Anda di halaman 1dari 13

Sedimentasi

Muhammad Ghulam Al Ayubi


Teknik Kimia
13419005
Definisi

Sedimentasi adalah salah satu proses dalam water


treatment untuk pemisahan padatan tersuspensi dari
cairan (slurry) pada air menggunakan gravitasi pada
bak pengendapan setelah proses koagulasi-flokulasi.,
Tujuan
Sedimentasi pada pengolahan air ditujukan untuk:
• pengendapan air permukaan untuk penyisihan partikel
diskret
• pengendapan flok hasil koagulasi-flokulasi, khususnya
sebelum disaring dengan filter pasir cepat
• pengendapan lumpur hasil pembubuhan soda-kapur pada
proses penurunan kesadahan
• pengendapan presipitat pada penyisihan besi dan
mangan dengan oksidasi
Proses Sedimentasi
• Batch

Keterangan :
A = cairan bening
B = zona konsentrasi seragam
• Kontinyu C = zona ukuran butir tidak
seragam
D = zona partikel padat
terendapkan
Sedimentasi batch
Pada proses sedimentasi batch besarnya nilai koefisien Drag (CD)
bergantung pada pola aliran sekitar partikel, apakah laminar atau
turbulen. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai CD sebagai fungsi
dari nilai bilangan Reynolds (Nre).
Cara ini cocok dilakukan untuk skala laboratorium, karena
sedimentasi  batch paling mudah dilakukan, pengamatan penurunan
ketinggian mudah. Berikut ini mekanisme sedimentasi batch:
Sedimentasi kontinyu
• Pada proses sedimentasi kontinu waktu detensi (t) adalah sebesar volume
basin (v) dibagi dengan laju alir (Q). Overflow rate (Vo) menggambarkan
besarnya kecepatan sedimentasi adalah fungsi dari laju alir (Q) dibagi dengan
luas permukaan basin (Ap). Laju linier (V) mengambarkan besarnya kecepatan
horizontal adalah fungsi dari laju alir (Q) dibagi dengan luas area tegak lurus
• Pada cara ini, ada cairan slurry yang masuk dan beningan yang dikeluarkan
secara kontinyu. Saat steady state, ketinggian tiap zona akan konstan.
Mekanisme sedimentasi kontinyu bisa dilihat pada gambar berikut :
Tipe Sedimentasi
Berdasarkan pada jenis partikel dan kemampuan partikel untuk berinteraksi,
sedimentasi dapat diklasifikasi ke dalam empat tipe, yaitu:
• Settling tipe I: pengendapan partikel diskret, yaitu partikel yang dapat
mengendap bebas secara individual tanpa membutuhkan adanya interaksi
antar partikel.
• Settling tipe II: pengendapan partikel flokulen dalam suspensi, di mana
selama pengendapan terjadi saling interaksi antar partikel. Selama operasi
pengendapan, ukuran partikel flokulen bertambah besar, sehingga
kecepatannya juga meningkat.
• Settling tipe III: pengendapan partikel dengan konsentrasi yang lebih
pekat, di mana antar partikel secara bersama-sama saling menahan
pengendapan partikel lain di sekitarnya.
• Settling tipe IV: kelanjutan dari sedimentasi tipe III, di mana terjadi
pemampatan (kompresi) massa partikel hingga diperoleh konsentrasi
lumpur yang tinggi.
Klasifikasi Partikel Endapan
1. Discrete : Partikel yang tidak akan mudah berflokulaisi, laju
pengendapan individual tidak bergantung pada konsentrasi
parkiel dan laju aliran sangan pentig.
2. Floccculent : partikel dengan konsentrasi relatif rendah,
menggumpal, dan pengendapannya sangat dipengaruhi oleh
waktu
3. Suspensi : partikel dengan konsentrasi bersupensi tinggi
(seperti pada pengentalan lumpur), pengendapannya
dipengaruhi oleh pencampuran zat kimia dan durasi waktu
detensi
Daftar Pustaka
• Brown, G.G., 1990, Unit Operation, Mc.Graw-Hill, Allyn and Bacon.Inc,
United States of America.
• Geankoplis, C.J., 1983, Transport Processes and Unit Operations, Prentice
Hall, Upper Saddle River, New Jersey.
• Mc.Cabe, W.L., and J.C. Smith., 1999, Operasi Teknik Kimia Jilid 2,
Erlangga, Jakarta.
• Reynolds, Ton D. dan Richards, Paul A., 1996, Unit Operations and
Processes in Environmental Engineering, 2nd edition, PWS Publishing
Company, Boston.
• Foust, A.S., 1980, Principle of Unit Operation, 4 ed., John Wiley and
Sons, New York.
Sekian
Dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai