Akne Gangguan Adnexa
Akne Gangguan Adnexa
hiperplasi
meningkatkan
aktivitas folikel
3. foll terminal
PATOGENESIS
Androgen : peningkatan produksi sebum pd kel
sebasea
: keratinisasi abnormal shg tjd sumbatan
AKNE =
1. peningkatan produksi sebum :
peningkatan unsur komedogenik + inflamatogenik
2. keratinisasi abnormal : lbh padat,
sukar lepas
sumbatan
3. inflamasi abnormal : kekentalan sebum >>
4. lekosit PMN : pd proses kemotaktik inflamasi
5. peningkatan ho Androgen
Gejala Klinis :
awal :mikrokomedo: terbuka/black head & tertutup/ whitehead
hitam:mengandung melanin ; putih lebih dalam
lanjut : inflamatif = papul, pustula, nodul sampai
VARIASI KLINIS
- Akne infantil : bayi bbrp mg- bln
OK rangsangan Androgen ibu
- Akne kistika : benjolan di permukaan
diraba : ada cairan di dalamnya
komedo tak terlihat
- Akne fulminan : berupa nodul,kista,krusta
perlu penanganan khusus
- Akne mekanika : OK trauma fisik, gesekan, tekanan,
pemakai helm, pemakai topi
- Akne tetrad : berupa nodul,tumor,kista
- terutama ketiak; bisa punggung,wajah,dada
DIAGNOSIS BANDING
1. rosasea : radang kronis dimuka, gejala eritema, pustula
tanpa komedo
2. erupsi akneiformis
karena obat : steroid, INH, iodida
Klinis : erupsi papulopustulosa
mendadak tanpa komedo, dapat dg demam,
semua umur
3 dermatitis perioral :
tu pd wanita
GK : polimorf, eritem, papul, pustula,
sekitar mulut terasa gatal
Terapi
- Akne ringan : noninflamasi
topikal : Benzoil peroksida keratinolitik
komedolitik : sulfur, retinoid
bakterisid : Klindamisin
- Akne inflamasi / sedang
topikal : Benzoil peroksida antibiotik
sistemik : antibiotik, antiinflamasi, hormon
Akne berat : Isotretinoin oral
a. Asam Vit A : Tretinoin
sbg komedolitik
sediaan : jeli, krim, losio
mulai konsentrasi rendah, tu bentuk komedo
b. asam salisilat : komedolitik ringan
c. Benzoil peroksida :
sbg antibakteri topikal, menekan propionibakterium
akne, juga komedolitik ringan, efektif untuk yg inflamasi
ESO : Iritasi
d. Sulfur dan Resorsinol
keratolitik
obat bebas
e. Antibiotik topikal
Eritromisin, Klindamisin
< efektif dibanding benzoil peroksida
Terapi fisik :
1. ekstraksi komedo : dg komedo ekstraktor
2. injeksi intralesi kortikosteroid untuk mengurangi inflamasi
pada akne nodulokistik
Terapi sistemik :
a. Antibiotik
untuk menekan agen inflamasi ekstrasel dg dihasilkan P
Acnes
Tetrasiklin 750-1000 mg/hr
Eritromisin 750-1000 mg/hr
Doksisiklin : 50-100 mg/hr
b. Dapson
Untuk yang resisten. ESO : Methemoglobinemia
c. Kortikosteroid
jangka panjang : moon face, retensi Na dan air
d. Terapi hormon :
untuk supresi produksi sebum
siproteron asetat, estrogen
hanya wanita yang resisten
e. Retinoid oral :
untuk akne nodulokistik berat
ESO: cheilitis
mulut kering
xerosis
pruritus
epistaxis
petechiae, ekimosis, konjungtivitis, iritasi mata
ggn neuromuskuler
teratogenik
wanita : d + kontrasepsi
ROSASEA
Definisi : radang kronis di sentral wajah,
ditandai eritem persisten & teleangiektasis
disertai peradangan: erosi,papul
pustul, edem
epidemiologi :
wanita >>
sering pada ras kulit putih
20-30 th
Patogenesis
belum jelas; makanan, alkoholisme,
radang gastrointestinal, malabsorbsi, ggn psikiatri
lingkungan : UV
panas
angin
GK
keluhan : wajah sensitif, terasa panas saat memerah
nyeri : bila akneiform
khas : eritem di pipi, hidung, glabela
intensitas eritem berubah2
papul + pustul : mirip akne
kadang teleangiektasis, edem
Rhynophyma:
1- 3 mm
bila luas : bs tjd limfadenopati inguinal & aksiler
Terapi :
lotio kalamin, hidrokortison,
Gangguan Pigmentasi
warna kulit adalah gabungan :
kromofor melanin : coklat
oksihemoglobin : merah
deoksihemoglobin : biru
karoten : kuning oranye
melanin : paling berperan
- diproduksi oleh sel melanosit di str basalis
- dikontrol hipofise melalui MSH
- distimuli oleh : UV, bhn iritan
- ada 2 : eumelanin : coklat
feomelanin : merah
- fungsi : menyerap radiasi UV
- warna kulit bukan oleh jumlah melanosit
tapi ukuran & bentuk melanosome
MELASMA / CHLOASMA
- hiperpigmentasi lokal
- def : hiperpigmentasi pd kulit wajah, simetris
- f aktor risiko : U V
graviditas
kontrasepsi hormonal
obat epilepsi
parfum pd kosmetik
- GK : makula hiperpigmentasi, batas tegas, tepi ireguler
bergerigi : mirip peta
lokasi : pipi, hidung, dahi
- pembagian berdasar lokasi :
- sentrofasial : pipi, dahi, atas bibir, hidung, dagu
- molar : pipi, hidung
- mandibuler : pd ramus mandibula
berdasar letak melanin
- epidermal - dermal - campuran/ mixed
Terapi :
- umum:
hindari : hormon, UV, parfum kosmetik
pakai T S = dg FPS 15
saat pakai = 07 – 10 pagi
15 – 18
- khusus
a. topikal :
krim hidroquinone 2 – 5 %
sebagai krim malam : mulai bbrp jam saja
eso : DKI, DKA,
pemakaian lama : okronosis
(akibat deposit hasil oksidasi HQ)
- formula Kligman.
kombinasi : HQ 5 %
Tretinoin 0,1 %
Kortikosteroid
eso : cepat kambuh : bila stop
akne steroid , DKI
- formula Patak :
- kombinasi : HQ 2 %
Tretinoin : 0,05 – 0,1 %
- asam azelaat 20 %
- asam glikolat 8 – 15 %
Terapi sistemik
- Vitamin C dosis tinggi
C. tindakan :
- chemical peeling : as glikolat
20-35% tiap 3-4 minggu
- laser
MELANODERMA PASCAINFLAMSI
- hiperpigmentasi pascainflamasi
- pascainflamasi berasal dari :
- berbagai reaksi : alergi
phototoxic
obat
- berbagai infeksi: varisela
herpes zoster
- physical injury
- inflamasi
- cenderung menetap terutama pada kulit gelap
- GK :
pola & distribusi lesi kulit mengikuti penyakit
terdahulu.
- PA :
Jumlah melanosit tetap
Jumlah melanin meningkat
ALBINO
- hipopigmentasi general
- defek : pada sintesis melanin
- jumlah melanosit normal di epidermis, tanpa enzim
tirosinase
- GK banyak varian
okulokutaneus ( tersering )
- warna kulit sangat pucat/ merah jambu
- rambut kuning, mata biru / merah jambu
- kelainan mata : nistagmus
fotofobi
ggn refraksi berat
- tropis : lindungi dari U V : T S, pakaian tertutup
- high risk kanker kulit
( karsinoma sel skuamosa, melanoma )
- sehingga perlu deteksi dini
- komplikasi/ penyulit:
- diakibatkan pengurangan visual
- karena keadaan hipopigmentasi
Terapi:
- Pengawasan opthalmologist hingga dewasa
terutama keadaan miopik, hipermetrop
astigmatisme
- Perlindungan dari UV: tabir surya
topi
pakaian panjang
VITILIGO
- hipopigmentasi lokal
- lahir : kulit normal
- kerusakan melanosit
- epidemiologi :
- 1 – 2 % populasi
- onset 10- 30 th
- ada riwayat keluarga
- koinsidensi : DM, ggn tiroid, anemia pernisiosa
alopesia areata
SLE, psoriasis
Patogenesis:
secara pasti belum diketahui
tetapi ada beberapa teori penyebab kerusakan melanosit
- Teori Autoksik
adanya metabolit dari melanin yg merusak melanosit (ada
sel bunuh diri / cellular suicide)
- Teori Imunologik
ada hubungan dg keln endokrin lain
(tiroiditis, DM, anemia pernisiosa)
- Teori Neural
lesi sering mengenai satu sisi
(bukti: vitiligosegmental)
- Teori Oksidan- Antioksidan:
akumulasi radikal bebas
sebagai penyebab toksisitas terhadap melanosit
Vitiligo akrofasial:
- distal jari
- area peri- orifisium
Vitiligo general/ vitiligo vulgaris:
- paling banyak prevalensinya
- luas, simetrik
Vitiligo universalis:
- bagian dari sindrom endokrinopati
- hampir menutup seluruh badan
Vitiligo mukosa;
- hanya di area mukosa
Varian : sindrom Vogt – Koyanagi – Harada
- ggn pendengaran
- uveitis
- iritis
- poliosis
Terapi: kebanyakan ditujukan unt pengembalian pigmen
- tabir surya
pada lesi: mencegah sunburn
non- lesi : mencegah tanning
- kosmetik:
terutama untuk vitiligo fokal
murah
efek samping minimal
aplikasi mudah
- kortikosteroid topikal:
untuk area terbatas
terutama untuk anak
area: wajah( hati- hati seputar mata )
leher
ekstremitas (kecuali jari)
evaluasi 3 bulan
Dermatitis Atopik/ DA
-khas pd individu dg stigmata atopi
-dapat menurun/ genetik
-punya trend menderita asma,hay fever,
rinitis alergik, urtikaria,
pd penderita/ orang tuanya
-tdp kelainan fisik tertentu
-terdapat kelainan laboratorium
-terdapat kepekaan tertentu untuk bereaksi
Kelainan fisik tertentu:
-kulit kering/ xerotic skin
-lipatan suborbital Dennie Morgan
-lipatan leher
-hiperlinearis palmaris
-kehitaman sekitar mata
-keratokonus
-sumbatan perifolikuler
Kepekaan unt bereaksi:OK disfungsi sistem imun
-gatal/pruritus seluruh tubuh
-mudah mendapat infeksi bakteri,virus
-alergi terhadap makanan (udang dll)
-alergi terhadap wool
-mudah terkena pityriasis alba yang luas
-lebih reaktif pada tes kulit tipe I
Kelainan laboratorium:
-Kadar Ig E meningkat
Trigger factor:
-iklim, suhu tinggi:rangsangan gatal
-kelembaban:pakaian oklusif/tdk serap keringat
-alergen banyak:karpet kotor dll
DA pada bayi:
- 2-6 bln
- GK: dermatitis akut di pipi (eksim susu: ASI)
diaper area (popok basah)
daerah ekstensor
cenderung basah/eksudatif,gatal:rewel
eritem batas tegas,papula-vesikel milier+
erosi,eksudat,krusta
-kumat-kumatan terutama dg F pencetus:telur
DA pada anak:
-2-12 thn
-GK:daerah fleksor (lipat siku,lipat lutut,leher)
simetris
papul-papul milier,tak eksudatif
cenderung kering
DA dewasa:
-daerah (simetris) wajah,leher,dada bag atas,
lipatan siku,lipatan lutut,dorsum manus
-GK:likenifikasi,hiperpigmentasi
cenderung kering
Major:
-pruritus
-morfologi/distribusi lesi
-dermatitis kronis sering kambuh
-riwayat atopi pada diri dan OT
Minor:
-xerosis
-keratosis pilaris:hiperkeratosis pd foll rambut
-hiperlinearis palmaris:garis-garis palmar >>
-lbh reaktif thd tes hipersensitivitas tipe I
-peningkatan Ig E serum
-mudah kena infeksi bakteri/ virus
-dermatitis pada tangan dan kaki
-dermatitis pada areola mamae
-dermatitis pd lipatan leher anterior
-konjunctivitis
-lipatan Dennie Morgan:bayi-anak, suborbital
-keratokonus anterior:penonjolan btk kerucut
di tengah kornea
-periorbital kehitaman
-pucat pada wajah
-pityriasis alba:hipopigmentasi kronis bersisisk
di wajah
-gatal bila berkeringat
-toleransi wooly
-papula perifolikuler
-intoleransi pada makanan tertentu
-dipengaruhi lingkungan dan emosi
-white dermografisme:kepucatan pada tes
dg zat kolinergik
Terapi:
-topikal:
lesi akut,bayi:kortikosteroid lemah/HC 21/2 %
lesi kronik,anak-dws:ks kuat/desoksimetason
Elidel
Protopic
-sistemik:antihistamin
ks: k/p
-perawatan kulit
-edukasi:kondisi penyakit
kronisitas
Dermatitis Numularis
Diagnosis:
-dermatitis kronis di distal tungkai
-terdapat stasis:varises,pigmentasi
kulit mengencang-halus tungkai <<<
seperti leher botol
kaki di distal:edem
ulkus pada leher botol
-kronis residif
Terapi:
-terhadap stasis:tidur kaki ditinggikan
k/p bebat elastis
k/p terapi bedah
-terhadap dermatitis:ks k/p
-terhadap ulkus:perawatan ulkus
-medikamentosa:obat pelancar aliran darah
Neurodermatitis Sirkumskripta
-terapi:
-simtomatik:ks kuat k/p
keratolitik:bila ada penebalan
antihistamin:gatal
-terhadap pencetus:sedatif/transquilizer
-edukasi:cegah garukan/gosokan
Dermatitis Kontak
-Dermatitis karena kulit kontak dengan suatu bahan
-proses:alergi:alergen/kontaktan/sensitizer
(dermatitis kontak alergik)
(dermatitis kontakta alergika)
:iritasi:iritan
(dermatitis kontak iritan)
derajat exposure/paparan:
*frekuensi yg sering
*kontak yg lama
-keadaan kulit : intak:lebih sulit
ada diskontinyuitas:trauma,inflamasi,oklusif
lebih mudah
-mekanisme sensitisasi:
-bahan+protein kulit sbg antigen/ Ag
-Ag ditangkap&diproses oleh sel Langerhans
(SL sbg APC/antigen precenting cell)
-Ag oleh SL dikirim ke limfosit T
-limfosit T menuju nodus limfatikus
-limfosit T mngalami proliferasi mjd T efektor
T memori
-T beredar ke slruh tbh sbb kan sensitisasi,
bila kontak berlangsung terus menerus
Manifestasi klinik:
-gatal
-pd tempat kontak:ada dis akut/subakut/kronik
akut:eritem,edem
vesikel-bula
erosi/membasah
subakut:eritem +/-, edem +/-
vesikel,papul
kronik:papul
pigmentasi
likenifikasi
ekskoriasi
Pemeriksaan konfirmasi:patch test/uji tempel
1.Klt ditempel bahan/alergen kontak
2.Ditutup dg penutup khusus biarkan 48jam
3.Dibuka,baca hasilnya:
-tak ada reaksi:negatip
-eritem,papul sedikit:+ lemah
-eritem,edem,papulovesikel:++ kuat
-bula:+++ sangat kuat
Sensitisasi silang/cross sensitization:
Dua zat dg rumus kimia yg hampir sama/
sedikit berbeda,dpt memberi reaksi yg sama
Terapi:-hentikan kontak dg penyebab
-topikal:antiinflamasi (ks)
-sistemik:antihistamin (efektif ?)
ks
DKI (Irritant Contact Dermatitis)
PP palmoplantar (Barber)
-pustula pd palmar,plantar,ujung jari
-kumat-kumatan
-dpt tjd koinsidensi/bersamaan dg btk plakat
-tdk gatal
Psoriasis artropati:
-merupakan komplikasi/penyulit psoriasis
-artritis seronegatip ASTO - , RF –
-pd sendi kecil deformitas sendi permanen
tulang mengecil dan meruncing
-bisa dg atau tanpa lesi klt
-Rontgenologik spesifik:
awal:gambaran radang
lanjut:periostitis-deformitas
Psoriasis kuku:
-terutama jari tangan
-matrix kuku:didapat parakeratosis
-klinis:pitting nail (lekuk kuku)
diskolorisasi/kekuningan
perubahan keratin di kuku proximal
/subungual hiperkeratosis
lateral onikolisis:kuku lepas dari matrix
Psoriasis eksfoliatif:
-bentuk reaktif
-eksfoliasi: > 75 % luas permukaan tubuh
Terapi:
-causa belum jelas simtomatik
membatasi F pencetus
-topikal:< 5% luas permkaan tbh:tar,salisilat,ks
as salisilat:keratolitik,meningkatkan kerja tar
tar:antipruritus,keratoplastik,akantoplastik
mengeringkan,antiparasit,antiradang
vasokonstriktor
calcipotriol
-sistemik:untuk psoriasis berat atau rekuren
sitostatika:siklosporin,methotrexate
isotretinoin (derivat asam vit A)
ks:unt pso pustulosa/psoriasis eksfoliatif
-kombinasi: p UVA (psoralen + UVA)
Regimen Gauckermann (tar,UVB)
-edukasi
Pityriasis Rosea
Terapi:
-simtomatik:antihistamin
antiinflamasi
-kp: ks sistemik
Dermatitis seboroik
Pemfigus Vulgaris
-paling banyak dijumpai
-mousy odore:bau tikus
-causa:tdk diketahui
-bila berat:mengenai seluruh mukosa
-usia: 40 – 50 tahun; sex:laki2= wanita
-patogenesis:terjadi autoantibodi terbentuk
komplex imun tjd akantolisis
-jarang terjadi parut
-gejala klinik:KU jelek
awal:erosi,krusta bbrp bln bula general
mukosa:mata,hidung,laring,faring,
servik,vulva,uretra
gatal,nyeri
-effloresensi:bula berdinding kendor,eritem,
krusta,erosi,hipo-hiperpigmentasi
lokasi:general
-bula suprabasal
Nikolsky sign +:bula ditekan akan melebar
OK epidermis lbh fragile
-laboratorium:biopsi PA
pem imunofluresensi
pem sel Tzanck +
-terapi: kortikosteroid sistemik dosis tinggi
Pemfigoid Bulosa
-laboratorium:biopsi PA
pem imunofluoresensi
pem sel Tzanck +
-terapi:kortikosteroid sistemik dosis tinggi
-prognosis:lebih baik daripada pemvigus vulgaris
Dermatitis Herpetiformis
-morbus Duhring/Duhring’s disease
-penyakit kronis residif
effloresensi polimorfik tu berupa vesikel
berkelompok,simetris
rasa gatal hebat
-causa:belum diketahui
sensitif thd Iodium,gluten/prot gandum
-usia:anak dan dewasa tu dekade 3
-sembuh spontan:10-15 % kasus
-patogenesis:tak jelas
deposit Ig A pada dermo-epidermal junction
-gejala klinik:KU baik, keluhan gatal-terbakar
-effloresensi:eritem,papulo-vesikel
vesikel-bula berkelompok-simetris
dinding tegang,isi jernih
penyebaran mirip herpes herpetiformis
-laboratorium:biopsi PA
pem imunofluoresensi
hipereosinofilia >40% pd darah tepi
cairan vesikel-bula:eosinofil 20-90%
-Terapi:DDS 50- 300 mg/hari
ESO:anemi hemolitik
lekopeni
met-hemoglobinemia
Penyakit Kolagen
-tiga elemen jaringan kolagen:kolagen
elastin
substansi penyangga
-masing-masing elemen:memberi GK berbeda
-mekanisme sama:respon imun
Lupus Eritematosus
-LE diskoid:penyakit autoimun kolagen pd kulit
relatif ringan
GK khas di wajah,dada,kepala,ekstremitas
-causa:tdk diketahui
-usia:10- 40 th ; wanita lbh sering
-penyakit autoimun dg autoantibodi: Ig G
antibodi polivalent:antinuclear antibody (ANA)
-F predisposisi:herediter
trauma fisik:hawa dingin
angin
gesekan
sun exposed
stres emosional
-melibatkan multiorgan:kulit,ginjal,
jantung/otot,mata dll
lesi kutan:kutan spesifik
kutan nonspesifik
lesi ekstrakutan
-gejala klinik:
lesi awal:makula eritem
wajah,hidung,pipi kupu-kupu
sedikit gatal
tepi eritem dan teleangiektasis
tengah pucat,atrofi/cekung,berskuama/sum
batan folikuler
-kelainan ekstrakutan:
-mudah lelah lupus nefritis:50-60%
demam peny kardiopulmoner:50-60%
anoreksi ggn SS pusat:50-60%
nyeri sendi peny gastrointestinal
hepatosplencnomegali
limfadenopati
ggn oftalmologik
-LE kutan:
A.LEK kronik
1.LE diskoid (LED)
2.LED generalisata
3.LED hipertrofik
4.lupus profundus
B.LEK subakut
1.LEKS papula
2.LEKS anuler polisiklik
C.LEK akut
1.malar rash/eritem malar:bentuk spt kupu2
2.eritem general
3.bulosa/TEN like
-LEK nonspesifik
-lesi vaskuler -sklerodaktili
-alopesia -kalsinosis kutis
-lesi mukosal -urtikaria
-ggn pigmentasi -lesi bulosa
Lokal:
-effloresensi:plak sklerotik,soliter-multipel
bisa gutatae-linear
Gejala Klinik:
morfea soliter:plak/makula sklerotik
numuler/selebar palmar
bulat,batas tegas,mengkilat:lilin
merah kebiruan/gading:halo ungu
morfea gutatae:sangat jarang
makula/plak kecil bulat,atrofik
Skleroderma linear en coup de sabre:
unilateral,soliter
bukan di superfisial:lebih dalam
morfea segmental:wajah
hemiatrofi
morfea generalisata:kombinasi 4 bentuk
disertai atrofi otot timbul disability
Semua bentuk:menjadi inaktif dalam 3-5 bln
menghilang dlm bbrp thn
kecuali skleroderma linear yg makin luas
Terapi:
- ditujukan pd alat yg terlibat
- fenomena Raynaud:lindungi dari dingin
- medikamentosa: efektif ?
- membaik spontan
DERMATOTERAPI TOPIKAL
…………
Diagnosis Terapi
Dermatologi: topikal
Coba- coba
Dasar- dasar terapi topikal:
1.Absorbsi perkutan
2.Vehikulum
1.Absorbsi perkutan: tergantung
a.ketebalan klt
str korneum: 100 % absorbsi lengan
83 % “ palmar
14 % “ plantar
b.lokasi:
absorbsi baik: daerah kaya foll rambut
“ “ kel ekrin
scalp 3.5 X lengan bwh
dahi 6 X
pipi 13 X
skrotum 42 X
c.keadaan klt
absorbsi >> :klt defek:lecet
keadaan eksematus
d.umur
bayi=dewasa:str korneum tipis
rasio LPB/BB >>
OT=dewasa:folikel rambut berkurang
kel keringat berkurang
tetapi str korneum tipis
e.kuantitas:
abs berbanding lurus dg luas klt yg diobati
lama kontak dg bahan
frekuensi aplikasi
f.hidrasi
abs berbanding lurus dg hidrasi klt
hidrasi tjd OK:oklusi alamiah:pakaian rapat
daerah lipatan
OK obat topikal:salep berlemak
(fatty ointment)
g.koeffisien partisi:kelarutan bhn aktif obat
bahan larut lemak:lbh mudah penetrasi
h.ukuran partikel:
uk kecil:lbh mudah abs: micronized
2.vehikulum= basis obat
adl bhn dasar obat luar
sbg pembawa bahan aktif
ideal:-inert
-stabil:fisik/kimiawi
-noniritatif
-nonalergenik
-secara kosmetis baik
-mudah digunakan
-ESO:kecil,minimal
tiga vehikulum dasar:bedak, salep, cairan
variasi: bedak kocok/ shake lotion
pasta
krim
Bedak
-padat- serbuk
-amilum, Zn O, talkum venetum,
kalamin, titan dioksid
-biasanya zat aktif:asam salisilat, menthol
antibakteri, antijamur
-penggunaan:
lesi akut noneksudatif:sebagai pendingin
lesi lipatan:penyerap keringat/pelicin
jangan:lesi eksudatif OK membentuk krusta
Salep
-semipadat berasal dari lemak
-vaselin pth-kuning
silikon
polietilen glikol
-sifat oklusif,unt lesi kronik OK penetrasi lbh baik
Cairan
-losio
-air biasa,air suling,alkohol
-air: solusio, sol permanganas kalsikus/ sol PK
alkohol:tinctura, tinc podifilin
Pasta
-kombinasi salep dan serbuk
-pasta Lazzar
Bedak kocok:
-zat cair+ serbuk
Krim:
-lemak+ zat cair
-perlu stabilisator berupa emulgator
-o/w, w/o
-o/w: lesi subakut w/o:lesi subkronik
siang malam
BAHAN AKTIF OBAT TOPIKAL
1.Kortikosteroid
-paling banyak dipakai
-antiinflamasi, antimitosis, antiproliferasi
-dg conc sama,anak&bayi abs >>> dewasa
-kelompok yg responsif:eksim, dermatitis
klp yg kurang responsif:
psoriasis palmoplantar
LE diskoid
liken planum
penyakit bulosa
-pembagian:Gol I Lemah III Kuat
II Sedang IV Sangat Kuat
-penambahan atom Fluor:meningkatkan potensi
potensi meningkat: ESO obat meningkat
ESO sistemik:supresi AHA
sindrom Cushing iatrogenik
gangguan pertumnuhan
ESO lokal:
a.katabolik:atrofi kulit akne steroid
teleangiektasis ggn sembuh luka
purpura/ekimosis rosasea
dermatitis perioral hipertrikosis
strie
b.perubahan respon lokal tinea incognito
glaukoma hipopigmentasi
c.dermatitis kontak alergik
Upaya mengurangi ESO
-mulai dari potensi lemah terlebih dulu
-ditrskan potensi kuat, jk pendek-dosis mimimal
-pertimbangkan jenis vehikulum
stadium penyakit
-potensi lemah:tdk lebih 4-6 minggu
potensi kuat:tdk lebih 2-4 minggu
2.Antijamur
-gen lama/konvensional:spektum sempit
mekanisme:keratolitik
mis: Whitfield,sulfur,asam undesilinat
-gen baru:spektrum luas unt dermatofitosis
kandidiasis
pityrosporum
mekanisme:ggn sintesis mbr sel
mis:siklopiroksolamin,imidasol,alilamin
Whitfield
-as salisilat 3-6 %
as benzoic 6-12 %
unt anak:conc rendah/half strenght >< fullstren
Sulfur:
-unt pvc:Na Thiosulfat 20 %
selenium sulfide 2.5 %
-murah, praktis
-iritatif:wajah,genital
bau tdk enak
-1/4-1/2 jam sebelum mandi: 5-7 hari
Asam undesilinat
-kurang iritatif
-unt dermatofitosis
Siklopiroksolamin:
-efektif:dermatofita,ragi,kandida
-sediaan:krim,losio
Imidasol:
-mekanisme:hambat sintesis ergostrerol mbr sel
-klotrimasol,mikonasol,ketokonasol
-sediaan:krim,bedak,losio
-kesembuhan:60-100 %, lama:3-4 minggu
Alilamin:
-naftitin
terbinafin
-mekanisme:menghambat sintesis ergosterol
-sangat baik:dermatofitosis
kurang baik:kandidiasis
3.Antibiotik
-indikasi pemakaian:pioderma dg luas terbatas
spt:impetigo,ektima,folikulitis,furunkulosis
-pertimbangkan:sensitivitas
hospes
harga
-lesi luas:sistemik
Tetrasiklin:bakteriostatik
spektrum luas:gram+,gram –
problem:resistensi
Neomisin:gol aminoglikosida
gram +,gram –
sediaan:btk kombinasi
ESO:DKA
Gentamisin:gol aminoglikosida
gram +, gram _
Basitrasin: gram + saja
bentuk kombinasi dg neomisin
Silver sulfadiasin:gram +, gram –
untuk luka bakar/combustio
Asam fusidat:spektrum sempit
Mupirosin:spektrum luas
4.Antiseptik
-unt cegah infeksi pd klt:preoperasi
me- inf nosokomial
perawatan luka bakar
SABUN:
- ditambahkan antiseptik
trichlorocarbanilide/ TCC
tribromosalisilamide
-bisa sebabkan sensitif
RIVANOL:
-serbuk kuning, larut dlm air
-sbg kompres luka/lesi eksudatif
-0.5- 1 %
KALIUM PERMANGANAS
-Sbg antiseptik
oksidator:membersihkan luka-luka kotor
-kristal merah ungu
-conc:1/10.000
POVIDON IODINE:
-iodium+polyvinyl pirrolidon
-nontoksik,noniritatif
-unt kulit dan mukosa vagina
ALKOHOL:
-etilalkohol
-memp sifat antiseptik terbesar pd conc 70%
-hanya dioleskan unt kompres
-tidak unt luka sayat
5.ANTIPRURITUS
-hanya unt simtomatik
-preparat:kalamin urea
phenol menthol
camphor antihistamin
KALAMIN:
-adl kombinasi seng oksida dan ferioksida
-bedak,obat kocok,krim,salep
UREA
-sbg antigatal
-conc:2-10 %
-unt kulit utuh
PHENOL,MENTHOL,CAMPHOR:
-sebagai pendingin
-conc 0.5-1 %
->2 %: iritatif
ANTIHISTAMIN:
-sebagai krim
-ESO: sensitizer