Anda di halaman 1dari 37

BADAN

PERMUSYAWARATAN DESA

OLEH:
A N S O R I, S H
KE P A L A B I D A N G P EM E R I N T A H A N
D A N K E L E M BA G A A N D E S A
D I N A S P M D K A B . T E BO
Landasan Hukum

• Undang- Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa


• Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No.6 Tahun
2014 tentang Desa
• Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2014 tentang
perubahan atas peraturan pemerintah nomor 43
tahun 2014 tentang peraturan pelaksanaan undang-
undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa.
• Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 110 tahun 2016
tentang Badan Permusyawaratan Desa
• Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 5 Tahun
2018 tentang Badan Permusyawaratan Desa.
PENGERTIAN ANGGOTA BPD :
Anggota BPD adalah Wakil dari
Penduduk Desa berdasarkan
Keterwakilan Wilayah dan
Keterwakilan Perempuan yang
pengisiannya dilakukan secara
demokratis.
 Demokratis >>> dpt diproses
melalui pemilihan secara langsung
atau melalui proses musyawarah
perwakilan.
Keanggotan BPD :
 Masa keanggotaan BPD selama 6 (enam) tahun
terhitung sejak tanggal pengucapan
sumpah/janji.
 Anggota BPD dapat dipilih untuk masa
keanggotaan paling banyak 3 (tiga) kali secara
berturut-turut atau tidak secara berturut-turut.
 Jumlah anggota BPD ditetapkan dengan jumlah
gasal, paling sedikit 5 (lima) orang dan paling
banyak 9 (sembilan) orang, dengan
memperhatikan wilayah, perempuan, penduduk,
dan kemampuan Keuangan Desa.
 Peresmian anggota BPD ditetapkan dengan
keputusan Bupati/Walikota.
Jumlah Keanggotaan BPD

 Jumlah Anggota BPD ditetapkan dengan jumlah Gasal, paling sedikit 5


Orang dan Paling Banyak 9 Orang dengan memperhatikan, jumlah
Penduduk dan Kemampuan Keuangan Desa.
 Jumlah Penduduk sebagaimana dimaksud diatas sebagai berikut :
1. Jumlah Penduduk sampai dengan 2.000 jiwa, ditetapkan 5 orang
Anggota BPD.
2. Jumlah Penduduk 2.001 sampai dengan 3.750 jiwa, ditetapkan 7
Orang Anggota BPD.
3. Jumlah Penduduk 3.751 jiwa ditetapkan 9 orang BPD

Jumlah Penduduk sebagaimana dimaksud, diperoleh dari


Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tebo
pada Tahun terakhir
Proses Pengisian Keanggotan BPD :

1. Pengisian Anggota BPD


dilakukan melalui
a. Pengisian anggota BPD
berdasarkan Keterwakilan
Wilayah
b. Pengisian anggota BPD
berdasarkan Keterwakilan
Perempuan
Pengisian Anggota BPD Berdasarkan Keterwakilan Wilayah

Pengisian anggota BPD berdasarkan keterwakilan


wilayah dilakukan untuk memilih calon anggota BPD
dari unsur wakil wilayah pemilihan dalam Desa.
Unsur wakil wilayah adalah Masyarakat desa dari
wilayah Pemilihan dalam Desa.
Wilayah pemilihan dalam Desa adalah wilayah Dusun
dalam desa yang telah ditetapkan memiliki wakil dengan
jumlah tertentu dalam Keanggotaan BPD
Jumlah anggota BPD dari masing – masing wilayah
ditetapkan secara Proposional dengan memperhatikan
jumlah Penduduk
Pengisian Anggota BPD berdasarkan Keterwakilan
Perempuan

Pengisian anggota BPD berdasarkan keterwakilan


perempuan dilakukan untuk memilih paling sedikit 1
orang dari jumlah anggota BPD.
Wakil perempuan adalah Perempuan warga Desa
yang memenuhi syarat calon anggota BPD serta
memiliki kemampuan dalam menyuarakan dan
memperjuangkan kepentingan perempuan.
Pemilihan unsur wakil perempuan dilakukan oleh
perempuan warga Desa yang memiliki hak Pilih
Persyaratan Anggota BPD :

a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;


b. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan UUD RI Tahun
1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan NKRI dan Bhinneka
Tunggal Ika;
c. berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun atau sudah/pernah menikah;
d. berpendidikan paling rendah tamat SMP/sederajat;
e. Sehat Jasmani dan Rohani;
f. Berkelakuan Baik;
g. Tidak Pernah dihukum penjara karena melakukan tindak Pidana Kejahatan
dengan hukuman paling singkat 5 Tahun;
h. Tidak dicabut hak Pilihnya berdasarkan Keputusan Pengadilan yang
mempunyai kekuatan Hukum tetap
i. bukan sebagai perangkat Pemerintah Desa;
j. bersedia dicalonkan menjadi BPD; dan
k. Wakil Penduduk Desa yang dipilih secara Demokratis
l. Bertempat tinggal diwilayah pemilihan sekurang –kurangnya 1 Tahun
terakhir dengan tidak pernah terputus – putus berdasarkan KK dan KTP
Pimpinan BPD :
 Pimpinan BPD terdiri atas 1 (satu) orang
Ketua, 1 (satu) orang Wakil Ketua, dan 1
(satu) orang Sekretaris.
 Pimpinan BPD dipilih dari dan oleh
anggota BPD secara langsung dalam rapat
BPD yang diadakan secara khusus.
 Rapat pemilihan Pimpinan BPD untuk
pertama kali dipimpin oleh anggota tertua
dan dibantu oleh anggota termuda.

BPD menyusun peraturan tata


tertib BPD
FUNGSI BPD

1. membahas dan menyepakati


Rancangan Peraturan Desa
bersama Kepala Desa;
2. menampung dan menyalurkan
aspirasi masyarakat Desa; dan
3. melakukan pengawasan kinerja
Kepala Desa.
Tugas BPD

Menggali Aspirasi Masyarakat.


Menampung Aspirasi Masyarakat
Mengelola Aspirasi Masyarakat
Menyalurkan Aspirasi Masyarakat
Menyelenggarakan Musyawarah BPD
Menyelenggarakan musyawarah Desa
Membentuk Panitia Pemilihan Kepala Desa
Menyelenggarakan musyawarah Desa Khusus untuk
Pemilihan Kepala Desa antarwaktu
Lanjutan Tugas BPD
Membahas dan menyepakati rancangan Peraturan
Desa bersama Kepala Desa
Melaksanakan pengawasan terhadap kinerja
Kepala Desa
Melakukan evaluasi laporan keterangan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Menciptakan hubungan kerja yang harmonis
dengan pemerintah Desa dan Lembaga Desa
lainnya
Melaksanakan Tugas lain yang diatur dalam
ketentuan peraturan perundang – undangan.
HAK BPD :
1. mengawasi dan meminta keterangan
tentang penyelenggaraan Pemerintahan
Desa kepada Pemerintah Desa;
2. menyatakan pendapat atas
penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan Pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa; dan
3. mendapatkan biaya operasional
pelaksanaan tugas dan fungsinya dari
APBDesa.
Pengawasan

BPD melakukan Pengawasan


melalui Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan tugas Kepala Desa.
Monitoring dan Evaluasi terhadap
Perencanaan, Pelaksanaan dan
Pelaporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
Hak Anggota BPD :

1. mengajukan usul rancangan


Peraturan Desa;
2. mengajukan pertanyaan;
3. menyampaikan usul dan/atau
pendapat;
4. memilih dan dipilih; dan
5. mendapat tunjangan dari
APBDesa.
KEWAJIBAN ANGGOTA BPD :

1. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila,


melaksanakan UUD RI Tahun 1945, serta mempertahankan
dan memelihara keutuhan NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika;
2. melaksanakan kehidupan demokrasi yang berkeadilan
gender dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
3. mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan
pribadi, kelompok, dan/atau golongan;
4. menghormati nilai sosial budaya dan adat istiadat
masyarakat Desa; dan
5. menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan
lembaga Pemerintah desa dan Lembaga Desa lainnya.
6. Mengawal aspirasi masyarakat, menjaga kewibawaan dan
kestabilan penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta
mempelopori penyelenggaraan Pemerintahan Desa
berdasarkan tata kelola Pemerintahan yang baik
LARANGAN ANGGOTA BPD :

1. merugikan kepentingan umum, meresahkan


sekelompok masyarakat Desa, dan
mendiskriminasikan warga atau golongan
masyarakat Desa;
2. melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme,
menerima uang, barang, dan/atau jasa dari
pihak lain yang dapat memengaruhi
keputusan atau tindakan yang akan
dilakukannya;
3. menyalahgunakan wewenang;
4. melanggar sumpah/janji jabatan;
5. merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan
6. perangkat Desa;
Lanjutan larangan :

7. merangkap sebagai anggota DPR, DPD,


DPRD Prov/Kab/Kota dan jabatan lain
yang ditentukan dalam peraturan
perundangan-undangan;
8. sebagai pelaksana proyek Desa;
9. menjadi pengurus partai politik; dan/atau
10. menjadi anggota dan/atau pengurus
organisasi terlarang.
Pengisisan Anggota BPD Antar Waktu :

Pengisian keanggotaan BPD


antarwaktu ditetapkan dengan
keputusan Bupati/Walikota atas usul
Pimpinan BPD melalui Kepala Desa.
Pemberhentian Anggota BPD :

1. Anggota BPD berhenti karena:


a. meninggal dunia;
b. permintaan sendiri; atau
c. diberhentikan.
2. Anggota BPD diberhentikan (angka1 huruf c) karena:
a. berakhir masa keanggotaan;
b. tidak dapat melaksanakan tugas secara
berkelanjutan atau berhalangan tetap secara
berturut-turut selama 6 (enam) bulan;
c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota BP; atau
d. melanggar larangan sebagai anggota BPD.
3. Pemberhentian anggota BPD diusulkan oleh Pimpinan
BPD kepada Bupati/Walikota atas dasar hasil
musyawarah BPD.
4. Peresmian pemberhentian anggota BPD ditetapkan
dengan keputusan Bupati/Walikota.
PERATURAN TATA TERTIB BPD :

1. Peraturan tata tertib BPD paling sedikit memuat:


a. waktu musyawarah BPD;
b. pengaturan mengenai Pimpinan musyawarah BPD;
c. tata cara musyawarah BPD;
d. tata laksana dan hak menyatakan pendapat BPD dan
anggota BPD; dan
e. pembuatan berita acara musyawarah BPD.

2. Pengaturan mengenai waktu musyawarah (1.a) meliputi:


a. pelaksanaan jam musyawarah;
b. tempat musyawarah;
c. jenis musyawarah; dan
d. daftar hadir anggota BPD.
Lanjutan Peraturan Tata Tertib BPD....
3. Pengaturan mengenai Pimpinan musyawarah BPD (1.b) meliputi:
a. penetapan pimpinan musyawarah apabila pimpinan dan
anggota hadir lengkap;
b. penetapan pimpinan musyawarah apabila ketua BPD
berhalangan hadir;
c. penetapan pimpinan musyawarah apabila ketua dan wakil
ketua berhalangan hadir; dan
d. penetapan secara fungsional pimpinan musyawarah sesuai
dengan bidang yang ditentukan dan penetapan penggantian
anggota BPD antarwaktu.
4. Pengaturan mengenai tata cara musyawarah BPD (1.c) meliputi:
a. tata cara pembahasan rancangan peraturan Desa;
b. konsultasi mengenai rencana dan program Pemerintah
Desa;
c. tata cara mengenai pengawasan kinerja Kepala Desa; dan
d. tata cara penampungan atau penyaluran aspirasi
masyarakat.
Lanjutan Peraturan Tata Tertib BPD....
5. Pengaturan mengenai tata laksana dan hak menyatakan
pendapat BPD (1.d) meliputi:
a. pemberian pandangan terhadap pelaksanaan
Pemerintahan Desa;
b. penyampaian jawaban atau pendapat Kepala Desa
atas pandangan BPD;
c. pemberian pandangan akhir atas jawaban atau
pendapat kepala Desa; dan
d. tindak lanjut dan penyampaian pandangan akhir BPD
kepada Bupati/Walikota.
6. Pengaturan mengenai penyusunan berita acara
musyawarah BPD (1.e) meliputi:
a. penyusunan notulen rapat;
b. penyusunan berita acara;
c. format berita acara;
d. penandatanganan berita acara; dan
e. penyampaian berita acara.
TATA CARA MENJARING, MENAMPUNG DAN
MENYALURKAN ASPIRASI MASYARAKAT

 BPD MENYUSUN AGENDA KEGIATAN DALAM RANGKA


MENJARING, MENAMPUNG DANMENYALURKAN ASPIRASI
MASYARAKAT
 BPD DAPAT MENGADAKAN KUNJUNGAN KERJA KE SETIAP
DUSUN, RT/RW DALAM RANGKA MENAMPUNG ASPIRASI
MASYARAKAT DESA;
 ASPIRASI YANG DITAMPUNG BPD HENDAKNYA
DIMUSYAWARAKAN MELALUI RAPAT-RAPAT BPD,
SELANJUTNYA DIBAHAS DENGAN PEMERINTAH DESA;
 HASIL MUSYAWARAH DITINDAKLANJUTI DALAM BENTUK
LAPORAN DAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT DESA.
 PENGATURAN LEBIH LANJUT TENTANG TATA CARA
MENJARING DAN MENAMPUNG ASPIRASI MASYARAKAT
DITETAPKAN DALAM TATA TERTIB BPD.
PERTANGGUNGJAWABAN BPD
BPD MEMPUNYAI KEWAJIBAN
MENYAMPAIKAN INFORMASI HASIL
KINERJANYA KEPADA MASYARAKAT.
PENYAMPAIAN HASIL KINERJA BPD
DISAMPAIKAN PALING SEDIKIT SATU KALI
DALAM SATU TAHUN.
PENYAMPAIAN HASIL KINERJA BPD DAPAT
DILAKUKAN MELALUI PERTEMUAN ATAU
SARANA DAN PRASARANA INFORMASI
LAINNYA.
Musyawarah Desa

Musyawarah Desa diselenggarakan


oleh Badan Permusyawaratan Desa
yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa.
Musyawarah Desa sebagaimana diikuti
oleh Pemerintah Desa, Badan
Permusyawaratan Desa, dan unsur
masyarakat (para tokoh-tokoh di desa).
MUSYAWARAH DESA KHUSUS
(Pilkades antarwaktu)

MUSYAWARAH DESA UNTUK


PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA
DESA ANTARWAKTU.
 PELAKSANAAN MAX 6 BULAN TMT
KEPALA DESA BERHENTI
PERAN BPD DALAM PILKADES
 Memberitahukan kepada Kepala Desa
mengenai akan berakhirnya masa jabatan
Kepala Desa secara tertulis 6 (enam) bulan
sebelum masa jabatannya berakhir.
 Membentuk panitia pemilihan Kepala Desa
yang bersifat mandiri dan tidak memihak.
 Menerima Laporan Panitia Pemilihan Kepala
Desa
 Menyampaikan laporan hasil pemilihan Kepala
Desa tentang calon Kepala Desa terpilih
berdasarkan suara terbanyak kepada
Bupati/Walikota melalui Camat.
BPD DALAM PENATAAN DESA

BPD MENYELENGGARAKAN
MUSYAWARAH DESA UNTUK BAHAS
RENCANA PEMEKARAN DESA,
PENGGABUNGAN DESA, PERUBAHAN
STATUS DESA MENJADI KELURAHAN,
PERUBAHAN STATUS DESA ADAT
MENJADI DESA.
PENYUSUNAN PERDES OLEH BPD

 BPD dapat menyusun dan mengusulkan


rancangan Perdes.
Rancangan Perdes kecuali untuk rancangan Perdes
tentang RPJM Desa, RKP Desa, APB Desa dan
Laporan pertanggungjawaban realisasi
pelaksanaan APB Desa.
PEMBAHASAN RANPERDES

BPD mengundang Kepala Desa untuk membahas


dan menyepakati rancangan Perdes.
Dalam hal terdapat rancangan Perdes prakarsa
Pemerintah Desa dan usulan BPD mengenai hal
yang sama, maka didahulukan usulan BPD
sedangkan usulan Kepala Desa digunakan untuk
dipersandingkan.
APABILA TERJADI PELANGGARAN TERHADAP
PELAKSANAAN PERATURAN DESA YANG TELAH
DITETAPKAN, BPD BERKEWAJIBAN
MENGINGATKAN DAN MENINDAKLANJUTI
PELANGGARAN DIMAKSUD SESUAI DENGAN
KEWENANGAN YANG DIMILIKI.
BPD DALAM PELAKSANAAN
PENGAWASAN KINERJA KADES

BPD MENGAWASI PELAKSANAAN TUGAS KEPALA


DESA DAN HASIL KERJANYA DALAM BIDANG
PEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN, PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN PEMBINAAN KEMASYARAKATAN.
LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DESA DIGUNAKAN OLEH BPD
DALAM MELAKSANAKAN FUNGSI PENGAWASAN
KINERJA KEPALA DESA.
LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DESA DISAMPAIKAN KEPALA DESA
SECARA TERTULIS KEPADA BPD SETIAP AKHIR
TAHUN ANGGARAN PALING LAMBAT 3 BULAN
SETELAH BERAKHIRNYA TAHUN ANGGARAN.
KEPALA DESA
BERKEWAJIBAN
MENYAMPAIKAN LAPORAN
KETERANGAN
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DESA
(LKPPD) KEPADA BPD.
BPD - PERENCANAAN PEMBANGUNAN &
PENGANGGARAN DESA

PEMBAHASAN RPJMDesa dan


RKPDesa
PEMBAHASAN DAN
PENYEPAKATAN RANCANGAN
PERATURAN DESA RPJMDesa,
RKPDesa & APBDesa
SEKIAN DAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai