0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
76 tayangan24 halaman
Risiko dan hazard yang dihadapi perawat dalam menjalankan asuhan keperawatan meliputi kekerasan fisik dan verbal dari pasien saat pengkajian, rencana asuhan yang tidak sesuai dengan diagnosis, serta kontaminasi infeksi saat implementasi dan evaluasi. Upaya pencegahan meliputi komunikasi yang baik, penggunaan APD, mengikuti SOP, serta evaluasi berkelanjutan terhadap respon pasien.
Risiko dan hazard yang dihadapi perawat dalam menjalankan asuhan keperawatan meliputi kekerasan fisik dan verbal dari pasien saat pengkajian, rencana asuhan yang tidak sesuai dengan diagnosis, serta kontaminasi infeksi saat implementasi dan evaluasi. Upaya pencegahan meliputi komunikasi yang baik, penggunaan APD, mengikuti SOP, serta evaluasi berkelanjutan terhadap respon pasien.
Risiko dan hazard yang dihadapi perawat dalam menjalankan asuhan keperawatan meliputi kekerasan fisik dan verbal dari pasien saat pengkajian, rencana asuhan yang tidak sesuai dengan diagnosis, serta kontaminasi infeksi saat implementasi dan evaluasi. Upaya pencegahan meliputi komunikasi yang baik, penggunaan APD, mengikuti SOP, serta evaluasi berkelanjutan terhadap respon pasien.
dalam Asuhan Keperawatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3 ).
Menjaga dan meningkatkan kesejahteraan fisik,
mental dan sosial seluruh para pekerja dan pada semua sektor pekerjaan, mencegah pekerja terjangkit penyakit yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, melindungi pekerja dari risiko yang berdampak buruk pada kesehatan, menempatkan dan menjaga pekerja dalam lingkungan yang sesuai dengan kondisi fisiologi dan psikologi, menyesuaikan pekerjaan dengan pekerja serta pekerja dengan pekerjaannya (Markkanen, P.K, 2004). Resiko dan Hazard
• Hazard (Bahaya) adalah sesuatu yang dapat
menyebabkan cedera pada manusia atau kerusakan pada alat atau lingkungan
• Risk (resiko) adalah peluang terpaparnya
seseorang atau alat pada suatu hazard (bahaya) Pengkajian .
Pemikiran dasar dari proses keperawatan yang
bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang pasien,agar dapat mengidentifikasi,mengenali masalah- masalah,kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien baik fisik,mental,social,dan lingkungan , ,Pengkajian yang sistematis(effendi,1996) 1. Hazard Dan Resiko Bagi Perawat Saat Melakukan Pengkajian
• Pelecehan verbal saat berkomunikasi dengan pasien
dan keluarga • Kekerasan fisik pada perawat ketika melakukan pengkajian • Pasien dan keluarga acuh tak acuh dengan pertanyaan yang di ajukan perawat • Resiko tertular penyakit dengan kontak fisik maupun udara saat pemeriksaan fisik. • Perawat menjadi terlalu empati dengan keadaan pasien dan keluarganya Contoh Kasus :
Pada tanggal 27 maret 2019 di rumah sakit singapur
terjadi kasus nyata kekerasan fisik dan verbal pada saat perawat sedang melakukan pengkajian. Perawat tersebut pada saat melakukan pengkajian kepada pasien,mendapatkan kekerasan fisik sekaligus verbal dari pasien yang ia kaji.seperti yang dikutip dalam suatu artikel di media online: .
• “Ketika perawat Nur, 31 tahun melakukan
pendekatan untuk mengumpulkan data,salah satu pasiennya ngamuk,berteriak dan memukul mukul kepalanya ke dinding. Dia mencoba menghentikan dan menenangkannya tapi pasien nya secara emosional malah menendang dadanya membuat dia terluka dan kejadian kekerasan fisik maupun verbal dalam kasus tersebut tidak disebut berasal dari kesalahan perawat sendiri ataukan karena memang sang pasien memiliki emosional yang tidak dapat dikontrol. . Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada pengkajian • Perawat harus memperkenalkan identitas diri baik kepada pasien maupun kepada keluarganya • Perawat hendaknya tidak menyinggung perasaan klien saat pengkajian dilakukan CONT • Perawat juga dapat membangun kepercayaan kepada pasien • Dalam merawat pasien,perawat harus memperlakukan setiap pasien dengan sama • Pada saat melakukan wawancara dengan pasien, perawat harus menjadi pendengar yang baik, perawat harus mampu menempatkan diri sebagai tempat curhat pasien sebaik mungkin dan diharapkan menggunakan bahasa serta tutur kata yang sopan CONT
• Ketika pasien terlihat dalam keadaan tidak
terkontrol dan susah untuk didekati, maka perawat dapat melakukan pengkajian kepada keluarganya terlebih dahulu • Saat melakukan pemeriksaan fisik, perawat harus meminta persetujuan dari klien terlebih dahulu • Perawat harus menggunakan APD saat melakukan pemeriksaan fisik pada klien CONT
• Perawat juga harus melaporkan setiap adanya
tindakan kekerasan dalam bentuk apapun kepada pihak rumah sakit • Perawat juga harus menghindari memegang benda yang mungkin telah terkontaminasi • Sebelum menuju klien hendaknya perawat mencuci tangan 2. Risiko & hazard dalam perencanaan asuhan keperawatan
• Perencanaan tindakan asuhan keperawatan
tidak sesuai dengan apa yang harus diberikan kepada pasien • Perawat tidak mengetahui rencana tindakan apa yang harus diberikan kepada pasien Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard dalam tahap perencanaan
• Identifikasi sumber bahaya yang mungkin
dapat terjadi saat menyusun rencana keperawatan • Lakukan penilaian faktor risiko dengan jalan melakukan penilaian bahaya potensial yang menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan kerja saat menyusun perencanaan keperawatan CONT
• Kendalikan faktor risiko yang mungkin terjadi
saat menyusun rencana tindakan keperawatan. • Ketika menyusun rencana keperawatan perawat hendak berpedoman pada pedoman rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan diagnosis keperawatan yang ada CONT
• Perawat juga diharapkan untuk mampu
mempertimbangkan alokasi waktu pencapaian dari rencana keperawatan yang disusun untuk menjadi indikator evaluasi keperawatan. 3. Risiko & hazard dalam implementasi asuhan keperawatan
• Perawat tidak kompeten dalam memberikan
tindakan asuhan keperawatan • Perawat beresiko terhadap tindakan yang di lakukan tidak menggunakan standar oprasional prosedur • Perawat gagal dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan • Tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan rencana tindakan Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard dalam tahap Implementasi
• Perawat harus menjaga diri dari infeksi dengan
mempertahankan teknik aseptik seperti mencuci tangan, memakai APD lengkap, menggunakan alat kesehatan dalam keadaan steril • Perawat harus mematuhi SOP yang telah ditetapkan oleh rumah sakit dan tidak terburu- buru dalam melakukan tindakan CONT
• Perawat hendak memperhatikan cara menutup
jarum suntik yang benarsusunan sel hidung kamu banyak diharapkan perawat dapat menghindari kontak langsungdengan segala macam cairan klien, apabila dirasa sistem imunitas tubuh sedang menurun atau tidak menggunakan APD • Perawat sebaiknya menerapkan perilaku hidup bersih dan juga sehat serta menerapkan pola hidup yang sehat pula CONT
• Perawat harus menanamkan sifat kehati-hatian,
konsentrasi yang tinggi, dan ketenangan saat bekerja terutama saat melakukan tindakan yang beresiko kepada pasien
• Perawat dituntut untuk belajar mengoperasikan
alat-alat yang sudah disediakan oleh pihak rumah sakit dengan tujuan mengurangi risiko cedera baik bagi klien maupun bagi perawat sendiri 4. Risiko & hazard dalam evaluasi asuhan keperawatan • Perawat tidak mampu mengumpulkan data- data pasien , dan pasien berisiko terlalu lama dirumah sakit. • Risiko pasien terlalu lama dirumah sakit pasien tertular berbagai macam penyakit yang ada dalam ruangan maupun ruangan luar • Tidak ada peningkatan pada hasil evaluasi asuhan keperawatan Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada evaluasi • Identifikasi sumber bahaya yang mungkin terjadi saat menyusun evaluasi keperawatan, dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya baik pada klien maupun kepada diri perawat sendiri • Memperhatikan setiap perkembangan atau respon yang ditampakkan atau ditimbulkan oleh klien setelah selesai melakukan tindakan keperawatan. TERIMA KASIH