Anda di halaman 1dari 13

Agama

Islam II
Pentingnya Mengetahui Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Terhadap Nilai Agama

Niken rohdiyah/ 131711133037 / a1-2017


PENTINGNYA
MEMAHAMI IPTEK
SAAT INI
01
Kehidupan manusia
02
Penggunaan teknologi
menjadi lebih mudah dan lebih ekonomis dan efektif
praktis karena bisa menghemat
waktu, uang, dan biaya.

03
IPTEK mampu
04
Adanya teknologi
memberikan kemajuan dan mempermudah komunikasi
kesejahteraan bagi manusia dan cara mengakses
informasi dengan cepat
KONSEP
PERKEMBANG
AN IPTEK
MENURUT
PANDANGAN
ISLAM
IPTEK DALAM
ISLAM

Ilmu Pengetahuan dan teknologi adalah  suatu sumber informasi yang dapat
meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang di bidang teknologi. Ilmu
pengetahuan merupakan salah satu isi pokok kandungan kitab suci Al-Qur’an. Bahkan
kata “ilmu” itu sendiri disebut dalam Al-Qur’an sebanyak 105 kali.
IPTEK DALAM ISLAM

Diantara aspek-aspek terpenting dari pemikiran ini, bahwa al-Qur’an berisi informasi tentang fakta-
fakta ilmiah yang amat sesuai dengan penemuan manusia, yang diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bahwa seluruh kehidupan berasal dari air

2. Bahwa alam semesta terbentuk dari gumpalan gas (di dalam al-Qur’an disebut dengan ad-Dukhan)

3. Matahari dan bulan mempunyai ukuran dan perhitungan yang sesuai.

4. Bahwa kandungan oksigen di udara akan semakin berruang di tempat-tempat yang tinggi.
PANDANGAN
ISLAM
MENGENAI
IPTEK!

Ada beberapa kemungkinan hubungan agama dan IPTEK :

● Bertentangan
● Bertentangan namun dapat berjalan berdampingan secara damai
● Tidak bertentangan satu sama lain
● Saling mendukung satu sama lain
MANFAAT IPTEK DALAM DUNIA KESEHATAN…

Sistem pelayanan
kesehatan yang lebih Penurunan biaya /
baik 01 03 efisiensi

Sumber informasi Perkembangan keilmuan


kesehatan lebih lengkap 02 04 dengan penelitian dan
dan mudah di peroleh riset
SIKAP SEBAGAI UMAT ISLAM TERHADAP
PERKEMBANGAN IPTEK

RESESIF SELEKTIF DIGESIF


menerima dengan bijaksana memilah yang baik dan tidak baik mengarahkan untuk amal ma’ruf
dengan dasar Al-Quran, Hadist dan nahi munkar
Sunnah

ADAPTIF TRANSMITIF
menyesuaikan dengan jati diri mengembangkan IPTEK untuk
menyiarkan agama islam.
CONTOH PENERAPAN IPTEK

DALAM KEPERAWATAN
DAN KESEHATAN
VAKSIN

Vaksin adalah antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit.
Pemberian vaksin dilakukan untuk mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi penyebab penyakit -
penyakit tertentu.

Dalam istilah kesehatan, imunisasi diartikan pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit
tertentu dan pada 2016, Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa tentang imunisasi. Isinya,
berdasarkan hasil kajian MUI, imunisasi pada dasarnya mubah atau diperbolehkan sebagai bentuk
ikhtiar meningkatkan kekebalan tubuh dan dalam rangka mencegah penyakit tertentu.
BAYI TABUNG
Bayi tabung  adalah suatu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di luar tubuh perempuan, tepatnya di
dalam sebuah tabung pembuahan. Setelah sel telur sudah berhasil dibuahi dan menghasilkan embrio, maka
akan dipindahkan ke dalam rahim. Secara medis proses bayi tabung disebut dengan in vitro fertilization (IVF).

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri sudah mengeluarkan fatwa soal Bayi Tabung. Dalam fatwa dinyatakan
jika bayi tabung berasal dari sperma dan sel telur pasangan suami istri sah menurut hukum, maka mubah atau
diperbolehkan.

Hal ini bisa terjadi karena masuk ke dalam ikhtiar yang didasari kaidah agama. Akan tetapi, para ulama
melarang penggunaan teknologi bayi tabung dari pasangan suami istri yang menggunakan rahim perempuan
lain sebagai sarana dan ini adalah haram hukumnya.
TRANSPLANTASI ORGAN
Transplantasi adalah rangkaian tindakan medis untuk memindahkan organ dan atau jaringan tubuh manusia
yang berasal dari tubuh orang lain atau tubuh sendiri dalam rangka pengobatan untuk menggantikan organ atau
jaringan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik. Transplantasi organ atau jaringan tubuh pendonor hidup
kepada orang lain dibolehkan dengan ketentuan terdapat kebutuhan mendesak yang dibenarkan secara
syar'i (dharurah syariah). Kemudian, tidak ada dharar bagi pendonor karena pengambilan organ atau jaringan
tubuh baik sebagian ataupun keseluruhan.

Ketentuan lainnya adalah jenis organ tubuh yang dipindahkan kepada orang lain tersebut bukan merupakan
organ vital yang mempengaruhi kehidupan atau kelangsungan hidupnya. Selanjutnya, tidak diperoleh upaya
medis lain untuk menyembuhkannya, kecuali dengan transplantasi. Transplantasi organ juga dibolehkan jika
bersifat untuk tolong menolong, tidak untuk komersial. Selain itu, transplantasi organ juga harus ada
persetujuan dari calon pendonor, ada rekomendasi dari tenaga kesehatan.
TERIMA
KASIH!

Anda mungkin juga menyukai