pemotongan tali pusat dilakukan
dalam waktu 10-30 detik setelah
bayi lahir. Proses ini diperlukan
agar bayi baru lahir dapat segera
diperiksa dan dirawat oleh dokter
anak. Namun belum lama ini,
WHO menyarankan agar tali
pusat baru dijepit dan dipotong
setidaknya 1-3 menit atau lebih
setelah bayi lahir.
MANFAAT MENUNDA PEMOTONGAN TALI PUSAT
NEXT
NEXT
o Klem penjepit
o Kapas pembersih
o Cairan antibakteri
o Alkohol sekitar 70 persen
o Kain kasa yang masih steril
o Pisau atau gunting untuk memotong tali pusat si Kecil
o Sarung tangan agar selama pemotongan tetap dalam keadaan steril
Semua peralatan yang telah dipersiapkan ini perlu dipastikan untuk selalu
steril, sehingga meminimalisir terkena bahaya infeksi untuk mencegah si
Kecil terkena infeksi.
Lalu usahakan tidak memotong tali pusat sebelum denyut dan sirkulasi
darah terhenti dengan sendirinya. Secara umum, ini bisa terlihat dan bisa
dipastikan sekitar 10 menit setelah bayi dilahirkan.
Pastikan aliran darah pada plasenta yang melalui tali pusat benar-benar
terhenti sebelum dipotong.
2.Lepaskan tali pusat yang melilit leher bayi dengan menyelipkan jari
Anda. Kemudian, tarik dengan lembut melalui kepala bayi. Hati-hati agar tali pusat
tidak menegang.Bersama napas pertama bayi dalam beberapa detik pertama setelah
lahir, sirkulasi darahnya beralih dengan cepat dari plasenta. Bahkan, aliran darah bayi
melalui plasenta biasanya berhenti dalam 5 sampai 10 menit pertama setelah kelahiran.
Anda bisa mengetahui kapan aliran darah di tali pusat berhenti ketika tidak bisa lagi
mendeteksi denyut tali pusat (sama seperti ketika merasakan denyut nadi di pergelangan
tangan atau leher).
3.Gunakan klem plastik steril atau pita katun khusus steril untuk mengikat tali
pusat. Anda dapat menemukan banyak jenis klem, seperti EZ Clamp and Umbilicutter,
tetapi mungkin sulit menentukan yang mana.Meskipun klem sangat aman, bentuknya
besar dan dapat tersangkut pada pakaian.
Jika Anda menggunakan pita katun steril, pastikan lebarnya paling tidak ⅛ inci, atau
kurang lebih 3 milimeter. Anda dapat menemukan produk tersebut di toko daring dengan
ukuran panjang satu kali pemakaian.
4.Carilah cincin tali pusat (cord ring) di toko alat medis. Cincin ini dapat diselipkan
pada tali pusat untuk mengikatnya.Ingat bahwa beberapa merek memerlukan peralatan
tambahan untuk menempatkan cincin tersebut di tali pusat.
Satu tipe yang tidak memerlukan peralatan tambahan adalah merek AGA.
5.Sterilkan kain seperti seperti sutra atau tali sepatu sebelum digunakan untuk
mengikat tali pusat. Intinya, Anda dapat menggunakan kain seperti sutra, tali sepatu,
atau tali katun, tetapi pastikan direbus terlebih dahulu sebelum digunakan.Hindari bahan
tipis dan kuat seperti benang gigi yang dapat memecah tali pusat jika diikat dengan
kencang.
6.Ikatkan kain dengan kencang pada tali pusat. Akan tetapi, hati-hati jangan sampai
tali pusat pecah karena ikatannya terlalu kuat.
7.Jepitkan klem atau ikatkan pita yang pertama sekitar 5
sampai 7 cm dari bayi.Ikatan kedua harus lebih jauh lagi,
kira-kira 5 cm dari ikatan pertama.Ingat bahwa meskipun
denyut tali pusat sudah berhenti begitu bayi lahir, masih ada
kemungkinan berdarah jika tali pusat tidak dijepit atau diikat.
8.Siapkan tali pusat dengan mengoleskan cairan antibakteri di antara klem atau
ikatan. Anda dapat menggunakan Betadine atau chlorhexidine.Langkah ini harus
dilakukan, terutama jika persalinan terjadi di tempat umum atau tidak higienis.
9.Gunakan pisau tajam steril seperti pisau bedah atau gunting. Tali pusat lebih liat
daripada yang terlihat, dan terasa seperti karet atau tulang rawan.Jika pisau atau gunting
yang ada tidak steril, bersihkan dengan sabun dan air bersih, kemudian rendam dalam
alkohol (isopropil alkohol atau etanol 70%) selama 2 sampai 3 menit.
10.Pegang tali pusat dengan kasa. Tali pusat mungkin licin dan ini memastikan Anda
dapat memegang tali pusat dengan mantap.
11.Potong dengan rapi di antara dua ikatan atau jepitan. Pastikan Anda memegang
tali pusat dengan mantap agar potongan bersih.
VIDEO PEMOTONGAN TALI
PUSAT
PEMBERIAN VITAMIN K PADA BAYI BARU LAHIR
NEXT
Apa itu antopometri?
1. Berat badan
Cara pemeriksaan :
1. Lepas pakaian yang tebal pada bayi dan anak saat pengukuran. Apabil
a perlu, cukup pakaian dalam saja.
2. Tidurkan bayi pada meja timbangan. Apabila menggunakan timbanga
n dacin, masukkan anak dalam gendongan, lalu kaitkan gendongan ke ti
mbangan. Sedangkan apabila dengan berdiri, ajak anak untuk berdiri diat
as timbangan injak tanpa dipegangi.
3. Ketika minmbang berat badan bayi, tempatkan tangan petugas diatas
tubuh bayi (tidak menempel) untuk mencegah bayi jatuh saat ditimbang.
4. Apabila anak tidak mau ditimbang, ibu disarankan untuk menimbang
berat badannya lebih dulu, kemudian anak digendong oleh ibu dan ditimb
ang Selisih antara berat badan ibu bersama anak dan berat badan ibu send
iri menjadi berat badan anak. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat rumus b
erikut :
BB anak = (Berat badan ibu dan anak) – BB ibu
5. Tentukan hasil timbangan sesuai dengan jarum penunjuk pada ti
mbangan.
6. Selanjutnya, tentukan posisi berat badan anak sesuai dengan stan
dar yang berlaku, yaitu apakah status gizi anak normal, kurang atau ,
,,,,,,buruk. Untuk menentukan berat badan ini juga dapat dilakukan ,,,
,,,,dengan melihat pada kurva KMS, apakah berada berat badan anak
berada pada kurva berwarna hijau, kuning atau merah.
Ukuran normal menurut WHO dan kemenkes :
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamila
n 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sa
mpai 4000 gram (Depkes RI, 2005).
2. Tinggi badan
Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering disebut dengan
panjang badan. Pada bayi baru lahir, panjang badan rata-
rata adalah sebesar + 50 cm. Pada tahun pertama, pertambahannya
adalah 1,25 cm/bulan ( 1,5 X panjang badan lahir). Penambahan te
rsebut akan berangsur-
angsur berkurang sampai usia 9 tahun, yaitu hanya sekitar 5 cm/tah
un. Baru pada masa pubertas ada peningkatan pertumbuhan tinggi
badan yang cukup pesat, yaitu 5 – 25 cm/tahun pada wanita, sedan
gkan pada laki-laki peningkatannya sekitar 10 –
30 cm/tahun. Pertambahan tinggi badan akan berhenti pada usia 18
– 20 tahun.
NEXT
Tinggi badan dapat diperkirakan berdasarkan rumus dari Behram (
1992), yaitu
1. Perkiraan panjang lahir : 50 cm
2. Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 Panjang Badan Lahir
3. Perkiraan panjang badan usia 4 tahun = 2 x panjang badan lahir
4. Perkiraan panjang badan usia 6 tahun = 1,5 x panjang badan usi
a 1 tahun
5. Usia 13 tahun = 3 x panjang badan lahir
6. Dewasa = 3,5 x panjang badan lahir atau 2 x panjang badan 2 tah
un
Atau dapat digunakan rumus Behrman (1992):
1. Lahir : 50 cm
2. Umur 1 tahun : 75 cm
3. 2 – 12 tahun ; umur (tahun) x 6 + 77
NEXT
Lingkar kepala
Secara normal, pertambahan ukur
Lingkar Lengan Atas (Lila)
an lingkar pada setiap tahap relati
f konstan dan tidak dipengaruhi o
Pertambahan lingkar lengan atas i
leh factor ras, bangsa dan letak g
ni relatif lambat. Saat lahir, lingk
eografis. Saat lahir, ukuran lingka
ar lengan atas sekitar 11 cm dan p
r kepala normalnya adalah 34-
ada tahun pertama, lingkar lengan
35 cm. Kemudian akan bertamba
atas menjadi 16 cm. Selanjutnya
h sebesar + 0,5 cm/bulan pada bu
ukuran tersebut tidak banyak beru
lan pertama atau menjadi + 44 c
bah sampai usia 3 tahun.
m. Pada 6 bulan pertama ini, pert
Ukuran lingkar lengan atas menc
umbuhan kepala paling cepat dib
erminkan pertumbuhan jaringan l
andingkan dengan tahap berikutn
emak dan otot yang tidak berpeng
ya, kemudian tahun-
aruh oleh keadaan cairan tubuh d
tahun pertama lingkar kepalabert
an berguna untuk menilai keadaa
ambah tidak lebih dari 5 cm/tahu
n gizi dan pertumbuhan anak pras
n, setelah itu sampai usia 18 tahu
ekolah.
n lingkar kepala hanya bertamba
h + 10 cm
Lingkar Dada
Sebagaimana lingkar lengan atas, pengukuran lingka
r dada jarangdilakukan. Pengukurannya dilakukan pada
saat bernapas biasa ( mid respirasi ) pada tulang Xifoid
ius( insicura substernalis). Pengukuran lingkar dada ini
dilakukan dengan posisi berdiri pada anak yang lebih be
sar, sedangkan pada bayi dengan posisi berbaring.
Video pemeriksaan
antrotirmerti
Refleks pada bayi
1. Refleks menghisap ( suckling reflex ) Bayi akan melakukan
gerakan menghisap ketika anda menyentuhkan puting susu ke ujung
mulut bayi. Refleks menghisap terjadi ketika bayi yang baru lahir
secara otomatis menghisap benda yang ditempatkan di mulut mereka.
Refelks menghisap memudahkan bayi yang baru lahir untuk
memperoleh makanan sebelum mereka mengasosiasikan puting susu
dengan makanan. Menghisap adalah refleks yang sangat penting pada
bayi. Refleks ini merupakan rute bayi menuju pengenalan akan
makanan. Kemampuan menghisap bayi yang baru lahir berbeda-beda.
Sebagian bayi yang baru lahir menghisap dengan efisien dan bertenaga
untuk memperoleh susu
2. Refleks Menggenggam ( palmar grasp reflex ) Grasping Reflex
adalah refleks gerakan jari – jari tangan mencengkram benda-benda
yang disentuhkan ke bayi, indikasi syaraf berkembang normal hilang
setelah 3 – 4 bulan Bayi akan otomatis menggenggam jari ketika Anda
menyodorkan jari telunjuk kepadanya. Reflek menggenggam terjadi
ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi. Bayi akan merespons
dengan cara menggenggamnya kuat kuat.
3. Refelks mencari ( rooting reflex ) Akan terjadi peningkatan
kekuatan otot ( tonus ) pada lengan dan tungkai sisi ketika bayi Anda
menoleh ke salah satu sisi.
4. Refleks mencari ( rooting reflex ) Rooting reflex terjadi ketika
pipi bayi diusap ( dibelai ) atau di sentuh bagian pinggir mulutnya.
Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah benda
yang menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat
dihisap. Refleks menghisap dan mencari menghilang setelah bayi
berusia sekitar 3 hingga 4 bulan.Refleks digantikan dengan makan
secara sukarela. Refleks menghisap dan mencari adalah upaya untuk
mempertahankan hidup bagi bayi mamalia atau binatang menyusui
yang baru lahir, karena dengan begitu dia begitu dia dapat
menentukan susu ibu untuk meperoleh makanan.
5. Refleks Moro ( moro refleks ) refleks Moro adalah suatu respon
tiba tiba pada bayi yang baru lahir yang terjadi akibat suara atau
gerakan yang mengejutkan.
6. Babinski Reflex. Refleks primitif pada bayi berupa gerakan jari –
jari mencengkram ketika bagian bawah kaki diusap, indikasi syaraf
berkembang dengan normal. Hilang di usia 4 bulan.
7. Swallowing Reflex adalah refleks gerakan menelan benda –
benda yang didekatkan ke mulut, memungkinkan bayi memasukkan
makanan ada secara permainan tapi berubah sesuai pengalaman.
8. Breathing Reflex, Refleks gerakan seperti menghirup dan
menghembuskan nafas secara berulang – ulang , fungsi : menyediakan
O2 dan membuang CO2, permanen dalam kehidupan
9. Eyeblink Reflex, Refleks gerakan seperti menutup dan
mengejapkan mata – fungsi : melindungi mata dari cahaya dan benda –
benda asing – permanen dalam kehidupan jika bayi terkena sinar atau
hembusan angin, matanya akan menutup atau dia akan mengerjapkan
matanya.
10.Puppilary Reflex, Refleks gerakan menyempitkan pupil mata
terhadap cahaya terang, membesarkan pupil mata terhadap terhadap
lingkungan gelap. – fungsi : melindungi dari cahaya terang,
menyesuaikan terhadap suasana gelap.
11. Refleks Tonic Neck, Disebut juga posisi menengadah, muncul
pada usia satu bulan dan akan menghilang pada sekitar usia 5 bln. Saat
kepala bayi digerakkan kesamping, lengan pada sisi tersebut akan lurus
dan lengan yang berlawanan akan menekuk ( kadang – kadang
pergerakan akan sangat halus atau lemah ). Jika bayi baru lahir tidak
mampu untuk melakukan posisi ini atau jika reflek ini terus menetap
hingga lewat usia 6 bulan, bayi dimungkinkan mengalami gangguan
pada neuron motorik atas. Berdasarkan penelitian, refleks tonick neck
merupakan suatu tanda awal koordinasi mata dan kepala bayi yang
akan menyediakan bayi untuk mencapai gerak sadar.
12. Refleks Tonic labyrinthine / labirin, Pada posisi telentang,
reflex ini dapat diamati dengan mengangkat bayi beberapa saat
lalu dilepaskan. Tungkai yang diangkat akan bertahan sesaat
kemudian jatuh. Refleks ini akan hilang pada usia 6 bulan.
13. Refleks Merangkak ( crawling ) Jika ibu atau seseorang
menelungkupkan bayi baru lahir, ia membentuk posisi merangkak
karena saat di dalam rahim kakinya tertekuk kearah tubuhnya.
14. Refelks Berjalan dan melangkah ( stepping ) Jika ibu atau
seseorang menggendong bayi dengan posisi berdiri dan telapak
kakinya menyentuh permukaan yang keras, ibu / orang tersebut
akan melihat refleks berjalan, yaitu gerakan kaki seperti
melangkah ke depan. Jika tulang keringnya menyentuh sesuatu, ia
akan mengangkat kakinya seperti akan melangkahi benda tersebut.
Refleks berjalan ini akan dan berbeda dengan gerakkan berjalan
normall, yang ia kuasai beberapa bulan berikutnya. Menurun
setelah 1 minggu dan akan lenyap sekitar 2 bulan.
15. Refleks Yawning, Yakni refleks seperti menjerit kalau ia
merasa lapar, iasanya kemudian dan berlangsung hingga sekitar
satu tahun kelahiran. Refleks plantar ini dapat periksa dengan
menggosokkan sesuatu di telapak kakinya, maka jari – jari kakinya
akan melekuk secara erat.
16. Refleks Swimming, Reflek ini ditunjukkan pada saat bayi
diletakkan di kolam ang berisi air, ia akan mulai mengayuh dan
menendang seperti gerakan berenang. Refleks ini akan menghilang
pada usia empat sampai enam bulan. Refleks ini berfungsi untuk
membantu bayi bertahan jika ia tenggelam. Meskipun bayi akan
mulai mengayuh dan menendang seperti berenang, namun
meletakkan bayi di air sangat beresiko. Bayi akan menelan banyak
air pada air saat itu.
Video pemeriksaan
antropometri
REFERENSI
• http://alodokter.com/
• Journal.thamrin.ac.id/index.ph./jikmnt/aricle/view/16
• http://antromertiindonesia.org/index/php/detail/su/2/7/0/penghanta
r antropometri
• https://www.puribunda.com/16-refleks-pada-bayi-yang-harus-
dikenali-sejak-lahir/
SEKIAN
TERIMAKASI….
.