Anda di halaman 1dari 12

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

Oleh :

Danning Wulan Sari (12208193070)


Septiana Nurlaili (12208193071)
Agnes Nur Patmayuni (12208193079)
 Model Pembelajaran Biologi

 Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola


yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan
untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran
antara lain buku, film, computer, kurikulum, dan lain-lain.
 Joyce & Weil (1980:53) mendefinisikan model pembelajaran
sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan pembelajaran.
Jenis-jenis Model Pembelajaran Biologi

Model
Pembelajaran
Pembelajaran
Kooperatif
Langsung

Model
Pembelajaran
Pembelajaran
Problem
Berdasarkan
Solving
Masalah
Model Pembelajaran Langsung

 Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) merupakan salah satu


model pengajaran yang dirancang khusus untuk mengembangkan belajar
siswa tentang pengetahuan procedural dan pengetahuan deklaratif yang
terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah
(Sofan Amri & Iif Khoiru Ahmadi, 2010:39).

 Ciri-ciri model pembelajaran langsung

a. Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk


prosedur penilaian belajar.
b. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
c. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar
kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil.
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Langsung

Kelebihan model pembelajaran langsung


 A. Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.
 B. Dapat digunakan untuk menekankan kesulitan-kesulitan yang mungkin
dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
 C. Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan
keterampilan keterampilan.

Kekurangan Model Pembelajaran Langsung


a. Karena guru merupakan pusat dalam cara penyampaian ini, maka kesuksesan
pembelajaran ini bergantung pada guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan,
percaya diri, antusias dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan
perhatiannya, dan pembelajaran akan terhambat
b. Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa. Sayangnya,
banyak siswa bukanlah merupakan pengamat yang baik sehingga dapat melewatkan
hal-hal yang dimaksudkan oleh guru
Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang menempatkan siswa dalam
kelompok-kelompok kecil yang anggotanya bersifat heterogen, terdiri dari siswa
dengan prestasi tinggi, sedang, dan rendah, perempuan dan laki-laki dengan latar
belakang etnik yang berbeda untuk saling membantu dan bekerja sama mempelajari
materi pelajaran agar belajar semua anggota maksimal.

Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif


 A. guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu
memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu
 B. agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan dukungan
fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai
 C. selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topic
permasalahan yang sedang dibahas meluas sehingga banyak yang tidak sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan, dan
 D. saat diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang, hal ini mengakibatkan
siswa yang lain menjadi pasif.
Model Pembelajaran Problem Solving

Pengertian Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam
menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat,
sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat.

Kekurangan dari model pembelajaran problem solving antara lain :


1. Pembelajaran ini membutuhkan waktu yang lama dalam segi persiapan.
2. Saat siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai masalah, kepercayaan
bahwa yang sulit dipelajari untuk dipecahkan, maka mereka tidak mau untuk
Mencoba.
3. Masalah yang diangkat dan cara membuat problem tidak efektif.
4. Kurang nya kesiapan guru untuk berkolaborasi dalam memecahkan

Kelebihan model Problem Solving antara lain :


5. Merupakan pemecahan masalah yang bagus untuk memahami isi pelajaran
6. Dapat menantang kemampuan serta memberikan kepuasan untuk pengetahuan
baru bagi siswa.
7. Meningkatkan aktifitas siswa pembelajar
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Model pembelajaran berbasis masalah adalah salah satu strategi pembelajaran yang
digunakan oleh guru dalam proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
masalah sebagai langkah untuk mengumpulkan pengetahuan, sehingga dapat
merangsang siswa untuk berfikir kritis dan belajar secara individu maupun kelompok
kecil sampai menemukan solusi dari masalah tersebut.
Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Siswa akan terbiasa menghadapi masalah dan merasa tertantang untuk
menyelesaikan masalah, yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Memupuk solidaritas sosial dengan terbiasa berdiskusi dengan teman-teman
sekelompok kemudian berdiskusi dengan teman-teman sekelasnya
Semakin mengakrabkan guru dengan siswa
Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Tidak banyak guru yang mampu mengantarkan siswa kepada pemecahan
masalah
Seringkali memerlukan biaya mahal dan waktu yang panjang
Aktivitas siswa yang dilaksanakan diluar sekolah sulit dipantau guru
langkah model pembelajaran langsung

langkah model pembelajaran langsung terdiri dari:

 Guru diharuskan menyampaikan fokus dan tujuan pembelajaran kepada siswa. Guru
menyampaikan materi apa saja yang harus dipelajari dan apa saja yang harus siswa lakukan dan
kuasai.
 Mengulas kembali pemahaman siswa tentang materi yang telah dikuasai sebelumnya. Pada
langkah ini guru memberikan soal agar bisa mengetahui keterampilan dan pengetahuan siswa
yang sudah dikuasai.
 Memberikan bahan materi ajar. Dalam sesi ini, guru memberikan materi dan mempresentasikan
materi pembelajaran beserta contoh dan konsep peragaan.
 Melakukan bimbingan. Bimbingan ini dilaksanakan dengan cara memberikan memberikan
pertanyaan untuk menguji siswa dalam penguasaan sebuah konsep ilmu pengetahuan.
 Siswa diberi waktu luang untuk mengasah materi (pengetahuan). Pada sesi ini siswa diberi waktu
luang untuk mengasah materi pengetahuan dan keterampilan secara individu atau grup.
 Mengevaluasi kemapuan siswa dan guru memberi feedback. Pada tahap ini guru melakukan kajian
ulang kepada siswa, tentang apa yang telah dipelajari. Siswa memberi feedback agar bisa menjadi
bahan evaluasi di masa yang akan datang.
 Membuat latihan individu ke siswa. Pada sesi ini guru membuat latihan tugas individu kepada
siswa, latihan tersebut berguna untuk mengembangkan pemahaman siswa terhadap materi yang
sudah dipelajari.
Langkah Model pembelajaran kooperatif

Model pembelajaran kooperatif erdiri atas enam fase.


 Fase pertama

Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa. Guru mengklasifikasi maksud pembelajaran kooperatif.
Hal ini penting untuk dilakukan karena siswa harus memahami dengan jelas prosedur dan aturan dalam
pembelajaran.
 Fase kedua

Guru menyampaikan informasi, sebab informasi ini merupakan isi akademik.


 Fase ketiga

Guru harus menjelaskan bahwa siswa harus saling bekerja sama di dalam kelompok. Penyelesaian tugas
kelompok harus merupakan tujuan kelompok. Tiap anggota kelompok memilih akuntabilitas individual
untuk mendukung tercapainya tujuan kelompok. Pada fase ketiga ini terpenting jangan sampai ada free-rider
atau anggota yang hanya menggantungkan tugas kelompok kepada individiu lainnya.
 Fase keempat

Guru perlu mendampingi tim-tim belajar, mengingatkan tentang tugas-tugas yang dikerjakan siswa dan
waktu yang dialokasikan. Pada fase ini bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, pengarahan,
atau meminta beberapa siswa mengulangi hal yang sudah ditunjukkan.
 Fase kelima

Guru melakukan evaluasi dengan menggunakan strategi evaluasi yang konsisten dengan tujuan
pembelajaran.
 Fase keenam

Guru merupakan struktur reward yang akan diberikan kepada siswa. Variasi struktur reward dapat dicapai
tanpa tergantung pada apa yang dilakukan orang lain. Struktur reward kompetitif adalah jika siswa diakui
uasaha individualnya berdasarkan perbandingan dengan orang lain. Struktur reward kooperatif diberikan
kepada tim meskipun anggota tim-timnya saling bersaing
Langkah metode problem solving
Langkah- langkah metode ini antara lain:

 Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari
siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.
 Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut. Misalnya, dengan jalan membaca buku- buku, meneliti, bertanya,
berdiskusi, dan lain-lain.
 Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu
saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua diatas.
 Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus
berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban
tersebut betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama
sekali tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran jawaban ini tentu saja diperlukan
metode-metode lainnya seperti, demonstrasi, tugas diskusi, dan lain-lain.
 Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir
tentang jawaban dari masalah yang ada.
Langkah Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Sintak atau langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah/PBL adalah;

 Orientasi siswa pada masalah


 Mengorganisasi siswa untuk belajar
 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
 Mengembangkan dan menyajikan hasil
 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Anda mungkin juga menyukai