Anda di halaman 1dari 34

m. k.

DASAR TEKNOLOGI MIKROBIAL

TIN 232/1 (2-0)

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FATETA IPB
2012
m. k. Dasar Teknologi Mikrobial

IDENTITAS MATA KULIAH

1. Judul Mata Kuliah : DASAR TEKNOLOGI MIKROBIAL


2. Kode Mata Kuliah/SKS : TIN 232 / 2(2-0)
3. Semester : Genap (4)
4. Jurusan : Teknologi Industri Pertanian
5. Sifat Mata Kuliah : Wajib
6. Prasyarat : ---
7. Pengajar : Dr. Liesbetini Hartoto, MS (LBH)

Dr. Mulyorini R Hilwan, MSi (MRH)


8. Jam & Tmpt Pertmn : 2 jam per minggu di Ruang Kuliah
9. Praktikum : --
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :

R. oryzae Tujuan mata kuliah ini adalah agar


mahasiswa mempunyai pengetahuan dasar
mengenai :

Penicillium
- Dunia makhluk kecil yang memerlukan
camemberti mikroskop untuk melihatnya
(=mikroorganisme/mikroba)

- Karakteristik mikroorganisme : penyebaran


taksonomik, klasifikasi/tata nama, cara
A. niger reproduksi dan sifat fisiologis

- Pemanfaatan mikroba dalam industri untuk


menghasilkan berbagai macam produk/
Bakteri jasa.
SKEMA PROSES MIKROBIOLOGIS
(FERMENTASI/KULTIVASI)
Proses Hulu

Penyiapan Inokulum Penyiapan/ formulasi Media


Mikroba
Inokulasi Sterilisasi
secara
aseptik
Perakitan dan strerilisasi bioreaktor
Proses Hilir
Fermentasi Pemanenan & Pemurnian
(Pengontrolan :
suhu, pH, aerasi, Sampling Analisis hasil
agitasi dan busa) fermentasi
Jadwal Kuliah Th 2012
Mngg Sub Pokok Bahasan Penqajar
I Pendahuluan LBH
18/2 (Ruang Lingkup, Perkuliahan &
Pentingnya mata kuliah & Sejarah
Mikrobiologi Industri)
II. Pembahasan Mikroba Secara Umum MRH
25/2 ( Sistem Lima Dunia; Bakteri, Kapang, Khamir,
Alga dll)
III. Reproduksi Mikrobial, Kurva Pertumbuhan & MRH
4/3 Kuantifikasi Pertumbuhan
IV. Kebutuhan nutrisi; Perancangan dan Penyiapan LBH
11/3 Media untuk Pertumbuhan Mikroba
V. Pengaruh Kondisi Lingkungan terhadap LBH
18/3 Pertumbuhan Mikroba
VI Penyiapan Inokulum, Kultivasi dan Metode LBH
25/3 Kultivasi
Mgg Sub Pokok Bahasan Penqajar
VII. Mikroba Industri (Kriteria, Sumber Mikroba LBH
1/4 Industri (Isolasi & Seleksi), Pemeliharaan &
Pengawetan)

VIII. Ujian Tengah Semester MRH & LBH


IX. Peralatan Kultivasi (Bioreaktor); Instrumentasi LBH
& Pengendalian lingkungan kultivasi
X. Pemanenan dan Pemurnian Produk Mikrobial LBH
(Proses Hilir)
XI. Pemanfaatan Mikroba Dalam Industri Pertanian MRH
(Produk Pangan) termasuk aplikasi enzim di
Industri
XII. Pemanfaatan Mikroba Dalam Industri Pertanian MRH
(Produk Non Pangan)
XIII. Pemanfaatan Mikroba Dalam Industri Pertanian MRH
(Produk Non Pangan)
XIV. Kerusakan dan Keracunan Oleh Mikroba MRH
XV. Pemanfaatan Mikroba Untuk Penanganan MRH
Limbah
XVI. Ujian Akhir Semester LBH & MRH
Cara Penilaian :

UTS : 40 %

UAS : 40 %

Tugas/ Quiz : 20 %
Sejarah Perkembangan Mikrobiologi

6000-4000 SM : teknologi fermentasi pembuatan bir


di Sumeria dan Mesir

Abad ke-14 : distilasi untuk menghasilkan minuman


beralkohol tinggi di Cina

Sebelum 1865 : teknologi pembuatan bir, anggur, keju,


yogurt, dan makanan lainnya sebagai hasil
dari proses fermentasi (era pra-Pasteur)
Sejarah Perkembangan Mikrobiologi (lanjutan)

1865-1940 : teknologi pembuatan etanol, butanol,


aseton, gliserol, asam-asam organik
(era Pasteur)
* 1940-1960 : teknologi pembuatan penisilin dan
antibiotik lain
1960-1975 : teknologi pembuatan asam amino, protein
sel tunggal, enzim untuk deterjen, biogas
(era pasca-antibiotik)
1975-sekarang : teknologi hibridoma yang menghasilkan
antibodi monoklonal dan rekayasa genetika
(era bioteknologi baru)
Klasifikasi Produk Mikrobial :

1. Sel Mikroba
(PST, suplemen makanan seperti spirulina, chlorela
atau agen untuk pencegahan penyakit  vaksin)

2. Senyawa Bermolekul Besar (  enzim)

3. Produk Metabolit Primer yang disintesis pada fase


eksponensial
( asam organik, vitamin, asam amino, polisakarida,
alkohol & pelarut lain)

4. Produk Metabolit Sekunder yang disintesis pada


fase stasioner ( antibiotik, mikotoksin, pigmen)
Pertanian

Aplikasi Lingkungan

Farmasi (Kesehatan/obat-obatan)
Mikrobiologi
Energi

Bahan-bahan kimia

Pangan (makanan dan minuman)

Material Baru
Kosmetika
Bidang Pertanian
Bioinsektisida/biopestisida/biofungisida/
bioherbisida
- Bioinsektisida : kristal protein Bacillus
Bioinsektida thuringiensis

Ladang kapas

Pupuk biologis :
“mikoriza” dan rhizobium
Mikoriza

- Mikoriza : simbiosis mutualistis antara fungi Mikoriza (mendpt


nutrisi fotosintesis dr tanaman) & akar tanaman (peningkatan
absorbsi mineral fosfat pada tanah miskin unsur hara)
- Rhizobium : bakteri penambat N2 dari udara bersimboisis
dengan tanaman leguminosa
Bidang Lingkungan
Pengolahan limbah secara biologis/Bioremediasi

Bioremediasi
 Penggunaan mikroba untuk mendegradasi/transformasi/
akumulasi polutan, sehingga dapat digunakan untuk
membersihkan lingkungan yang terkontaminasi, misalnya
pencemaran laut oleh tumpahan minyak dari kapal
tangker atau industri

Polutan : - hidrokarbon petrolium (contoh : minyak solar)


- pestisida, herbisida dll
- hidrokarbon poliaromatik
- bahan farmasi
- logam berat dll
Jenis Bioremediasi

-Biostimulasi : + nutrien + O2 unt


Meningkatkan pertumbuhan bakteri remediasi yang ada pada lingkungan yang
tercemar

-Bioaugmentasi : ditambahkan mikroba yg dapat emmbantu membersihkan


polutan  paling sering dilakukan

-Bioremediasi Intrinsik : bioremediasi yang terjadi secara alami di dalam


air/tanah yang tercemar
Bioenergi Ramah lingkungan, mengurangi efek rumah kaca,
menggunakan bahan baku terbarukan
Gasohol/bioetanol
(substitusi bensin/
premium)  kadar
alkohol > 99,5 %
Biogas (metana) 
penerangan, bahan
Digester biogas RT Fermenter Bioetanol
bakar (masak) dll
 Bioetanol
Kegunaan :
Sebagai bahan bakar, pelarut, bahan baku industri

Bahan Baku :
- Bahan yang mengandung gula (molase dll)
- Bahan yang mengandung pati (tapioka, jagung dll)
- Bahan yang mengandung selulosa (kayu, jerami, tandan sawit dll)
 perlu dideliginifikasi  dihidrolisis  gula  etanol

Mikroorganisme :

Saccharomyces cerevisiae  paling sering digunakan


khamir Schizosaccharomyces pombe
Kluyveromyces fragilis

bakteri Zymomonas mobilis


 Bio Gas
Bahan baku : limbah organik, kotoran ternak (pupuk kandang), tanaman air (misal :
eceng gondok) , limbah tahu dll

Proses : fermentasi anaerob (tidak butuh oksigen)


Mikroorganisme:
- Bakteri pembentuk asam (Pseudomonas, Flavobacterium,
Alcaligenes, Eschericia, Aerobacter)
- Bakteri metan (Methanobacterium, Methanosarcina, Methanococcus).

Produk hasil fermentasi :


 gas /metan (CH4) 50-70%, CO2 25-45%, H2, N2, H2S

bersifat mudah terbakar, tidak berwarna, tidak berbau

 Sisa fementasi digunakan untuk pupuk organik


Kesetaraan 1 m3 biogas dengan sumber bahan bakar lain

Bahan Bakar Jumlah

Elpiji (LPG) : propana+butana 0.46 kg

Minyak tanah 0.62 liter

Minyak solar 0.52 liter

Bensin 0.80 liter

Gas kota 1.53 m3

Kayu bakar 3.50 kg


Kesehatan dan Obat-Obatan (Farmasi)
Antibiotika, Insulin, Interferon, Steroid
Vitamin (B2, B12, C dll)
Vaksin (e.g Hepatitis B, Polio, Meningitis dll)
Suplemen Pangan (Spirulina, Chlorella)

Insulin

Vitamin
Antibiotika :
senyawa alami/sintetik yang mempunyai efek menekan
atau menghentikan metabolisme organisme, khususnya
infeksi oleh bakteri
(dalam rekayasa genetika juga digunakan untuk seleksi
terhadap mikroba mutan/transforman)

Efektivitas antibiotik melawan berbagai jenis bakteri ,


tergantung dari :
 Jenis bakteri : bakteri gram negatif atau gram positif
 Keluasan spektrum pemusnahan mikroba dari antibiotika
 Lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi
tersebut.

Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus,


kapang, atau nonbakteri lainnya !
Vaksin :
bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan
kekebalan aktif terhadap suatu penyakit.

Vaksin dapat berupa :


 galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan, sehingga
tidak menimbulkan penyakit.
 organisme mati
 hasil pemurniannya (protein, peptida , dsb.).

Fungsi Vaksin :
- mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan
untuk bertahan terhadap penyakit akibat serangan
patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin.
- membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel
kanker.
Interferon :

Protein alami yg diproduksi oleh sistem kekebalan sel sbg


respon thd adanya infeksi agen asing seperti virus, parasit
dan sel tumor

Interferon termasuk glikoprotein yg dikenal sbg cytokine.


 Senyawa ini membantu respon kekebalan dgn cara a.l
mencegah replikasi virus dalam sel inang dan
meningkatkan ketahanan sel inang thd infeksi virus

Aplikasi interferon sbg obat : antiviral, antiseptik &


antioncogenic
Hormon Steroid :

- Corticosteroid  contoh cortison : menyembuhkan


rematik

- Anabolic steroid dapat meningkatkan pembentukan


otot dan tulang

- Hormon insulin  dihasilkan oleh E. coli rekombinan


dengan gen dari jaringan pankreas babi (untuk penderita
diabet)

- Hormon pertumbuhan (human growth hormon)


dihasilkan oleh E.coli rekombinan
Suplemen Pangan

Alga biru (contoh : Sprirulina maxima)


Alga hijau (contoh : Chlorella vulgaris)

Spirulina  suplemen pangan manusia & hewan


(protein 60-70 % dg asam amino lengkap, vit. B12,
zat besi, klorofil, glikogen dll)
Chlorella
- Chlorella adalah ganggang hijau bersel tunggal yang
hidup di air tawar, laut, dan tempat basah.
- Chlorella vulgaris pyrenoidosa
- Chlorella pyrenoidosa

Chlorella is considered a whole food, and it's rich


in protein, carotenoids, enzymes (pepsin) and
chlorophyll  suplemen (meningkatkan imunitas
Chlorella has many beneficial effects on the immune
system because it contains chlorophyll.

Chlorophyll has been shown to help heal wounds and


strengthen the immune system.
rich source of vitamins
Chlorella is rich in fiber and encourages beneficial
intestinal microflora production & increased feelings of
fullness at meal times           
Bahan-Bahan Kimia
Asam-asam organik (asam asetat, asam laktat dll)
Pelarut-pelarut organik (etanol, aseton dll)
Asam-asam amino, enzim, biosurfaktan
Peningkat Cita Rasa (MSG, Ribotide dll)

Enzim : amilase & protease dapat dihasilkan dari khamir


Saccharomyces cerevisiae direkombinan dengan gen dari
jaringan hewan
Pangan (Makanan dan Minuman)

Produk-Produk Fermentasi (keju, yoghurt,


acar, sauerkraut, sosis, mentega, kecap,
minuman beralkohol dll)
Pewarna (contoh : angkak)
Glucose Syrup/ HFS (High Fructose Syrup)
 menggunakan enzim mikrobial
Pengental (xanthan gum, alginat dll)
PST (protein Sel Tunggal) : e.g S cerevisiae,
Candida utilis dlll
Probiotik (“mikroba baik” & menekan pertumbuhan
mikroba “jahat”) e.g bakteri asam laktat  tdk
patogen, meningkatkan efisiensi pencernaan
Material/Peralatan Baru

Poly Hydroxy Alcanoate (PHA), PLA dll


 bioplastik (biodegradable) yang ramah thd. lingkungan

Plastik PLA
 biodegradable
Material/Peralatan Baru
Biosensor : suatu perangkat sensor yang menggabungkan
senyawa biologi dengan suatu tranduser senyawa aktif
biologi akan berinteraksi dengan molekul yang akan
dideteksi Hasil interaksi yang berupa besaran fisik
seperti panas, arus listrik, potensial listrik atau lainnya
akan dimonitor oleh transduser  Besaran tersebut
kemudian diproses sebagai sinyal sehingga diperoleh hasil
yang dapat dimengerti (misalnya konsentasi glukosa dll).

(Pengukuran : glukosa, antibiotik,


vitamin, asam amino, deterjen dan
senyawa sintetik) dll
Industri Pertambangan/Minyak Bumi

Leaching (Peningkatan perolehan hasil tambang)


- Thiobacillus thiooxidans; T. ferooxidans  tambang besi,
tembaga, nikel dan seng (logam dioksidasi menjadi larut
dalam air)
Eksplorasi dan Recovery (Peningkatan perolehan minyak
bumi dari sumur bor)  bakteri penghasil asam
menurunkan viskositas minyak

KOSMETIKA

Botox (toksin Clostridium botulinum)


& Asam Hialuronat  menghilangkan
kerut & kantung mata (anti aging)
BUKU ACUAN :
• Pelczar, M.J, E.S.C Chan dan R. Krieg. 1993. Microbiology : Concept and
Applications. McGraw Hill, Inc., New York.

• Stanbury, P.F dan A. Whitaker. 1989. Principles of Fermentation


Technology. Pergamon Press, Oxford.

• Bunasor, T dan A.P Murdanoto. 1988. Diktat Pengantar Mikrobiologi


Industri. PAU Bioteknologi IPB, Bogor.

• Judoamidjojo, M, E. G. Sa’id dan L. Hartoto. 1989. Biokonversi. PAU


Bioteknologi IPB, Bogor.

• Chaplin, M. F dan C. Bucke. 1990. Enzyme Technology. Cambride


University Press, Cambride

• Demain, A. L. Dan N. A. Solomon. 1986. Manual of Industrial Microbiology


and Biotechnology. American Society for Microbiology, Washington
• Scragg A. H. 1991. Bioreactors in Biotechnology : A Practical
Approach. Ellis Horword, New York.

• Belter, P.A, E. L. Custsler dan H. Wei-Shou. 1988. Bioseparations :


Downstream Processing for Biotechnology. A Wiley-Interscience
Publ., New York.

• Crueger, W dan A. Crueger. 1984. Biotechnology : A Textbook of


Industrial Microbiology. Science Tech., Inc., Madison.

• Fardiaz, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. PAU Pangan dan Gizi


IPB. Bogor.
SELESAI

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai