Program Studi Teknologi Rekayasa Pengelolaan dan Pemeliharaan Bangunan Sipil 2019/2020 Anggota Kelompok
Alhusain Azhar M. M. Fikri Nadhif Reihansyach Ardhita M. Florian Dewantara S.
10111910010005 10111910010015 10111910010026 10111910010037 OUTLINE Pengertian HAM Hakikat HAM Sejarah Perkembangan HAM Instrumen HAM Indonesia Hak Asasi Manusia
HAK ASASI MANUSIA
sesuatu yang benar,
kewenangan, makhluk yang kekuasaan untuk berakal budi berbuat sesuatu, bersifat dasar, pokok (mampu menguasai kekuasaan yang atau fundamental makhluk lain); benar atas sesuatu insan; orang atau untuk menuntut sesuatu Pengertian HAM UU No. 39 Tahun 1999 Tentang HAM Pasal 1 Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demikehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia. Pengertian HAM Menurut Jan Materson HAM adalah hak yang melekat pada tiap manusia, yang tampanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia Menurut John Locke HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan sebagai hak kodrati Hakikat HAM Sifat mendasar (fundamental); Tidak dapat dicabut oleh siapapun; Melekat dalam diri manusia Perkembangan HAM di Dunia Hukum Alam (natural law); Magna Charta (1215);
Penghilangan hak absolutisme raja, yang menginspirasi lahirnya Bill
of Right di Inggris (1689) bahwa manusia sama di muka hukum (equality before the law). The American Declaration of Independence Bahwa manusia merdeka sejak dalam perut ibu, tidak logis bila lahir kemudian dibelunggu Perkembangan HAM di Dunia The French Declaration (1789) dimuat dalam The Rule of Law antara lain: tidak boleh ada penangkapan dan penahanan yang semena-mena, tanpa alasan, dsb; Dari situ berlakulah prinsip presumption of innocent, bahwa orang yang ditangkap dan ditahan berhak dinyatakan tidak bersalah sampai ada keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum yang menyatakan ia bersalah. Perkembangan HAM di Dunia The Four Freedoms dari Presiden Roosevelt (6 Januari 1941) Hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat; Hak kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dipeluknya; Hak kebebasan dari kemiskinan dalam pengertian setiap bangsa berusaha mencapai tingkat kehidupan yang damai dan sejahtera bagi penduduknya; dan Hak kebebasan dari ketakutan, dalam bentuk apapun. Perkembangan HAM di Dunia Deklarasi Philadelphia (1944) Di sahkan dalam Konferensi Buruh Internasional, bersisi usaha untuk menciptakan perdamaian dunia berdasarkan keadilan sosial dan perlindungan seluruh manusia tanpa memandang ras, agama, dsb serta hak untuk mengejar perkembangan material dan spiritual dengan bebas dan bermartabat Perkembangan HAM di Dunia Universal Declaration of Human Rights (1948) Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia adalah sebuah pernyataan yang bersifat anjuran yang diadopsi oleh Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa. Pernyataan ini terdiri atas 30 pasal yang menggarisbesarkan pandangan Majelis Umum PBB tentang jaminan hak-hak asasi manusia kepada semua orang. Perkembangan HAM di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (1908-1945) Ditandai dengan lahirnya Boedi Utomo, dimana menjadi titik balik adanya kesadaran berserikat dan mengeluarkan pendapat. Kesadaran HAM di Indonesia berawal dari perjuangan melawan kolonialisme. Dimasukkannya sebagian materi HAM dalam UUD NRI Tahun 1945. Materi HAM dalam UUD NRI Tahun 1945 disempurnakan pada perubahan UUD NRI Tahun 1945 di tahun 1999-2002. Perkembangan HAM di Indonesia Terbentuknya Komnas HAM 1993 HAM berkembang pesat sejak era reformasi dengan lahirnya Keppres Nomor 129 tahun 1998 tentang RANHAM I dan Keppres Nomor 40 Tahun 2004 tentang RANHAM II Tahun 2004-2009 dan Perpres Nomor 23 tahun 2011 tentang RANHAM III 2010-2014 Terbentuk Meneg Urusan HAM 1999 Instrumen HAM Indonesia 1. Perubahan Kedua UUD 45 2. Tap MPR No. XVII/ 1998 tentang Rencana Aksi HAM Indonesia 3. UU No. 39 tahun 1999 ttg HAM 4. UU No. 26 tahun 2000 ttg Pengadilan HAM 5. Berbagai ratifikasi hukum HAM internasional Ratifikasi Hukum Ham Internasional UU No. 7/ 1984 tentang Konvensi Pencegahan Diskriminasi terhadap Perempuan dalam Segala Bentuknya (CEDAW – Convention on Elimination of Discrimination of All Forms Against Woman). Keppres No. 36 tahun 1990 tentang Ratifikasi Konvensi Hak Anak (Convention on the rights of the child) Ratifikasi Hukum Ham Internasional UU No. 5 tahun 1998 Pengesahan Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia (Convention Against Torture) Peraturan Perundang-undangan Lain 1. Keppres RI No. 50/ 1993 tentang Komnas HAM. 2. Keppres RI No. 181 th. 1998 tentang Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan 3. Keppres RI No. 129 tahun 1998 tentang Rencana Aksi Nasional Hak-Hak Asasi Manusia Indonesia Peraturan Perundang-undangan Lain 4. Instruksi Presiden RI No. 26 tahun 1998 tentang Menghentikan Penggunaan Istilah Pribumi dan Nonpribumi dalam Semua Perumusan dan Penyelenggaraan Kebijakan, Perencanaan Program, ataupun Pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan. Perubahan Kedua UUD 45 Pasal 28 Pasal 28 A Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya. Pasal 28 B (1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah. (2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Perubahan Kedua UUD 45 Pasal 28 Pasal 28 C (1)Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam
memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya. Perubahan Kedua UUD 45 Pasal 28 Pasal 28 D (1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum. (2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. (3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan. (4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan. Perubahan Kedua UUD 45 Pasal 28 Pasal 28 E (1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal diwilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali. (2) Setiap orang atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya. (3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Perubahan Kedua UUD 45 Pasal 28 Pasal 28 F Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Perubahan Kedua UUD 45 Pasal 28 Pasal 28 G (1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. (2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain. Perubahan Kedua UUD 45 Pasal 28 Pasal 28 H (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan medapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. (2) Setiap orang mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan. (3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat. (4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun. Perubahan Kedua UUD 45 Pasal 28 Pasal 28 I (1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun. (2) Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu. (3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban. Perubahan Kedua UUD 45 Pasal 28 Pasal 28 I (4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah. (5) Untuk menegakan dan melindungi hak assi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundangan-undangan Perubahan Kedua UUD 45 Pasal 28 Pasal 28 J (1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orangwajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang- undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis. UU NO. 39 tahun 1999 tentang HAM MUATAN : 1. Hak Asasi Manusia & Kebebasan Dasar Manusia : a. Hak untuk Hidup b. Hak berkeluarga & melanjutkan keturunan c. Hak mengembangkan diri UU NO. 39 tahun 1999 tentang HAM d. Hak memperoleh keadilan e. Hak atas kebebasan pribadi f. Hak atas rasa aman g. Hak atas kesejahteraan h. Hak turut serta dalam pemerintahan i. Hak wanita j. Hak anak UU NO. 39 tahun 1999 tentang HAM 2. Kewajiban dasar manusia 3. Kewajiban dan tanggungjawab pemerintah 4. Komnas HAM 5. Partisipasi Masyarakat 6. Pengadilan HAM UU No. 26 Tentang Pengadilan HAM
1. Berwenang memeriksa dan memutus perkara
pelanggaran HAM berat, yaitu : a. Kejahatan genosida b. Kejahatan terhadap kemanusiaan 2. Berwenang memeriksa dan mengutus perkara di luar Indonesia utk warganegara Indonesia 3. Tidak mengadili orang < 18 tahun Video Pemaparan dapat diakses pada link :