Anda di halaman 1dari 13

REFERAT

RHINOSINUSITIS
Oleh:
Pembimbing:
HARYADI, S.Ked.
dr. Meilina Wardhani, Sp.THT-KL
712018048

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG


TENGGOROKAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2020
LATAR
BELAKANG
Rhinosinusitis merupakan peradangan pada mukosa hidung dan sinus
paranasal. Rhinosinusitis disebabkan karena adanya gangguan
drainase pengeluaran sekret di dalam sinus sehingga terjadi penumpukan sekret
yang menjadi media pertumbuhan kuman yang menyebabkan peradangan pada
mukosa. Rhinosinusitis dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup seperti
gangguan tidur, depresi, cemas, rasa lelah, disfungsi seksual hingga kematian. Data terbaru di
Eropa menjabarkan bahwa Rhinosinusitis mengenai
5-15% populasi umum. The National Health Interview Survey
menyatakan sekitar 14-16% populasi di US terkena Rhinosinusitis. Survey yang dilakukan pada
73.364 orang di US menyatakan bahwa
prevalensi terjadinya Rhinosinusitis sebanyak 3,4% pada pria dan 5,7% pada wanita. Data
DEPKES RI 2003, penyakit hidung dan sinus berada pada
urutan ke-25 dari 50 dari penyakit yang sering dijumpai atau sekitar 102.817
penderita rawat jalan di rumah sakit
ANATO
MI
ANATOMI
VASKULARI
SASI

INERVASI
DEFINI
SI
Menurut European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps
(EPOS) 2012, rinosinusitis didefinisikan sebagai inflamasi hidung dan
sinus paranasal yang ditandai dengan dua gejala atau lebih, salah satunya
termasuk hidung tersumbat atau obstruksi atau kongesti disertai dengan
nyeri wajah dan/atau penurunan sensitivitas pembau
Rinosinusitis sering bermula dari infeksi
virus yang dapat pula berkembang menjadi
infeksi bakterial. Penyebab lainnya adalah
infeksi jamur, infeksi gigi, alergi, refluks
laringofaring, fraktur, dan tumor

Terjadinya rinosinusitis juga dipengaruhi


oleh faktor host yaitu genetik dan
struktur anatomi, faktor agen dan
lingkungan
PATOFISIOLOGI
Menurut EPOS 2007, rinosinusitis ditegakkan apabila ada
hidung tersumbat/obstruksi/kongesti ditambah salah satu atau
lebih dari gejala berikut :

- Nyeri wajah/rasa tertekan di wajah

- Penurunan/hilangnya kemampuan menghidu

 
GEJALA
Ditambah salah satu dari temuan nasoendoskopi berikut :

- Sekret mukopurulen dari meatus medius

- Edema/obstruksi mukosa di meatus medius

- Polip
Dan/atau gambaran tomografi komputer berupa perubahan
mukosa di kompleks osteomeatal dan/atau sinus
JENIS/KLASIFIKASI

Berdasarkan waktu Berdasarkan Secara anatomi


perjalanan penyakit penyebabnya sekaligus
epidemiologi
• akut (<4 minggu), • Rinogen
• subakut (4-12 minggu), • dentogen. • sinus maksila,
• dan kronik (>12 • sinus etmoidalis,
minggu) • sinus frontalis,
• dan sinus sfenoidalis
TATALAKSANA

Berdasarkan waktu Berdasarkan Secara anatomi


perjalanan penyakit penyebabnya sekaligus
epidemiologi
• akut (<4 minggu), • Rinogen
• subakut (4-12 minggu), • dentogen. • sinus maksila,
• dan kronik (>12 • sinus etmoidalis,
minggu) • sinus frontalis,
• dan sinus sfenoidalis
KOMPLIKASI
Komplikasi rinosinusitis yang berat dapat terjadi pada
rinosinusitis akut atau rinosinusitis kronik eksaserbasi akut,
meliputi komplikasi ekstrakranial dan intrakranial. Komplikasi
intrakranial dapat berupa meningitis, abses ekstradural atau
subdural, abses otak, dan trombosis sinus kavernosus. Komplikasi
ekstrakranial terutama mengenai orbita, hal ini disebabkan letak
sinus paranasal yang berdekatan dengan mata (orbita).
Komplikasi pada orbita yang dapat terjadi yakni edema palpebra,
sellulitis orbita, abses subperiostal, dan abses orbita. Komplikasi
pada rinosinusitis kronis dapat berupa osteomielitis dan abses
subperiostal maupun kelainan pada paru seperti bronkitis kronik
dan bronkiektasis
TERIMAK
ASIH

Anda mungkin juga menyukai