Anda di halaman 1dari 19

Portal Tiga Sendi 14

Dengan mensubstitusikan harga Ho ke dalam persamaan [1]


diperoleh:
HA +HD =45kN
.'.HA= 45kN-44.7858kN = 0.2l42kN
Reaksi perletakan di titikA dan titik D dari Contoh 7.6 dapat dilihat pada 7.17

+ +
Gambar .

1 6m 9m ~

10
kN/m
B
~
111111111111
.
1111111111
WkN
l]JI 1I c
6m
1

25 kN
lO m

Sm

' ~Z' ;;; 0.2142kN


Perletakan pin di titik A dan titik D

70.238 kN 49.762 kN

Gambar7.17 Reaksi perletakan portal tiga sendi yang memiliki kaki penyangga miring pada Contoh
7.6.
7.3 ANALISIS PORTALTIGA SENDI
Pada sub bab sebelurnnya telah dibahas secara rinci bagaimana caranya kita memperoleh reaksi
perletakan dari portal tiga sendi akibat berbagai beban luar. Selanjutnya pada sub bab ini akan
dibahas
analisis secara lengkap dari portal tiga sendi termasuk diagram gaya normal aksial, diagram
gaya geser
dan diagram momen yang berguna untuk keperluan perancangan struktur portal.

Analisis secara lengkap dari sebuah portal tiga sendi dapat dilakukan dengan menempuh
a Menghitung reaksi perletakan;
langkah sebagai berikut:
\
. Menggambar diagram gaya normal
b. aksial;
c. Menggambar diagram gaya geser;
d. Menggambar diagram momen lentur.
14 Prinsip Dasar Mekanika Struktur
6

Berdasarkan langkah-langkah tersebut di atas, dapat ditentukan posisi dari momen


lentur
maksimum yang lokasinya bertepatan dengan posisi gaya geser sama dengan nol.
Contoh 7. 7: Analisis portal tiga sendi dibebani beban terpusat vertikal dan beban terbagi merata di
arah
horizontal.
Sebuah portal tiga sendi seperti terlihat pada Gambar 7 .18 disangga oleh pin di titik A dan F.
Portal
tersebut dibebani beban terpusat sebesar 12 kN di titik D dan beban terbagi merata sebesar 4
kN/m
sepanjang kaki portal AB. Tentukan besamya reaksi perletakan di titik A dan titik F, serta
gambarkan
12kN
distribusi gaya normal aksial, distribusi gaya geser dan distribusi momen lentur dari portal tersebut.
4kN/m 6m .,.....,.
..... 3m.,..
3m
b•1

i--
_I
\
B c D E
i

F=i
1
1
I

8m
L_
I
I
1--

~
~% -~ HA
A Perletakan pin
HF
F
VA VF

Gambar 7.18 Portal tiga sendi pada Contoh


7. 7.
Reaksi perletakan dihitung seperti sebelumnya
yaitu:
Penjumlahan gaya di arah horizontal:
-HF= 0
IFx = 4kN /m(8m)-HA
:.HA~HF =32kN
[1]

Penjumlahan gaya di arah


vertikal:
IF y = VA + VF -12kN = o [2]
Portal Tiga 147
Sendi

Penjumlahan momen terhadap perletakan A:

IM,= ( 4kN I m)(8m)(8m/ 2)+ 12kN(6m+3m)-VF ( 6m+3m+ 3m) =


=128+108-12VF =0 0 [3]
236
:. VF =-=19.667kN
12

12 kN

4kN/m ... 6m _ 3m .,. Acuan


,. 4kN/m
..
.-..--
c E
-h-o-
I I B
4
:cuanr
-
8m
i ~ verti: '
iz onta
4 ..
.
:
· ~. ...
6ml

'
Perletakan pin
wJ
W/
A
0'/,.
B

•-------
.

i
-- -
I
I

Gambar7.19 Posisi acuan di arah horizontal dan vertikal portal tiga sendi pada Contoh 7.
7.
Penjurnlahan momen terhadap internal pin di titik C untuk sisi kiri dari portal tiga
sendi:
IM,= -4kN(8m)(8m/ 2)+ VA(6m)+ HA(8m) = 0
[4]
:. 6VA +8HA = 128kN
Dengan mensubstitusikan VF ke dalam persamaan [2]
diperoleh:

VA+ 19.667 = 12kN


.. VA= -7.667 kN
Dengan mensubstitusikan harga VA ke dalam persamaan [4]
diperoleh:

6(-7.667) + 8HA = 128


174
:. HA= -kN = 21.75kN
8
148 Prinsip Dasar Mekanika Struktur

Dengan mensubstitusikan HA ke dalam persamaan [l]


diperoleh:

HF+ 21.75 = 32kN


:.HF =32-2l.75=l0.25kN
12
kN
4kN/m ... 6m ,

\ ,.
r-1
rr:::::J B c D E
I \
.

8m
~
r---i

%
I

10.25 kN

A
%~1111::;/,~-2-1.75 kN '
Perle takan pin

7.667 kN

Gambar7.20 Reaksi perletakan portal tiga sendi pada Contoh 7.


7.
p
19.667
kN

Selanjutnya dapat digambarkan diagram gaya normal aksial yang terjadi pada tiga sendi
portal
akibat beban terpusat dan beban terbagi merata yang hasilnya dapat dilihat pada Gambar 7.21.

4 kN/m
12 kN

·..
iI9•1
B
c..16•7•k•N-E,.
10.25
kN

A F 10.25
~~~~..... ,,;$-
kN
2 l .75 7.667
kN kN
I 19.667
Perletakan pin di titik A dan titik F kN
,

Gambar7.21 Diagram gaya normal aksial pada Contoh 7.


7.
I
Portal Tiga Sendi 14
9

Pada Gambar 7.21 ditunjukkan bahwa gaya normal aksial sepanjang member AB sama dengan
reaksi perletakan VA= 7.667 kN (tarik), gaya normal aksial sepanjang member EF sama dengan reaksi
perletakan VF=19.667 kN (tekan), gaya normal aksial sepanjang member BE sama dengan reaksi
horizontal HF=10 .25 kN serta besamya merupakan negatifnya dari harga horizontal beban luar
di
sambungan B yaitu:
Behan horizontal di sambungan B= -21.75 kN + (4kN/m)(8m)= 10.25 kN
Diagram gaya geser dan diagram momen lentur diperoleh dengan membagi portal menjadi
beberapa bagian.
Untuk bagian portal sebelah kiri (member AB):

Gaya geser dan momen lentur di perletakan A:

Gaya geser = -21.75 kN


Momen lentur = 0 kNm
= 21.75 kN
11{~/} :~{§ff
Perletakan A

7 .667
ki"l\J
Gaya geser dan momen lentur berjarak 2 m dari perletakan
A:

4kN/m V(2m) = -2l.75kN +4kN I m(2m) = -13.75kN

lm 2m

' 21.75 kN M(2m) = 21.75kN(2m)-4kN I m(2m)(2m I 2)


= 43.5kNm-8kNm = 35.5kNm
Perletakan A

7.667 kN
150 Pririsip Dasar Mekanika Struktur

Gaya geser dan momen lentur berjarak 4 m dari perletakan A:

V(4m) =-2l.75kN +4kN I m(4m) = -5.75kN

M(4m) = 21.75kN( 4m)-4kN I m(4m)( 4m/ 2)


21.75 kN
= 87kNm-32kNm = 55kNm
- %,$
Perletakan A

7.667 kN

Gaya geser dan momen lentur berjarak 6 m dari perletakan A:

V(6m) = -2l.75kN + 4kN I m(6m) =


4kN/m
2.25kN

6m M(6m) = 2l.75kN( 6m)-4kN I m(6m)( 6m I 2)


= 130.SkNm - 72kNm =
58.SkNm
21.75 kN

7.667
kN
Gaya geser dan momen lentur berjarak 8 m dari perletakan A:
Portal Tiga Sendi 15
1

V(8m) = -2l.75kN + 4kN I m(8m) = 10.25kN


4kN/m
B M(8m) = 21.75kN(8m)-4kN I m(8m)(8m/ 2)
= 17 4kNm -128kNm = 46kNm
8m
Karena pada titik B sambungannya bersifat kaku, maka
besamya momen lentur pada member vertikal (AB) akan sama
dengan member horizontal (BE).

7.667 kN

Untuk perhitungan selanjutnya perlu kita ikut sertakan member horizontal BE. Gaya geser yang
timbul
akan tegak lurus terhadap member horizontal, dalam hal ini adalah sama dengan VA= -7. 667 kN.
Gaya geser dan momen lentur berjarak 8 m vertikal dari perletakan A, dan 2 m ke arah kanan
horizontal
dari titik B:
V =-7.667kN
4kN/m
F===, ----- -------
: B
· 4m
M = 2l.75kN(8m)-4kN I m(8m)(8m/
= '--
8m
-7.667kN(2m) 2)
----
= 174kNm-128kNm- l 5.3345kNm
=30.666kNm

7.667 kN
15 Prinsip Dasar Mekanika Struktur
2

Gaya geser dan momen lentur berjarak 8 m vertikal dari perletakan A, dan 4 m ke arah
kanan
horizontal dari titik B:

V=-7.667kN
4kN/m
2)
=-
. ~ B M = 2l.75kN(8m)-4kNI m(8m)(8m/
· 4m -7.667kN(4m)
8 111
= l 74kNm- l28kNm-30.668kNm
rl5.334kNm

}tP:~:})~ '
Perletaka1 A

7.667
kN
Selanjutnya pada jarak 8 m vertikal dari titik Adan 6 m dari titik B ke arah kanan horizontal, terdapat
pin
internal C, gaya geser dan momen lentur yang terjadi pada posisi ini adalah:
V=-7.667kN

M = 21.75kN(8m )-4kN I m(8m)(8m I 2)


-7.667kN(6m)
= 174kNm - l 28kNm - 46kNm
=OkNm
Berdasarkan perhitungan di atas, pada pin internal terdapat gaya geser, namun momen lentur
sama
dengan nol.
Besarnya gaya geser dan momen lentur pada posisi 8 m di arah vertikal dari titik Adan 8 m ke
arah
kanan horizonta I dari titik B adalah:
,V =-7.667kN

M = 21.75kN(8m)-4kN I m(8m)(8m I 2)
-7.667kN(8m)
= I 74kNm-128kNm-6l.336kNm
= -15.336kNm
Portal Tiga Sendi 15
3

Gaya geser dan momen lentur berjarak 8 m ke arah vertikal dari perletakan A, dan 9 m ke
arah
kanan horizontal dari titik B dapat dinyatakan sebagai:
12kN
4kN/m
B

·
:

,
=
=--

7.667 kN

Gaya geser sebelum beban terpusat di titik


8
D:
m
V=-7.667kN
===-"'".-.,. l
Gaya geser tepat di bawah beban terpusat di titik
D:
V =-7.667kN-12kN =-19.667kN
M = 2l.75kN(8m)-4kN I m(8m)(8m/ 2)-7.667kN(9m)
~1:ii~
= l 74kNm-l28kNm-69.003kNm P
=-23kNm er
le
ta
Untuk menghitung distribusi gaya geserkadan momen lentur pada member BE untuk interval DE,
akan n
A
lebih mudah bila digunakan sisi kanan dari portal tiga sendi tersebut.

Gaya geser dan momen lentur berjarak 8 m vertikal dari perletakan F, dan 3 m ke arah
kiri horizontal dari titik E dapat dinyatakan sebagai:
154 Prinsip Dasar Mekanika Struktur

12 kN
Sebelum beban terpusat:
V =19.667kN
E
Sesudah beban terpusat:
V = 19.667kN -12kN = 7.667kN

8m M = 10.25kN(8m)-19.667kN(3m)=
3m
: .. = 82kNm - 59kNm = 23kNm
.. 10.25 kN

Perletakan F

19.667 kN

Gaya geser dan momen lentur berjarak 8 m vertikal dari perletakan F, 2 m ke arah kiri
horizontal dari titik E adalah: dan

V =19.667kN
---------- E M =10.25kN(8m)-19.667kN(2m)=

----- .. = 82kNm-39.334kNm =
42.666kNm
8m
2m

10.25 kN

{§(;;f~::i... :· ::'.fi
{;{i19.667 kN
Perl etakan
F
. '
Portal Tiga Sendi 155

Gaya geser dan momen lentur 8 m arah vertikal dari perletakan F pada sambungan E
adalah:

E Gaya geser vertikal:


V=l9.667kN
8m
Gaya geser horizontal:
V=-10.25kN
10.25 kN

-;C
M = 10.25kN (8m) =
82kNm
Perletakan F

i~
19.667
kN
Selanjutnya dapat dihitung distribusi gaya geser dan momen lentur sepanjang member FE, sebagai
berikut:

Gaya geser dan momen lentur berjarak 6 m vertikal dari titik


F:
V =-l0.25kN
M = l0.25kN(6m) = 61.SkNm
Gaya geser dan momen lentur berjarak 4 m vertikal dari titik
F:
V=-l0.25kN
M =l0.25kN(4m) = 4lkNm
Gaya geser dan momen lentur berjarak 2 m vertikal dari titik
F:
V =-10.25kN
M = 10.25kN ( 2m) = 20.SkNm
Gaya geser'dan momen lentur di titik F (perletakan
F):
V =-l0.25kN
M = l0.25kN(Om) = OkNm
156 Prinsip Dasar Mekanika Struktur

Distribusi gaya geser dan mom en lentur untuk portal tiga sendi Contoh 7. 7 dapat dilihat pada Garn bar
7.22 dan Gambar 7.23.

12kN

4 kNirn 10.25kN c D ,, E

B I -
/ 7.667 kN

= 19.667 kN
8m

F
'
21.75 kN
~
9m.

7.667 kN,,
21.75 kN
Perletakan pin t
10.25kN ~*,d~ l0.:2SkN

'
19.66,
kN1

Gambar 7 .22 Diagram gaya geser portal tiga sendi pada Contoh 7.
7.
82kNm

4kN/m
B

~
I I Nr
46
I
k n

...
. Perletakan pin
F
% ~
10.:2:"kN
7.667 kN
t96Ji7 kN

Gambar 723 Diagram momen lentur portal tiga sendi pada Contoh 7.
7.
Portal Tiga Sendi 157

Contoh 7.8: Analisis portal tiga sendi tidak simetris akibat beban horizontal dan beban terbagi
merata
vertikal.
Sebuah portal tiga sendi seperti terlihat pada Gambar 7 .24 disangga oleh perletakan sendi di titik
A
dan titik D. Portal tersebut dibebani dengan beban terbagi merata sepanjang member BC arah
vertikal,
dan beban terpusat Parah horizontal di titik C. Tentukan besamya reaksi perletakan di titik Adan
D, serta
~ 7m
gambarkan distribusi gaya normal aksial, distribusi gaya geser dan distribusi momen lentur dari
portal
tersebut. c

1
7m

6 m

Perletakan pin di titik A dan titik D

Gambar7.24 Portal tiga sendi tidak simetris pada Contoh


7.8.
Reaksi perletakan:
Penjumlahan gaya di arah
horizontal:
"L. x
F
= 50kN -- H A - H D = 0 [1]

Penjumlahan gaya di arah


vertikal:
IFY =VA+ VD -20kN I [2]
m(7m) = 0
: . VA + VD = 140kN
15 Prinsip Dasar Mekanika Struktur
8

Penjumlahan momen terhadap perletakan A:

IM2 = (20kN I m)(7m)(l0.5m)+50kN(6m)-VD (14m) =


=1470+300-14VD =0 0 [3]
1770
.'. VD= = l26.43kN
14
Penjumlahan momen terhadap pin internal di titik B, sisi sebelah kiri dari portal tiga
sendi:
IM2 =VA(7m)+HA(6m)=O
[4]
.'. 7VA +6HA =OkN

Dengan menyelesaikan keempat persamaan di atas, diperoleh:

VA=13.57 kN
HA=-15.833 kN
Vo=126.43 kN
Ho=65.833 kN

•mm•tIIJI
2 0 k N /m

7m
ll l l I I II[ff•7m
! c
50 kN

6m

D 65.833 kN

P titik Adan titik D


13.57
e 126.43 kN
r
kN
l
e
Gambar 7.25 Reaksi tperletakan di titik Adan titik D pada Contoh
7.8. a
k
a
Reaksi perletakan di titik A di arah
n horizontal, HA= 15.833 kN dan di arah vertikal,
VA= 13.57
kN.
Untuk menentukan gaya normal aksialp pada member AB, gaya HA dan VA harus diuraikan ke
i
dalam komponen gaya yang berarahn aksial dengan member AB dan berarah tegak lurus terhadap
member AB seperti terlihat pada Gambar 7.26.
d
i
Portal Tiga Sendi 15
9

40 6°
15.833 1 •

kN 40.6 ( Wi$ ~,.@.%;


-, -, H . '--- 49.40
'""
H ·,. ak
sial ~
geser ""'" / / Yaksial
"" .
y
y "
/ Ygeser' 13.57
, kN

Koordinat global

12.02 kN+S.331 10.3 kN-


kN I0.3·kN.
Gambar 7 .26 Komponen gaya reaksi perletakan
A.
Reaksi perletakan HA dan VA diuraikan menjadi komponen gaya di arah aksial dan di arah
tegak
lurus member AB sebagai berikut:
Haksial =15.833cos(40.6G)=12.02kN; Hgeser =15.833sin(40.6°)=10.3kN
= 13.57cos( 49.4°) = 8.83 lkN; Vgeser = 13.57 sin ( 49.4°) =
V,,ksiai
10.3kN
Hasil resolusi dari gaya-gaya ini dapat dilihat pada Gambar
7.26.

20.35 kN ri
~----------,
11 n 1Tf
!5.833kN
,,::,,--,.---------,-·-·-·"----·
C 50
I t1 111111111 kN

D
126.43
kN

Perletakan pin di titik A dan titik


20.35 kN 126.-13
D kN
1

Gambar 7.27 Diagram gaya normal aksial pada Conteh


7.8.
160 Prinsip Dasar Mekanika Struktur

Gaya geser dan momen lentur yang terjadi titik A:

V=OkN

M=OkNm

20.351 kN

Gaya geser dan mom en lentur pada j arak 3 .5 m ke kanan horizontal dan 3 m ke arah vertikal dari titik
A:
3.5m
V=OkN

M = 13.57kN(3.5m)-l 5.833kN(3m)
3~1 =OkNm

\ 40.6°
fdf§@- %,? W1@z
15 .833 kN _l_
13.57 y_N
Oleh karena momen lentur di titik B berharga nol, maka momen lentur sepanjang member AB juga nol.

Gaya geser dan momen lentur yang terjadi di titik C:

---,-- V =
-- --- 65.833kN
M = 65.833kN(6m) = 395kNm
16 1

m
I
D' I
;$;/:& ,v ;:;~::; 65.833 kN
//,,/,,~ ~//..~ /./Z

126.43 kN

Gaya geser dan momen lentur pada member BC akan dilakukan dengan interval 1 m arah horizontal
ke
kiri dari titik D:
Portal Tiga Sendi 16
1

:
-----.-...1... 50 kN

rr~rt'
c V = l26.43kN -20kN I m(lm) = l06.43kN
Im
,..... M = -l26.43kN(lm) + 20kN I m(lm + lm I
m 6m
2)
+ 65.833kN(6m)
= 298.568kNm

D
07/f!Vft--'-- 65.833 kN

126.43 kN

Selanjutnya perhitungan gaya geser dan momen lentur sepanjang member BC dapat dilihat pada
Tabel
7.1.
Tabel 7.1 Perhitungan gaya geser dan momen lentur sepanjang member BC pada Contoh 7.
No Jarak dari Gaya geser (V) 7. Momen lentur (M)
titik C ke kiri kN kNm
(m)
1 126.43- 20(1) = 106.43 -126.43(1) + 20(1)+ 65.833(6)
1 = 278.6
2 2 126.43- 20(2) = 86.43 -126.43(2) + 20(2)(1) + 65.833(6)
= 182
3 3 126.43-20(3) = 66.43 -126.43(3) + 20(3)(1.5)+
65.833(6)
4 4 126.43- 20(4) = 46.43 =108
-126.43( 4) + 20(4)(2) + 65.833(6)
5 5 126.43- 20(5) = 26.43 = 49.28
-126.43(5) + 20(5)(2.5) +
65.833(6)
6 6 126.43- 20(6) =
= 12.88
6.43
-126.43(6) + 20(6)(3) + 65.833(6)
7 7 126.43- 20(7) =
(di titik -13.57 =-3.58
B) -.,~-,,,--,
-126.43(7) + 20(7)(3.5) +
65.833(6)
=0
16 Prinsip Dasar Mekanika
2 Struktur

Berdasarkan Tabel 7.1 di atas, dapat digambarkan diagram gaya geser dan momen lentur dari portal tiga
sendi tidak simetris seperti terlihat pada Gambar 7.28 dan Gambar 7.29.

[ l l I
+ /------
2'; kN:-::

11111111 111111 I l
1 I I
B
r264H I
C 50 kN

-:0.35 l Ok Perletakan pin di titik A dan titik D


kN N

Gambar 7.28 Distribusi gaya geser pada portal tiga sendi tidak simetris akibat beban terpusat dan
beban terbagi merata pada Contoh 7.
7.

11111111111 llr I rr
20 kNm

LI 11111 f I 395 kNm

395 kNm 0 kN
5
c

15.83] kN
65.833
kN
13.:i7 kN Perletakan pin di titik Adan titik D 126.43
kN

Gambar 7.29 Distribusi momen lentur pada portal tiga sendi tidak simetris akibat beban terpusat dan
beban terbagi merata pada Contoh 7.
7.
n

Portal Tiga Sendi 16


3

Berdasarkan hasil pengamatan dari contoh soal untuk berbagai portal tiga sendi ditarik
dapat
kesimpulan:
a. Momen lentur pada perletakan pin berharga nol.
b. Momen lentur di pin internal berharga nol.
c. Momen lentur diteruskan pada sambungan kaku (berharga sama untuk kolom dan
d. balok). Distribusi momen lentur akibat beban merata linier berbentuk parabolik.

Hal-hal yang diperoleh dari Bab 7 adalah:


Menghitung besamya reaksi perletakan dari
berbagai
macam portal tiga sendi.
2. Menggambarkan distribusi gaya normal aksial, gaya
geser
dan momen lentur pada portal tiga sendi akibat berbagai
macam beban luar.
3. Menentukan posisi dan besamya momen
lentur
maksimum

LATIHAN 7
Untuk struktur portal tiga sendi di bawah ini
tentukan:
a. Reaksi perletakan
b. Diagram gaya normal
c. aksial
d. Distribusi gaya geser
Distribusi momen lentur

Anda mungkin juga menyukai