0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
590 tayangan12 halaman
Dokumen ini membahas sistem pengarsipan rekam medis dengan tiga jenis pengarsipan yaitu straight numeric filing, terminal digit filling, dan middle digit. Setiap jenis pengarsipan memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu. Dokumen ini juga menjelaskan aturan dan prosedur pengarsipan rekam medis seperti pengembalian catatan, pemeriksaan arsip, dan pelaporan aktivitas area pengarsipan.
Dokumen ini membahas sistem pengarsipan rekam medis dengan tiga jenis pengarsipan yaitu straight numeric filing, terminal digit filling, dan middle digit. Setiap jenis pengarsipan memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu. Dokumen ini juga menjelaskan aturan dan prosedur pengarsipan rekam medis seperti pengembalian catatan, pemeriksaan arsip, dan pelaporan aktivitas area pengarsipan.
Dokumen ini membahas sistem pengarsipan rekam medis dengan tiga jenis pengarsipan yaitu straight numeric filing, terminal digit filling, dan middle digit. Setiap jenis pengarsipan memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu. Dokumen ini juga menjelaskan aturan dan prosedur pengarsipan rekam medis seperti pengembalian catatan, pemeriksaan arsip, dan pelaporan aktivitas area pengarsipan.
REKAM MEDIS OLEH : RIZA SUCI ERNAMAN PUTRI, A.Md.RM, SKM, MM Jenis-jenis pengarsipan a. Straight numeric filling Pengarsipan nomor urut adalah pengarsipan catatan medis secara kronologis sesuai dengan nomor catatan.
Pengarsipan cara ini memiliki beberapa kerugian :
- Petugas harus mengingat semua angka tersebut ketika mengarsipkan, kesalahan letak mudah terjadi. - Semakin besar jumlah angka yang harus diingat ketika mengarsipkan, semakin besar kemungkinan salah. - Kontrol mutu pengarsipan susah dilakukan. Keuntungan : - Mudahnya melatih petugas untuk bekerja. b. Terminal digit filling Pengarsipan angka terkahir adalah cara pengarsipan yang sederhana namun akurat yang meningkatkan produktifitas petugas. Angka-angka primer adalah dua angka terakhir di sisi kanan. Angka sekunder adalah duua angka tengah, dan angka tertier adalah dua angka di sisi kiri.
Keuntungan pengarsipan ini adalah :
-Nomor angka terakhirnya terdistribusi merata pada100 bagian primer. -Menghilangkan kepadatan yang timbul. -Volume catatan di setiap seksi primer dapat dikontrol. -Celah-celah besar pada arsip yang memerlukan penggeseran catatan ke belakang dapat dihindarkan. - Kontrol volume memudahkan perencanaan daerah arsip. - Kesalahan dalam meletakkan catatan akan berkurang drastis. - Penggunaan folder-folder tercetak dengan kode warna dapat lebih menurunkan kesalahan letak. T S P T S P T S P 46-52-02 98-05-26 98-99-30 47-52-02 99-05-26 99-99-30 48-52-02 00-06-26 00-00-31 49-52-02 01-06-26 01-00-31 c. Middle digit Pengarsipan angka tengah merupakan alternatif pengarsipan angka terkahir. Pada pengarsipan angka tengah dengan nomor enam angka, angka tengah merupakan digit primer. Terdapat kekurangan sistem digit tengah : -Latihan lebih sulit daripada sistem nomor urut atau sistem angka terakhir. -Celah-celah akan timbul didalam file kalau kelompok besar catatan ditarik untuk penyimpanan in aktif. Keuntungan : 1.Mudah untuk menarik sampai 100 catatan yg nomornya berurutan untuk tujuan penelitian dan untuk mengubah sistem nomor urut langsung sistem angka tengah. 2.Distribusi catatan pada pengarsipan angka tengah lebih merata daripada pengarsipan nomor urut langsung, walaupun tidak menyamai keseimbangan yang dicapai oleh sistem angka terakhir. S P T S P T 56-78-96 99-78-96 56-78-97 99-78-97 56-78-98 99-78-98 56-78-99 99-78-99 57-78-00 00-79-00 57-78-01 00-79-01 11. Perubahan ke pengarsipan angka terakhir atau tengah
Namun, kalau bagian tidak pindah, semua
catatan harus dikeluarkan dulu sebelum pedoman seksi (section guides) dipasang. Pada saat pengubahan arsip, semua catatan harus disortir pertama menurut angka primer (terakhir), lalu angka sekunder dan terakhir angka tertier. 7. Aturan dan prosedur lain pengarsipan Ketika catatan dikembalikan ke bagian informasi kesehatan, mereka harus disusun sebelum diarsipkan. Ini memudahkan penemuan catatan yang perlu tapi tidak diarsipkan dan memudahkan pengarsipan kembali. Selain petugas fasilitas yang diperintahkan untuk menggunakan area arsip di luar jam kerja, hanya petugas bagian informasi kesehatan yang boleh menangani catatan. Diluar jam kerja, personil fasilitas yang mengembalikan catatan harus meninggalkannya di tempat yang telah ditentukan di area arsip atau di bagian informasi kesehatan. Catatan dengan sampul robek dan lembaran lepas harus segera diperbaiki untuk mencegah kerusakan lebih lanjut atau hilangnya informasi berharga. Audit (pemeriksaan) terhadap arsip harus dilakukan secara berkala untuk mencari catatan yang salah letak dan memeriksa permintaan pinjaman yang menunjukkan bahwa catatan belum dikembalikan. Catatan medis yang melihatkan tindakan hukum tidak boleh diletakkan pada arsip umum, mereka diarsipkan di dalam kabinet arsip terkunci di kantor direktur informasi kesehatan Petugas area arsip bertanggungjawab memelihara kerapian dan keteraturan rak arsip. Arsip tak teratur meningkatkan kemungkinan terjadinya salah letak. Catatan yang sedang diproses atau digunakan pegawai didalam bagian harus tetap diatas meja atau pada lemari arsip yang ditentukan sehingga tersedia kapan saja. Prosedur tertulis untuk petugas area pengarsipan akan membantu dalam latihan mereka dan dalam mempertahankan kontrol terhadap arsip. Catatan yang tebal hendaknya dibagi atas dua atau tiga volume, tapi diarsipkan bersama pada satu lokasi. Slip laboratorium, x-ray dan laporan lepas atau terhambat lainnya yang masuk ke bagian harus diberi stempel tanggal dan disusun waktu diterima. Harus diusahakan untuk memasukkannya ke dalam catatan sesegera mungkin. Petugas yang mengawasi area arsip harus membuat laporan aktifitas area tersebut, mencakup : jumlah arsip yang keluar atas permintaan setiap hari, jumlah panggilan gawat darurat dan jumlah catatan yang tidak bisa ditemukan.