Anda di halaman 1dari 35

Ayat Matrik

Matriks
• MATRIKS adalah susunan sekelompok bilangan dalam suatu
jajaran berbentuk persegi panjang yang diatur berdasarkan baris
dan kolom dan diletakkan antara dua tanda kurung. Tanda
kurung yang digunakan untuk mengapit susunan anggota
matriks tersebut dapat berupa tanda kurung biasa atau tanda
kurung siku. Setiap bilangan pada matriks disebut elemen
(unsur) matriks. Kumpulan elemen yang tersusun secara
horizontal disebut baris, sedangkan kumpulan elemen yang
tersusun secara vertikal disebut kolom. Suatu matriks yang
memiliki m baris dan n kolom disebut matriks m x n dan disebut
sebagai matriks yang memiliki orde m x n. Penulisan matriks
menggunakan huruf kapital dan tebal.
Jenis-jenis Matriks Berdasarkan Baris dan
Kolom
• Matriks Persegi
Matriks Persegi adalah matriks yang mana jumlah
baris dan kolomnya sama, Misalnya matriks berordo
3×3, 4×4, 5×5 dan seterusnya. Contohnya bisa kalian
lihat pada gambar dibawah ini:
3 2 0
1 6 3
5 7 2
• Matriks Baris

Matriks baris adalah matriks yang terdiri dari satu


baris dan beberapa kolom. Ingat, jumlah barisnya
satu dan kolomnya lebih dari satu. Contohnya bisa
kalian lihat dibawah ini:

[1 6 9]
• Matriks Kolom
Matriks kolom adalah kebalikan dari matriks baris,
yaitu matriks yang terdiri dari satu kolom dan
beberapa baris. Contoh:
1
6
9
• Matriks Mendatar dan Matriks Tegak
⇒ Matriks mendatar adalah matriks yang jumlah
kolomnya lebih banyak dari pada jumlah barisnya.
⇒Matriks tegak adalah matriks yang jumlah barinya
lebih banyak dari pada jumlah kolomnya.
• Matrik Mendatar Matriks Tegak
1 6 7 2 1 2
2 9 2 1 3 1
3 1 3 3 5 3
Jenis-jenis Matrik Berdasarkan Pola
• Matriks Nol
Matriks Nol yaitu Matriks yang dimana elemen-
elemennya bernilai Nol. Contohnya:
0 0 0
0 0 0
0 0 0
• Matriks Identitas
Matriks identitas yaitu matriks persegi yang nilai
pada diagonal utamanya adalah satu dan selain itu
elemen-elemennya bernilai nol.
1 0 0
0 1 0
0 0 1
• Matriks Diagonal
• Matriks diagonal adalah matriks persegi yang
elemen-elemen selain diagonal utamanya bernilai
nol.
• 1 0 0
• 0 6 0
• 0 0 9
• Matriks Segitiga
• Matriks segitiga ini masih dibagi menjadi 2 lagi, yaitu
segitiga atas dan segitiga bawah.
• ⇒ Matriks Segitiga atas adalah matriks yang elemen-
elemen dibawah diagonal utama bernilai nol.
• ⇒ Matriks Segitiga bawah adalah matriks yang
elemen-elemen diatas diagonal utama bernilai nol.
• Atas Bawah
• 6 9 3 1 0 0
• 0 1 2 3 6 0
• 0 0 9 3 2 9
• Matriks Skalar
• Matriks Skalar adalah matriks yang diagonal
utamanya bernilai sama dan elemen lainnya bernilai
nol.
• 6 0 0
• 0 6 0
• 0 0 6
• Matriks Simetris
Matriks Simetris adalah matriks yang elemen-
elemen dibawah dan diatas diagonal utama adalah
simetris, artinya elemen pada sel mn sama dengan
elemen pada sel nm.
1 2 3
2 6 2
3 2 9
Operasi pada Matriks
• Penjumlahan Matriks
• Penjumlahan matriks hanya dapat dilakukan
terhadap matriks-matriks yang mempunyai ukuran
(orde) yang sama. Jika A=(aij) dan B=(bij) adalah
matriks-matriks berukuran sama, maka A+B adalah
suatu matriks C=(cij) dimana (cij) = (aij)+(bij) atau [A]
+[B] = [C] mempunyai ukuran yang sama dan
elemennya (cij) = (aij) + (bij)
• Contoh
3 1 0 2 1 0 2
A= B= C= maka,
4 2 1 3 1 0 5
3 1 0 2 3+0 1+2 3 3
A+B= + = =
4 2 1 3 4+1 2+3 5 5
3 1 1 0 2
A+C = +
4 2 1 0 5
A+C tidak terdefinisi (tidak dapat dicari
hasilnya) karena matriks A dan matriks B mempunyai ukuran
yang berbeda
• Pengurangan Matriks

Sama seperti pada penjumlahan matriks,


pengurangan matriks hanya dapat dilakukan pada
matriks-matriks yang mempunyai ukuran yang sama.
Jika ukurannya berbeda maka matriks hasil tidak
terdefinisikan.
Contoh
• Perkalian Matriks dengan Skalar

Jika k adalah suatu bilangan skalar dan A=(aij) maka matriks


kA(kaij) yaitu suatu matriks kA yang diperoleh dengan
mengalikan semua elemen matriks A dengan k. Mengalikan
matriks dengan skalar dapat dituliskan di depan atau
dibelakang matriks. Misalnya [C]=k[A]=[A]k dan (cij ) = (kaij )
Pada perkalian matriks dengan skalar berlaku hukum
distributif dimana k(A+B)=kA+kB
Contoh
• Perkalian Matriks dengan Matriks

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1.Perkalian matriks dengan matriks umumnya tidak komutatif


2.Syarat perkalian adalah jumlah banyaknya kolom pertama
matriks sama dengan jumlah banyaknya baris matriks kedua
3.Jika matriks A berukuran mxp dan matriks pxn maka
perkalian A*B adalah suatu matriks C=(cij) berukuran mxn
dimana 
Contoh
Beberapa Hukum Perkalian Matriks:

• Hukum Distributif, A*(B+C) = AB + AC


• Hukum Assosiatif, A*(B*C) = (A*B)*C
• Tidak Komutatif A*B   B*A
¹

• Jika A*B = 0, maka beberapa kemungkinan


– A = 0 dan B = 0
– A = 0 atau B = 0
– A  0 dan B  0
¹  ¹ 

• Bila A*B = A*C, belum tentu B = C


Transpose Matriks
• Pengertian Transpose
Yang dimaksud dengan transpose matriks adalah ketika pada
sebuah matriks dilakukan pertukaran antara dimensi kolom dan
barisnya. Definisi lain dari matriks transpose adalah sebuah matriks
yang didapatkan dengan cara memindahkan elemen-elemen pada
kolom menjadi elemen baris dan sebaliknya. Biasanya sebuah
matriks transpose disimbolkan dengan menggunakan lambang tanda
petik (A') ataupun dengan huruf T kecil di atas (AT). Perhatikan
gambar berikut:
1 3 1 T 1 2 0
A= 2 4 5 A = 3 4 7
0 7 6 1 5 6
• Sifat-sifat Matriks Transpose
Transpose matriks memiliki beberapa sifat yang
menjadi dasar di dalam operasi perhitungan matriks,
yaitu:
• (A + B)T = AT + BT
• (AT)T = A
• λ(AT) = (λAT), bila λ suatu scalar
• (AB)T = BT AT
Invers Matriks

Invers Matriks
Invers Matriks

Invers Matrik
Invers Matriks

Anda mungkin juga menyukai