.impresi 3.Ekspresif
-pribadi
onik 4.objektif
-reflektif
-kritik
STRUKTUR

1.PENDAHULUAN
2.ISI
3.PENUTUP
perbandingan

Kritik
sastra ESAI

Sudut
Objektif
pandang
penulis
Contoh kritik sastra

Penulis Mengubah Sejarah Hidup Dengan Madre


Dewi Lestari, yang juga dikenal dengan nama pena Dee, lahir di Bandung, 20 Januari 1976.
Sepanjang kiprahnya sebagai penulis sejak tahun 2001, Dee telah memepereoleh berbagai
penghargaan karya sastra dan semua bukunya selalu menjadi bestseller. Beberapa bahkan telah
diterjemahkan ke dalam bahasa asing. Namun baginya, hadiah terbesar sebagai penulis ada
ketika karyanya dapat menyentuh, bahkan mengubah, hidup pembacanya.
• Madre merupakan buku Dee yang ketujuh sekaligus kumpulan fiksi ketiganya setelah Filosofi Kopi
(2006) dan Rectoverso (2008). Ia tinggal di pinggir kota Jakarta yang tenang bersama suami dan dua anaknya
tercinta.
• Madre yang menceritakan kisah hidup seorang bernama Tansen tiba-tiba mendapat warisan dari orang yang
sangat belum dia kenal. Bernama Tan Sie Gie, orang yang mencantumkan namanya dalam daftar warisan di surat
wasiatnya. Seketika itu Tansen bingung karena merasa dimasukkan ke dalam cerita yang dia tidak mengetahui
sama sekali apa yang sedang terjadi.
• Suatu hari, Tansen bersama seorang pengacara yang ditunjuk Pak Tan menuju sebuah toko tua tanpa plang.
Masuklah kedua orang itu dan di dalam disambut oleh Pak Hadi, penjaga toko tua itu. Rupanya penjaga rumah itu
sangat menantikan sekali kedatngan Tansen ke tempat yang mati itu. Sempat Tansen menolak dan ingin
memberikan warisan yang menjadi hak nya itu untuk diberikan kepada Pak Hadi. Namun seiring berjalannya
waktu, saat Pak Hadi menceritakan silsialh dah cerita asal muasal kenapa nama Tansen disebut dalam surat
wasiatnya. Namun pada akhirnya Tansen mau menerima  harta warisan itu dari pak Hadi. Dikeluarkannya amplop
dan diberikan kepada Tansen. Ternyata isi amplop itu adalah kunci untuk membuka bankas yang saat dibuka
berisi sebuah biang yang disebut Madre.
• Sejak itu, kehidupan Tansen yang semula tak teratur, hidup bebas hari demi hari mulai berubah. Pekerjaan yang ia
geluti kini adalah untuk menghidupkan kembali toko yang telah lama mati. Padahal dulu toko roti itu merupakan
yang terlaris di Jakarta. Mulai saat itu, Tansen mulai serius menggarap pekerjaan besarnya itu sesuai dengan jiwa
pemudanya hingga sukses dan berjaya seperti dulu kala.
• Sebagaimana karya-karya Dewi Lestari ada pada isi dan bentuk ceritanya. Gaya bercerita Dee yang pandai
menciptakan cerita-cerita yang tidak begitu berat untuk dibaca. Kekuatan antar kalimat yang mengalir ringan dan
selalu membuat penasaran namun tidak asalan, selalu ditunjukkan dari setiap karya-karya Dewi Lestari. Dalam
gaya bercerita yang sangat imajinatif, mengutamakan sesuatu yang sangat luar biasa menjadi ciri khas Dewi
Lestari. Konflik yang berat dibuat ringan menurut gaya pemikiran Dewi Lestari.
• Madre, memiliki tema yang bisa dikatakan lain. Dia mampu membuat cerita yang mengangkat sesuatu yang ada
dimasyarakat walaupun dari sesuatu yang kecil menjadi karya yang bagus. Keseimbangan antara isi dan bentuk
membuat berbeda dengan yang biasa dijumpai dari pengarang-pengarang yang lain. Selain itu gaya bahasa yang
digunakan tidak monoton
Contoh esai

Kualitas pendidikan saat ini di Indonesia sangat


memprihatinkan. Hal ini dibuktikannya dengan
data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks
Pengembangan Manusia (Human Development
Index), yaitu komposisi dari peringkat
pencapaian pendidikan, kesehatan, dan juga
penghasilan per kepala yang menunjukkan.
Bahwa indeks pengembangan manusia
Indonesia semakin menurun. Di antara 174
negara di dunia, Indonesia menduduki  urutan
ke-102  pada tahun 1996, ke-99 pada tahun 1997,
ke-105  pada tahun 1998, dan ke-109 pada tahun
1999.
.
Pelaksanaan pendidikan di Indonesia  tentu tak terlepas dari
tujuan pendidikan di Indonesia, sebab pendidikan yang ada di
Indonesia  ialah pendidikan yang dilakukan demi kepentingan
bangsa Indonesia. Namun, saat ini standar dan kompetensi dalam
sebuah pendidikan formal maupun informal seolah hanya
keranjingan pada standar dan kompetensi yang ada.
Sehingga kami menawarkan solusi sistemik, yakni solusi dengan
mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem
pendidikan. Seperti yang diketahui sistem pendidikan sangat erat
kaitannya dengan sistem ekonomi yang diterapkan.
Sistem kapitalisme sebagai sistem ekonomi yang diterapkan,
berprinsip salah satunya  meminimalkan peran dan tanggung
jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan
pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai