Anda di halaman 1dari 19

KALIMAT

oleh mardiana k setyaningrum


 Pengertian :

Satuan bahasa yang secara Kesatuan ujaran


relatif berdiri sendiri, yang
mempunyai pola intonasi mengungkapkan
perkataan
final dan secara aktual suatu konsep
ataupun potensial terdiri atas pikiran dan
klausa. perasaan.
Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan
suara naik turun, keras lembut, disertai jeda, dan
diakhiri dengan intonasi akhir.

Dalam wujud tulisan kalimat dimulai dengan


huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.),
tanda tanya (?), atau tanda seru (!).
MACAM KALIMAT

efektif logis

baku bebas

dasar tersusun

Lengkap majemuk

Tunggal Berita
UNSUR-UNSUR KALIMAT
Kalimat mempunyai unsur-unsur pembangun
yang terdiri atas subjek (S), predikat (P),
objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan
(K).

SUBJEK: unsur penting yang ada di


dalam kalimat. Di dalam kalimat,
subjek tidak harus ada di depan
namun juga bisa berada di tengah
kalimat.

Subjek menandai unsur apa yang


diceritakan dalam kalimat.

Subjek menandai unsur apa yang


diceritakan dalam kalimat.
• PREDIKAT: unsur penting dalam kalimat.
• Suatu pernyataan dikatakan sebuah kalimat jika
mengandung predikat.
• Jika dicermati dari dimensi makna, bagian kalimat yang
memberikan informasi “bagaimana dan mengapa”

OBJEK: kalimat yang dimungkinkan hadir apabila


predikat kalimat tersebut merupakan verba atau kata
kerja yang sifatnya aktif transitif.
Objek menandai suatu benda yang dikenai pekerjaan
oleh subjek.

PELENGKAP:
Pemahaman pelengkap sering dikacaukan
dengan pemahaman objek. Dalam kalimat pasif
pelengkap tidak dapat menduduki fungsi subjek.
Berbeda dengan objek yang dapat menduduki
fungsi subjek dalam kalimat pasif.
TERDAPAT KESAMAAN DENGAN OBJEK DAN PELENGKAP
yaitu keduanya harus hadir untuk melengkap kata kerja dalam
kalimat, (2) keduanya tidak diawali oleh preposisi atau kata depan,
dan (3) keduanya menempati posisi di belakang kalimat.
CIRI-CIRI lainnya: verba yang mendahului berawalan “ber-”. Selain
itu bentuk-bentuk berafiks “ke-an” (Rahardi 2009:84).

KETERANGAN
Unsur kalimat yang tidak wajib hadir. Fungsinya untuk
menambah informasi pada kalimat tersebut.
Keterangan: tempat, waktu, cara, syarat, sebab, tujuan.
 KALIMAT EFEKTIF

Satuan bahasa (kalimat) yang dapat mewakili gagasan penulis


atau pembicara dan sanggup menimbulkan gagasan yang sama
dalam pemikiran pembaca atau pendengar seperti yang
dipikirkan oleh penulis atau pembicara.

Kalimat efektif merupakan kalimat yang harus tepat sasaran


dalam penyampaian dan pemerian bagi pembacanya.
CIRI KALIMAT EFEKTIF

1. Tidak berbelit-belit
2. Langsung pada tujuan
3. Tidak ada pengulangan/ambigu
4. Menggunakan kaidah EYD
5. Mudah dipahami
6. Menggunakan kata baku
7. Menggunakan kalimat logis
Syarat kalimat Efektif

1. Kepaduan – hubungan timbal balik diantara frasa


atau kata.
2. Hemat – kata dan frasa; lugas jelas, logis.
3. Sejajar – merinci unsur terpenting
4. Tegas – fokus kata pada kalimat
5. Variasi – pola dan jenis kalimat
6. Cermat – tidak menimbulkan tafsir ganda.
7. Logis – dapat dipertanggungjawabkan
Kalimat logis

Masuk akal
Mudah dipahami
Tidak menimbulkan salah
kaprah
Dapat dipertanggungjawabkan
Kalimat efektif = kalimat logis
Kalimat logis = kalimat efektif
Kalimat baku = kalimat logis
Kalimat baku = kalimat efektif
Kalimat efektif = kalimat baku
Kalimat logis = kalimat baku
SYARAT DAN CIRI KALIMAT EFEKTIF, LOGIS
DAN BAKU

1 EFEKTIF LOGIS BAKU


Kepaduan (koherensi) Masuk akal Ejaan harus tepat dan
benar
Kehematan Mudah dipahami Tanda baca benar
Kesejajaran Tidak ambigu Struktur bahasa tepat
Ketegasan/penekanan Dapat Tidak ambigu
dipertanggungjawabkan
Kevariasian Hemat kata
Kecermatan/lesatuan Logis
Kelogisan/penalaran Kepaduan
CIRI KEPADUAN
(KOHERENSI)
1. Tidak meletakkan kata depan (bagi, di,
dalam, di dalam, untuk, menurut, tentang, pada,
kepada) di depan subjek yang predikatnya
bentuk aktif (me-)

Contoh:
SALAH: Bagi yang tidak berkepentingan dilarang
masuk.
BETUL: Yang tidak berkepentingan dilarang masuk.
2. Tidak meletakkan kata depan di
depan objek

Contoh:
SALAH: Pada pertemuan tersebut membicarakan tentang
kenaikan harga bahan bakar minyak.

BETUL: Pertemuan tersebut membicarakan kenaikan harga


bahan bakar minyak.
3. Tidak terdapat subjek ganda

Contoh:
SALAH: Proposal itu saya buat bersama teman saya.

BETUL: Saya membuat proposal itu bersama dengan


teman.
4. Tidak terpengaruh unsur asing,
khususnya which ( yang mana) dan
where (di mana) yang tidak pada
tempatnya.

Contoh:
SALAH: Rumah di mana saya tinggal jauh dari
keramaian.

BETUL: Rumah tinggal saya jauh dari keramaian.


5. Kata penghubung intrakalimat tidak
dipakai pada kalimat tunggal.

Contoh:
SALAH: Kami datang terlambat. Sehingga kami tidak
dapat mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia.

BETUL: Kami datang terlambat sehingga tidak dapat


mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai