Anda di halaman 1dari 28

ADA APA DENGAN BULAN

MUHARRAM???
Bulan Muharram dikenal dengan sebutan bulan SURO,
Istilah suro yang telah lama dikenal oleh masyarakat
Indonesia khususnya Jawa, berasal dari ‘asyura (bahasa
Arab) yang berarti  kesepuluh (maksudnya tanggal 10
bulan suro).
Muharam adalah bulan yang telah lama dikenal sejak pra
Islam. Kemudian di zaman Umar Ibnu Khattab di
resmikan sebagai awal bulan dalam hitungan tahun
Hijriyah.
Secara etimologis Muharam berarti bulan yang
diutamakan dan dimuliakan
HITUNGAN BULAN DALAM
ISLAM
ِ ‫السمو‬
‫ات‬ َّ ‫ق‬ ‫ل‬
َ ‫خ‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ي‬ ِ
‫ه‬ َّ
‫ل‬ ‫ال‬ ِ
‫اب‬ ‫ت‬ ِ
‫ك‬ ‫يِف‬ ‫ا‬
‫ر‬ ‫ه‬ ‫ش‬َ ‫ر‬ ‫ش‬
َ ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬ ‫ث‬
ْ ‫ا‬ ِ
‫ه‬ َّ
‫ل‬ ‫ال‬ ‫د‬
َ ‫ن‬
ْ ِ
‫ع‬ ِ
‫ر‬ ‫و‬ ‫ُّه‬
‫الش‬ ‫ة‬
َ َّ
‫د‬ ِ
‫ع‬ َّ
‫ن‬ ِ
‫إ‬
َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ
ً َ َ ُ
.. ‫ِّين الْ َقيِّ ُم فَاَل تَظْلِ ُموا فِي ِه َّن أَْن ُف َس ُك ْم‬
‫الد‬ ‫ك‬ ِ‫واأْل َرض ِمْنها أَربعةٌ حرم َذل‬
ُ َ ٌُ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah
dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia
menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat
bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus,
maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam
bulan yang empat itu…”. (QS. At Taubah: 36)
Dari Abu Bakrah –radhiyallahu ‘anhu- dari Nabi –shallallahu
‘alaihi wa sallam- bersabda:

‫ات ذُو الْ َق ْع َد ِة َوذُو احْلِ َّج ِة‬ ‫ي‬ِ‫السنةُ ا ْثنا عشر شهرا ِمْنها أَربعةٌ حرم ثَاَل ثَةٌ متوال‬
ٌ َ َ َُ ٌُ ُ َ َ ْ َ ً ْ َ َ َ َ َ َ َّ
2958 ‫” رواه البخاري‬. ‫ضَر الَّ ِذي َبنْي َ مُجَ َادى َو َش ْعبَا َن‬ َ ‫ب ُم‬
ُ ‫ج‬
َ ‫ر‬
َ‫و‬َ ، ‫م‬
ُ‫ر‬َّ ‫ح‬
َ ‫م‬
ُ ‫ل‬
ْ ‫ا‬
‫و‬ َ

“Dalam satu tahun ada 12 bulan, di antaranya


ada 4 bulan haram, 3 bulan secara berurutan
adalah Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram
dan Rajabnya Mudhor yang berada di antara
Jumada dan Sya’ban”. (HR. Bukhori: 2958)
NAMA-NAMA BULAN DAN HARI
Latin Bahasa Tulisan Bahasa
No Penanggalan Islam Lama Hari
Arab Arab
1 Al Muharram Al-Muḥarram ‫المحرم‬ 30
2 Shafar Shafar ‫صفر‬ 29
3 Rabiul awal Rabī‘ul Awwal ‫ربيع األول‬ 30
Rabiul akhir / Rabi'uts ‫ربيع الثاني‬
4 Rabī‘ust Tsānī 29
tsany
5 Jumadal Ula Jumādal Ūlā ‫جمادى األولي‬ 30
Jumadal akhiroh / Jumada Jumādal ‫جمادى األخرة‬
6 29
Ats-tsanyah Ākhirah
7 Rajab Rajab ‫رجب‬ 29
8 Sya’ban Sya‘bān ‫شعبان‬ 30
9 Ramadan Ramadlān ‫رمضان‬ 30
10 Syawal Syawwāl ‫شوال‬ 29
11 Dzulqo’dah Dzul Qa‘dah ‫ذو القعدة‬ 30
12 Dzulhijah Dzul Ḥijjah ‫ذو الحجة‬ 29/(30)
Total 354/(355)
Nama Hari Latin Bahasa Arab Tulisan Bahasa Arab Artinya

Minggu al-Aḥad ‫األحد‬ Pertama

Senin al-Itsnain ‫اإلثنين‬ Kedua

Selasa ats-Tsulātsā’ ‫الثالثاء‬ Ketiga

Rabu al-Arbi‘ā’ ‫األربعاء‬ Keempat

Kamis al-Khamīs ‫الخميس‬ Kelima

Jumat aj-Jumu‘ah ‫الجمعة‬ Perkumpulan

Sabtu as-Sabt ‫السبت‬ Istirahat


BULAN-BULAN HARAM
3 Berurutan ;
1. Dzul Qa’dah
2. Dzul Hijjah
3. Muharram

Satu terpisah yakni ;


4. Rajab
Dinamakan bulan haram karena dua makna:
1- Pada bulan tersebut diharamkan berbagai
pembunuhan (perang). Orang-orang Jahiliyyah pun
meyakini demikian.

2- Pada bulan tersebut larangan untuk melakukan


perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan
yang lainnya karena mulianya bulan itu. Demikian
pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan
amalan ketaatan.” (Lihat Zaadul Masiir, tafsir surat
At Taubah ayat 36)
‫السنَةُ ا ْثنَا َع َشَر‬ ‫َر‬ ‫أل‬ ‫ا‬‫و‬ ِ
َّ َ ْ َ َ َ َّ َ َ َ َ ْ َ َْ َ َ َ َ َ ْ َ‫الزَما ُن ق‬
، ‫ض‬ ‫ات‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫الس‬ ‫ق‬ ‫ل‬‫خ‬ ‫م‬‫و‬ ‫ي‬ ِ
‫ه‬ ِ
‫ت‬ ‫ئ‬‫ي‬‫ه‬ ‫ك‬ ‫ار‬ ‫د‬ ‫ت‬ ‫اس‬ ِ
‫د‬ َّ
، ‫ات ذُو الْ َق ْع َد ِة َوذُو احْلِ َّج ِة َوالْ ُم َحَّرُم‬ ‫ي‬ِ‫ ثَالَثَةٌ متوال‬، ‫ ِمْنها أَربعةٌ حرم‬، ‫شهرا‬
ٌ َ َ َُ ٌُ ُ َ َ ْ َ ًْ َ
‫ضَر الَّ ِذى َبنْي َ مُجَ َادى َو َش ْعبَا َن‬
َ ‫ب ُم‬
ُ ‫َوَر َج‬
”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak
Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu
ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat
bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut
yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu
bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak
antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR.
Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679).
Ibnu ’Abbas mengatakan,
”Allah mengkhususkan empat bulan
tersebut sebagai bulan haram,
dianggap sebagai bulan suci,
melakukan maksiat pada bulan
tersebut dosanya akan lebih besar,
dan amalan sholeh yang dilakukan
akan menuai pahala yang lebih
banyak.”
PERISTIWA PENTING
1. Nabi Adam ‘alaihis salam bertaubat kepada Allah dari dan
diterima taubatnya.
2. Berlabuhnya kapal Nabi Nuh ‘alaihis salam di bukit Zuhdi
setelah banjir dahsyat yang menenggelamkan mayoritas
penduduk bumi saat itu.
3. Selamatnya Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dari siksaan api
Raja Namrud.
4. Dibebaskannya Nabi Yusuf ‘alaihis salam dari penjara
Mesir.
5. Keluarnya Nabi Yunus ‘alaihis salam dari perut ikan dengan
selamat.
6. Disembuhkannya Nabi Ayyub ‘alaihis salam dari
penyakitnya.
Pada Muharram 1 H, muncul tekad hijrah ke
Madinah setelah pada Dzulhijjah terjadi Baiat
Aqabah II.
Pada Muharram 7 H, terjadi perang Khaibar.
Perang ini kemudian dimenangkan kaum
muslimin dengan gemilang.
Pada 1 Muharram 24 H, Umar bin Khattab
dimakamkan setelah syahid dibunuh oleh Abu
Lu’lu’ah seorang Majusi.
Pada 10 Muharram 61 H, terjadi musibah besar.
Husain, cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam, dan keluarganya dibunuh di Karbala.
KEUTAMAAN BULAN
MUHARRAM
 Salah Satu Bulan Haram
Q.S At Taubah : 36, Hadits Bukhori

 Bulan Allah
ِ ‫الصالَِة بع َد الْ َف ِر‬ ِ
‫صالَةُ اللَّْي ِل‬
َ ‫يضة‬
َ ْ َ َّ ‫ض ُل‬ َ ‫الصيَ ِام َب ْع َد َرَم‬
َ ْ‫ضا َن َش ْه ُر اللَّه الْ ُم َحَّرُم َوأَف‬ َ ْ‫أَف‬
ِّ ‫ض ُل‬
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada
syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama
setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim)

 Waktu Puasa Tasu’a dan Asyura

ِ ‫السنَةَ الْم‬ ِ‫سئِل عن صوِم يو‬


َ‫اضيَة‬ َ َّ ‫ِّر‬
ُ ‫ف‬ ‫ك‬
َ ‫ي‬
ُ ‫ال‬
َ ‫ق‬
َ ‫ف‬
َ ‫اء‬
‫ور‬
ََ ‫اش‬
ُ ‫ع‬
َ ‫م‬ َْ ْ َ ْ َ َ ُ
Rasulullah ditanya mengenai puasa asyura, beliau menjawab, “ia bisa menghapus
dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
‫إذا كان العام املقبل صمنا يوم التاسع‬
“Apabila tahun depan (kita masih diberi umur panjang), kita akan berpuasa pada
hari tasu’a (kesembilan).” (HR. As-Suyuthi dari Ibnu Abbas, dishahihkan Al Albani
dalam Shahihul Jami’)
AMALAN SUNNAH DI BULAN
MUHARRAM
1. MEMPERBANYAK SHAUM SUNNAH

‫ضا َن َش ْه ُر اللَّ ِه الْ ُم َحَّرُم‬


َ ‫الصيَ ِام َب ْع َد َرَم‬ َ ْ‫أَف‬
ِّ ‫ض ُل‬
Shaum yang paling utama setelah shaum Ramadhan adalah
(Shaum) di bulan Allah, Muharam. (HR. Muslim)

Ibnu Rajab mengisyaratkan, Shaum yang dimaksud adalah


shaum sunnah mutlak, bukan shaum sunnah muqayyad. Umar,
Aisyah dan Abu Tholhah termasuk para shahabat yang banyak
melaksanakan shaum di bulan-bulan haram termasuk bulan
Muharram.
2. SHAUM ASYURA

ِ
‫السنَةَ الْ َماضيَ َة‬ ‫ر‬ ِّ
‫ف‬ ‫ك‬
َ ‫ي‬ ‫ال‬
َ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫اء‬
‫ور‬ ‫اش‬ ‫ع‬ ِ
‫م‬‫و‬ ‫ي‬ ِ
َّ ُ ُ َ َ َ َ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ‫ُسئ‬
‫م‬‫و‬‫ص‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ل‬ِ

Rasulullah ditanya mengenai shaum asyura, beliau menjawab,


“ia bisa menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
3. SHAUM TASU’A

‫إذا كان العام املقبل صمنا يوم التاسع‬


“Apabila tahun depan (kita masih diberi umur panjang),
kita akan melaksanakan shaum pada hari tasu’a
(kesembilan).” (HR. As-Suyuthi; shahih)
4. MEMBANTU ORANG LAIN
Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah membuat judul khusus ‫ة‬Q‫توسع‬QQ‫لا‬
‫اشوراء‬Q‫ ع‬Q‫وم‬QQ‫( ي‬Bagaimana merayakan hari Asyura). Sayyid Sabiq
mencantumkan hadits ini di bawah judul tersebut:

‫اش َوراءَ َو َّس َع اللَّهُ َعلَْي ِه َسائَِر َسنَتِ ِه‬ ‫ع‬ ‫م‬‫و‬‫ي‬ ِ
‫ه‬ ِ‫من و َّسع علَى َن ْف ِس ِه وأَهل‬
ُ َ َ َْ ْ َ َ َ َ َْ
“Barangsiapa memberi kelapangan bagi dirinya dan bagi
keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan memberi
kelapangan baginya sepanjang tahun itu” (HR. Baihaqi)
‫اش َوراءَ َو َّس َع اللَّهُ َعلَْي ِه يِف َسنَتِ ِه ُكلِّ َها‬ ‫ع‬ ‫م‬‫و‬ ‫ي‬ ِ
‫ه‬ ِ‫من و َّسع علَى ِعيال‬
ُ َ َ َْ َ َ َ َ ْ َ
“Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada
hari Asyura, maka Allah akan melapangkannya di keseluruhan
tahun itu” (HR. Thabrani dan Hakim)

‫اش َوراءَ مَلْ يََزْل يِف َس َع ٍة َسائَِر َسنَتِ ِه‬ ‫ع‬ ‫م‬‫و‬ ‫ي‬ ِ
‫ه‬ ِ‫من و َّسع علَى ِعيال‬
ُ َ َ َْ َ َ َ َ ْ َ
“Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada
hari Asyura, maka ia takkan kesulitan di waktu lain sepanjang
tahun itu” (HR. Thabrani)
‫اش َوراءَ َو َّس َع اللَّهُ أ َْهلِ ِه طَْوَل َسنَتِ ِه‬ ‫ع‬ ‫م‬‫و‬ ‫ي‬ ِ
‫ه‬ ِ‫من و َّسع علَى أَهل‬
ُ َ َ َْ ْ َ َ َ ْ َ
“Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada
hari Asyura, maka Allah akan memberi kelapangan kepada
keluarganya sepanjang tahun itu” (HR. Baihaqi)

‫اش َوراءَ َو َّس َع اللَّهُ َعلَْي ِه َسائَِر َسنَتِ ِه‬ ‫ع‬ ‫م‬‫و‬ ‫ي‬ ِ
‫ه‬ ِ‫من و َّسع علَى أَهل‬
ُ َ َ َْ ْ َ َ َ ْ َ
“Barangsiapa memberi kelapangan bagi keluarganya pada
hari Asyura, maka Allah akan memberi kelapangan baginya
sepanjang tahun itu” (HR. Baihaqi)
5. BERTAUBAT KEPADA ALLAH

Aswad bin Yazid berkata, "Aku bertanya kepada


Abin bin Amr tentang puasa Asyura. Dia barkata:
Pada bulan Muharam ada hari ketika Adam diberi
ampunan. Bila engkau mampu, berpuasalah pada
hari itu." Hal senada dikuatkan oleh Abu Ishaq,
yang mengatakan bahwa jika suatu kaum berbuat
dosa, lalu mereka bertobat pada hari itu, maka
taubat mereka diterima. 
KEMUNGKARAN DI BULAN
MUHARRAM
1. BULAN SURO (KERAMAT)
Sebaigian Masyarakat Jawa tidak berani untuk
menyelenggarakan suatu acara terutama hajatan dan
pernikahan. Bila tidak di indahkan akan menimbulkan
petaka dan kesengsaraan bagi mempelai berdua dalam
mengarungi bahtera kehidupan.

Hal ini diakui oleh seorang tokoh keraton Solo. Bahkan


katanya : “Pernah ada yang menyelenggarakan
pernikahan di bulan Suro (Muharram), dan ternyata
tertimpa musibah!”.
Sebagian masyarakat juga mengadakan tirakatan pada
malam satu Suro (Muharram), seperti di puncak gunung.
Ada yang datang ke makam lalu membakar kemenyan,
minta kekayaan, minta banyak rizqi, minta laris
dagangannya, minta cepat naik kariernya, minta segera
mendapatkan jodoh

Sebagiannya lagi mengadakan sadranan, berupa


pembuatan nasi tumpeng yang dihiasi aneka lauk dan
kembang lalu di larung (dihanyutkan) di laut selatan
disertai kepala kerbau. Supaya sang ratu pantai selatan
berkenan memberikan berkahnya dan tidak mengganggu.
Peristiwa seperti ini dapat disaksikan di pesisir pantai
selatan seperti Tulungagung, Cilacap dan lainnya.
Acara lain yang menyertai Muharram (Suro)
dan sudah menjadi tradisi adalah kirab kerbau
bule yang terkenal dengan nama kyai slamet di
keraton Kasunanan Solo. Peristiwa ini sangat
dinantikan oleh warga Solo dan sekitarnya,
bahkan yang jauhpun rela berpayah-payah. Apa
tujuannya ? Tiada lain, untuk ngalap berkah dari
sang kerbau, supaya rizki lancar, dagangan laris
dan sebagainya.
 “Orang-orang Syi’ah setiap bulan Muharram memperingati
gugurnya Imam Husain di Karbala tahun 61H, peringatan
tersebut dilakukan dengan cara berlebih-lebihan.
Dari tanggal 1 Muharram sampai 9 Muharram diadakan
pawai besar-besaran di jalan-jalan menuju ke Al-Husainiyah.
Peserta pawai hanya mengenakan sarung saja sedang badanya
terbuka. Selama pawai mereka memukul-mukul dada dan
punggungnya dengan rantai besi sehingga luka memar. Acara
puncak dilakukan dengan melukai kepala terutama dahinya
sehingga berlumuran darah. Darah yang mengalir ke kain
putih yang dikenakan sehingga tampak sangat mencolok.
Suasana seperti itu membuat mereka yang hadir merasa sedih,
bahkan tidak sedikit yang menangis histeris.

Anda mungkin juga menyukai