Anda di halaman 1dari 30

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI LAPORAN KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN November 2020


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PREEKLAMPSIA
FIRMAWATI AR.
11120192149

PEMBIMBING
Dr. dr. Anna Sari Dewi, Sp.OG
PENDAHULUAN
Preeklampsia merupakan gangguan multisistem yang tidak diketahui etiologinya secara
pasti. Preeklampsia ditandai dengan adanya hipertensi, edema, dan atau proteinuria
yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu (biasanya pada trimester terakhir atau pada
masa nifas)
Tingginya angka kematian ibu (AKI) masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia
dan juga mencerminkan kualitas pelayanan kesehatan selama kehamilan dan nifas.
salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan janin adalah Preeklampsia (PE),
angka kejadiannya berkisar antara 0,51%-38,4%.
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. AR
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 26 Tahun
Pendidikan : SMA
Status Pernikahan : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Banjar Anyar RT/RW
1/5, Tegal-Jateng
Tanggal Masuk RS : 18 Mei 2015
No. RM : 409007
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Pasien datang ke PONEK RSUD Dr. Soeselo Slawi kiriman bidan F dengan keluhan tekanan darah tinggi.
Keluhan Tambahan
Nyeri kepala
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien G2P1A0 hamil 35 minggu datang ke PONEK RSUD Dr. Soeselo Slawi pada tanggal 18 Mei 2015
pukul 20.30 WIB membawa surat rujukan dari bidan F dengan tekanan darah 170/110 mmHg dan
protein urin positif (+3). Pasien menyangkal adanya tekanan darah tinggi sebelumnya. Pasien mengeluh
nyeri kepala sejak pukul 17.00 saat hendak memeriksa kehamilan ke bidan F. Keluhan pandangan
kabur, mual, muntah, sesak, nyeri ulu hati, riwayat kejang, serta riwayat buang air kecil sedikit disangkal.
Pasien juga menyangkal adanya bengkak pada kaki. Pasien mengatakan tidak merasa kencang-
kencang serta tidak mengeluarkan lendir dan atau darah melalui jalan lahir. Berat badan pasien
sebelum hamil adalah 56 kg sedangkan berat badan saat ini adalah 67 kg dan tinggi badan pasien saat
ini 165 cm. Pasien mengatakan tidak ada keluahan dalam buang air besar maupun buang air kecil.
Sebelum ke rumah sakit pasien telah dipasangkan infus RL 500cc pada tangan kiri.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien menyangkal adanya riwayat hipertensi, diabetes mellitus, asthma, penyakit jantung,
hepatitis, tuberkulosis paru, alergi obat, alergi makanan, penyakit ginjal, maupun kejang
sebelumnya.
Riwayat Penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami penyakit serupa.
Pasien juga menyangkal adanya riwayat hipertensi, diabetes mellitus, asthma, penyakit
jantung, hepatitis, tuberkulosis paru, penyakit ginjal, kejang, kembar dalam keluarga.
Riwayat Kebiasaan
Pasien seorang ibu rumah tangga, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol maupun
narkotika.
ANAMNESIS
Riwayat Haid
-Menarche : 12 tahun
-Siklus haid : 28 hari, teratur
-Lama haid : 6-7 hari
-Banyaknya : 3 kali ganti pembalut sehari tidak penuh
-Nyeri pada saat haid :-
-Keputihan :-
Riwayat Obstetri
G2P1A0
-HPHT : 23 September 2014
-HPL : 30 Juni 2015
-Usia Kehamilan : 34 Minggu
Anak pertama dari pernikahan pertama berjenis kelamin laki-laki, berat badan lahir 3200 gram, lahir spontan
di rumah dengan pertolongan bidan saat usia ibu 18 tahun dengan usia kehamilan 40 minggu.
Riwayat ANC
Pasien rutin memeriksakan kehamilan 1 bulan sekali sejak usia kehamilan 12 minggu. Pernah dilakukan
pemeriksaan USG 2x pada usia kehamilan 16 dan 33 minggu di RSUD Dr. Soeselo Slawi. Imunisasi TT
sudah dilakukan saat usia kehamilan 16 minggu.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis (GCS: 15)
Keadaan gizi : Kesan gizi cukup
Tanda-Tanda Vital:
Tekanan darah : 170/110 mmHg
Nadi : 96 x/menit
Suhu : 36,6oC (Diukur di axilla)
Pernapasan : 20 x/menit
PEMERIKSAAN FISIK KEPALA
Tidak ada kelainan
MATA
Tidak ada kelainan
THT
Tidak ada kelainan
THORAKS
Tidak ada kelainan JANTUNG
Tidak ada kelainan

ABDOMEN
tampak perut membuncit dan membujur EKSTREMITAS
Tidak ada kelainan
Status Obstetrik
Abdomen
Inspeksi : Tampak perut membuncit, simetris, striae gravidarum (-)
Palpasi :
• Leopold I : TFU: 23 cm, teraba 1 bagian besar, bulat, lunak, tidak
melenting. Kesan: bagian janin pada fundus adalah bokong
• Leopold II : Kanan: Teraba bagian-bagian kecil, Kiri: Teraba tahanan
memanjang, rata dan keras. Kesan : Punggung janin ada di perut kiri ibu
• Leopold III : Teraba 1 bagian besar, bulat, keras, melenting. Kesan:
presentasi kepala
• Leopold IV : Konvergen. Kesan: Kepala janin belum masuk PAP
His : (-)
Auskultasi : DJJ: 139x/menit, regular
Taksiran berat janin (Rumus Johnson-Tausak): (23-12)x155=1705 gram
Status obstetrik
Genitalia

Inspeksi : Vulva dalam keadaan tenang, odem labia (-),


lender (-), darah (-)

Inspekulo : Tidak dilakukan

VT : Belum teraba pembukaan, kantung ketuban


tak teraba, portio tebal,kenyal, posisi posterior,
penipisan serviks belum dapat ditentukan, bagian
bawah janin pada bidang Hodge 1.
Status Obstetrik

Pemeriksaan Panggul
• Pintu atas panggul (Pelvic Inlet) : Promontorium tidak
teraba, Linea inominata teraba 1/3 pada kanan dan kiri. Kesan:
Tidak sempit
• Pintu tengah panggul (Mid Pelvic) : Spina ischiadica tidak
menonjol, kelengkungan sacrum cukup, dinding samping pelvis
sejajar. Kesan: Tidak sempit
• Pintu bawah panggul (Pelvic Outlet) : Arcus pubis >90o.
Kesan: Tidak sempit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap
Leukosit (H)12.600 /mL 3.600-11.000
Eritrosit 3,8 juta/uL 3,8-5,2
Hemoglobin (L)10,7 g/dL 11,7-15,5
Hematokrit (L)30 % 35-47
Trombosit 256.000 ribu/uL 150.000-400.000

MCV (L)79 fl 80-100


MCH 28 pg 26-34
MCHC 36 g/dl 32-36

Urin
Protein Urine Positif (3+)   Negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG

ULTRASONOGRAFI
Telah dilakukan USG pada tanggal 19 Mei 2015
pukul 13.30 WIB di poli kandungan RSUD Dr.
Soeselo Slawi dengan hasil: Usia kehamilan 35-36
minggu.
DIAGNOSIS KERJA
G2P1A0 26 Tahun Hamil 35 Minggu, Janin
I Hidup Intrauterine, Presentasi Kepala,
Punggung Kanan, Kepala Belum Masuk
PAP, Belum Inpartu dengan PEB.
TATALAKSANA
•Terapi medikamentosa
Rawat di rumah sakit
Oksigenasi 3 liter/menit
RL 20 tpm
Pasang DC
Loading: MgSO4 40% 4 gr bolus i.v dalam 15 menit
Mentainance: MgSO4 20% 6 gr dalam 500 cc RL/6 jam
Dopamet 3 x 500 mg tab.
Cek urin
•Sikap Obstetrik
Terminasi kehamilan
PROGNOSIS

• Ibu
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
• Janin
Ad vitam : ad bonam
RESUME

Pasien G2P1A0 hamil 35 minggu datang ke PONEK RSUD Dr. Soeselo Slawi pada tanggal 18 Mei
2015 pukul 20.30 WIB membawa surat rujukan dari bidan F dengan tekanan darah 170/110 mmHg
dan protein urin positif (+3). Pasien menyangkal adanya tekanan darah tinggi sebelumnya. Pasien
mengeluh nyeri kepala sejak pukul 17.00 saat hendak memeriksa kehamilan ke bidan F. Keluhan
pandangan kabur, mual, muntah, sesak, nyeri ulu hati, riwayat kejang, serta riwayat buang air kecil
sedikit disangkal. Pasien juga menyangkal adanya bengkak pada kaki. Pasien mengatakan tidak
merasa kencang-kencang serta tidak mengeluarkan lendir dan atau darah melalui jalan lahir. Berat
badan pasien sebelum hamil adalah 56 kg sedangkan berat badan saat ini adalah 67 kg dan tinggi
badan pasien saat ini 165 cm. Pasien mengatakan tidak ada keluahan dalam buang air besar maupun
buang air kecil. Sebelum ke rumah sakit pasien telah dipasangkan infus RL 500cc pada tangan kiri.
RESUME
Pasien rutin memeriksakan kehamilan 1 bulan sekali sejak usia kehamilan 12 minggu. Pernah
dilakukan pemeriksaan USG 2x pada usia kehamilan 16 dan 33 minggu di RSUD Dr. Soeselo Slawi.
Imunisasi TT sudah dilakukan saat usia kehamilan 16 minggu. Pasien pernah menggunakan KB
suntik saat usia 18 tahun setelah kelahiran anak pertama selama 7 tahun hingga usia 25 tahun.
Pasien menikah dua kali, pernikahan pertama saat usia 17 tahun lalu bercerai saat usia 23 tahun dan
kembali menikah pada usia 26 tahun.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 170/110, nadi 96x/menit. Pada pemeriksaan
status obstetrik didapatkan TFU 23 cm, punggung janin di sebelah kiri, dan presentasi kepala, DJJ
139x/menit reguler, his (-). Saat dilakukan VT belum teraba pembukaan, kantung ketuban tak
teraba, portio tebal,kenyal, posisi posterior, penipisan serviks belum dapat ditentukan, bagian bawah
janin pada bidang Hodge 1. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan jumlah leukosit
(12.600) dan neutrofil (78,70) serta penurunan jumlah hemoglobin (10,7), hematokrit (30), MCV
(79), dan limfosit (13,90). Terdapat protein urin yang positif (3+).
 
RESUME

Pasien didiagnosa G2P1A0 26 Tahun Hamil 35 Minggu, Janin I Hidup Intrauterine, Presentasi
Kepala, Punggung Kanan, Kepala Belum Masuk PAP, Belum Inpartu dengan PEB. Adapun
penatalaksanaan yang diberikan berupa Rawat inap di rumah sakit, oksigenasi 3 liter/menit, RL 20
tpm, pasang DC, loading: MgSO4 40% 4 gr bolus i.v dalam 15 menit, mentainance: MgSO4 20% 6
gr dalam 500 cc RL/6 jam, dopamet 3 x 500 mg tab. Dilakukan Cek urin dan untuk Sikap Obstetrik
yang dilakukan adalah Terminasi kehamilan.
TINJAUAN
PUSTAKA 01
PENGERTIAN

Preeklampsia adalah sindrom klinis pada masa


kehamilan (setelah kehamilan 20 minggu) yang
ditandai dengan peningkatan tekanan darah
(>140/90 mmHg) dan proteinuria (0,3 gram/hari)
pada wanita yang tekanan darahnya normal pada
usia kehamilan sebelum 20 minggu.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi preeklampsia di Negara maju adalah
1,3% - 6%, sedangkan di Negara berkembang
adalah 1,8% - 18%. Insiden preeklampsia di
Indonesia sendiri adalah 128.273/tahun atau
sekitar 5,3%.
ETIOLOGI

Mekanisme yang bertanggung jawab untuk pengembangan preeklampsia tetap


tidak jelas. Predisposisi :
genetik
imunologi
endokrinologi
nutrisi
invasi trofoblas abnormal
defisiensi atau kelebihan diet dan
infeksi telah diusulkan sebagai faktor etiologi untuk preeklampsia
DIAGNOSIS
Terdapat kriteria minimal preeklampsia menurut Perkumpulan Obsetri dan
Ginekologi Indonesia (POGI), yaitu :
Kriteria Minimal Preeklampsia
Hipertensi :Tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg
diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang
sama
Protein urin :Protein urin melebihi 300 mg dalam 24 jam atau tes urin dipstik
>positif 1.
DIAGNOSIS
Jika tidak didapatkan protein urin, hipertensi dapat diikuti salah satu dibawah ini:
• Trombositopeni :Trombosit < 100.000 / mikroliter
• Gangguan ginjal :Kreatinin serum diatas 1,1 mg/dL atau didapatkan peningkatan
kadar kreatinin serum dari sebelumnya pada kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal
lainnya
• Gangguan Liver :Peningkatan konsentrasi transaminase 2 kali normal dan atau
adanya nyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen
• Edema Paru
• Gejala Neurologis :Stroke, nyeri kepala, gangguan visus
• Gangguan Sirkulasi :Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR) atau
didapatkan adanya absent or reversed end diastolic velocity (ARDV).
DIAGNOSIS

Kriteria Preeklampsia berat (diagnosis preeklampsia dipenuhi dan jika didapatkan salah
satu kondisi klinis dibawah ini :
• Hipertensi :Tekanan darah sekurang-kurangnya 160 mmHg sistolik atau 110 mmHg
diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang
sama.
• Trombositopeni :Trombosit < 100.000 / mikroliter,
• Gangguan ginjal :Kreatinin serum diatas 1,1 mg/dL atau didapatkan peningkatan kadar
kreatinin serum dari sebelumnya pada kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal
lainnya.
DIAGNOSIS

• Gangguan Liver :Peningkatan konsentrasi transaminase 2 kali normal dan atau adanya
nyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen.
• Edema Paru.
• Gejala Neurologis :Stroke, nyeri kepala, gangguan visus.
• Gangguan Sirkulasi Uteroplasenta :Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR)
atau didapatkan adanya absent or reversed end diastolic velocity (ARDV).
TATALAKSANA

• Terapi antihipertensi
• Kortikosteroid disarankan diberikan jika janin viable dan pada usia
kehamilan kurang dari 34 minggu lengkap
• Pada pasien preeklampsia berat, dianjurkan administrasi magnesium
sulfat intra- dan post-partum untuk mencegah eklampsia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai