Anda di halaman 1dari 22

Perdarahan Jalan Lahir

diakibatkan oleh Abortus


Inkomplit

NL Pricilia Sari Sudharsana


102017144
Kelompok D6
Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Krida Wacana Jakarta
01 02
Identifikasi Istilah Rumusan Masalah

03 04
TABLE OF CONTENTS
Hipotesis Mind Map
G1P0A0 Abortus incomplete

05 06
Penjelasan Kesimpulan
Seorang perempuan, 25 tahun,
datang ke IGD RS dengan
keluhan perdarahan banyak
dari jalan lahir. Pasien mengaku
sudah terlambat haid sekitar 3
bulan dan melakukan Skenario 11
pemeriksaan tes kehamilan
sendiri di rumah dengan hasil
positif, namun belum
memeriksakan diri ke bidan
ataupun dokter.
Identifikasi
Istilah

Tidak ada

Rumusan Masalah
Perempuan 25 th dengan riwayat test kehamilan (+)
alami perdarahan banyak dari jalan lahir
Hipotesis

pasien mengalami G1P0A0 abortus incomplete


MIND MAP

WD dan DD

Langkah
Abortus RM Pengelolaan
Kasus

penatalaksanaa
n
1. Identitas: pekerjaan: karyawan swasta, sudah menikah, pendidikan
terakhir: SMA
2. Keluhan utama: perdarahan dari jalan lahir
3. RPS : Perdarahan sudah dirasakan sejak 3 hari SMRS, awalnya hanya
flek kecoklatan, namun sejak 2 jam SMRS perdarahan bertambah banyak,
disertai keluar gumpalan darah dan jaringan seperti daging.
4. Riwayat trauma : - Anamnesis
5. Riwayat : minum obat-obatan tidak ada
6. Riwayat obstetri: kehamilan pertama
7. Riwayat kontrasepsi: tidak ada
8. Riwayat haid: Haid terakhir awal bulan Agustus 2019, haid teratur, siklus
28-30 hari, lama haid 5-7 hari, tidak ada nyeri haid. menarche usia 14
tahun.
9. Keluhan disertai nyeri perut bagian bawah, skala nyeri 5-6/10
1. Keadaan umum : tampak sakit sedang
2. kesadaran : CM
3. Tanda vital : TD 100/70, N 96x/menit, Rr 20x/menit, S 36.5 C
4. Status generalis  pemeriksaan fisik umum : dalam batas normal
5. Status obsteri :
- Inspeksi genitalia luar : vulva dan vagina dalam batas normal, tampak
Pemeriksaan
darah membasahi daerah genitalia luar. Fisik
- Pemeriksaan bimanual : permukaan vagina licin. Serviks terbuka 2 jari
longgar, teraba jaringan di Orificium Uretra Eksterna, uterus teraba diatas
simfisis, tidak ada massa pada adneksa.
Definisi

Perdarahan dari uterus yang disertai dengan keluarnya sebagian atau seluruh hasil
konsepsi sebelum pada usia kehamilan < 20-24 minggu dan atau Berat < 500gr
Abortus
Patofisiologi
Etiologi :
Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis + nekrosis jaringan Faktor pertumbuhan hasil konsepsi
sekitarnya  hasil konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya (benda asing dalam Faktor lingkungan endometrium
uterus)  uterus berkontraksi untuk mengeluarkannya. Faktor ibu
Epidemiologi

• Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2002-2003 menunjukkan bahwa abortus meningkat seiring
peningkatan usia ibu.
• Angka kejadian abortus secara nasional adalah 4%, bervariasi mulai dari 2,4% di Bengkulu sampai 6,9% di Papua
Barat. (RISKESDAS 2010)
• Menurut data dari RSUD Labuang Baji Makassar, pada tahun 2011 terdapat kasus abortus inkompletus sebesar 97
kasus dari total 166 kasus abortus. Kemudian pada tahun 2012 terdapat kasus abortus inkompletus sebesar 200
kasus dari 270 total kasus abortus.
1. Kanalis servikalis terbuka
2. Dapat diraba jaringan dalam rahim atau kanalis servikalis Bilamana kita dapat
3. Dengan pemeriksaan inspekulum perdarahan berrtambah mencurigai bahwa terjadi
Abortus?
4. Terlambat haid atau amenorrhea kurang dari 20 minggu
5. Rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis serta sering
nyeri pinggang akibat kontraksi uterus
1. Abortus Iminens
2. Abortus Insipiens
3. Abortus Inkomplit Jenis dan Derajat
4. Abortus Komplit Abortus Spontan
5. Retensi Embrio (Missed Abortion)
• Peristiwa perdarahan dari uterus pada kehamilan < 20 minggu,
hasil konsepsi masih dalam uterus, tanpa adanya dilatasi
serviks.
Gejala
• perdarahan dari OUE, mules sedikit/(-), besar uterus = usia
Abortus Imminens gestasi, OUI tertutup, tes kehamilan positif.
Penanganan
• Bedrest
• USG  janin hidup / mati
• Prognosa tergantung macam & lamanya perdarahan. Prognosa
kurang baik jika perdarahan lama, disertai mules dan
pendataran serta pembukaan serviks.
• Peristiwa perdarahan utereus pada kehamilan < 20 minggu, dengan
dilatasi serviks uteri yang meningkat, hasil konsepsi masih dalam
uterus.
Gejala
• Mules sering & kuat, perdarahan bertambah banyak.

Abortus Insipien Penanganan


• pengeluaran hasil konsepsi bisa dengan kuret vakum atau cunam
ovum, disusul dengan kerokan.
• Pada kehamilan > 12 MG, perdarahan tidak banyak, bahaya perforasi
> besar  Infus oksitosin.
• Bila janin sudah keluar, plasenta tertinggal  pengeluaran plasenta
secara digital  kerokan.
• Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan < 20
minggu, dengan sisa yang tertinggal dalam uterus.

Diagnosis
• Kanalis servikalis terbuka, teraba, jaringan dapat teraba
Abortus Inkompletus dalam kavum uteri/ menonjol dari OUE, perdarahan bisa
banyak sekali, tak akan berhenti sebelum sisa konsepsi
dikeluarkan  syok.

Terapi
• Penanganan syok  infus NaCl/RLtransfusi
• Semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.

Gejala
• Perdarahan sedikit, ostium uteri eksternum terutup,
uterus mengecil.
Abortus Kompletus
Penanganan
• Bila anemis  Sulfas Ferrosus.
• Kematian janin < 20 Mg, tapi tidak dikeluarkan selama  8 Mg.
• Etiologi ??, diduga Hormon progesteron
Gejala
• Diawali dengan abortus imminens yang kemudian menghilang spontan atau
setelah terapi.
Missed Abortion • Gejala subyektif kehamilan menghilang, mammae mengendor, uterus
mengecil, tes kehamilan (-). Sering disertai gangguan pembekuan darah
karena hipofibrinogenemia.
Terapi
• Tergantung KU & kadar fibrinogen serta psikis os. Jika < 12 Mg  DC, jika >
12 Mg  infus oksitosin 10 IU/D5 500 cc atau Prostagalndin E
• Abortus infeksiosus : abortus yang disertai infeksi traktus Genitalia.
• Abortus septik : abortus infeksiosus berat disertai penyebaran kuman
atau toksin ke dalam peredaran darah atau peritoneum.

Gejala
Terjadi abortus disertai tanda infeksi : demam, takikardi, perdarahan
Abortus pervaginam berbau, uterus membesar, lembek, nyeri tekan,
lekositosis. Bila sepsis  demam , menggigil, Tekanan Darah .
Infeksiosus /
Abortus Septik Penanganan
• infus  transfusi, Antibiotik. Kuretase dilakukan dalam 6 jam
DERAJAT ABORTUS

Diagnosis Perdarahan Serviks Besar Gejala lain


uterus

         
Abortus Sedikit  Tertutup Sesuai usia Pt positif
iminens sedang Lunak kehamilan Kram ringan
Uterus lunak
 
         
Abortus Sedang  Terbuka Sesuai atau Kram sedang/kuat
insipiens banyak Lunak lebih kecil Uterus lunak
 
         
Abortus Sedikit  Terbuka  usia Kram kuat
inkomplit banyak Llunak kehamilan Keluar jaringan
Uterus lunak
         
Abortus Sedikit  Tertutup  usia Sedikit/tanpa kram
komplit tidak ada Lunak kehamilan massa kehamilan (+/-)
Uterus agak kenyal
 
PENATALAKSANAA
N

*ergometrin: untuk mengatasi perdarahan setelah persalinan atau aborsi


*misoprostol: untuk memicu persalinan untuk melakukan aborsi
Perdarahan
Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-sisa
hasil konsepsi dan jika perlu pemberian transfusi darah. Kematian karena
perdarahan dapat terjadi apabila pertolongan tidak diberikan pada
waktunya.

Syok KOMPLIKASI
Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan (syok hemoragik)
dan karena infeksi.

Infeksi
Infeksi dalam uterus dan adneksa dapat terjadi dalam setiap abortus
tetapi biasanya didapatkan pada abortus inkomplit yang berkaitan erat
dengan suatu abortus yang tidak aman.
• Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan Kesimpulan
penunjang, dapat ditegakkan diagnosa bahwa perempuan berusia 25
tahun mengalami abortus inkomplit ditandai dengan keluarnya
perdarahan yang banyak dan jaringan seperti daging dari jalan lahir.
• Oleh itu, hipotesis diterima.
THANKY
OU

Anda mungkin juga menyukai