Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Model
Pembelajaran
Pembelajaran
Kooperatif
Langsung
Model
Pembelajaran
Pembelajaran
Problem
Berdasarkan
Solving
Masalah
Model Pembelajaran Langsung
Pengertian Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam
menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat,
sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat.
Model pembelajaran berbasis masalah adalah salah satu strategi pembelajaran yang
digunakan oleh guru dalam proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
masalah sebagai langkah untuk mengumpulkan pengetahuan, sehingga dapat
merangsang siswa untuk berfikir kritis dan belajar secara individu maupun kelompok
kecil sampai menemukan solusi dari masalah tersebut.
Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Siswa akan terbiasa menghadapi masalah dan merasa tertantang untuk
menyelesaikan masalah, yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Memupuk solidaritas sosial dengan terbiasa berdiskusi dengan teman-teman
sekelompok kemudian berdiskusi dengan teman-teman sekelasnya
Semakin mengakrabkan guru dengan siswa
Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Tidak banyak guru yang mampu mengantarkan siswa kepada pemecahan
masalah
Seringkali memerlukan biaya mahal dan waktu yang panjang
Aktivitas siswa yang dilaksanakan diluar sekolah sulit dipantau guru
langkah model pembelajaran langsung
Guru diharuskan menyampaikan fokus dan tujuan pembelajaran kepada siswa. Guru
menyampaikan materi apa saja yang harus dipelajari dan apa saja yang harus siswa lakukan dan
kuasai.
Mengulas kembali pemahaman siswa tentang materi yang telah dikuasai sebelumnya. Pada
langkah ini guru memberikan soal agar bisa mengetahui keterampilan dan pengetahuan siswa
yang sudah dikuasai.
Memberikan bahan materi ajar. Dalam sesi ini, guru memberikan materi dan mempresentasikan
materi pembelajaran beserta contoh dan konsep peragaan.
Melakukan bimbingan. Bimbingan ini dilaksanakan dengan cara memberikan memberikan
pertanyaan untuk menguji siswa dalam penguasaan sebuah konsep ilmu pengetahuan.
Siswa diberi waktu luang untuk mengasah materi (pengetahuan). Pada sesi ini siswa diberi waktu
luang untuk mengasah materi pengetahuan dan keterampilan secara individu atau grup.
Mengevaluasi kemapuan siswa dan guru memberi feedback. Pada tahap ini guru melakukan kajian
ulang kepada siswa, tentang apa yang telah dipelajari. Siswa memberi feedback agar bisa menjadi
bahan evaluasi di masa yang akan datang.
Membuat latihan individu ke siswa. Pada sesi ini guru membuat latihan tugas individu kepada
siswa, latihan tersebut berguna untuk mengembangkan pemahaman siswa terhadap materi yang
sudah dipelajari.
Langkah Model pembelajaran kooperatif
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa. Guru mengklasifikasi maksud pembelajaran kooperatif.
Hal ini penting untuk dilakukan karena siswa harus memahami dengan jelas prosedur dan aturan dalam
pembelajaran.
Fase kedua
Guru harus menjelaskan bahwa siswa harus saling bekerja sama di dalam kelompok. Penyelesaian tugas
kelompok harus merupakan tujuan kelompok. Tiap anggota kelompok memilih akuntabilitas individual
untuk mendukung tercapainya tujuan kelompok. Pada fase ketiga ini terpenting jangan sampai ada free-rider
atau anggota yang hanya menggantungkan tugas kelompok kepada individiu lainnya.
Fase keempat
Guru perlu mendampingi tim-tim belajar, mengingatkan tentang tugas-tugas yang dikerjakan siswa dan
waktu yang dialokasikan. Pada fase ini bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, pengarahan,
atau meminta beberapa siswa mengulangi hal yang sudah ditunjukkan.
Fase kelima
Guru melakukan evaluasi dengan menggunakan strategi evaluasi yang konsisten dengan tujuan
pembelajaran.
Fase keenam
Guru merupakan struktur reward yang akan diberikan kepada siswa. Variasi struktur reward dapat dicapai
tanpa tergantung pada apa yang dilakukan orang lain. Struktur reward kompetitif adalah jika siswa diakui
uasaha individualnya berdasarkan perbandingan dengan orang lain. Struktur reward kooperatif diberikan
kepada tim meskipun anggota tim-timnya saling bersaing
Langkah metode problem solving
Langkah- langkah metode ini antara lain:
Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari
siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.
Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut. Misalnya, dengan jalan membaca buku- buku, meneliti, bertanya,
berdiskusi, dan lain-lain.
Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu
saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua diatas.
Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus
berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban
tersebut betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama
sekali tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran jawaban ini tentu saja diperlukan
metode-metode lainnya seperti, demonstrasi, tugas diskusi, dan lain-lain.
Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir
tentang jawaban dari masalah yang ada.
Langkah Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah