Anda di halaman 1dari 26

UNIVERSITAS NU SURABAYA

Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

“ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN MOBILITAS


FISIK PADA PASIEN IBU POST PARTUM”
Nama kelompok:
(1.) SAUDIA PUTRI ROY RIYANTI (1150019060)
(2.) NOVIA ANDRIANI (1150019054)
(3.) VIDELA FAUSTINA (1150019056)
(4.) KHASAN HAQQUL AMIN (1150019052)
(5.) LINDA FAIZATUL.M (1150019050)
(6.) MITA AKHMALIA.P (1150019048)
(7.) ABID ALI AHMADI (1150019046)

1
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

》 Definisi
Mobilitas
• Mobilitas atau Mobilisasi adalah kemampuan
individu untuk bergerak secara bebas, mudah,
dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan aktivitas guna mempertahankan
kesehatannya. Imobilitas atau Imobilisasi
adalah keadaan dimana seseorang tidak dapat
bergerak secara bebas karena kondisi yang
menggangu pergerakan (aktivitas).

2
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Jenis jenis mobilitas


• Mobilitas penuh
• Mobilitas sebagian

3
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Etiologi
• Gaya hidup
• Proses penyakit/ cidera
• Kebudayaan
• Tingkat energi
• Usia dan status perkembangan
• Intoleransi aktifitas
• Gangguan neuromuskuler
• Gangguan muskulus
4
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Anatomi dan patofisiologi


• Struktur tulang dan jaringan ikat menyusun kurang lebih 25%
BB dan otot menyusun kurang lebih 50%. Kesehatan dan
baiknya sistem muskulus skeletal sangat tergantung pada
sistem tubuh. Struktur tulang memberikan perlindungan
terhadap organ vital termasuk otak, jantung dan paru-paru.
Kerangka tulang merupakan kerangka yang kuat untuk
menyangga struktur tubuh otot yang melekat ke tulang
memungkinkan tubuh bergerak. Sistem muskulus skeletal
merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskula) dan
tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah
fungsi tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi
kimia menjadi energi mekanik.
5
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Tanda dan gejala


• Kontraktur sendi
• Perubahan eliminasi urine
• Perubahan sistem Integumen
• Perubahan metabolik
• Perubahan sistem muskulus Skeletal
• Perubahan pada sistem Respiratori

6
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Manfaat mobilisasi
• Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early
ambulation
• Mengurangi rasa sakit dengan demikian pasien merasa sehat
• Membantu mempercepat organ-organ tubuh bekerja seperti
semula
• Mobilisasi memungkinkan kita mengajarkan segera untuk
pasien agar dapat merawat dirinya
• Mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli
• Memelihara fleksibilitas dari tulang dan sendi juga
meningkatkan kekuatan otot

7
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Dampak dari mobilisasi


• Kesulitan dalam memperbaiki kemampuan mobilisasi
• Ketidaknyamanan dalam latihan pasif dan aktif
• Status gizi yang kurang baik
• Dalam mengalami kelumpuhan baik humplegi maupun praplegi
• Dapat menyebabkan penurunan kesadaran6.
• Infeksi saluran kemih
• Sembelit
• Infeksi paru
• Gangguan aliran darah
• Luka tekan sendi kaku

8
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Gejala klinis atau masalah mobilisasi


1. Penyakit sistem saraf
2. Distrofi otot
3. Tumor pada sistem syaraf pusat
4. Peningkatan pada intra kranial
5. Penyakit jaringan ikat

9
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Diagnosa keperawatan Gangguan mobilitas fisik


Pada ibu post Partum
• Definisi
Masa nifas atau post partum merupakan masa dari mulainya plasenta
lahir dan berakhir ketika alat – alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama kira – kira 6 minggu
atau 42 hari setelah melahirkan, namun secara keseluruhan akan
kembali pulih dalam waktu tiga bulan (Eka, 2014). Umumnya waktu
masa nifas atau post partum paling lama adalah 40 hari, jika ada
perdarahan atau darah tetap keluar setelah 40 hari maka perlu
diperhatikan. Apabila keluarnya disaat haid maka itu adalah darah
haid atau menstruasri, akan tetapi jika darah terus keluar tidak pada
masa-masa haid dan darah tidak berhenti mengalir, maka ibu harus
segera memeriksakan diri ke bidan atau dokter
10
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Prinsip dan sasaran asuhan masa nifas


• Menurut Vivian, Lia (2011) jika dijabarkan lebih luas sasaran
dari masa nifas yaitu peningkatan kesehatan fisik maupun
psikologis, identifikasi penyimpangan dari kondisi normal
baik fisik dan psikis, mendorong agar dilaksanakan metode
yang sehat mengenai pemberian makanan anak dan
peningkatan pengembangan hubungan antara ibu dan anak
yang baik, mendukung dan memperkuat percaya diri ibu dan
memungkin ibu untuk melaksanakan perannya dalam situasi
keluarga dan budaya khusus, pencegahan, diagnosis dini, dan
pengobatan komplikasi pada ibu, merujuk ibu ke asuhan
tenaga ahli bila perlu, imunisasi ibu terhadap tetanus.
11
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Tujuan masa nifas


• Mendeteksi adanya perdarahan masa nifas
• Menjaga kesehatan ibu dan bayi
• Melaksanakan skrining secara komprehensif
• Memberikan pendidikan kesehatan diri
• Memberikan pendidikan mengenai laktasi dan
perawatan payudara
• Konseling mengenai KB antara lain

12
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Tahapan masa nifas


• Periode immedieate post partum atau puerperium dini yaitu masa
segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Terdapat
banyak masalah pada masa ini seperti perdarahan karena atonia
uteri. Oleh karena itu harus teratur melakukan pemeriksaan
kontraksi uterus, pengeluaran lokhea, tekanan darah dan suhu.
• Periode intermedial atau early post partum yaitu masa 24 jam
sampai satu minggu. Dalam fase ini harus memastikan involusi
uteri dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan, lokhea tidak
berbau busuk, tidak ada demam, ibu cukup mendapatkan makanan
dan cairan, serta ibu dapat menyusui bayinya dengan baik.
• Periode late post partum (1-5 minggu). Dalam periode ini tetap
dilakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari dan konseling KB
13
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Perawatan masa nifas


• Mobilisasi
• Diet
• Miksi
• Defekasi
• Perawatan payudara (Mammae)
• Lataksi
• Cuti hamil dan bersalin
• Pemeriksaan pasca persalinan
• Nasihat untuk ibu postnatal
14
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Perubahan - perubahan masa nifas


• Suhu
• Tekanan darah
• Nadi
• Pernapasan

15
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Pengertian gangguan mobilitas fisik


• Gangguan mobilitas fisik merupakan
keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu
atau lebih ekstremitas secara mandiri dan
terarah

16
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Gejala dan tanda gangguan mobilitas


fisik

▪︎Mengeluh sulit menggerakan ekstremitas


▪︎Kekuatan otot menurun
▪︎Rentang gerak (ROM) menurun
▪︎Nyeri saat bergerak
▪︎Enggan melakukan pergerakan
▪︎Merasa cemas saat bergerak
▪︎Sendi kaku, gerakan tidak terkoordinasi, gerakan
terbatas, dan fisik lemah.
17
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Jenis mobilitas
1. Mobilisasi penuh
2. Mobilitas sebagian

Jenis imobilitas
1. Imobilitas fisik
2. Imobilitas intelektual
3. Imobilitas emosional
4. Imobilitas social 18
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Faktor yang mempengaruhi mobilitas


fisik
① Gaya hidup
② Proses penyakit/cedera
③ Kebudayaan
④ Tingkat energi
⑤ Usia dan status
perkembangan
⑥ Ketidakmampuan

19
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Dampak tidak melakukan mobilisasi

1. Peningkatan suhu
2. Perdarahan yang abnormal
3. Involusi uteri yang tidak baik

20
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post Partum


dengan Gangguan Mobilitas Fisik
Menurut Mitayani (2012 ) adapun tujuan dari asuhan
keperawatan masa post partum untuk mencegah
hemoragi, memberikan kenyamanan fisik, nutrisi, hidrasi,
keamanan, dan eliminasi, memberikan motivasi kepada
ibu dan keluarga untuk memulai mengintegrasikan proses
kelahiran menjadi pengalaman dalam hidup, serta
memelihara proses kedekatan dengan bayi (neonatus).

21
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Pengkajian keperawatan
1. Riwayat kesehatan yang lalu
2. Riwayat penyakit keturunan
3. Riwayat penyakit menular dalam keluarga
4. Riwayat KB dan perencanaan keluarga
5. Pemeriksaan tanda-tanda vital
6. Kandung kemih
7. Sistem gastrointestinal
8. Kehilangan berat badan
9. Perinium
10. Sistem muskuloskeletal

22
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Diagnosa Keperawatan
Diaagnosa keperawatan yang terkait pada ibu post
partum normal yaitu Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan
dengan nyeri
1. Mengeluh sulit menggerakan ekstremitas
2. Kekuatan otot menurun
3. b. Rentang gerak (ROM) menurun

23
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Intervensi keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi

Gangguan 1. Mobilitas Fisik a. Identifikasi kesiapan dan


Mobilitas Fisik a. Nyeri menurun kemampuan
b. Kecemasan b. Sediakan materi,media
c. Gerakan menurun dan alat bantu jalan
d. Kelemahan menurun (mis.tongkat, walker, kruk)
c. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan.
d. Jelaskan prosedur dan
tujuan ambulasi tanpa alat
bantu.
e. Anjurkan menggunakan
alas kaki yang memudahkan
berjalan dan mencegah
cedera.

24
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Implementasi keperawatan
a. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya.
b. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi.
c. Menjelaskan tujuan dan prosedur ambulasi.
d. Menganjurkan melakukan ambulasi dini.
e. Mengajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis. Berjalan dari
tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan
sesuai toleransi).
f. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi.
g. Menyediakan materi, media dan alat bantu jalan (mis.tongkat, walker, kruk)
h. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan.
i. Menjelaskan prosedur dan tujuan ambulasi tanpa alat bantu.
j. Menganjurkan menggunakan alas kaki yang memudahkan berjalan dan
mencegah cedera.
k. Mengajarkan duduk di tempat tidur, di sisi tempat tidur (menjuntai), atau di
kursi, sesuai toleransi.
l. Mengajarkan berdiri dan ambulasi dalam jarak tertentu.
25
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

Evaluasi keperawatan
Diagnosa keperawatan Evaluasi
1. Gangguan mobilitas fisik S (Subjektif) : data berupa keluhan
berhubungan dengan nyeri pasien/respon pasien secara verbal
O (Objektif) : data yang diperoleh dari
respon pasien secara non verbal atau
pengamatan perawat.
A (Assesment) : tindak lanjut dan
penentuan apakah implementasi akan
dilanjutkan atau sudah terlaksana dengan
baik
P (Planning) : rencana selanjutnya

26

Anda mungkin juga menyukai