Kondisi2
pengaruh (efek) berbahaya
wujud sifat
Pendahuluan
peristiwa timbulnya pengaruh berbahaya/efek
toksik racun atas MH :
1. Pemejanan dengan racun
2. Absorpsi dr tempat pemejanan
3. Racun/metabolit terdistribusi ke tempat aksi
4. Antaraksi antara racun/meabolit dengan
komponen penyusun sel sasaran atau reseptor
5. Sederetan peristiwa biokimia dan biofisika
berikutnya
6. Timbul pengaruh/efek toksik dengan wujud
dan sifat tertentu.
Pendahuluan
Ketoksikan suatu senyawa ditentukan oleh:
1. Keberadaan (kadar dan lama tinggal ) syw
atau metabolit di temapt aksi
2. Keefektifan antaraksi (mekanisme reaksi).
Asas toksikologi :
1. Kondisi pemejanan dan kondisi MH (aneka
ragam faktor yg mempengaruhi ketoksikan)
2. Mekanisme aksi (penyebab timbulnya efek)
3. Wujud dan sifat efek ( respon tubuh thdp
ketoksikan + tolok ukur kualitatif)
Tolok ukur kuantitatif : kekerabatan antara
kondisi pemejanan dan wujud.
Toksikokinetika Racun
Racun (syw induk)
Intravaskuler ekstravaskuler
Absorpsi
Sirkulasi darah
Distribusi eliminasi
Tempat aksi
Sel ssrn/R metabolisme ekskresi
Difusi pasif
Membran tdk ikut aktif dlm pelintasan
Ada gradien kadar, syw larut lipid, bentuk tak
terionkan
TR, absorpsi
Difusi aktif
Membran ikut aktif (carier, energi metabolik)
Syw endogen, unsur hara, syw mirip syw endogen,
barbagai ion
Fluorourasil (analog urasil), ion timah (syw beracun yg
mencemari mknan)
Difusi dipermudah
Memerlukan carier, tdk memelukan energi metabolik
(searah gradien)
Syw endogen, unsur hara (vit B12), syw mirip syw endgn
Contoh :
Vd 2L (BB 50kg) tersebar di plasma (4%)
Vd 30L (BB 50kg) tersebar ke seluruh cairan
tubuh (60%)
Mrpk besaran semu : vol tdk sepenuhnya menggambarkan
luas penyebaran sesungguhnya, harga hy ditetapkan
berdasarkan kadar racun di dlm tubuh.
TR, distribusi
tempat distribusi : jaringan, hati + ginjal, lemak,
sawar otak, sawar plasenta
Jaringan
Menumpuk di tmpt aksi (CCl4 – sel/jaringan hari
– nekrosis), tdk menumpuk di tmpt aksi (timah,
distribusi terpusat – tulang; gejala keracunan
– dlm jar.lunak).
Gudang penyimpanan : kompartemen dimana
racun terpusatkan (prot.plasma, hati, ginjal,
lemak, tulang).
Sbg mkx perlindungan : mencegah penumpukan
racun dlm kadar tinggi pd tempat toksik. Ttp
jg memperpanjang eliminasi keluar tubuh shg
penganggulannya lbh sulit.
TR, distribusi
Hati dan ginjal
Gudang penyimpanan racun yg poten, py
kapasitas yg tinggi utk mengikat zat kimia
berkaitan dgn tmpt eliminasi
Lemak
Dpt sbg gudang krn byk zat organik yg msk tbh
sgt lipofil shg penetrasi ke dlm sel dan
pengambilan oleh jaringan dpt berlangsung dgn
cepat
TR, metabolisme
Metabolisme : perubahan hayati (biotransformasi) zat
kimia toksik mjd sesuatu metabolit yg scr kimia
berbeda dgn zat kimia induknya.
Makna :
1. Zat kimia mengalami perubahan struktur mll mkx rx
ttt.
2. Perubahan struktur mengakibatkan perubahan sifat
fisika kimai zat induk.
3. Bentuk ubahannya disebut metabolit, py sifat fisika
kimia yg berbeda dgn zat induk.
4. Perubahan sifat menyebabkan metabolit memiliki
kelarutan dlm air/lipid, avinitas dgn jar/tmpt aksi,
aktv intrinsik yg berbeda dgn zat induk.
5. Hasil bersih = perubahan biokimia = perubahan
ketoksikan zat induk
TR, metabolisme
Tempat metabolisme : hati (utama), ginjal, usus, kelenjar
kelamin, plasenta.
Jalur metabolisme : fase I dan fase II
Fase I :
Reaksi fungsionalisasi
Reaksi oksidasi, reduksi, hidrolisis
Memberikan struktur kimia yg diperlukan u.rx
metabolisme fase II
Enzim : sitokrom P-450 mikrosomal
Jika xenobiotika py struktur yg sesuai dgn rx
metabolisme fase II maka tdk mll rx transformasi
fase I
TR, metabolisme
Fase II :
Reaksi konjugasi glukoronidasi, sulfatasi, glutation.
Rx biosintetik : syw asing/metabolik dr fase I scr
kovalen berikatan dgn mol endogen ttt yg polar (asam
glukoronat, sulfat, glutation), menghasilkan konjugat
yg lbh polar dan kurang larut dlm lipid/mudah
terionkan dlm pH fisiologi.