Dipresentasikan Oleh:
Dr. Chandra Yusuf, SH., LLM., MBA., MMgt
Hukum Perikatan
• Pasal 1313 KUHPerdata:
“suatu persetujuan adalah suatu perbuatan di
mana satu orang atau lebih mengikatkan diri
terhadap satu orang lain atau lebih.”
• Pasal 1233 KUHPerdata:
“Perikatan lahir karena suatu persetujuan
atau karena undang-undang.”
Definisi Perikatan
• Definisi menurut Prof. Subekti, S.H :
“Suatu perikatan adalah suatu
perhubungan hukum antara dua orang
atau dua pihak, berdasarkan mana pihak
yang satu berhak menuntut sesuatu hal
dari pihak yang lain, dan pihak yang lain
berkewajiban untuk memenuhi tuntutan
itu.”
Hukum Perjanjian
• Prof. Subekti, S.H. dalam bukunya
“Hukum Perjanjian” (hal. 1) membedakan
pengertian antara perikatan dengan
perjanjian. Subekti menyatakan bahwa
hubungan antara perikatan dan perjanjian
adalah bahwa perjanjian itu menerbitkan
perikatan.
Hukum... 2
• Perjanjian adalah sumber perikatan, di
samping sumber-sumber lain. Suatu
perjanjian juga dinamakan persetujuan,
karena dua pihak itu setuju untuk
melakukan sesuatu.
Hukum Perikatan yang Berasal
Dari UU
• Undang-undang ( Pasal 1352 KUH
Perdata ) : Perikatan yang lahir karena
undang-undang timbul dari
undang-undang atau dari undang-undang
sebagai akibat perbuatan orang.
Perikatan yang terjadi karena
undang-undang itu sendiri
• Misalkan, Pasal 1354 KUH Perdata
– zaakwaarneming
• suatu perbuatan yang memenuhi unsur-unsur
perbuatan hukum pengurusan kepentingan pihak
atau orang lain, secara sukarela, tanpa adanya
perintah (kuasa atau kewenangan) yang diberikan
oleh pihak yang kepentingannya diurus, dengan
atau tanpa sepengetahuan dari orang yang
kepentingannya diurus.
Perikatan yang terjadi karena
undang-undang yang disertai dengan
tindakan manusia
• Pasal 1365 KUH
Perdata:
“Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan
membawa kerugian kepada orang lain,
mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian
itu karena kesalahannya untuk menggantikan
kerugian tersebut.”
Civil Law Indonesia
Sistem Hukum
• Civil law systems, also continental or
Romano-Germanic
called legal systems, are found on all
continents and cover about 60% of the world. They are
based on concepts, categories, and rules derived from
Roman law, with some influence of canon law,
sometimes largely supplemented or modified by local
custom or culture. The civil law tradition, though
secularized over the centuries and placing more focus on
individual freedom, promotes between
cooperation human
( beings.
https://www.law.lsu.edu/clo/civil-law-online/what-is-t
he-civil-law/)
Sistem... 2
• What the civil law is:
– A comprehensive system of rules and principles
usually arranged in codes and easily accessible to
citizens and jurists.
– A well organized system that favors cooperation,
order, and predictability, based on a logical and
dynamic taxonomy developed from Roman law and
reflected in the structure of the codes.
Sistem... 3
– An adaptable system, with civil codes
avoiding excessive detail and containing
general clauses that permit adaptation
to change.
– A primarily legislative system, yet leaving
room for the judiciary to adjust rules to social
change and new needs, by way of
interpretation and creative jurisprudence.
Sistem... 4
• Some salient features of the civil law:
– Clear expression of rights and duties, so that
remedies are self-evident.
– Simplicity and accessibility to the citizen, at least in
those jurisdictions where it is codified.
– Advance disclosure of rules, silence in the code to be
filled based on equity, general principles, and the
spirit of the law.
– Richly developed and to some extent transnational
academic doctrine inspiring the legislature and the
judiciary.
Asas (Principle)
• asas n 1 dasar (sesuatu yang menjadi
tumpuan berpikir atau berpendapat); pada
-- nya, saya setuju dengan pendapat
Saudara; 2 dasar cita-cita (perkumpulan
atau organisasi): sebelum memasuki
suatu organisasi, kita harus tahu -- dan
tujuannya; 3 hukum dasar: tindakannya itu
melanggar -- kemanusiaan;
Asas Perjanjian
• Asas Kebebasan berkontrak/keterbukaan
• Asas Itikad Baik
• Asas Pacta Sun Servada
• Asas Konsensualitas / Konsensuil
(Kesepakatan)
• Asas Berlakunya Suatu
Perjanjian
Asas Kebebasan Berkontrak
• Hukum perjanjian di Indonesia menganut
asas kebebasan dalam hal membuat
perjanjian (beginsel der contracts vrijheid).
• Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHPerdata).
– Pasal 1338 KUHPerdata
Asas Pacta Sunt Servanda
• Pacta Sunt Servanda: your
promise”,
“Keep Peganglah Janjimu.
• Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata:
“Semua perjanjian yang dibuat secara
sah berlaku sebagai undang- undang
bagi mereka yang membuatnya.”
Asas Konsensual/Kesepakatan
• Pasal 1338 ayat (2) KUHPerdata:
“Suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali
selain dengan sepakat kedua belah pihak, atau
karena alasan-alasan yang oleh undang-undang
dinyatakan cukup untuk itu.”
• Apakah simbol yang dibutuhkan sebagai
kesepakatan bersama?
– Tandatangan dan Tanggal Tanda
Tangan.
Asas Itikad Baik
• Pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata:
“Persetujuan harus dilaksanakan
dengan itikad baik.”
• Itikad baik dikenal sebagai “Good
Faith”.
Perjanjian Sepihak
• Pasal 1315 KUH Perdata, yang berbunyi:
“Umumnya tidak seorang pun dapat
mengikatkan diri atas nama sendiri
atau meminta ditetapkannya suatu janji
daripada untuk dirinya sendiri”
Pengikatan diluar Perjanjian
Pasal 1339 KUH Perdata: