Anda di halaman 1dari 17

PROBLEM

MUSKULOSKELETAL PADA
ANAK
KELOMPOK 1

Ammellya Putri Hanindra Halim P3.73.26.1.19.001


Ananda Nurfitri Arifiantie P3.73.26.1.19.002
Ananda Vio Salsabila P3.73.26.1.19.003
Andini Wahyuningrum P3.73.26.1.19.004
Anisa Rahmawati NurjanahP3.73.26.1.19.005
Annas Diah Lisaninda P3.73.26.1.19.006
Ashila Putri Lestari P3.73.26.1.19.007
Aurizha Rahma Pratiwi P3.73.26.1.19.008
Baskoro Teguh Mujianto P3.73.26.1.19.009
Bimo Kholifah Hutomo P3.73.26.1.19.010
Brilliant Syahgiran Yusuf P3.73.26.1.19.011
Daffiela Sekar Pramesthi P3.73.26.1.19.012
HIP DYSPLASIA
Hip dysplasia atau DDH (Developmental Dysplasia of Hip) merupakan
perkembangan abnormal panggul berupa displasia, subluksasi, dan dislokasi
sendi panggul pada anak-anak. Displasia acetabular menyebabkan kelainan
pengembangan acetabulum, termasuk ukuran, bentuk, dan susunan.
Kelainan tersebut di mana soket panggul yaitu acetabulum yang menopang
caput femur terlalu dangkal sehingga soket panggul tidak sepenuhnya
memenuhi bola tulang femur.
Problem fisioterapi
• Dislokasi panggul
• Ketidakstabilan panggul
• panjang kaki asimetris
• Mobilitas atau kelenturan yang kurang di satu sisi
• Ketika sudah bisa berjalan, berjalan dengan jari kaki, atau gaya berjalan seperti bebek
yang bergoyang-goyang atau tidak seimbang
Penanganan fisioterapi
• Pada usia 0-2 bulan, mereposisi panggul dan dipasang brace khusus, yaitu penyangga
untuk mempertahankan pinggul dan sendi-sendinya agar berada dalam posisi yang
tepat.
• Terapi pada bayi berusia kurang dari 6 bulan, yaitu dengan memasang Pavlik Harness,
yaitu sebuah alat berbentuk M yang dikenalkan oleh Arnold Pavlik.
• Terapi untuk anak usia 1 – 3 tahun adalah dengan melakukan traksi
• Terapi untuk anak usia 3 tahun ke atas adalah dengan operasi tulang atau hip
replacement, dan pasca operasi bisa dilakukan dengan terapi latihan yang dipantau oleh
fisioterapis untuk meningkatkan mobilitas pergerakan tubuh
Skoliosis / Scoliosis / Skeliosis
Skoliosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang
belakang melengkung ke samping baik kiri atau kanan yang membuat
penderita bungkuk ke samping.
Skoliosis adalah suatu kondisi perubahan kurvatur spinal kearah lateral
yang disebabkan oleh kelainan dari perkembangan tulang belakang.
Kelainan ini banyak sekali diderita dikalangan anak-anak, khususnya
pada anak-anak usia sekolah.
Skoliosis dibagi menjadi dua jenis berdasarkan bentuk dan letak
kurvanya:
• Kurva C : umumnya di thoracolumbal
• Kurva S : lebih sering terjadi pada scoliosis idiophatic, di thoracal
kanan dan lumbal kiri
Problem fisioterapi
• Tulang belakang melengkung secara
abnormal ke samping
• Postur tubuh tidak simetris, Bahu/dan
pinggang kanan dan kiri tidak sama
tingginya.
• Sitting balance tidak baik
• Nyeri punggung
• spasme otot punggung
• Kelelahan pada tulang belakang setelah
duduk atau berdiri lama
Penanganan fisioterapi
• Terapi latihan, untuk penguatan dan peregangan otot – otot
• Penggunaan spinal brace, untuk menghentikan perkembangan derajat
kurva skoliosis agar tidak semakin buruk.
• Infrared, merelaksasi otot, mengurangi nyeri dan spasme otot
CLUB FOOT
Congenital Talipes Equino-varus (CTEV) atau biasa
disebut Clubfoot merupakan deformitas yang umum
terjadi pada anak-anak. Penyakit CTEV ini
merupakan suatu penyakit yang berhubungan
dengan suatu deformitas yang melibatkan tulang,
otot, tendon dan pembuluh darah yang bisa
menyebabkan terjadinya kelainan pada kemampuan
kaki untuk melakukan fleksi baik pada bagian
pergelangan kaki, inversi pada tungkai, adduksi pada
kaki depan, maupun rotasi pada bagian tibia.
Problem Fisioterapi
• Impairment
1. Otot-otot disekitar deformitas mengalami kontraktur
2. Ligament-ligament disekitar deformitas mengalami kekakuan
3. Jangka Panjang akan mengalami gangguan neurologis

• Functional Limitation (ketika anak sudah mulai latihan berjalan)


1. Kesulitan berdiri dan berjalan
2. Kelainan jalan dan postural
3. Aktivitas fungsional terganggu

• Performance
Kosmetika badan jelek sehingga penderita kurang percaya diri
Penanganan Fisioterapi

• Metode Ponseti -----> Pemasangan gips

• Metode French Functional

1. Peregangan Stretching

2. Massage

3. Imobilisasi --> Pemasangan elastic bandage

4. Kinesio Taping
Tortikolis

• Definisi Tortikolis
Berasal dari bahasa Latin  torta (twisted=terputar) , dan collum  (leher).
Tortikolis merupakan kelainan kongenital
dimana m.sternocleidomastoideus mengalami fibrosis dan gagal
memanjang sementara tubuh anak terus tumbuh sehingga terjadi
deformitas progresif.
Jenis tortikolis
• Congenital Muscular Torticolis merupakan gangguan tortikolis yang
paling sering ditemukan, yaitu kondisi keterbatasan gerakan leher
kongenital atau bawaan sejak lahir, 
• Tortikolis yang didapat setelah lahir, merupakan keadaan dimana
leher bayi selalu menoleh ke arah yang sama dan pergerakan leher
terbatas yang terjadi beberapa bulan setelah kelahiran,
Problem Fisioterapi pada tortikolis
• Kepala miring ke arah yang sakit (setelah menyingkirkan penyebab lain
seperti anomali tulang, diskitis, limfadenitis)
• Leher menjadi tidak seimbang dan pendek pada bagian yang fibrosis, di sisi
yang fibrosis telinga mendekati bahu, garis mata dan garis bahu membentuk
sudut (normalnya sejajar), perkembangan muka dapat menjadi asimetris,
dan terdapat benjolan berbatas tegas yang melibatkan satu atau kedua
caput sternocledomastoideus.
• Kelainan ini juga menghambat perkembangan motorik anak. Bayi menjadi
susah telungkup, susah duduk, cenderung menggunakan satu tangan saja,
susah untuk merangkak dan cenderung malas berjalan.    
 
Legg – Calvé – Perthes
• Penyakit Legg – Calvé – Perthes ( LCPD ) adalah gangguan pinggul
pada masa kanak-kanak yang dimulai dengan gangguan aliran darah
ke kepala tulang paha. Karena kurangnya aliran darah, tulang mati
( osteonecrosis atau nekrosis avascular ) dan berhenti
tumbuh. Seiring waktu, penyembuhan terjadi dengan pembuluh
darah baru yang menyusup ke tulang mati dan mengangkat tulang
nekrotik, yang menyebabkan hilangnya massa tulang dan
melemahnya kepala femoralis.
• Kondisi ini paling sering ditemukan pada anak-anak antara usia 4 dan
8, tetapi dapat terjadi pada anak-anak antara usia 2 dan 15 tahun.
• Kondisi ini dapat menyebabkan deformitas permanen pada kepala
femoralis, yang meningkatkan risiko terjadinya osteoartritis pada
orang dewasa. 
Problem Fisioterapi Legg – Calvé – Perthes
• Pincang: Pincang psoatik biasanya muncul pada anak-anak ini akibat kelemahan psoas
mayor. Lebih buruk setelah aktivitas fisik dan membaik setelah periode istirahat.
Pincang menjadi lebih terlihat di sore hari, setelah berjalan lama.
• Nyeri: Anak sering merasa sakit selama tahap akut . Rasa sakit biasanya lebih buruk di
sore hari dan dengan aktivitas yang lebih besar. Nyeri malam sering terjadi.
• ROM: Anak akan menunjukkan penurunan rentang gerak aktif ekstensi. Ada juga
rotasi internal yang terbatas pada fleksi dan ekstensi pada fase awal penyakit.
• Tingkat aktivitas tinggi yang tidak biasa: Anak-anak dengan LCPD biasanya sangat aktif
secara fisik, dan persentase yang signifikan memiliki hiperaktif atau gangguan defisit
perhatian.
• Pola pertumbuhan abnormal: Pola umum: Lengan bawah dan tangan relatif pendek
dibandingkan dengan lengan atas. Kakinya relatif pendek dibandingkan dengan tibia.
Penanganan Fisioterapi Legg – Calvé –
Perthes
Perawatan fisioterapi meliputi:
• Mobilisasi pasif untuk peregangan otot pinggul yang terkena.
• Latihan angkat tungkai lurus, untuk memperkuat otot-otot pinggul
yang terlibat dalam fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi otot-otot
pinggul.
• Mereka mulai dengan latihan isometrik dan setelah delapan sesi,
latihan isotonik.
• Pelatihan keseimbangan awalnya di medan yang stabil, dan kemudian
di medan yang tidak stabil.

Anda mungkin juga menyukai