Anda di halaman 1dari 20

DESIMINASI 1

RUANG
MELATI
NERS POLTEKKES KEMENKES KALTIM
KELOMPOK 1
GAMBARAN UMUM RUANG
MELATI
• Ruang Melati digunakan sebagai ruang rawat inap yang memberikan
pelayanan pada pasien dengan kasus bedah, penyakit dalam pada anak.
Kapasitas Ruang Melati adalah 54 tempat tidur dengan tingkat pelayanan
kelas I terdiri dari 20 tempat tidur, kelas II yang terdiri dari 7 tempat tidur, dan
kelas III yang terdiri dari 27 tempat tidur.
• Kapasitas Ruang Melati adalah 54 tempat tidur dengan tingkat pelayanan
kelas I terdiri dari 20 tempat tidur, kelas II yang terdiri dari 7 tempat tidur, dan
kelas III yang terdiri dari 27 tempat tidur.
• Ruang Melati RSUD Adul Wahab Sjahranie dipimpin oleh seorang kepala
ruangan. Dengan 2 orang administras ruangan, 5 tenaga kebersihan, 2 clincal
care manager, 2 orang pembantu orang sakit, 2 ketua tim dan 28 perawat PP.
JUMLAH PASIEN

No. Bulan Jumlah Persentase


1. Juli 68 40%
2. Agustus 68 40%
3. September 34 20%
Jumlah 170 100%
DISTRIBUSI KASUS PENYAKIT
No Keterangan Diagnosis Jumlah Persentase

1. Anemia 21 14%
2. Thalasemia Diare 20 13.4%
3. Malformasi Anorektal 19 12.7%
4. Brokopneuomonia 19 12.7%
5. Hisprung Disease 18 12%
6. Diare 16 11%
7. HSP 6 4%
8. Acute Leukemia Limfoblastic (ALL) 5 3.3%
9. Febris 5 3.3%
10. Gizi Buruk 5 3.3%
11. Cyto Megalo Virus (CMV) 3 2%
12 Cidera Kepala Ringan 3 2%
13 Hydrosepalus 3 2%
14 SDH 2 1.3%
15 Combustio 2 1.3%
16. Hypospedi 2 1.3%
TOTAL 149 100

Distribusi Kasus Penyakit di Ruang Melati


RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Periode Juli – September 2020
MAHASISWA

Mahasiswa yang praktik di Ruangan Melati terdiri dari


14 orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Angkatan II Semester genap dengan Capaian Pembelajaran
Stase Manajemen, dimana mahasiswa tetap di bagi menjadi 2
shift pagi dan sore untuk melakukan oper shift dengan cara
daring di tengah pandemi. Sehingga diharapkan semua
Capaian Pembelajaran di lahan praktik dapat di capai sesuai
dengan kompetensi Mata Kuliah.
KETENAGAAN
No Kategori Tenaga Jumlah Persentase

1. Tenaga Keperawatan    

D3 Keperawatan 17 44.7%

D4 Keperawatan 3 7.8%

S1 Keperawatan 2 5.2%

Profesi Keperawatan 7 18.6%


2 Tenaga Non Medis    

Administrasi 2 5.2%

Tenaga Kebersihan 5 13.3%

Pembantu orang sakit 2 5.2%


  TOTAL 38 100%
KETENAGAAN
Jam efektif perawatan per 24 jam di Ruang Melati
sebesar 4,45 jam dengan rata-rata BOR dari proyeksi data
September sebesar 42,46% dengan kapasitas tempat tidur
54. Libur total 73 hari,
KETENAGAAN
HASIL
Metode Jumlah tenaga yang Jumlah tenaga yang Keterangan
dibutuhkan ada

Gillies 25 orang 28 orang Lebih

Douglas 20 orang 28 orang Lebih

Berdasarkan perhitungan dengan Gillies jumlah perawat yang dibutuhkan adalah 25


orang perawat di ruang Melati. Menurut perhitungan Douglas diperoleh hasil dibutuhkan
20 perawat. Jumlah perawat Ruang Melati saat ini berjumlah 28 orang. Jumlah perawat
menurut Gillies dan Douglas jumlah ini lebih.
SARANA & PRASARANA
Berdasarkan data yang didapat, peralatan medis di Ruang
Melati RSUD. A. W. Sjahranie Samarinda dalam keadaan baik,
Ruang Melati sudah memiliki kelengkapan alat medis ataupun alat
non medis sudah sesuai dengan standar. Ruangan ini sudah memiliki
buku bantu yang lengkap, serta memiliki mesin yang sesuai
standar minimal. Pemeliharaan dan pengecekan mesin di
ruangan ini juga sudah cukup baik dan dilakukan setiap hari
untuk memastikan apakah mesin masih berfungsi dengan
baik atau tidak.
METODE ASUHAN
KEPERAWATAN
Ruang Melati menggunakan metode tim. Dalam pelaksanaan
kegiatan pelaksanaan ruangan mengacu pada visi dan misi yang ada.
Tindakan dan asuhan keperawatan yang diberikan di ruangan berdasarkan
SPO dan PAK. Di ruangan ini kepala ruangan sudah melaksanakan
tanggung jawabnya.
a. Melaksanakan fungsi perencanaan (P1)
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2)
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengenalian dan penilaian (P3)
TIMBANG TERIMA
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada tanggal 12 Oktober 2020
didapatkan kegiatan timbang terima dilakukan setiap pergantian shift, yaitu pagi jam
07.30 WITA, saat sore 14.30 WITA dan malam 21.30 WITA. Timbang terima
dilakukan di setiap ruangan pasien untuk membahas kondisi klien.
Timbang terima mencakup nama pasien, kondisi pasien, rencana tindakan dan
observasi pada pasien. Dalam timbang terima dari sore ke malam tanpa dihadiri kepala
ruangan. Alur timbang terima dari malam ke pagi, pagi ke siang dan sore ke malam
sudah sesuai dengan standar yang ada yaitu dimulai di nurse station, lalu validasi ke
pasien dan kembali ke nurse station.
Timbang Terima
Timbang terima dilakukan secara lisan dan tertulis, namun untuk informasi
mengenai intervensi yang belum dilaksanakan maupun intervensi yang
sudah dilaksanakan hanya ditulis secara lengkap oleh shift pagi saja,
sedangkan untuk shift sore dan malam hanya menuliskan terapi tetap atau
lain-lain.
PENERIMAAN PASIEN
BARU
Berdasarkan hasil pengumpulan data kuesioner kepada perawat didapatkan
100% perawat memahami dalam penerimaan pasien baru. Prosesnya dengan
menginformasikan kepada shif selanjutnya untuk pasien baru terkait apa yang
sudah di lakukan kepada pasien dari proses pengkajian sampai dengan evaluasi
dan menginformasikan jika terdapat rencana pasien baru dari poliklinik dan
IGD. Proses penerimaan pasien baru dilaksanakan yaitu ketika pasien datang,
perawat akan menyiapkan kamar dan memperkenalkan aturan rumah sakit serta
pengecekan gelang pasien.
SENTRALISASI OBAT
Ruang Melati sudah terdapat ruangan khusus untuk sentralisasi obat, adapun indikator
berdasarkan kuesioner sudah dilakukan dengan presentase 100% sebagai berikut:

a. Kebijakan dan/atau prosedur disusun untuk mengatasi masalah identifikasi, lokasi,


pemberian label, dan penyimpanan obat yang patut diwaspadai.
b. Elektrolit konsentrat tidak boleh ada di unit perawatan pasien kecuali jika secara
klinis diperlukan
c. Elektrolit konsentrat yang disimpan di unit perawatan pasien diberi label jelas dan
disimpan sedemikian rupa hingga tidak mudah diakses.
RONDE KEPERAWATAN
Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan menggunakan
kuesioner pada perawat ruang Melati diperoleh hasil 95% perawat
mendukung adanya ronde keperawatan. Namun, keterbatasan tenaga
yang menyebabkan beban kerja yang tinggi, sehingga waktu perawat
sebagian besar digunakan untuk pelayanan.
DISCHARGE PLANNING
Berdasaran hasil observasi dan wawancara, terdapat bukti telah
dilakukan discharge planning berdasarkan tanda tangan dokter
penanggung jawab, perawat, farmasi, dan dietisien.
DOKUMENTASI
KEPERAWATAN
Berdasarkan hasil angket didapatkan hasil 90% mengerti cara pengisian
format dokumentasi dengan tepat dan benar. Sebanyak 95% perawat
menyatakan bahwa pendokumentasian dilaksanakan tepat waktu (segera
setelah melakukan tindakan), namun pada hasil observasi diruang Melati
dikerjakan setelah perawat selesai memberikan pelayanan
SUPERVISI
KEPERAWATAN
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara perawat meyatakan
mengetahui tentang supervisi, dan telah dilakukan supervisi di ruangan
Melati. Namun, supervisi di ruang Melati belum dilakukan secara rutin
PENDANAAN
Untuk penggajian, Tunjangan Kinerja, Tunjangan Profesi bagi PNS dan ASN
pegawai di ruang Melati dibebankan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
berdasarkan golongan dan masa kerja yang ada. Sedangkan untuk Jasa Pelayanan
(Jaspel) dihitung berdasarkan banyaknya jumlah pasien yang dirawat di ruang Melati
RSUD. A. W. Sjahranie Samarinda dan dibebankan kepada RSUD. A. W. Sjahranie
Samarinda dan juga BPJS Kesehatan. Untuk jasa tindakan (Jastin) dihitung
berdasarkan tindakan-tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien yang
dirawat di ruang Melati RSUD. A. W. Sjahranie Samarinda dan dibebankan kepada
RSUD. A. W. Sjahranie Samarinda dan juga BPJS Kesehatan.
Kualitas Pelayanan Keperawatan (M5-
Mutu)

Anda mungkin juga menyukai