Anda di halaman 1dari 17

HO-2

“PENGENALAN
DIRI” dan
“PANCASILA
RUMAH KITA”
(Drs. A. Khuldun Munji, MA)
HP. 0813112 75761
FAKULTAS FARMASI - UNIVERSITAS PENCASILA
SMT. GASAL – TA: 2020-2021
PENGENAL
AN DIRI
MANUSIA DAN
INSTINCT/NALURI
NALURI
KESERBAINGINTAHUAN
(INSTINCT OF PROCREATION)

3 INSTINCT
NALURI UNTUK MENYEMBAH
(NALURI) (INSTINCT OF WORSHIP)
MANUSIA
(H. SPENCER)
NALURI UNTUK TETAP HIDUP/
DIAKUI KEBERADAANNYA
(INSTINCT OF SURVIVAL)

NOTE: KETIGA INSTINCT TERSEBUT ADA SEJAK MENUSIA


LAHIR SAMPAI DENGAN USIA LANJUT (MENINGGAL).
MANUSIA DAN TUHAN

HIDUP MANUSIA
TIDAK MENENTU
(UNCERTAINTY CONTEXT)

KEBUTUHAN
HIDUP MANUSIA DLM.
MANUSIA
KONDISI LEMAH
THD TUHAN/AGAMA
(POWERLESS)
(MAX WEBER)
MNS. HIDUP SERBA
KEKURANGAN
(SCARCITY )
PANCASI
LA
RUMAH
KITA
“PANCASILA RUMAH KITA”
A Pancasila sebagai budaya bangsa;

B Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa;

Pancasila sebagai filsafat bangsa dan


C negara Indonesia;

RUMAH KITA
(KEDUDUKAN)
D Pancasila sebagai dasar filsafat
negara;
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan
E negara Indonesia;

Pancasila sebagai asas persatuan dan


F kesatuan bangsa Indonesia;

G Pancasila sebagai Jati diri bangsa Indonesia.


Lanjutan
A Pancasila sebagai budaya bangsa;
 Para Pakar Antropologi budaya Indonesia sepakat bahwa kata
“kebudayaan”, berasal dari Bahasa Sansekerta Buddhayah, bentuk
jamak dari kata buddhi yang berarti “budi daya” atau “daya dari
budi”;
 Dibedakan antara “budaya” yang berarti “daya dan budi”, yang
berupa “cipta, rasa, dan karsa, dengan “kebudayaan” yang berarti
hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia; Sehingga kebudayaan
dapat diartikan sebagai;
“Segala hal yang dihasilkan oleh manusia
sebagai makhluk Tuhan yang berakal”
 Kalau dilihat dari wujud hasil kebudayaan, dapat berupa “suatu
kompleks gagasan, ide-ide, dan pikiran manusia yang bersifat
abstrak; hasil kebudayaan ini merupakan nilai, yaitu hanya dapat
difahami, dihayati dan dimengerti oleh manusia;
Misalnya:
Lanjutan

 Misalnya: Pengetahuan, ideologi, etika, estetika


(keindahan);
 Hasil pikiran manusia, seperti: Logika, Matematika,
Aritmetika, norma, kaidah, dan lainnya;
 Dalam kaitan dengan nilai-nilai agama: Kebudayaan
yang berkaitan dengan nilai, juga bersalaL dari nilai-
nilai keagamaan, karena agama merupakan pan-dangan,
dan pedoman hidup manusia;
 Melaui pengertian diatas, maka dalam Pancasila selain
terdapat nilai kemanusiaan juga terdapat nilai
keagamaan;
Lanjutan

 Selain budaya yang bersifat abstrak, ada juga wujud


kebudayaan yang bersifat konkrit; yakni berupa aktifitas
manusia dalam masyarakat. Bahwa manusia selain sebagai
makhluk individu, juga sebagai makhluk sosial, yang
senantiasa membutuhkan orang lain;
 Bentuk budaya konkrit lainnya, berupa bentuk-bentuk
budaya fisik yang dihasilkan manusia, sering disebut
sebagai benda-benda budaya;
 Benda-benda budaya dapat berupa sarana atau alat-alat
dalam kehidupan bermasyarakat; bisa dalam bentuk benda
bergerak (kendaraan, mesin, dan hasil teknologi lainnya),
atau berupa benda tidak bergerak (tempat ibadah, gapura.
Peninggalan tertulis, karya seni, bahasa, pakaian, candi,
mata uang), dan lainnya;
Lanjutan

 Jika difahami secara sistemik, wujud system social-


kebudayaan, dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga): (a).
Sitem nilai (b). Sistem social, dan (c). Wujud fisik, baik
dalam kebudayaan, maupun kehidupan masyarakat;
 Dalam hubungan ini “Pancasila” merupakan core-values
system social-kebudayaan masyarakar Indonesia, yaitu
merupakan esensi nilai kehidupan social-kebudayaan yang
multicultural;
 Secara kausaliatas, Pancasila sebelum disahkan sebagai
dasar negara, nilai-nilainya sudah ada, dan berasal dari
bengsa Indonesia sendiri yang berupa nilai adat –stiadat,
kebudayaan, dan nilai-nilai- religious;
Lanjutan

 Agar memiliki pengetahuan yang lengkap tentang proses


terjadi-nya Pancasila, maka secara ilmiah harus ditinjau
berdasarkan proses kausalitas (dikembangkan Aristoteles);
 Secara kausalitas “Asal Mula Pancasila”, dibedakan menjadi 2
(dua) macam;
1. Asal Mula Langsung, dan
2. Asal Mula Tidak Langsung;

BERSAMBUNG
Lanjutan

1. Asal mula yang langsung;


Secara ilmiah-filsafat, pengertian asal mula dibedakan
menjadi 4 (empat macam;
a. Kausa Materialis;
b. Kausa Formalis;
c. Kausa Efficient, dan-
d. Kausa Finalis.
Adapun detailnya sebagai berikut;

a. Asal mula bahan (Kausa Materialis);


Pada hakekatnya, nilai-nilai yang merupakan unsur-unsur
Pancasila itu digali dari bangsa Indonesia, berupa adat
istiadat, kebudayaan, dan nilai religius yang terdapat dalam
kehidupan keseharian bangsa Indonesia;
Lanjutan
b. Asal mula bentuk (Kausa Formalis);
Dimaksudkan asal mula bentuk yang tertuang dan terumuskan
dalam pembukaan UUD 1945. Asal mula Pancasila adalah Ir.
Soekarno dan Drs. Moh Hatta dan anggota BPUPK lainnya,
sebagai pembentuk Negara, merumuskan, dan membahas Pancasila
dalam bentuk, rumusan serta nama Pancasila;
c. Asal mula karya (Kausa Efficient);
Adalah asal mula sebagai calon dasar negara, menjadi dasar negara
yang sah;
d. Asal mula tujuan (Kausa Finalis);
Pancasila dirumuskan dan dibahas dalam siding-siding para
pendiri negara dengan tujuan utama untuk dijadikan sebagai dasar
negara (oleh BPUPKI dan panitia Sembilan, include Ir soekarno
dan Drs. Moh Hatta;
Lanjutan

2. Asal mula yang tidak langsung;


Secara kausalitas asal mula Pancasila yang tidak langsung
adalah; Asal mula sebelum kemerdekaan:
Detail dari “asal mula tidak langsung Pancasila, sbb:
 Bahwa unsur-unsur pncasila sebelum di rumuskan
sebagai filsafat negara, nilai Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan, sudah sda dan
tercermin dalam kehidupan keseharian bengsa sebelum
membentuk negara Indonesia;
 Nilai-nilai dimaksud tercermin dalam pandangan hidup
masyarakat Indonesia, berupa; adat istiadat, nilai
kebudayaan dan nilai religious;
 Simpulnya; bahwa asal mula tidak langsung Pancasila
pada hakekatnya bangsa Indonesia sendiri, atau
sebagai “kausa materialis”.
“TUGAS INDIVIDU”
Teruskan Point. B s/d G
Lihat Buku Karangan “Kaelan, 2016” – Pustaka Rujukan No. 2
Pada RPS KEPANCASILAAN, sekaligus sebagai bahan UTS.

A Pancasila sebagai budaya bangsa;

B Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa;

Pancasila sebagai filsafat bangsa dan


C negara Indonesia;
RUMAH KITA
(KEDUDUKAN)
D Pancasila sebagai dasar filsafat
negara;
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan
E negara Indonesia;

Pancasila sebagai asas persatuan dan


F kesatuan bangsa Indonesia;

G Pancasila sebagai Jati diri bangsa Indonesia.


Lanjutan
Pelajari juga salah satu
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Di bawah ini, yang berbunyi:

“Mencintai Universitas Pancasila sebagai


almamater”-antara lain terkait;
1. Kapan Universitas Pancasila Berdiri?;
2. Siapa-siapa para penggagas dan pendirinya?;
3. Dimana Kampus pertama berdiri/dibangun?;
4. Pindah ke Srengseng Sawah, kapan?;
5. Sampai saat ini kampus lama dmanfaatkan untuk apa?;
6. Siapa saja yang pernah menjabat sebagai rector?;
7. Saat ini Jabatan Rektor yang ke berapa?;
8. Jumlah Fakultas ada berapa?;
9. Pengembangan jumlah Fakultas sampai sekarang,
dimulai sejak kapan? (tahun).
TERIMA KASIH
SYUKRAN KATSIER

Anda mungkin juga menyukai